Standard applied SasuSaku's.

Disclaimer: Masashi Kishimoto


Hidup ini bagaikan madu~

Ambil manisnya saja~

Lupakan segala ribetnya~

Yeah.

(masa muda~)


.

"Sas,"

"Besok ngampus pagi."

"Trus?"

"Ya… udah malem banget buat lanjutin ini, kali…"

Sasuke mengendurkan pelukannya. Memainkan matanya sekilas, tanda kesal.

"Kau sudah kegerahan?"

Sakura menggeleng.

"Tidak. Masih mau, sih. Badanmu dingin. Badanku sudah turun panasnya."

Sasuke merapatkan lagi pelukannya. Kali ini dengan menekan dagunya ke puncak kepala pink Sakura.

"Sasu~"

"Ck. Apaaa?"

Sakura mendorong Sasuke.

"Udah, stop dulu."

Sasuke sumpah nyolot banget mukanya. Tambah kesel.

"Iyaaa. Kenapaaa?"

Sakura meloncat turun dari tempat tidur begitu menyentak lepas pelukan Sasuke.

"Aku kebelet pipis, bego."

Sasuke cengo.

"Bilang dari tadi, kek. Bocah…"

.

.

.

Selimut itu menggelepar dengan nista di lantai ketika hembusan angin dingin pukul setengah enam menginvasi ruangan. Sementara dua makhluk beda gender itu masih saling menempel satu sama lain di atas tempat tidur.

"Ngghh…"

Plok!

Tangan si cewek mendarat—menggampar—muka si cowok yang lagi pewe menyusruk lekukan lehernya.

"Ck! Paan…"

Si cewek hanya menginyem, lalu balik tidur. Tapi yang cowok lanjut buka mata, mengerjap, lalu menilik wajah cewek yang hanya terpaut beberapa senti dengan wajahnya.

"Njir… lasak. Kebiasaannn."

Menyempatkan untuk membenarkan tidur ceweknya ke posisi normal, ia lalu melangkah menuju kamar mandi.

.

.

.

15 menit kemudian

.

.

.

Balik ke tempat tidur, Sasuke sudah menenteng secangkir kopi, dengan handuk melilit pinggang sampai lulutnya. Rambutnya masih basah.

Ia menatap lurus gumpalan rambut pink yang menyembul di balik selimut yang seingatnya terdepak ke bawah saat ia bangun.

"Heh." Katanya pelan sambil menyingkap selimut.

Praktis cewek rambut pink yang awut-awutan langsung terekspos. Lingerie nya melorot sebelah, membuat bagian pundak kanan sampai belahan dadanya terlihat.

Sasuke menghela napas. Mengipas-ngipaskan kepulan uap kopinya kearah hidung Sakura, membuat cewek itu menyergit terganggu.

"Heh, bodoh. Kopimuuu~"

"Bangun. 10 menit lagi kelas."

Seketika Sakura langsung melonjak duduk. Matanya sipit sebelah. Sepertinya posisi tidurnya salah lagi semalam. Sasuke nyaris menyemburkan kopi yang ia kulum melihat itu. Geli.

"NJIR GAK BANGUNIN DARI TADIIII"

Satu tabokan bantal di punggung menimpa telak Sasuke. Oke, kopinya benar-benar nyaris tumpah.

"Shit. Untung gak kena kaos gua." Gerutunya sambil mengekori Sakura yang membenahi lingerie nya dan menjeblak kloset. Detik kemudian cewek itu menarik asal sebuah terusan merah floral dan sepasang underware.

"Jangan pakai merah."

Sakura menoleh geram. "Why?"

"Terlalu hot. Cowok mesum di kampus bejibun."

Sakura menyeringai.

"Tch. Makanya morning kiss, bego."

"Gak tega bangunin tadi."

"Alasan."

Sasuke mendecak. Serius, tadi itu balasan sederhana, tapi bikin jengkel pertama di pagi hari. Cowok itu lalu bergerak cepat menerjang Sakura yang setengah jongkok, membungkam habis bibir kecilnya.

"Mhh… stop!"

Sasuke malah mulai meraba paha Sakura, menyingkap lingerie nya.

"Sas—"

"Bodo amat."

"Mhh… shit. Kita bolos. Satu ronde lagi."

Sasuke menyeringai, memandang wajah Sakura yang sudah sepenuhnya memerah kehabisan oksigen.

"Itu baru cewekku."

"Bego."

.

.

.

Sasuke Uchiha, semester 5 departemen managemen.

Sakura Haruno, semester 2 departemen kesehatan masyarakat.

Dan well, mereka bukan mahasiswa/i teladan.

.

.

.

p.s: cuman selingan. See you~ =))

[01.53]