Malam itu, ditengah dinginnya suasana di Jepang, terdengarlah dengan jelas suara pesawat dari Bandara Narita yg sedang mendarat. Dan dari situ, nampaklah seorang gadis berambut pirang strawberry tengah keluar dari pesawat yang baru saja mendarat itu. Gadis itu mengenakan pakaian berwarna putih, dengan rok selutut, dan dibaluti dengan jaket berwarna coklat gelap, serta topi rajutan yang terasa hangat dikepalanya.
Tetapi tiba-tiba, ponselnya berbunyi...
*Drrt drrtt drtt...*
Panggilan dari : Hakase Agasa
"Ya, halo?" Jawab gadis itu setelah mengangkat ponselnya.
"Halo, Shiho-kun. Apa kau sudah sampai di Jepang?" Tanya pria tua yang bernama Hakase Agasa itu.
"Ya, Hakase. Aku baru saja tiba di Jepang dan sekarang aku akan pulang."
"Apa kau baik-baik saja, Shiho-kun? Udara diluar sangatlah dingin, nanti kau bisa sakit. Apa perlu aku datang menjemputmu?" Tanya Professor Agasa dengan nada kuatirnya.
"Terima kasih, Hakase. Aku bisa pulang sendiri dengan taksi. Seharusnya kau yang harus menjaga kesehatanmu, bukannya mengkhawatirkan keadaan orang lain." Balas Shiho dengan nada yang sedikit dingin.
"Wajar saja aku khawatir padamu Shiho-kun, kau sudah kuanggap seperti putriku sendiri. Wajar kan kalau seorang ayah menghawatirkan keadaan putrinya?" Kata Professor dengan nada cemas.
"Terima kasih, Hakase. Tidak apa-apa kok kalau aku pulang sendiri. Sungguh. Sampai jumpa dirumah, ayah. Jaa-"
"Jaa Shiho-kun" Tutup Professor Agasa sambil tersenyum.
Di kediaman Professor Agasa.
*Ting tong..*
Suara bel rumah pun berbunyi. Sang pemilik rumah yang sedari tadi menunggu kedatangan seseorang langsung membukakan pintu sambil memeluk orang yang baru saja datang.
"Selamat datang, Shiho" Ucap Professor Agasa disela pelukannya
"Terima kasih, Hakase." Jawab shiho sambil membalas pelukan ayahnya
"Sudah, ayo masuk. Lalu mandi, makan dan ceritakan tentang pengalamanmu selama di Amerika. Aku tidak sabar mendengar pengalaman putri kesayanganku dan apa-apa saja yang kau lakukan disana." Ucap Professor tersebut sambil menunjuk kearah kamar mandi.
Shiho pun segera menganggukkan kepalanya lalu segera berjalan kearah yang kamar mandi yang ditunjukkan oleh professor. Setelah selesai mandi, Shiho pun langsung makan dan mulai bercerita tentang pengalamannya selama di Amerika sebagai professor termuda yang ada disepanjang sejarah. Setelah capek bercerita, mereka pun tidur dikamar mereka masing-masing sambil menunggu sang fajar yang akan menunjukkan dirinya besok.
"Selamat pagi, Shiho-kun" Sapa Professor sembari melahap sandwichnya
"Pagi, Hakase"
"Oh iya, aku lupa bahwa kau telah aku daftarkan di sekolah SMU Teitan. Yaa walaupun aku tau sebenarnya kau tidak perlu bersekolah lagi karena kau sudah resmi menjadi dokter yang diincar berbagai macam rumah sakit di belahan dunia ini" Goda Professor Agasa
"Huh, Kau terlalu berlebihan Professor. Tapi terima kasih, aku sudah tau maksud dari rencanamu. Kau ingin aku mendapatkan teman, kan? Tidak perlu seperti itu Professor. Aku senang dengan keadaanku yang seperti ini." Balas Shiho dengan nada sarkasmenya.
"Bu-bukan begitu, hanya saja..." Jawab Professor Agasa dengan gugup
"Yasudah, aku mandi dulu ya Professor. Setelah itu, aku akan berangkat ke sekolah" Jawab shiho sambil menutup pintu kamar mandinya
.
.
.
