I CAN SEE IT
Mark Lee (Minhyung)
Lee Donghyuk (Haechan)
NCT FanFiction
000
Bukan inginnya melihat itu semua, namun ia tak dapat menghindar. Suratan berkata ini semua akan berakhir ketika ia menemukan sang gorden penutup. "karena kau yang akan mengembalikan warna rambut ini menjadi hitam kembali" - MARKHYUK -MARKHYUCK -MARKCHAN -NCT-NCTFANFICTION
CHAPTER 1
000
Rambutnya berwarna merah mencolok. Walau ia sudah mewarnainya dengan warna hitam seperti saran guru konselin-nya, entah mengapa cat rambut hitamnya cepat sekali luntur. Terkena air sekali, maka rambutnya akan kembali ke warna semula, merah mencolok. Sungguh rambut yang penuhmisteri. Kulitnya juga berwarna tan, seperti terjemur panas matahari dalam waktu yang cukup lama. Suaranya terdengar unik untuk ukuran laki-laki seumurannya. Dia juga tidak banyak bicara dan sangat jenius di bidang akademik. Tapi bukan itu yang membuat ia berbeda dari kebanyakan orang-orang.
Ada hal lain.
Mark bertanya-tanya di awal ia menjadi murid baru di sekolah ini, mengapa tak ada murid yang mendekati anak itu. Sekilas terlihat, anak itu seperti hilang dari pandangan semua murid. Terabaikan dan tak dikhawatirkan keberadaannya. Bahkan Mark pikir, mungkin –hanya mungkin- beberapa murid melupakan bocah kepala merah itu ada di sana. Duduk di sudut kelas sambil memandang jauh ke luar jendela.
Kalau Mark bertanya, teman-temannya hanya akan menjawab dengan; "oh dia? Biarkan saja, dia memang aneh", "dia itu apatis, mungkin karena terlalu jenius" atau "jangan dekat-dekat dengannya, dia itu sejenis psikopat". Jawaban yang diberi teman-temannya benar-benar bukan jawaban yang Mark mau. Atau tepatnya, ia bukanlah sebuah jawaban bagi Mark. Mereka hanya mencari alasan.
Yah alasan akan sesuatu yang Mark tidak tahu.
Karena menganut ilmu "ingin tahu lebih banyak", Mark pikir dia akan mencari tahu sendiri. Mencari tahu 'hal menarik' dari teman sekelasnya yang selalu duduk di sudut ruangan tanpa merasa kesepian. Atau mencari tahu mengapa teman-temannya tak menghiraukan keberadaan si kepala merah sama sekali. Apa alasan di balik ini semua.
Banyak yang berkata dia itu aneh atau apalah itu yang sejenisnya. Menurut Mark, kata aneh terlalu berlebihan, jadi ia mengganti kata "aneh" menjadi "berbeda". Dan Mark akan temukan hal berbeda itu.
Karena itulah Mark disini sekarang, di ruang musik untuk menemui di kepala merah. Memastkan hal menarik itu dengan dirinya sendiri.
"Lee Donghyuk?" Mark menyebut namanya untuk pertama kalinya setelah dua bulan ia menjadi siswa di sekolah ini.
Si kepala merah menoleh. Terlihat terkejut namun ia sembunyikan secepatnya. Ia memasang wajah datar tanpa ekspresi seperti biasa. Mark berjalan hati-hati untuk mendekat. Entah mengapa suasananya menjadi mencengkram. Mungkin karena hari sudah menjelang malam dan sedikit-banyak, perkataan teman kelasnya berpengaruh.
Apakah si kepala merah benar-benar sejenis psikopat? Atau alien aneh yang memakan manusia?
"hmm…" setelah dirasa cukup dekat, Mark berdiri di sana dengan canggung. Seketika ia lupa kata-kata dalam otaknya. Lidahnya keluh dan ia merasa bingun berkelanjutan.
"jika kau tidak punya hal yang penting, sebaiknya aku pergi" itu suara si kepala merah. Mark terhiptonis oleh suaranya yang unik. Entah sejak kapan ia sangat menyukai suara itu. Ia selalu menunggu saat-saat si kepala merah berbicara hanya agar mendengar suaranya. Namun hal itu sangatlah jarang terjadi. Bisa terhitung hanya beberapa kali. Itupun dalam volume yang pelan dan durasi yang singkat.
"itu… aku…" Mark mencoba menahan pergerakkan si kepala merah yang sepertinya akan beranjak dari tempatnya. "aku…" Mark masih kaku.
"kurasa tidak ada yang penting" si rambut merah mulai melangkah. Mark tidak bisa membiarkan kesempatannya hilang begitu saja. Jadi ia menghalangi jalan si kepala merah yang akan melewatinya.
"aku hanya ingin berkenalan" katanya cepat. Mark menatap matanya. Mata itu terlihat biasa saja, tidak ada yang special dari sana, namun mata itu terlihat sangat menarik bagi Mark. Menarik untuk dipandangi lamat-lamat.
"kau sudah tahu namaku, kau memanggilnya tadi dan aku juga sudah tahu namamu. Kau memperkenalkan dirimu di depan kelas dua bulan yang lalu sebagai Mark Lee, siswa pindahan dari Kanada." Ini kalimat terpanjang yang pertama kali Mark dengar dari seorang Lee Donghyuk, siswa berambut merah yang orang-orang bilang aneh. "kita tidak perlu kenalan lagi" dan si kepala merah mencoba kembali berjalan melewati Mark.
Mark menghadang jalannya lagi.
