Pairing : Neji, Shikamaru, Sai, Sasuke, Naruto, Tenten, Temari, Sakura, Ino, Hinata. (maaf itu di character-nya cuma ditulis ShikaTema. Habis gak bisa lebih dari 4 character -" )

Disclaimer : Masashi Kishimoto.

WARNING : OOC, TYPO, DLL.

Happy reading! ^^

LOVE IS STRANGE

Chapter 1

" Tenten! Ayo cepat! Nanti kita terlambat!" setengah berlari, Temari menarik-narik Tenten yang masih terpaku di gerbang sebuah sekolah bertuliskan 'Konoha High School', dengan perasaan antara percaya dan tidak.

" Temari! Aku masih tidak percaya kita bisa masuk ke sekolah ini," kata Tenten tidak percaya. Matanya belum lepas dari gerbang sekolah yang sudah jauh ditinggalkannya.

Temari mengangguk-angguk. " Ya, Tenten. Aku juga tidak percaya kita bisa memakai seragam sekolah ini. Walaupun kita memakai seragam siswa kelas reguler, tapi aku sangat senang bisa sekolah di sini," Temari menanggapi Tenten sambil tersenyum.

Konoha High School, kebanyakan orang-orang menyebutnya KHS. Siapa yang tidak kenal dengan sekolah elite dan mewah ini? Sekolah dengan fasilitas lengkap dan gedung mewah ini memang menjadi sekolah terfavorit di Konoha. Wajar saja jika hampir semua anak di sekolah ini adalah anak-anak bangsawan atau anak dari keluarga yang kaya raya. Biaya untuk masuk ke sekolah ini saja sudah sangat mahal.

Namun untuk kualitas pendidikan, sudah tidak diragukan lagi. Dengan fasilitas yang memadai, dan guru-guru yang terpelajar, sudah pasti jika KHS adalah sekolah dengan kualitas yang baik. Untuk orang dari kalangan menengah kebawah seperti Tenten dan Temari, mereka beruntung jika dapat masuk ke sekolah ini melalui jalur beasiswa.

Konoha High School memberi beasiswa bagi anak-anak kurang mampu yang berprestasi untuk bersekolah di KHS. Namun anak-anak yang masuk melewati jalur beasiswa menempati kelas reguler dan kelas 'biasa'. Yang dimaksud dengan 'biasa' di sini adalah kelas dengan fasilitas yang lebih lengkap dan ruang kelas yang lebih besar dan nyaman. Berbeda dengan ruang kelas kelas reguler. Kelas reguler menempati ruang kelas dengan ukuran standar, seperti ruang kelas di sekolah-sekolah biasanya. Namun untuk kualitas pendidikan, antara kelas reguler dan 'biasa' semuanya mendapatkan kualitas pendidikan yang sama, yang disesuaikan dengan kemampuan murid-muridnya.

Jika ada kelas reguler, maka juga ada kelas excellent. Kelas excellent adalah kelas 'biasa' yang menempati urutan kelas kelas A. Kelas biasa terdiri dari kelas A sampai I. Kemampuan setiap kelas berbeda-beda, yang diurutkan mulai dari kelas terbaik, yaitu kelas A dan terus selanjutnya hingga kelas I. Kelas A adalah kelas Excellent, yaitu kelas yang dihuni oleh anak-anak yang pintar luar biasa. Biasanya materi mereka sedikit berbeda dengan kelas B hingga kelas reguler karena kemampuan mereka dalam menguasai pelajaran sangat cepat.

Seragam kelas mereka juga di bedakan antara kelas reguler dan kelas 'biasa', juga dibedakan. Untuk kelas reguler, mereka menggunakan kemeja putih dengan jas coklat dan rok kotak-kotak berwarna hitam, coklat tua, coklat muda, dan putih yang berulang-ulang (untuk perempuan). Sedangkan untuk laki-laki mengenakan kemeja dan jas yang sama, namun dengan bawahan celana hitam panjang. Tidak lupa pin berbentuk lambang KHS dengan tulisan 'R' dibagian tengahnya disematkan di sebelah kanan dada. Seragam mereka terlihat sederhana namun mewah.