"Baiklah anak-anak. Kali ini kita kedatangan murid baru dari Amerika. Nah, silakan perkenalkan diri kamu terlebih dahulu." Terang kepala sekolah
"Sorry?" Balas Shiho dgn nada dingin
"Oh, I-I'm sorry. I said that, could you introduce yourself to your friends?" Jawab kepala sekolah dengan gugup
"My name is Shiho Miyano, from USA. Thanks"
Semua murid yang ada dikelas itupun terdiam melihat gadis yang ada didepan mereka. Awalnya mereka kelihatan begitu senang karena mereka menemukan teman baru yang perawakannya bisa dikatakan sempurna. Kulitnya yang putih nan mulus, kakinya yang jenjang, serta aroma rambut pirang strawberry-nya yang menyebar ke setiap sudut kelas, mampu membuat setiap pria merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, semuanya berubah ketika mereka merasakan hawa yang mengerikan saat melihat tatapan Shiho, seperti tatapan yang ingin membunuh mangsanya.
"Mi-Miyano san.. T-Thank you. You can take your chair wherever you want" Kata Kepala Sekolah dengan terbata-bata.
Shiho pun beranjak dari tempat dia berdiri menuju ke bangku kosong. Dia duduk sambil tidak memperdulikan seseorang disampingnya yang daritadi melihatnya dengan tatapan emosi. Kemudian...
"Hei! Apa yang kau lakukan disini?!" Bentak Shinichi kepada orang disampingnya
"Huh?"
"I said that, why are you sit in here?! This is mine, and no one can sit in here!" Teriak Shinichi sehingga semua murid menoleh kearah mereka berdua.
"Yours? Huh, now this is my chair. Can you minimalize your voice, little boy?" sindir shiho
"What?! You said that I'm a little boy?!" Teriak Shinichi yang semakin kuat. Sang guru pun bertindak, lalu menghukum Shiho dan Shinichi membersihkan gudang. Shinichi pun keluar kelas dengan emosi, diikuti oleh Shiho dari belakang.
"Ini semua gara-gara kau, anak baru!" Seru shinichi sambil membersihkan gudang yang kotor dan berdebu itu
"Apa kau bilang? Ini semua gara-gara sifatmu yang kekanak-kanakan itu, bodoh." Tukas shiho
"Eh, Kau bisa bahasa Jepang? Sialan, katakan dari tadi dong, ga usah sok bahasa Inggris segala. Baru datang saja sudah mencari keributan. Kau bilang apa? Bodoh?!"
"Ya, bocah kecil yang bodoh. Err.. Selain bodoh, ternyata daya tangkapmu juga kurang ya.."
"Kau..." Ucap shinichi dengan emosi yang meledak-ledak sambil mendorong Shiho ke dinding
"Akan kubuktikan padamu kalau aku bukanlah seorang bocah" Bisik Shinichi sambil mendekatkan bibirnya ke bibir Shiho.
"A-apa yang kau lakukan?" Jawab shiho dengan sedikit takut sambil mendorong Shinichi hingga terjatuh ke lantai
"Dasar gila!" Teriak Shiho singkat. Lalu berlari keluar gudang secepat mungkin
"Walaupun keliatan dingin, ternyata dia punya sisi manis juga ya. Hmm.. menarik" Gumam Shinichi sembari berjalan menuju kelas.
Di kediaman Professor Agasa
"Tadaima.." Ucap Shiho dengan lesu
"Hai Shiho, selamat datang." Balas professor agasa dengan senyuman dibibirnya
"Oh iya Shiho-kun, aku ada acara penelitian di osaka selama sebulan. Jaga dirimu baik-baik ya, aku juga menyuruh tetanggaku yang aku percayakan untuk menjagamu. Jadi, kau pasti akan baik-baik saja."
"Tetanggamu?"
"Iya, sebentar lagi dia akan datang adan dia akan menginap disini selama aku tidak ada."
"Aku minta maaf karena aku harus pergi sementara kau baru saja tiba dari Amerika. Tapi, penelitian kali ini benar-benar penting dan aku tidak bisa menolaknya. Tetapi tenang saja, Shiho-kun. Tetanggaku ini bisa diandalkan kok
*Ting tong.. Ting tong*
"Nah, itu dia.." Ucap professor sambil berjalan untuk membukakan pintu
"Halo profe-ssor...?" Jawab Shinichi terbata ketika melihat seseorang yang berada di depannya.
"K-Kau?!" Teriak mereka berdua secara bersamaan