"maksudku bukan kenalan seperti itu, aku… hm…" Mark menimbang-nimbang. Kata apa yang tepat untuk ia gunakan. "aku ingin kita berteman," Mark mengulurkan tangannya. Laki-laki itu hanya memandang tangan Mark yang terulur tanpa niat membalas uluran itu "aku ingin berteman dengan mu"
"aku tidak butuh siapapun" dengan tegas ia berjalan melewati Mark yang uluran tangannya masih berada di udara. Mark cukup shock, ini pertama kalinya ia di tolak seseorang saat memintanya untuk berteman.
Mark segera sadar setelah bahu mereka bertabrakan. Mungkin karena kesal, si kepala merah sengaja melakukannya.
"tunggu!"
Secara refleks, Mark menarik tangan Donghyuk. Menahannya untuk tidak melangkah terlalu jauh lagi. Hentakan tangan Mark membuat tubuh Donghyuk berbalik. Lalu pandangan mereka bertemu untuk beberapa saat.
Dan ketika itu lah Mark kembali menemukan hal yang "berbeda" dari si kepala merah Donghyuk.
Tubuh Donghyuk tiba-tiba membeku. Matanya membuka dengan pupil yang mengecil. Menatap lurus ke mata Mark dengan pandangan yang kosong. Tidak ada suara atau pergerakan. Seakan waktu terhenti di sana.
Donghyuk terlihat seperti manikin.
Hanya untuk beberapa saat.
Donghyuk bereaksi seperti baru sadar dari mimpi buruknya. Ia tersentak dan tubuhnya seperti akan terjatuh ke lantai. Mark cepat mengambil tindakan. Menangkap tubuh yang terlihat lemas itu sebelum benar-benar jatuh ke lantai. Tapi tanpa diduga-duga, Donghyuk malah menolaknya dengan kekuatan yang cukup penuh. Membuat tubuh Mark terhempas ke lantai. Bokongnya terasa sedikit sakit sebelum ia sadar Donghyuk jatuh telungkup di lantai.
"you ok?" niatnya ingin membantu Donghyuk bangun dari keterjatuhannya, tapi gagal. Donghyuk bergerak menjauh. Menyeret kakinya menjauh dari Mark. Matanya terlihat tidak fokus, seperti baru saja melihat hantu. Walau sangat pelan, Mark bisa menangkap Donghyuk bergumam "itu tadi apa?"
Mark menatap Donghyuk bingung. Tidak ingin membenarkan perkataan teman-temannya tentang si kepala merah yang aneh. Tapi yang Mark saksikan saat ini adalah kejadian yang memang… aneh.
Mark mulai bangun dari posisinya. Menepuk beberapa bagian yang mungkin kotor karena terjatuh barusan. Matanya tak lepas dari memandang si kepala merah yang masih duduk di lantai. Matanya menatap ke lantai tanpa fokus yang pasti, bibir bawahnya digigit kecil-kecil, ciri khas orang yang sedang kebingunan dan panik.
Sebelum Mark melangkah mendekat, Donghyuk menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "aku pasti salah lihat" gumamnya lagi dengan suara yang kecil namun Mark masih bisa menangkapnya karena ruangan itu memang sunyi.
"apa terjadi sesuatu?" tanya Mark setelah berlutut di hadapan Donghyuk. Tangannya mencoba menarik tangan Donghyuk yang menutupi wajahnya. Bukan jawaban yang Mark dapat, ia malah dikagetkan dengan teriakkan Donghyuk dan lagi-lagi bokongnya harus berbentur lantai karena Donghyuk mendorongnya kuat.
"jangan sentuh aku!" kata Donghyuk ketika Mark baru saja akan protes karena kembali di perlakukan kasar. Wajah Donghyuk memerah hingga telinga. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya saat Mark masih intens menatapnya. "jangan tatap aku seperti itu" bisiknya seperti takut Mark akan mengulitinya dengan tatapan itu.
Mark tak tahu mengapa, ia mendengar Donghyuk berkata untuk tidak melihatnya terlalu intens seperti yang ia lakukan saat ini, tapi matanya tak mau berpindah. Wajah Donghyuk yang terlihat panik dan memerah entah karena alasan apa membuatnya si empu kelihatan… seksi? Oh astaga, Mark harus membenturkan kepalanya sekarang!
"jangan tatap aku seperti itu… hyung" cicit Donghyuk seperti anak kucing yang memelas.
"hyung?" Mark akhirnya sadar dari keterpanahannya akan wajah Donghyuk. Sekarang ia melihat Donghyuk dengan satu alis terangkat.
"hyung?" Donghyuk membeo.
"kenapa kau memanggilku hyung?" tanya Mark heran. Donghyuk segera menggelengkan kepalanya cepat. "bukan apa-apa" jawabnya cepat lalu segera bangun dan memungut tasnya yang sempat terjatuh tadi. Mengabaikan panggilan Mark, ia berlari dari ruangan itu. Tidak ingin berlama-lama di ruangan yang sama dengan Mark.
Tidak sekarang. Jantungnya masih berdegup kencang seperti gendang yang dipukul kuat. Donghyuk belum siap.
"sial, kenapa aku harus melihatnya" gumam Donghyuk sambil masih berlari.
-TBC-
Salam Suika Rii
#selamatpuasa
Jadi, mulai tanggal 18 Mei sampai tanggal 18 Juni, aku ga akan up ff apapun, #masihtakutdosa. TAPI, aku tampung req ff bagi yang mau req. Caranya gimana? DM aku di ig: suika_rii. Ntar semua ff Req bakal aku up dengan kode RED. Aku juga bakal buat ilustrasi ff yang kalian req*
Aku buat req ff karena aku merasa aku harus belajar lebih banyak lagi dalam hal menulis dan gambar. Jadi pliss bantuannya dan partisipasinya. Sebelumnya thanks yah~
Ok, sampai jumpa di story lainnya ^^
Thanks uda baca ff abal iniXD
MARKHYUK JJANG!
