Pairing : SasuHina slight ShikaTema

Disclaimer : Masashi Kishimoto


"Sasuke...!" Teriak seorang gadis berambut indigo sambil berlari menuju cowok yang dipanggilnya Sasuke tersebut. Cowok berambut raven dengan model pantat ayam itu pun menoleh dan tersenyum tipis kearah gadis tersebut.

"Kau juga ikut festival ini ya ?" Tanya seseorang yang berdiri disamping Sasuke dengan cengiran khasnya. Gadis bernama Hinata tersebut menganggukkan kepalanya dengan cepat sambil tersenyum manis.

"Lihat kesana yuk" Ajak Sasuke sambil berjalan menghampiri sebuah stan yang terpencil dan dekat dengan ruang kontrol.

Sebenarnya mereka tidak menghadiri sebuah festival. Ini adalah acara launching sebuah program game baru yang melibatkan saraf-saraf sehingga gamer bisa merasakan sensasi tersendiri ketika bermain game dengan interface neural sensoris yang mendeteksi gelombang elektromagnetik yang dikirimkan sel syaraf pusat menuju saraf lainnya.

Mesin game ini masih berupa prototype dan hasilnya masih belum stabil. Tapi bagi Hinata, Sasuke, dan Naruto yang seorang gamer sejati berani mencoba mesin yang belum stabil tersebut.

"Kapan sih launchingnya ini ?" Keluh Hinata sambil meminum jus jeruknya. Mereka bertiga sekarang sedang nongkrong di restoran yang disediakan buat para pengunjung festival. Bayar tentunya, ngapain gratis.

"Sabar saja, Hinata-chan" Kata Sasuke sambil menepuk-tepuk punggung Hinata. Hinata terbatuk-batuk sambil mengirimkan deathglare kearah Sasuke yang sedang nyengir innocent. Naruto sih jangan ditanya, dia masih asyik melahap ramen kesukaannya.

"Ngomong-omong gamenya nanti tentang apa ya ?" Tanya Hinata sambil menyandarkan punggungnya.

"Entahlah, kalo masih demo sih pastinya yang masih jadul" Jawab Sasuke sambil meminum jus tomat miliknya. Pihak perusahaan merekrut sepuluh orang untuk ikut berpartisipasi dalam game prototype tersebut dan mereka bertiga merupakan anggota dari kesepuluh anak beruntung tersebut.

"Kalian juga ikut ya ?" Sapa seseorang berambut coklat jabrik dengan tato segitiga terbalik menghiasi pipinya. Naruto berhenti makan sejenak sambil memperhatikan pemuda tersebut.

"Kiba" Seru Naruto kearah pemuda bernama Kiba tersebut yang sedang nyengir kearah mereka bertiga.

"Kenalin, kawan baruku saat SMA" Kata Kiba memperkenalkan seorang anak berkacamata hitam.

"Shino" Sahut anak tersebut singkat, padat dan jelas.

"Kenalin, ini mantan teman SD ku yang sekarang menjadi teman SMA ku. Ini Hinata dan ini Sasuke" Kata Naruto memperkenalkan kedua temannya. Hinata tersenyum kearah kedua teman barunya tersebut. Sasuke hanya mendecih pelan.

"Ngomong-omong, kenapa belum dimulai ya ?" Kata Kiba sambil duduk disamping Sasuke.

"Masih kurang lima menit" Kata Sasuke sambil menunjuk arlojinya yang masih menunjukkan pukul 19.25. Kiba hanya mendesah pelan dan mulai membuka percakapan dengan Naruto yang notabene adalah teman SMP nya. Shino hanya diam sambil berpikir beberapa hal. Sasuke dan Hinata masih diam sambil sesekali meneguk jus milik mereka.

"Lama tak bertemu ya ?" Kata seorang cowok berambut nanas sambil tersenyum malas. Disebelahnya berdiri seorang pria bertubuh gemuk dengan sebungkus kripik kentang yang dengan setianya bertengger di tangannya.

