Us
Cast:
Korean boyband member
Pairing:
Kyusung as main
Other as side
Rated : T, M
Chapter 1 : Miracle In December
"Cinta adalah sebuah kata dengan banyak arti." - anonymous -
Dengung suara pelanggan yang sedang mengobrol, samar-samar menyusup masuk ke indera pendengaran Kim Yesung. Di dalam ruang istirahat khusus staff yang kini ia diami, namja dengan mata sipit dan rambut pirang sebahu itu nampak tengah terhanyut dalam pikirannya sendiri sambil berbaring di satu-satunya sofa panjang disitu. Bahkan kebisingan yang berasal dari meja counter yang hanya dibatasi oleh tembok dari sisi lain itu tak bisa menggagunya barang sedikitpun. Tatapannya lurus ke langit-langit ruangan, dan menerawang.
Flashback
"Yesung-ah, kau namja. Dan kau tahu kan kalau kau itu namja yeppeo? Tidakkah itu aneh? Sama halnya seperti Bummie, Wookie, Zelo, Luhan, dan teman-teman kita yang lain, yang sekarang berstatus sebagai namja uke. Bukankah itu berarti bahwa kau memag ditakdirkan untuk menjadi gay? Pikirkanlah!" Ucap Siwon lembut sambil menepuk pundak Yesung pelan.
Yesung hanya diam mendengar perkataan Siwon. Ia bingung harus menjawab apa. Lalu,
"Mungkin kau benar Wonnie-ah. Tapi siapa yang mau menjadi namjachinguku? Kau kan tau tidak semua namja itu gay!" Balasnya sambil menatap Siwon sendu.
Siwon tersenyum, lalu mengacak pelan surai pirang Yesung.
"Jadikan itu sebagai permintaanmu di malam natal besok. Percayalah akan mitos 'Miracle In December' itu. Aku mempercayainya karena telah mengalaminya dengan Kibum." Jawab namja Choi itu, lalu beranjak pergi dari situ, meninggalkan Yesung yang termenung sendiri.
Flashback off
Yesung mengehela nafas saat teringat perkataan Siwon tadi siang. Dalam pikirannya, kembali terngiang mitos 'Miracle In December' itu, lalu menggumamkannya.
"Miracle In December, saat salju turun di malam natal, tepat jam 12 tengah malam, bersama turunnya salju, ucapkanlah permohonanmu, dan para dewa akan mengabulkannya."
Entah mengapa, saat mengucapkannya, ada perasaan sesak dalam dadanya, dan tanpa terasa, air mata sebening embun miliknya terjatuh. Yesung sadar, ia membutuhkan seseorang dalam hidupnya, bukan seseorang seperti Siwon dan yang lainnya, bukan sebagai sahabat, tetapi sebagai seorang yang lain, yang spesial baginya, ya, sekarang ia sadar, ia memang gay, dan bukan namja normal.
Dihapusnya perlahan air mata itu, dan beranjak dari situ, mengambil kunci mobil yang dibelikan Siwon sebagai hadiah ulang tahunnya, lalu menuju mobil sport merah yang diparkirnya di belakang café tempatnya bekerja, dan mengendarainya pulang ke apartmentnya.
_Us_
Yesung sampai di apartmentnya, kurang lebih sekitar 15 menit. Namja manis itu lalu masuk dan menuju kamar tidur, membaringkan tubuhnya di kasur berukuran king size itu. Ia lalu kembali bangkit berdiri, dan membuka lemari pakaiannya, sedang mencari-cari baju yang bagus untuk dikenakannya besok saat malam natal saat sebuah foto terjatuh dari salah satu tumpukan baju itu. Ia mengambilnya dan membelalakkan matanya ketika melihat siapa orang di dalam foto itu.
"Cho Kyuhyun?" Gumamnya dan tanpa terasa air matanya jatuh lagi. Lalu lagu itu mengalun kembali di pikirannya.
