Story By: Razen.
Disclaimer: Kazuki Takahashi.
Rate: T
Genre: Parody/Friend-Ship.
Main Chara: Keith & Jounouchi.
Warning: Typo, AU, Fanon, semi-OOC, some mistakes EYD, Semi-Sho-Ai.
A/N: Saya galau sama genre.
xXx
Pocky Susu
xXx
.
.
.
Jounouchi menggigit dengan senang. Biskuit panjang berlumur krim susu dikunyah penuh nikmat.
Keith mengernyit, merasa terganggu. Suara riuh gigitan mengusik sekali.
Seakan tidak merasa gigitannya berisik, Jounouchi melanjutkan makannya dengan asyik. Layar game pancingan di depan dimainkan dengan satu tangan. Begitu mendapat ikan besar, Jounouchi bersorak hingga remah-remah biskuit berguguran dari mulutnya.
Sekali lagi, Keith mengernyit.
Pocky yang tersisa tinggal tiga batang. Jounouchi mengambil sebatang lagi dan mengigitnya, ia suka saat lidahnya bersentuhan dengan krim yang manis. Tadinya ia sempat galau karena salah beli sebelum ke game center, ternyata pocky yang putih rasanya enak juga. Jounouchi harus menambahkannya dalam daftar makanan kesukaan.
Klak! Kraus! Kraus!
Keith tak tahan lagi.
Brak!
"Gh!" Jounouchi terlonjak kaget, nyaris terjatuh dari kursinya.
Telunjuk Keith mengarah ke wajah Jounouchi. "Berisik, tahu!"
"Hah?" Alis Jounouchi melengkung ke bawah, bingung. Berisik apanya? Jelas-jelas Jounouchi tidak berbicara apa-apa selagi main—er, kecuali bersorak ketika memancing ikan terbesar. Tetapi, ayolah, itu wajar, namanya juga main game. Lagipula di game center begini, wajar jika ada yang ribut.
"Apanya?"
"Kunyahanmu, Bajingan! Keras sekali!"
"Kunyahan?" Jounouchi menoleh ke kotak berwarna biru di tangannya. "Maksudmu ini?"
"Apa lagi kalau bukan itu?" Keith mendecak keras dan bersidekap, sepatu bootsnya menendang kursi tempatnya duduk tadi.
Jounouchi mendengus. Ia menggigit lagi batangan pocky di tangannya. "Kamu yang berisik. Ini namanya pocky. Heh, Om-Om gila sepertimu memang tak mungkin paham enaknya makanan seperti ini," ucap Jounouchi sembari membuang muka. Kemudian menggumamkan sesuatu seperti 'mengapa bisa-bisanya bertemu Keith di sini', juga 'selera Om-Om itu kampungan'.
Dengan cueknya, Jounouchi melanjutkan permainannya yang sempat tertunda. Jarang-jarang ia ada lebihan uang saku. Tangannya mengambil lagi sebatang, tersisa satu batang terakhir di dalam bungkus pocky.
Gantian Keith yang mendengus remeh. Heh, dasar bocah. Dia saja yang tak pernah makan makanan berkelas, makanya cuma tahu makanan pinggiran begini.
"Makanan begini kau bilang enak? Gurauan tidak lucu," kata Keith sebelum menyambar batang terakhir, meminta tidak bilang-bilang, langsung mencuri.
Jounouchi melongo.
Setengah batang itu digigit oleh Keith dan langsung dikunyah kasar. "Hah! Makanan murahan! Seleramu sungguh rendah, Boc—"
BUAK!
Tinju melayang.
Keith tersungkur.
"Sialan, kau! Kenapa kau ambil sisanya?! Bangsat! Padahal aku sudah sengaja menyisakan yang paling banyak krim untuk dimakan terakhir!" Jounouchi meraung, kotak pocky diremas hingga remuk, kemudian dilempar ke wajah Keith.
"Seenaknya saja kau curi pocky berhargaku! Harganya mahal, tahu! Kalau mau beli sendiri!" Bentak Jounouchi berang. Tanpa mengacuhkan game yang tadi ia mainkan, Jounouchi melengos pergi dari tempatnya berdiri.
Sakit hati kehilangan satu batang terakhir, sedikit air mata mengumpul di pelupuk mata. Kapan Jounouchi bisa membeli pocky lagi, wahai Ra? Hiks.
Keith mengernyit, bangun perlahan dari lantai.
"Dasar sinting ..."
xXx
The End
xXx
