I'm Sorry

Story by Akiko Mi Sakura

Naruto© Masashi Khisimoto

SasuSakuSaso Matures+

Crime & Romance

No lemon

Summary: Tutup matamu, berdiri, dan sebut huruf 'o'. Lalu berlari, tapi, hati-hati nanti terjatuh. Terus berlari jangan pernah berhenti. Jika kakimu sakit atau terluka, tetap terus saja berlari. Dan, jika kau benar-benar lelah dan tak sanggup berlari, maka carilah jurang, dan melompatlah./ RnR? :)


Sedikit saja... Kumohon...

Apa pun yang kau inginkan, akan kuberikan. Hiks... tapi kumohon, berikan aku satu kesempatan. Aku berjanji, sekalipun harus memberikan mahkota berhargaku.


.

.

.

"Sakura..." teriak Ibu dari arah dapur. "Ya, Bu" sahutku sembari melangkah kearah dapur.

"Ada apa?" seruku. "Tolong belikan Ibu Satu kilogram wortel dengan sepuluh buah jagung besar" titah Ibu kepadaku. "Hai...," jawabku, tapi aku masih diam ditempat.

"Apalagi? Ayo cepat pergi!" seru Ibu-lagi-.

Aku hanya nyengir "Hehe... uangnya mana?" dengan posisi telapak tangan seperti seorang yang sedang menagih hutang.

"Uang saja! Pasti selalu ingat! Pakai saja uang mu dulu. Nanti Ibu ganti." Jelas Ibu. "Sudah, pergi sana." Ibu mulai menyibukkan diri dengan mengadon tepung terigu.

Aku menyela "Tapi Bu-"

"Kau baru saja diberi uang oleh kakak mu 'kan?" Ibu kembali bertanya. "Pakai saja uang itu." Lanjut Ibu. "Tapi Ibu janji akan menggantinya 'kan?" balasku dengan raut wajah ragu.

"Hm. Sudah... cepat pergi sana!"

"Hai kaa-san" aku pun melengos pergi kesupermarket terdekat.

.

.

.

'U,uh.. Kenapa harus uangku coba? Iih BT banget!' rutukku dalam hati.

"Hm.. baiklah, satu Kg wortel dan sepuluh buah jagung besar" gumamku sembari mengingat apa saja yang akan dibelanjakan.

.

.

'Ah~ selesai' batinku riang.

BRUKK

"AH! I-ittai. Hei, kalau jalan lihat-lihat donk!"

"U,uh. Belanjaanku!" Teriakku panik.

"Gomen ne nona. Aku tak sengaja" ujar seorang laki-laki bersurai merah darah sambil membantu Sakura membereskan belanjaanya yang berceceran.

"Kau- Onii-chan?!" seru Sakura girang. Laki-laki itu mengernyit "Hah?" Melepaskan kacamata hitam dan topi yang ia kenakan,

"Onii-chan?" kembali laki-laki itu megulangi pertanyaan.

"Ah! Gomen, kukira kau kakakku" ujarku menunduk malu.

"Tak apa" Laki-laki bersurai merah itu haya tersenyum maklum.

"Sekali lagi maaf telah menabrakmu" laki-laki itu membungkuk sebentar kemudian berpamitan pergi. Aku hanya mengangguk sebagai balasan.

.

.

"Tadaima"seruku sembari melangkah masuk kedalam rumah.

"Okaeri Saku-chan sayang" Balas laki-laki bersurai merah dengan wajah baby face yang tengah menonton TV tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ah~ Onii-chan!" seruku girang. "Kapan pualng?" tanyaku tanpa memperdulikan belanjaan yang kubawa. "Aku kangen Onii-chan" langsung saja Ia kuterjang dengan pelukan mautku.

"Ne, Saku-chan. Kau kenapa?" Sasori -nama Onii-chan Sakura- mulai merasakan firasat buruk.

"Kau bau!" sergah Sasori berusaha melespakan diri.

Kontan saja aku melepaskan pelukakanku "Iih! Onii-chan jahat!" langsung saja aku beranjak dari sofa dan berjalan menuju dapur.

"Ne, kau lama sekali!" cibir Ibu. "Ibu... hari ini 'kan cuacanya terik. Jadi wajar saja kalu lama. Aku mampir dulu ke toko es-krim, untuk makan es-krim" dustaku. Padahal aku lama karena Laki-laki bersurai merah yang mirip Onii-chan.

"Mampir beli es-krim?" tanya Ibu penuh selidik. "Y-ya" aku merasa seperti diintrogasi oleh tatapan Ibu. "Hm. Uang mu tak akan Ibu ganti!" balas Ibu kemudian melanjut 'kan acara masak-memasaknya.

Aku hanya bisa tercengang "A-apa? Tidak-tidak! IBU...!"

Yah, akhir bahagia untukku. Hiks.. menyedihkan!


-OWARI- (tbc)

Ff ke-tiga. Keep or delete?

Kritik dan saran diterima :)

Akiko Mi Sakura

30.03.2014