' Boiji anheun neol chajeuryeogo aesseuda
Deulliji anheun neol deureuryeo aesseuda.' (Mencoba menemukanmu, yang tak dapat kulihat lagi... Mencoba mendengarmu, yang tak dapat kudengar lagi...)
Dan ia teringat masa lalunya bersama Kyuhyun.
Flash back on
1 tahun yang lalu...
"Yesung-hyung, bolehkah aku mengatakan sesuatu padamu?" Tanya Kyuhyun sambil menatap matahari senja sore itu.
Yesung menoleh dan tersenyum.
"Katakanlah apapun yang ingin kau katakan , Kyu. Untuk apa kau minta ijinku?" Balas Yesung sambil mengacak surai brunette milik Kyuhyun.
Kyuhyun tersenyum kecut. "Tapi hyung tak boleh marah, ne?"
Yesung mengernyit, namun sejurus kemudian menganggukkan kepalanya.
"Saranghae. Neomu neomu saranghae." Ucap Kyuhyun pelan, namun masih bisa didengar Yesung. Namja itu tak menatap Yesung saat mengatakannya, melainkan melihat ke arah matahari yang sudah separuh tenggelam.
Yesung terhenyak saat mendengarnya dan menundukkan kepalanya.
"Kau tahu itu tak ada gunanya kan, Kyu? Aku tak akan pernah jatuh cinta pada namja. Aku bukan gay." Balasnya pelan, takut menyakiti hati Kyuhyun.
Kyuhyun tahu apa jawaban Yesung, tapi namja itu tetap mengatakannya. Ia merasakan saat kedua matanya memanas, dan mengeluarkan butiran-butiran halus yang kini telah mengalir di pipi putihnya. Ia menunduk untuk menyembunyikannya. Sementara Yesung sesekali mencuri pandang pada Kyuhyun, tahu betul jika namja itu menangis. Menangis untuknya, menangis karenanya, dan rasa sesak itu datang lagi, kali ini malah menusuk-nusuk hatinya, seolah-olah ingin membuat hati rapuhnya menjadi berdarah dan mati. Membunuhnya lewat namja disampingnya ini.
Flashback off
Yesung jatuh terduduk di lantai yang dingin sambil memeluk foto Kyuhyun dan menangis.
"Hiks, Kyu mianhae. Nado saranghae. Mianhae. Jeongmal mianhae." Ucapnya dengan tubuh yang bergetar di sela tangisnya.
"Aku tahu, setelah itu, aku tak lagi bisa melihatmu, mendengarmu, tapi salahkah aku jika sekarang aku menginginkanmu kembali? Aku sangat mencintaimu. Aku bohong waktu itu, hiks. Jebal, kembalilah! Cho Kyuhyun!" Racaunya lagi sambil memeluk foto Kyuhyun yang sedang tersenyum di dadanya semakin erat.
Akhirnya, lama kelamaan, Yesung jatuh tertidur ketika ia lelah menangis.
24 Desember, 18.00
"Yesung hyung, aku akan pergi. Aku tak tahu kapan aku kembali, tapi kuharap kau mau menungguku. Mungkin ini tak penting bagimu, tapi penting bagiku." Ucap Kyuhyun setelah air matanya berhenti.
Yesung terkejut, namun berusaha menyembunyikannya. Ia memasang wajah sedatar mungkin.
"Kapan kau berangkat, Kyu?" Tanyanya sambil meminum coke di tangannya.
"Jam 1 subuh." Jawab namja itu singkat, lalu bangkit berdiri. "Aku akan pulang lebih dulu. Aku harus bersiap-siap. Jaga dirimu, hyung." Lanjutnya lagi.
Yesung mengangguk, menatap datar punggung Kyuhyun, yang semakin jauh dari pandangannya.
