Ohayou, minna. Ini first fic Aoi, jadi mohon bantuannya ya! Oke, Aoi nggak akan berbasa-basi lebih lama. Silakan baca fic Aoi.

Summary: Mikan, seorang gadis yang pemalu. Namun, ia mempunyai tekad untuk menjadi desainer interior ruangan. Ditengah perjalanan hidupnya, ia bertemu dengan Natsume Hyuuga. Seorang cowok keren yang menyebalkan. Bagaimana kisah selanjutnya? Silahkan baca fic-ku ini! MxN!

Warning: OOC (Sangat), Aneh, dll.

Disclaimer: I don't own Gakuen alice.

Genre: Romance dan umm.. entahlah…

Chapter 1:

Move out.

Mikan's Pov.

Aku menatap rumah itu dengan baik. Rumah yang lumayan bagus, tapi hampir roboh. Aku hanya tinggal menatanya sedikit dan rumah itu akan menjadi rumah yang layak. Aku membeli rumah ini karena harganya murah. Lagipula, rumah ini tidak ada jelek-jeleknya kok. Aku menghela nafas berat, sudah dua kali aku dan adikku, Youichi, harus berpindah-pindah rumah. Ini semua salahku. Aku tidak bisa menjamin biaya hidup kami yang pas-pasan. Kadang, kami bisa makan, kadang tidak. Semenjak orangtua kami meninggal, hidup kami hanya bergantung pada uang warisan orangtua. Aku beruntung karena Youichi bukanlah anak yang manja. Dia adalah anak yang tegar dan hebat. Aku sudah berumur 15 tahun dan Youichi 8 tahun.

Aku terpaksa bekerja sebagai pelayan di sebuah Café Maid, sementara Youichi bekerja dengan membuat boneka. Boneka-boneka kain perca yang dibuat Youichi sangat lucu dan bagus. Sehingga, kami selalu mendapat order boneka yang cukup banyak. Uang yang aku hasilkan, sebagian untuk bahan dasar boneka Youichi dan sebagian lagi aku gabungkan dengan uang hasil penjualan boneka untuk biaya hidup kami. Aku sangat sedih. Waktu Okaa-san dan Otou-san masih hidup, kami sangatlah bahagia. Bisa dibilang, keluarga kami cukup kaya.

Sudah cukup untuk meratapi semuanya. Kini, yang aku harus pikirkan adalah masa depanku dan Youichi. Aku kembali mengangkat kardus-kardus dari dalam mobil box untuk dipindahkan kedalam rumah. Kasihan Youichi, ia sudah mengangkat banyak sekali kardus besar tadi.

"Youichi, berhenti mengangkat kardus itu. Biar aku saja yang mengangkatnya." Ucapku sambil menatap mata hijau Youichi yang bulat menggemaskan itu.

"Tidak Onee-chan. Ini tugasku. Onee-chan istirahat saja."kata Youichi tanpa menatapku.

"Ya sudah. Kita angkat saja bersama-sama."Jawabku. Aku mengangkat kardus terakhir kemudian menghela nafas. Aku mengambil dompetku kemudian membayar supir mobil box itu.

"Arigatou." Ucap supir mobil box pelan dan mulai menjalankan mobilnya. Aku pun berlari kecil menuju pintu rumah dan menutupnya pelan.

"Youichi? Kau ada disana?"panggilku pelan.

"Onee-chan! Onee-Chan! Kesini!"Youichi setengah berteriak. Aku berlari menghampirinya di ruang sebelah. Youichi sedang duduk di kursi dekat pesawat telepon dan mengacungkan teleponnya padaku.

"Siapa?"tanyaku sambil menggigit bibirku.

"Paman."Aku menghela nafas. Youichi kemudian berkata lagi, "Dia ingin bicara padamu."

Aku mengambil telepon itu kemudian berbisik pelan, "Halo? Paman?"

"Ya, ini Mikan-chan ya?"kata suara diseberang sana. Aku mengenal suara ini. Ini kakak Otou-san.

"Ya, paman. Ada apa meneleponku?"

"Begini Mikan-chan. Paman ingin, kamu dan Youichi masuk ke Sekolah paman. Kalian 'kan harus bersekolah. Paman sudah mengurus semuanya. Kalian akan tinggal di asrama sekolah paman."Aku belum bilang, ya? Pamanku adalah kepala sekolah High School Division di sekolah elit, Gakuen Alice.

"Baiklah paman. Tapi, bagaimana dengan pekerjaanku? Aku dan Youichi baru saja pindah."Jawabku tertahan.

"Tidak usah khawatir. Paman 'kan bilang bahwa paman sudah mengurus semuanya. Kalian akan paman jemput besok pagi. Jadi bersiaplah! Jaa ne, Mikan-chan. Tuut..tuut..tuut.." Aku tidak mendengar apapun lagi selain itu. Aku hanya bersorak dengan mata berkaca-kaca. Tuhan memberkati kami berdua.

"Apa yang dikatakan paman, Onee-chan?" Tanya Youichi.

"Kita akan bersekolah di Gakuen Alice, Youichi! Kita akan pindah kesana!"Jawabku ceria.

"Oya? Kapan paman akan menjemput?"

"Besok pagi, Youichi. Ayo kita bersiap. Kau mandi dulu, lalu makan kemudian tidur! Semoga kau mimpi indah, Youichi."Aku menepuk kepala Youichi.

"Sebentar Onee-chan. Apakah Onee-chan sudah berlatih Alice? Apakah ada peningkatan pada Onee-chan?"Perkataan Youichi langsung terkena jantungku.

Aku tertawa ling-lung sambil menggaruk kepalaku,"Belum Youichi."

"Onee-chan bodoh! Ayo kita latihan sekarang."

"Eh, Youichi! Jangan mengataiku bodoh lagi!"Aku bersiap untuk mengejar Youichi.

"Hiii… ada jeruk ngamuk!" Teriak Youichi. Aku illfeel setengah mati, deh!

TBC

Taraaaa! Ini fic-ku! Bagaimana? Jelekkah? Ancurkah?

Mohon review kalian ya!

Oya, disini, Mikannya OOC-ness banget ya! Hehehe.. maaf jika minna kecewa!

Semoga Aoi bisa meng-Update cepat ya!