"Shikamaru, Chouji" Teriak Naruto begitu melihat kedua teman SDnya tersebut.

"Merepotkan" Gumam Shikamaru begitu melihat tatapan semua orang tertuju kepadanya karena teriakan keras milik Naruto. Chouji sih masih asyik melahap keripik kentangnya dengan wajah tersenyum. (makan kok sambil senyum ?)

Shikamaru pun duduk disamping Shino diikuti oleh Chouji yang duduk disampingnya.

"Kenapa jadi ngumpul disini sih ?" Keluh Sasuke begitu melihat meja restoran mereka menjadi penuh dengan sampah-sampah aka teman masa kecil mereka.

"Itung-itung reunian" Celetuk Naruto dengan sangat bersemangatnya. Semua yang ada disitu mengangguk setuju kecuali Hinata. Kalo gak setuju entar diusir mereka semua.

"Pengumuman, acara launching ini akan di tunda selama setengah jam karena ada kesalahan teknis. Saya ulangi, acara launching ini akan ditunda selama setengah jam karena ada kesalahan teknis" Sebuah pengumuman itu langsung disambut dengan desahan kecewa oleh ketujuh orang yang sedang bersempit-sempit ria di meja restoran Sasuke.

"Kesalahan teknis ?" Hinata sebagai seorang cewek mengulangi kata tersebut.

"Alah...! Palingan juga listriknya mati, ato podiumnya ada yang rusak" Naruto nyerocos gak jelas tentang dugaannya tentang kesalahan teknis tersebut yang membuat keenam temannya sweatdrop dengan semua dugaan Naruto yang tidak masuk akal sama sekali.

'Ada yang aneh' Batin Sasuke sambil melihat kearah podium tempat mesin game tersebut diletakkan untuk launching. Mesin berbentuk kapsul tersebut tengah berjajar merata didepan podium dan terhubung dengan sebuah layar monitor besar tempat semuanya memonitor jalannya permainan.

'Tidak ada apapun disana' Batin Sasuke begitu melihat podium tersebut berjajar rapi tanpa ada teknisi atau apapun yang mengutak-atik mesin tersebut. Sepertinya mesin tersebut sudah ready to play saja.

"Lama banget sih" Keluh Kiba sambil menenggelamkan kepalanya ditangannya. Ketiga temannya pun protes dengan ulah Kiba dan langsung melempar kepalanya keluar dari meja.

"Udah sempit malah dipersempit" Keluh Shino dengan nada datarnya. Hinata, Sasuke dan Shikamaru tidak mengeluh karena sibuk dengan pikiran mereka tentang kesalahan teknis tersebut.

Seseorang berambut raven cepak datang menghampiri ruang kontrol. Sasuke yang mengenal sosok tersebut langsung membelalakkan mata dan memicingkan mata untuk memastikan penglihatannya tidak salah.

"Tou-chan" Gumam Sasuke dengan pelan. Ayah Sasuke bekerja sebagai inspektur di kepolisian Konoha.

"Kenapa ?" Tanya Shikamaru yang sepertinya mendengar gumaman dari Sasuke yang sepertinya terlihat sangat aneh.

"Gak apa-apa" Jawab Sasuke sambil terus memperhatikan podium yang masih tampak berjajar tersebut. Tampak tiga orang yang sangat berbeda sekali mendekati podium. Sasuke yang melihat hal tersebut langsung berdiri.

"Siapa mereka ?" Tanya Sasuke pada Shikamaru yang saat itu tengah mencerna apa yang sedang terjadi. Keempat temannya sedang berbincang-binceng tentang entah apa itu.

"Entahlah, mungkin tiga peserta yang tersisa" Kata Shikamaru sambil mengikuti Sasuke yang sedang berjalan menuju ketiga anak tersebut.

"Siapa kalian ?" Ketiga anak tersebut tampak terkejut dengan pertanyaan Sasuke yang terkesan sangat tiba-tiba tersebut.