Untuk kelas A hingga I, mereka menggunakan seragam yang sama, yaitu kemeja putih dengan jas biru muda dan rok berwarna biru tua, biru muda, dan putih yang berulang-ulang (untuk perempuan). Sedangkan untuk laki-laki mengenakan kemeja dan jas yang sama, namun menggunakan bawahan celana hitam panjang. Yang membedakan antara kelas A hingga I adalah pin yang disematkan di dada kanan mereka. Pin dengan lambang KHS dengan tulisan huruf A hingga I, yang disesuaikan dengan nama kelas mereka.

Tenten dan Temari adalah salah satu dari dua puluh lima anak yang terpilih mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di KHS. Walaupun masuk ke dalam kelas reguler, Tenten dan Temari merasa sangat senang. Apalagi mereka 'berdua' mendapatkan beasiswa di sekolah yang sama. Wah, tidak terkira betapa senangnya mereka.

Tenten dan Temari menjejakkan kaki mereka memasuki halaman sekolah Konoha High School yang luas, dengan jalan yang membelah taman di sebelah kanan kirinya.

Tenten mencolek lengan Temari. " Temari, lihat. Itu jalur untuk pejalan kaki. Ayo kita ke sana," ajak Tenten, yang langsung disambut dengan anggukan dari Temari.

Tenten dan Temari membaur bersama murid-murid lainnya yang berjalan kaki, yang kebanyakan adalah murid dari kelas reguler. Karena kebanyakan murid kelas reguler tidak mempunyai mobil, jadi kebanyakan dari mereka memilih untuk berjalan kaki ke sekolah.

Di samping kanan jalur pejalan kaki, tidak henti-hentinya mobil-mobil mewah bermerek terkenal berlalu lalang melewati mereka. Tenten dan Temari yang tidak terbiasa dengan pemandangan di depan mereka hanya berpandangan, lalu mengangkat bahu berbarengan.

" Sepertinya ada diskriminasi yang 'kental' di sekolah ini," Tenten mengungkapkan perasaan tidak enaknya.

Temari menepuk bahu Tenten. " Tidak apa-apa Tenten, selama kita tidak membuat masalah, tidak akan terjadi apa-apa kok," Temari memandang Tenten sambil tersenyum. " Selama itu, kita hanya harus menikmati masa-masa SMA kita, kan?" Temari mengedipkan sebelah matanya.

Tenten tertawa kecil. " Yah, lagi pula aku tidak sendiri kok," Tenten memandang Temari penuh arti. "Semoga kita bisa mendapatkan banyak teman, ya?" kata Tenten yang disambut dengan anggukan semangat dari Temari.

" Ayo cepat kita ke aula, upacara penerimaan murid barunya sudah akan dimulai," Temari melihat jam ditangannya dan berlari meninggalkan Tenten.

" Temari! Tunggu!" teriak Tenten, refleks berlari mengejar Temari yang berlari sambil tertawa tergelak-gelak di depannya.

####

" Hosh, hosh, hosh ...," Tenten mengusap keringat di keningnya sambil terengah-engah. " Sampai juga," desahnya setengah berbisik, kelelahan karena berlari.

Tiba-tiba Temari datang dan menepuk punggung Tenten keras-keras, membuat tenten berteriak kesakitan. " Dasar atlit," Temari berbicara sambil mengatur nafasnya. " Larimu cepat sekali."

" Hehehe," Tenten nyengir lebar menanggapi perkataan Temari. Wajar saja Temari berkata begitu, Tenten sangat jago dalam olahraga.

" Ayo kita cari tempat duduk," Temari menarik tangan Tenten menuju tempat duduk kelas reguler, dan mendapatkan tempat duduk di barisan ketiga dari belakang.

Tidak berapa lama, upacara dimulai. Diawali dengan sambutan ketua yayasan, kemudian sambutan dari kepala sekolah, lalu sambutan dari perwakilan orang tua wali murid yang diwakilkan oleh Nara Shikaku.

Tibalah saatnya untuk pidato dari siswa dengan nilai paling tinggi. Nara Shikamaru. Dilihat dari marganya, mungkin dia adalah anak dari Nara Shikaku yang tadi menjadi perwakilan orang tua murid.

Upacara penerimaan murid baru telah selesai. Tenten dan Temari berjalan beriringan di barisan belakang rombongan kelas reguler, berjalan menuju kelas baru mereka.

