Thank You Chapter 1
Cast :
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Other Cast :
Kim Jiae
Park Yuri
Byun Changmin
Oh Sehun
DLL
.
.
.
.
Ini sebuah kisah yang menceritakan bagaimana hidup seorang Namja Tinggi bernama Park Chanyeol, Hidup dalam ketidak adilan Ibunya yang sangat membenci dirinya. Bukan tanpa alasan hanya karena namja yang memiliki telinga lebar seperti Yoda itu lahir dari hasil pemerkosaan yang di alami oleh ibunya.
Kim jiae mengalami hal buruk saat usianya 20 Tahun, ketika itu dia baru saja pulang dari berkemah yang diadakan oleh kampusnya. Saat berada dalam jalanan yang sepi menuju rumahnya seorang pria bertato dan berperawakan tinggi menyeretnya telak ke sebuah gang kecil memperkosanya dan menanamkan benih hingga wanita cantik itu hamil.
Jiae mengalami trauma besar ketika dokter menyatakan dirinya mengandung, dia benci dengan dirinya sendiri dan sangat membenci lelaki yang menghamilinya. Sehingga dia juga melampiaskan kebenciannya itu pada anak dalam perutnya. Keluarga Jiae mengucilkannya appa dan eommanya merasa kecewa karena gagal mendidik anaknya sendiri. Wanita malang itu tersingkirkan dari keluarganya sendiri dan mendapat cibiran dari banyak orang, membuat wanita itu memilih untuk pergi dan meninggalkan cita-cita dan mimpi yang sudah dia rencanakan sejak dulu menjadi seorang Disainer Ternama korea. Tapi hidup tidak memihak pada dirinya.
Ketika hari telah berlalu dan bulan juga sudah berganti jiae tidak pernah memperhatikan bayi dalam perutnya, dia bahkan pernah berusaha menggugurkan kandungannya jika saja tindakannya tidak di hadang oleh seseorang
" apa yang kau lakukan, itu membahayakan kandungan mu." Park yuri satu-satunya sahabat yang menerimanya dengan tangan terbuka, menampungnya dan juga merawatnya dengan kasih sayang.
" aku membenci anak ini! Aku tidak mau dia lahir." Jiae terus saja memukul perutnya berharap bayi itu lenyap begitu saja, tanpa dia harus melihat wajahnya yang menjijikan.
Tapi yuri tidak mampu mengatakan apa pun dia hanya terdiam dan memeluk sahabatnya itu dengan sayang, mereka menangis bersama dalam keterdiaman. Saat tiba hari persalinan setelah 9 bulan Jiae melahirkan seorang Putra yang begitu sangat Tampan menurut Yuri tapi tidak bagi Jiae, dia bahkan tidak sudi melihat anak yang sudah bertarung nyawa dia lahirkan.
Waktu sudah berlalu tapi Jiae tetap sama tidak pernah sekalipun memperhatikan anaknya, dia juga tidak memberikannya asi dari payudaranya sendiri. Yuri mencoba untuk terus menasihati wanita itu tapi dia hanya di pandang tajam dan keterdiaman. Wanita itu bahkan tidak member nama pada Putranya dan dia juga tidak sudi memberikan dia marga, hingga dengan senang hati Yuri memberi bocah menggemaskan itu nama dan juga marga yang dia punya
' PARK CHANYEOL'.
Jiae begitu membenci putranya bahkan ketika sang anak berusia 5 Tahun ketika chanyeol berlari padanya, karena namja itu terjatuh dari sepedanya.
" eomma lihat kaki ku berdarah hiks hiks sakit eomma." Chanyeol kecil menunjukkan lukanya pada ibunya, tanpa memperhatikan bagaimana ekspresi jiae yang mengeraskan rahangnya lalu mendorong putranya sendiri ke lantai. Yuri yang melihat itu hanya mendesah kecil lalu menghampiri anak lelaki keci itu yang semakin menangis dengan senggugukan.
