Chapter 1 : First Sunrise
Author : Tata JewelFishy
Pair : Eunhae
Genre : Romance, Fluff
Disclaimer : Donghae hanya milik Hyukjae. Hyukjae hanya milik Donghae.
.
.
1 Januari 2013
Donghae melangkahkan kakinya dengan lelah, ke arah kamar. Udara dingin, dan rasa kantuk yang teramat sangat, memaksanya untuk segera bersembunyi di balik selimut. Namun langkah kakinya terhenti saat seseorang menggenggam tangannya dari belakang. Perlahan ia membalikkan tubuhnya dan mendapati Hyukjae di belakangnya sedang tersenyum lebar.
"Waeyo?" tanya Donghae.
"Ayo kita rayakan tahun baru berdua," bisik Hyukjae sambil tersenyum lembut.
Donghae terdiam sejenak, tampak berpikir. Hingga kemudian ia mengangguk, "Tapi biarkan aku tidur beberapa jam terlebih dahulu, ne?," ucapnya seraya kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.
Senyum yang semula terpeta di wajah Hyukjae pun lenyap. Awalnya ia mengira Donghae akan langsung menyetujuinya dengan semangat. Tapi ternyata dugaannya salah. Hyukjae pun menghela nafas dan mengikuti Donghae dari belakang.
Kedua mata Hyukjae tak pernah lepas dari Donghae, yang kini telah mempoposikan dirinya di atas tempat tidur.
Tampaknya Donghae memang benar-benar lelah.
Hyukjae pun hendak berbalik untuk mengurungkan niatan awalnya. Tapi kemudian ia berhenti dan kembali menatap Donghae. Perlahan ia mendekati Donghae, membaringkan dirinya disamping Donghae, lalu memeluk pemuda itu dari belakang. "Ayolah Donghae… Kau bisa tidur di mobil."
"Kenapa kau sangat terburu-buru? Aku lelah, Hyuk…" keluh Donghae lirih. Lantas ia pun berbalik menghadap Hyukjae, dan memberikan tatapan puppy eyes-nya.
Kali ini Hyukjae pun menyerah. "Arasso," ucapnya pelan, lalu bangkit dari posisi berbaringnya. Tapi mendadak Donghae menarik lengannya.
Donghae tampak berpikir sejenak hingga kemudian ia menyanggupi permintaan Hyukjae.
Hyukjae pun tersenyum lebar, "Kajja," ujarnya semangat, sembari menarik tangan Donghae untuk duduk. Tapi Donghae justru menariknya, hingga Hyukjae pun terjatuh di atas Donghae.
"Tapi…" Donghae tidak melanjutkan ucapannya. Kedua matanya terpusat ke arah bibir Hyukjae.
Dan sepertinya Hyukjae pun tahu apa yang dimaksud Donghae. Ia pun tersenyum geli. Perlahan ia pun mendekatkan bibirnya ke arah Donghae, lalu menciumnya dengan lembut. Donghae tersenyum dalam ciuman itu. Hyukjae selalu tahu apa yang ia inginkan. Ia pun melingkarkan tangannya ke leher pemuda di atasnya tersebut, sekedar memperdalam ciuman dari sang kekasih.
Setelah bergelut dengan romantisme di pagi yang dingin, mereka pun segera bersiap berangkat untuk kencan pertama mereka di tahun yang baru.
"Kau mau mengajakku kemana?" tanya Donghae penasaran.
"Han River," jawab Hyukjae. "Ayo kita lihat matahari terbit."
Sekejap Donghae pun tersenyum girang, "Matahari pertama di tahun 2013?"
Hyukjae pun mengangguk antusias. Ia merasa senang karena Donghae menyukai idenya tersebut.
"Ah, jadi ini sebabnya kau sangat terburu-buru, oeh?" ujar Donghae.
Hyukjae pun hanya terkikik geli.
Setelah memastikan mereka sudah memakai pakaian yang cukup hangat, mereka segera bergegas keluar dari dorm. Tapi sayangnya, mereka bertemu manager mereka di depan pintu. "Eoh? Kalian mau kemana?"
"Kita mau keluar sebentar, Hyung," jawab Donghae.
"Naik mobil?" tanya sang manager, diikuti dengan anggukan Donghae.
Hyukjae pun menghela nafas berat. Ia sudah bisa menerka apa yang akan terjadi sesudah ini.
"Baiklah, aku antar." ucap manager Hyung-nya tersebut.
"Tidak usah, Hyung. Kami bisa pergi sendiri," protes Hyukjae. Donghae menggigit bibir, lalu melirik Hyukjae yang kini masih sibuk meyakinkan manager-nya.
"Ya! Mana bisa aku membiarkan kalian menyetir dalam keadaan lelah seperti ini," cerca sang manager.
Dan akhirnya, sepasang kekasih yang malang ini pun menyerah. Niatan awalnya untuk merayakan tahun baru berdua, pupuslah sudah.
.
.
"Kita tidak terlambat, kan?" tanya Donghae sesampainya mereka di tempat tujuan.
"Aku rasa tidak," jawab Hyukjae setelah melirik jam di pergelangan tangannya. "Setauku matahari akan terbit beberapa menit lagi."