Ruang kelas untuk murid kelas reguler berada di lantai tiga gedung sebelah timur. Ruang kelas murid kelas reguler dari kelas satu hingga kelas tiga berada satu lantai di lantai tiga gedung sebelah timur, yang merupakan gedung untuk ruangan klub dan laboratorium yang ada di KHS. Sedangkan ruang kelas murid kelas satu kelas A hingga I berada di gedung utama lantai tiga, bersama dengan ruang OSIS. Lantai dua gedung utama diisi oleh ruang kelas murid kelas dua kelas A hingga I, bersama dengan kantor guru. Dan di lantai satu, terdapat kantor kepala sekolah dan ruang kelas murid kelas tiga dari kelas A hingga I. Sedangkan gedung di sebelah barat adalah gedung olahraga, yang lengkap dengan kolam renang diatasnya.

KHS juga mempunyai lapangan olahraga yang luas, yang digunakan untuk olahraga jika hari sedang cerah. Sedangkan jika turun salju atau hujan dan cuaca buruk, kegiatan olahraga akan berpindah ke gedung olahraga.

Tenten dan Temari berjalan memasuki ruang kelas mereka yang baru. Terdapat fasilitas yang lengkap di ruang kelas mereka. Ada TV, LCD, pendingin ruangan, dan tidak lupa lima komputer beserta dengan printer dan scanner berada di pojok ruang kelas. Didukung dengan suasana kelas yang nyaman, tidak heran jika Tenten dan Temari sampai berdecak kagum.

Tiba-tiba pintu kelas yang tadinya tertutup terbuka secara tiba-tiba, diiringi dengan suara teriakan dari seseorang di balik pintu; " Selamat pagi semuanya!"

Seorang laki-laki masuki kedalam kelas dan duduk di belakang meja guru. "Aku adalah wali kelas kalian mulai dari sekarang. Karena itu, aku ingin kalian mau bekerja sama denganku selama setahun ini," katanya sambil tersenyum lebar. " Aku Guy, senang berkenalan dengan kalian semua."

Serempak, semua anak menjawab, " Salam kenal guru Guy."

" Baiklah, semuanya!" katanya bersemangat. " Cepat berbaris di depan kelas," ia menepuk-nepuk tangannya memberi instruksi. Serempak, semua anak berbaris di depan kelas, termasuk Temari dan Tenten. Sang guru menyodorkan toples penuh kertas kepada murid di barisan pertama. " Ambil salah satu kertas dan duduklah di tempat duduk sesuai dengan nomor yang ada di kertas yang kau pilih."

Lucky! Tenten mendapat tempat duduk tepat di belakang Temari. Tiba-tiba seorang laki-laki lucu yang gendut duduk gedubrakan di samping Tenten, membuat Tenten otomatis tertawa. Namanya Chouji, dia sangat lucu, namun kurang percaya diri. Di belakang Tenten, duduk seorang laki-laki energik bernama Lee. Di samping Temari, duduk seorang perempuan berambut pink bernama Sakura, yang periang dan lucu. Di depan Temari, ada seorang perempuan berambut pirang panjang yang dikucir satu bernama Ino. Ino adalah gadis yang feminim dan banyak bicara, benar-benar perwujudan perempuan yang sebenarnya.

" Temari dan Tenten, ya?" Sakura berkata penuh tanda tanya. " Ah! Kau anak peraih nilai tertinggi dalam kelas reguler, kan?" Sakura meunjuk Temari.

Temari menatapnya bingung. " Nilai tertinggi?"

" Kau tidak tahu? Tenten, kau tahu kan?" Pertanyaan Sakura dijawab dengan gelengan oleh Tenten.

Sakura menatap Ino yang duduk di depan Temari. Ino menghela nafas. " Ayo sini," Ino beranjak menuju komputer di pojok kelas. Dengan cepat, Ino membuka website KHS dan menunjukkan daftar nilai peraih beasiswa di KHS. " Lihat ini," Ino menunjukkan layar komputer kepada Tenten dan Temari di belakangnya. " Temari, kau ada di urutan pertama dan kau, Tenten," Ino menatap Tenten. " Kau ada di urutan kedua."

" Eh?"

TBC ^^

Fanfic berchapter pertamaku ^^
maaf kalo jelek -"

minta review-nya ya ^^

Thank you ^^