" imo eomma membenci ku ya." Chanyeol kecil bertanya walau matanya sudah sembab oleh air mata.
" tidak yeolli, eomma hanya sedang lelah." Yuri menenangkan anak malang itu dan memeluknya erat .
Dan itu hanya akan terus berlanjut dan berlanjut kebencian kepada ayah dan anak itu akan terus menumpuk dalam diri Jiae. Hingga dia mati sekalipun dia tidak akan pernah memberikan kasih sayangnya pada Putranya.
.
.
.
.
.
20 Tahun Kemudian
Chanyeol sudah terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari orang tuanya, hingga usianya menginjak 25 Tahun membuat namja itu menjadi pribadi yang sangat pendiam dan sangat jarang bersosialisasi dengan orang lain. Dia hanya dekat dengan Imonya yuri dan suaminya pama Young hwa, bahkan chanyeol sudah bekerja pada salah satu perusahaan ternama korea di Seoul PY Kontruksi bagian Pemasaran yang bergerak pada jasa penyalur Mobil-mobil mahal seperti Lamborghini dan Mersedes Benz.
" Pagi yeolli," Yuri menyapanya dengan senyuman manis dan menyuruh namja itu duduk di kursinya .
" Pagi imo dan shamcoon," namja itu memberikan senyuman terlebarnya pada kedua orang yang sudah merawatnya, tapi saat pandangannya bertemu dengan jiae wajahnya berubah menjadi datar kembali.
Yuri dengan sigap menyiapkan makanan ke hadapan chanyeol dan memberikan juga bekal untuk makan siang namja itu.
" Jiae apa kau masih bekerja di perusahaan itu," yuri bertanya sembari menyendokkan nasi ke dalam piring suaminya.
" tentu saja kalau tidak bagaimana aku bisa hidup." Ujarnya dengan tatapan datar dan juga nada berbicara yang sinis.
" Tapikan chanyeol sudah bekerja, kau tidak perlu lagi menyusahkan diri mu." Wanita paruh baya itu masih saja berbicara tanpa melihat raut tidak suka dari jiae.
" aku tidak sudi menyusahkan orang lain." Wanita yang masih terlihat cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi menyelesaikan makannya dan berlalu tanpa tahu bahwa namja yang baru saja mendengar perkataannya menanam begitu banyak luka hati dan rasa benci.
Yuri melihat itu dia membawa tangannya mengelus lengan namja itu " jangan di fikirkan kau tahu ibu mu seperti apakan."
Chanyeol hanya mengangguk dan berusaha menyelesaikan makannya, memang dia sudah terbiasa sungguh tapi tetap saja hatinya merasa sakit mendapat perlakuan buruk dari ibu kandungnya sendiri.
' APA SALAH KU '
.
.
.
.
.
Jiae sudah sampai pada mejanya ketika dia bertemu dengan CEO BBH Coorporate Perusahaan tempat dia bekerja, wanita itu membungkuk untuk menyapa Bosnya.
" Selamat pagi Tuan Byun," Wanita itu tersenyum ramah dan menampilkan giginya yang putih bersih, jiae memang terkenal supel dan hangat kepada siapa saja yang dia temui dan itu berbeda cerita jika dia bertemu dengan anaknya.
" Ey bukankah sudah kubilang jangan panggil Tuan, panggil aku Chagia." Tuan Byun mencolek dagu Jiae membuat wanita itu tersipu malu dibuatnya.
" Itu tidak sopan pak tua, bagaimana pun kita masih di kantor." Jiae memutar bola matanya malas kala mendapat rajukan oleh atasannya sendiri, itu menggelikan karena melihat umur mereka yang sudah tidak muda lagi.
Jiae memang menjalin hubungan special dengan CEO purasahaan itu sudah menjajak Tahun ke 2, wanita itu tidak memberitahukan siapa pun bahkan kepada yuri dan young hwa apalagi chanyeol. Karena Jiae akan memberitahukannya nanti saat menjelang pernikahan mereka yang akan diadakan 2 minggu lagi.