21.00 KST
Kyuhyun baru selesai mandi, namja itu lalu memakai baju yang sudah disediakan untuknya yang terletak di atas kasur, dan melihat jam. Dengan sedikit tergesa, ia menuju ruang makan, dan memakan makam malamnya dengan tenang, lalu kembali ke kamarnya, dan membaca buku untuk menghabiskan waktu.
Tepat ketika jam sudah menunjukkan pukul 24.30, ia segera bergegas menuju mobilnya, dan mengendarainya menuju bandara.
29 menit ia habiskan dalam perjalanan, lalu, secara tiba-tiba sebuah mobil truk besar menubruk mobilnya.
Kejadiannya begitu cepat, hingga Kyuhyun tak bisa menghindar. Yang ia tahu, tubuhnya terlempar jauh dari mobilnya, dan membentur sesuatu yang keras. Lalu ia merasa sesuatu yang tajam seperti menusuk jantungnya. Dan disaat itu, yang ia pikirkan hanya Yesung dan mitos 'Miracle In December'. Dengan sisa tenaga yang ia miliki, ia mengangkat tangannya dan melihat jam. Ia menghitung sampai 10, tepat saat jam ditangannya menunjukkan pukul 12 tepat, ia mengucapkan permohonannya dalam hati dan secara ajaib, waktu seolah berhenti dan sebuah cahaya menyilaukan datang padanya. Ia tak merasakan sakit lagi, sehingga dijulurkannya tangannya menuju cahaya itu. Namun, sebuah suara hangat yang menenangkan membuatnya harus mengulaskan sebuah senyum bahagia.
"Kau belum bisa masuk kesini, ada sesuatu yang menahanmu. Wujudkan permohonanmu, baru setelah itu aku akan menjemputmu lagi dalam kedamaian. Waktumu hanya 2 tahun, dan aku akan memberimu teman untuk menemanimu." Kata suara itu. Lalu, bersamaan dengan menghilangnya suara itu, cahaya itu juga menghilang.
"Cho Kyuhyun-ssi?" Tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya.
Ia terbangun dan menoleh. Ia masih di tempat yang sama, dan lebih terkejut saat melihat dirinya sendiri berlumuran darah dan dikerumuni orang banyak. Dan secara tiba-tiba sebuah tangan menariknya dari situ.
Ia menoleh lagi untuk melihat seseorang yang telah menariknya. Seorang lelaki tampan dan tinggi, memakai kaus lengan pendek dan celana panjang dan rambut sewarna madu dan sayap.
Kyuhyun membelalak saat melihat sayap besar di punggung pria itu.
"Nu-gu-se-yo?" Tanyanya takut-takut.
"Haissshh! Namaku Kim Jong Hae. Aku malaikat, dan yak! Aku 'teman' yang diberikan dewa Jung untukmu." Jawab orang atau lebih tepatnya malaikat bernama Kim Jong Hae itu.
"Waktumu 2 tahun untuk membuat namja itu, yang tadi kau sebut namanya dalam permohonanmu, siapa namanya tadi? Yesung? Yak! Itu dia, Yesung-ssi, untuk memintamu kembali padanya. Kalau bisa membuatnya memohon agar kau dikembalikan padanya, maka kau akan diberi waktu 1 bulan untuk mendapatkan penegasan darinya. Ia harus bilang 'saranghae' atau 'nado saranghae' padamu sebagai bentuk penegasan, lalu setelah itu, kau akan menjadi MALAIKAT! Garis bawahi itu! Dan baru boleh menjalin hubungan dengannya." Jelas Jong Hae panjang lebar pada Kyuhyun.
Kyuhyun hanya termangu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya -tanda bahwa namja itu mengerti-
Jong Hae lalu mengepakkan sayapnya menjauhi Kyuhyun atau lebih tepatnya meninggalkan namja itu.
"Yak Jong Hae-ssi! Kau mau kemana?" Teriak Kyuhyun lantang sambil melayang mendekati Jong Hae.