"Jangan bertanya secara tiba-tiba donk" Sungut seseorang yang penuh tato berwarna ungu dengan rambut jabrik coklat yang ditutupi oleh topi kucing berwarna ungu kehitaman.

"Namaku adalah Temari. Salam kenal" Kata seseorang berambut pirang berkucir empat sambil mengulurkan tangannya kearah Shikamaru. Shikamaru hanya menguap lebar tanpa membalas uluran tangan Temari.

"Kau mau membiarkanku begini sampai kapan ?" Sungut Temari dengan tampang kesal kearah Shikamaru.

"Oh, kukira kau mengulurkan tangan kearah Sasuke" Kata Shikamaru sambil nyengir innocent dan membalas uluran tangan Temari yang sekarang lagi cemberut.

"Namaku Gaara" Ucap seseorang berambut merah bata dengan tato ai di dahinya.

"Kalian bertiga peserta game ini juga ya ?" Tanya Sasuke membuka pertanyaan. Mereka bertiga mengangguk bersamaan sambil tersenyum kecuali Gaara.

Sasuke mengedarkan pandangannya menuju ruang kontrol tempat ayahnya masuk dengan tampang serius seperti sebuah penyidik kasus.

"Ada apa, Sasuke ?" Tanya Shikamaru sambil mengikuti arah pandang Sasuke yang menuju ruang kontrol.

"Ikut aku" Kata Sasuke sambil menarik tangan Shikamaru yang tampak terkejut dengan perbuatan Sasuke.

Sasuke dan Shikamaru pun berlari menuju ruang kontrol dan mengintip kedalam ruangan tersebut.

"Siapa yang terakhir kali bersama korban ?" Kata Fugaku sambil menatap tajam kearah tiga orang. Seorang berambut putih dengan seringai pervert khasnya. Seorang berambut hitam panjang dengan tatapan ularnya dan seorang lagi wanita cantik dengan rambut pirangnya.

"Korban masuk kedalam kamar tidur setengah jam yang lalu. Setelah itu Orochimaru sebagai seorang teknisi menyiapkan mesinnya. Jiraiya sebagai seorang game master merancang programnya dan aku sebagai seorang admin menyiapkan sistemnya" Jelas wanita bernama Tsunade pada Fugaku. Fugaku hanya manggut-manggut.

"Tuan Fugaku, sepertinya acara launching ini harus segera dilaksanakan mengingat keberadaan korban sebagai pelayan tidak begitu penting" Kata Orochimaru dengan tenang. Fugaku tampak berpikir sejenak.

"Baiklah, kita segera mulai launchingnya" Kata Fugaku sekaligus membubarkan kasus tersebut. Sasuke gemetar begitu mendengar hal tersebut.

"Ada pembunuhan disini" Gumam Shikamaru sambil berpikir mencerna penjelasan yang ia dapatkan.

"Kita harus segera ke podium karena acara launching akan segera dimulai" Kata Sasuke sambil menarik tangan Shikamaru.

-0-

"Hadirin yang berbahagia, kita akan mulai launching mesin game terbaru buatan Sabaku group. Kami merekrut sepuluh orang gamer untuk berpartisipasi dalam percobaan game ini" Pidato Tsunade selaku admin sambil memperkenalkan satu persatu para relawan yang berada dibelakangnya.

"Tanpa banyak bicara, kita mulai saja acara launching ini" Kata Tsunade sambil mempersilahkan kesepuluh orang untuk masuk kedalam mesinnya masing-masing.

Tsunade memberi isyarat pada Orochimaru untuk menekan tombolnya.

"Tunggu...!" Teriak Jiraiya. Tapi terlambat, Orochimaru sudah terlanjur menekan tombol power tersebut.

"Ada apa ?" Tanya Tsunade dengan perasaan khawatir.

"Aku tidak bisa mengendalikan game ini. Game ini telah disusupi" Kata Jiraiya yang sukses membuat Tsunade dan Orochimaru menganga lebar.

TBC

Fyuuuh...! Pendek ya ? Tapi gak apa-apa lah.

Reviewww...!