Tuan Byun Changmin nama si pak tua itu membawa langkah kakinya menuju meja kebesaraan, saat sakunya bergetar menandakan ada sebuah panggilan dari handphonenya. Changmin membetulkan letak kaca matanya untuk melihat siapa yang sudah mengganggu dirinya di pagi yang indah ini.
" YAK PAK TUA." Changmin menjauhkan handphonenya kala suara nyaring nyaris memekakkan telinganya, dia melihat kembali layar datar miliknya dan menyipitkan matanya padahal dia sudah menggunakan kaca mata tebalnya.
" Baekhyunee sayang, tidak sopan memanggil kakek mu yang tampan ini pak tua," Changmin berusaha menahan tawanya dia sudah membayangkan cucunya di seberang sana sudah memutar matanya malas,atau bahkan sudah mengambil kantung plastic untuk muntah.
Sedangkan di tempat lain seperti apa yang changmin katakan seorang namja mungil berdiri di tempatnya sambil memutar bola matanya malas mendengar perkataan kakek tersayangnya.
" Dengar ya Pak tua ku sayang, kalau sudah tua ya tua saja." Baekhyun sudah tertawa terbahak-bahak disana sembari memegangi perutnya tanpa melihat bahwa banyak orang menatapnya aneh.
Changmin menghembuskan nafasnya kesal, niatnya untuk mengerjai cucunya malah dia yang dikerjai ini membuatnya sebal.
" Ya sudah tidak usah bertemu dengan ku lagi, balik lagi saja sana ke Kanada," Benar-benar tidak tahu umur pak tua itu malah mempoutkan bibirnya dengan tidak tahu malunya, sangat tidak sadar umur sama sekali.
" Baiklah Haraboji ku yang Tampan, maafkan baekhyunee ya," Mengalah sekali saja namja mungil itu berfikir dia tidak mau membuat kakeknya semakin keriput.
Changmin melebarkan senyumannya yang khas walau terdapat beberapa keriput di bibirnya, itu tidak sedikitpun melunturkan ketampanan yang hakiki dia punya dari nenek moyangnya.
" Tapi haraboji ini serius, kau bilang akan mejemput ku tapi kau malah membuat ku pulang dengan Taxi! Kau mengingkari janji ya." Sembari menaikkan barang-barangnya ke dalam taxi dan dia juga sudah duduk dengan tenang di dalam.
" Oh ya kapan haraboji berjanji, aku tidak ingat." Sungguh changmin itu pelupa dengan apa yang dia katakan sebelumnya, bahkan kadang dia tidak ingat bahwa baekhyun itu cucunya kejam sekali bukan.
Sedangkan namja mungil itu sudah mengerang dengan nada kesalnya mendengar ucapan kakeknya yang tua itu, dengan kesal dia berteriak di hadapan Hand Phonenya.
" AKU AKAN BILANG SUPAYA HALMONIE TIDAK USAH MENIKAHI KAKEK TUA SEPERTI MU."
.
.
.
.
HAI-HAI AKU KEMBALI DENGAN FF TERBARU SEMOGA KALIAN SUKA YA, JANGAN LUPA RIVIEWNYA OKE. AKU TAHU KALIAN MASIH KOBAM DENGAN ELYXION IN TAIPE BANYAK ADENGAN CHANBAEK DISANA APALAGI DENGAN ADEGAN IKAT TALI SEPATU.
YA AMPUN GW AJA MAU PINGSAN CUMAN LIAT DI INSTGRAM APALAGI YANG NONTON LAGSUNG YA, JADI SUDAH DI PASTIKAN KEJANG-KEJANG.
OKE SALAM CHANBAEK HARD SHIPPER SEDUNIA, CHANBAEK IS REAL .