"Jalan-jalan. Ini pertama kalinya aku ke bumi. Aku mau coba ke paris. Byee. Ngomong-ngomong Kyuhyun-ssi, kau kan punya tugas, jadi mungkin lebih baik kau menemui Yesung-ssi sekarang. Ia tak bisa melihatmu, tapi setidaknya kau bisa melihatnya sepuas hatimu kan? Sana pergilah!" Balas malaikat itu sambil lalu.
Kyuhyun hanya sempat mengangakan mulutnya, lalu pergi ke apartment Yesung.
Yesung terbangun dengan nafas menderu, peluh yang membasahi sekujur tubuh, dan air mata yang mengalir deras. Namja itu lalu menekuk lututnya dan memeluk dirinya.
"Tak mungkin! Mustahil!?" Ujarnya parau.
Sementara itu dari kejauhan, Kyuhyun dan Jong Hae menatap Yesung. Namja Cho itu menatapnya dengan tatapan sendu, sedangkan Jong Hae menatap Yesung dengan tatapan datar.
Kyuhyun mendekati Yesung dan memeluknya. Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam, dan itu artinya Yesung telah tertidur kurang lebih 6 jam.
Kyuhyun menoleh untuk menatap Jong Hae. "Apa aku bisa menyentuh benda-benda?" Tanya Kyuhyun pada Jong Hae yang dijawab dengan anggukan cepat dari malaikat itu. Ia tahu betul apa yang dipikirkan Kyuhyun.
Kyuhyun lalu pergi ke meja belajar Yesung, tak jauh dari tempat Yesung terduduk. Namja itu mencari kertas dan bolpoin, lalu menulis sesuatu disana, bunyinya;
Dear Yesung,
Ini aku Kyuhyunnie-mu. Aku memang sudah meninggal, tapi aku selalu disampingmu. Sesuai seperti yang tadi kuberitahu dalam mimpimu. Ngomong-ngomong, kau hanya bisa menemuiku lewat mimpi. Aku hanya ingin tanya satu hal, apa kau mencintaiku? Tolong jawab dengan jujur, dan jawablah dengan 'ya' atau 'tidak' saja.
Yesung tercekat saat melihat bolpoinnya bergerak-gerak dengan lincahnya di atas kertas itu. Ia lebih terkejut lagi saat melihat kertas itu melayang ke arahnya dan tepat berada di depan wajahnya. Ia mengambil kertas itu dan membaca isinya, yang tentu sukses membuat matanya membulat sempurna.
Ia menengok ke sekeliling kamarnya, dalam hati menimang apa dia akan jujur atau tidak, namun akhirnya Angel dalam dirinya menang dan ia memilih jujur. Ia mengambil bolpoin yang kini tergeletak diatas meja lalu menuliskan hangeul 'ya' dibalik kertas itu, dan menaruhnya di atas meja.
Lalu bolpoin itu bergerak-gerak lagi di depan matanya. Membentuk sebuah kalimat, yaitu; 'terima kasih'.
Yesung tersenyum, lalu mengambil sebuah buku kosong. Menuliskan sesuatu disana, isinya;
'Aku merindukanmu, Kyu!' Tulisnya.
'Aku tidak.' Balas Kyuhyun.
'Kenapa?' Yesung lagi.
'Karena aku selalu melihatmu setiap hari.' Lalu Kyuhyun.
Hahaha... aku sudah lebih lega sekarang. ,Yesung.
Baguslah. Aku bosan melihat tatapan mengenaskanmu itu, chagi.,Kyuhyun
Kau mengejekku, eoh? Kejam!, Yesung.
Ayo sudahi! Kau harus istirahat, chagiya. Aku akan memelukmu saat kau tidur. Good Night, have a nice dream.
Lalu percakapan tulis-menulis itu berakhir. Yesung tersenyum, dan beranjak ke tempat tidur. Dalam hati ia berfikir, besok ia akan meminta agar Kyuhyun kembali padanya.
Yesung baru akan menaikkan selimut, ketika selimut itu sudah naik dengan sendirinya dan menyelimutinya. Ia tidak kaget lagi. Ia tahu itu perbuatan Kyuhyun. Terlebih, selimut itu juga mengambang di belakangnya, tanda bahwa Kyuhyun menepati perkataannya, memeluk Yesung saat namja itu tertidur.
Jong Hae hanya melihat sepasang kekasih itu dengan tatapan senang yang sengaja ia sembunyikan. Ia lalu mengatakan pada Kyuhyun bahwa ia akan meninggalkan mereka dan meminta Kyuhyun untuk menjaga Yesung dengan baik, lalu pergi entah kemana.
Kyuhyun menatap punggung Jong Hae sampai malaikat itu benar-benar pergi, lalu beralih menatap Yesung. Mengelus pucuk kepalanya dengan sayang, lalu menutup matanya, memasuki mimpi Yesung untuk menemui namja yang sangat dicintainya itu.
-0o0-
Pagi itu Yesung bangun ketika secara tiba-tiba sebuah cahaya menyusup masuk ke dalam dua manic caramelnya. Di depannya buku yang semalam digunakannya untuk berkomunikasi dengan arwah Kyuhyun sudah terpampang dengan sebuah kalimat berbunyi; 'Sudah pagi, jangan malas, cloud! Ayo bangun! Nanti malam kan malam natal! Belilah baju yang bagus! Aku akan membantumu memilih! Kajja!'
Yesung tersenyum seraya meraih buku itu dan menuliskan balasan.
'Aku tahu ,Vil! Dasar Evil Mesum! Kau mengganggu tidurku tahu!' Balasnya disertai dengan kikikan yang ditujukan untuk Kyuhyun.
Kyuhyun hanya tersenyum membaca apa yang ditulis Yesung. Ia lalu mengambil bolpoin lain, lalu memegangnya sambil melipat kedua tangannya. Sekedar ingin menunjukkan dimana ia berada.
Tatapan Yesung mengikuti arah bolpoin itu dan terkejut saat bolpoin itu berhenti tepat di sampingnya. Ia mempoutkan bibirnya imut.
"Kau curang, Kyu!" Katanya sambil berpura-pura sebal.
Lalu ia merasa seperti ada sebuah tangan yang mengacak rambutnya dengan lembut. Dan diam-diam ia tersenyum.
_Us_
Hari itu dilewati Yesung hanya dengan berbelanja dengan Kyuhyun. Ia memang tak bisa melihat namja itu, tapi ia tahu namja itu disana bersamanya, karena ia bisa merasakan sebuah tangan yang besar dan hangat menggenggam tangannya.
Lalu pagi berganti siang, dan siang berganti malam, sampai saat itu tiba.
Waktu sudah menunjukkan pukul 24.59, dan Yesung sangat gugup. Akhirnya, ketika waktunya sudah dekat, ia menghitung sampai 10, setelah sebelumnya memejamkan mata, dan mengucapkan permohonannya dalam diam, di taman dekat apartmentnya, bersama dengan salju yang turun dan menempel di wajahnya.
Lalu sesuatu yang mendebarkan itu muncul saat ia membuka matanya. Sebuah tubuh yang dikenalnya dan dirindukannya, kini berdiri di hadapannya.
"Kyuhyun!" Pekiknya senang, lalu menubruk tubuh Kyuhyun. Memeluknya dengan erat, sangat erat.
"Miracle In December itu nyata, kan?" Balas Kyuhyun dengan suara bass-nya yang selama ini sangat dirindukan Yesung.
Yesung merasa sangat bahagia. Rasa-rasanya air matanya tak bisa berhenti mengalir. Ia benar-benar mendapatkan Kyuhyun-nya kembali. Dan ini memang MIRACLE!
"Tapi Yesung-" ekspresi Kyuhyun tiba-tiba tak bisa ditebak dan berubah sendu.
"Wae, Kyu?" Tanyanya bingung.
"Aku,"
_To Be Continued_