"Jadi tujuan kalian kesini, hanya karena ingin melihat matahari terbit, eoh?" tanya sang manager, heran. "Ah jjinja, kalian benar-benar seperti sepasang kekasih yang sedang kencan saja," komentarnya kemudian.
Hyukjae dan Donghae hanya bisa saling pandang, lalu tersenyum geli.
Lalu mereka pun turun dari mobil. Beruntung, tidak banyak orang yang ada di tempat tersebut.
Donghae menggosok kedua telapak tangannya saat udara dingin menyentuh kulitnya. Hyukjae yang menyadari itu langsung menggenggam tangan Donghae dan memasukkannya ke dalam saku jaketnya. "Merasa lebih hangat?" tanyanya sambil tersenyum lembut.
"Ya! Bagaimana kalau Hyung melihatnya?" bisik Donghae was-was, seraya terus menatap manager-nya, yang kini sedang menghadap hamparan sungai di depan sana.
Hyukjae pun menghela nafas, dan membiarkan Donghae menarik tangannya. Padahal awalnya dia sudah mengharapkan kencan yang romantis, hanya berdua, bersama Donghae. Tapi semua itu rupanya hanyalah harapan semu. Dalam hati, ia merutuk manager-nya, yang telah menghacurkan moment berdua mereka.
"Ah! Aku rasa mataharinya mulai terbit!" seru sang manager tiba-tiba.
"Jjinjja!?" Donghae pun bersorak riang sambil mendekat ke arah managernya tersebut. Hyukjae pun mengikuti, dan kemudian berdiri di samping Donghae.
"Wuaah…," Donghae pun memandang kagum pemandangan indah di hadapannya tersebut.
Hyukjae melirik Donghae dan memperhatikannya diam-diam. Sekejap ia tersenyum. Kekasihnya ini memang benar-benar manis. Ia pun menggenggam tangan Donghae.
Donghae langsung menatap Hyukjae panik. Bagaimana bisa Hyukjae melakukan itu, saat managernya jelas-jelas ada di samping Donghae. Mati-matian ia mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Hyukjae. Tapi sayangnya, genggaman Hyukjae jauh lebih kuat.
Hyukjae hanya bisa menahan tawa saat melihat wajah Donghae yang mulai pucat karena panik. Ia pun akhirnya melepaskan genggaman itu saat dilihatnya sang manager menoleh ke arah mereka berdua.
"Donghae-ah, gwenchana?" tanya sang manager, sedikit cemas ketika melihat wajah Donghae yang pucat.
"A-ah n-ne, g-gwenchana," jawabnya gugup, sambil melirik kesal ke arah Hyukjae. Yang dilirik hanya bisa terkikik geli.
Kemudian mereka pun mengambil beberapa foto terlebih dahulu, sebelum pergi dari tempat tersebut.
.
.
Saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan kembali menuju dorm. Hyukjae mengalihkan pandangan dari kaca jendela, ke arah Donghae. Sedari tadi ia penasaran karena melihat kekasihnya tersebut sangat asyik dengan ponselnya. Diam-diam ia mendekatkan badannya ke Donghae dan melirik layar ponselnya.
Ah! Twitter?
Karena penasaran ia pun juga ikut mengeluarkan ponsel dan menyambungkan koneksi internetnya ke jejaring sosial twitter. Sekejap ia tersenyum saat membaca tweet Donghae di timeline-nya.
Hyukjae pun akhirnya juga ikut meng-upload foto-foto mereka berdua, yang diambilnya tadi di Han River. Ingin rasanya ia memberitahukan pada seluruh dunia, bahwa beberapa menit yang lalu ia baru saja kencan berdua dengan kekasihnya tersebut. Ah tidak. Bertiga…lebih tepatnya. Huh !
Beberapa saat kemudian, Donghae menatap ke arah Hyukjae, saat menyadari Hyukjae juga mengupload foto-foto mereka berdua di twitter.
Hyukjae yang merasa dipandang tersebut, hanya bisa mengatakan 'waeyo?' tanpa suara.
Donghae tersenyum senang. Ia pun melirik manager-Hyung nya yang masih berkonsentrasi pada jalan, sebelum mengecup bibir Hyukjae sekilas.
Hyukjae sedikit terkejut, tapi kemudian ia tersenyum senang. Begitu pula Donghae. Ia begitu bahagia jika Hyukjae juga berinisiatif untuk menunjukkan pada semua orang tentang hubungan mereka berdua.
Donghae pun segera me-retweet ketiga tweet milik kekasihnya tersebut. Lalu ia membaca beribu mention yang masuk dari Eunhae Shipper. Senyum manis tak henti-hentinya lenyap dari bibirnya.
Manager-nya akhirnya menyadari ada yang janggal saat melirik ke arah kaca spion, "Mengapa kalian senyum-senyum seperti itu?" tanyanya heran.
Hyukjae dan Donghae pun langsung memperbaiki ekspresi wajahnya. Sedikit malu, kepergok seperti ini.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari kedua makhluk di belakangnya, Manager-nya pun menyimpulkan sendiri, "Kalian begitu senang melihat matahari terbit, eoh? Kalau begitu, kalian bisa mengajakku, jika ingin melihatnya lagi lain kali."
"N-ne, Hyung," jawab Hyukjae kaku. Setelah melihat sang manager kembali memfokuskan diri untuk menyetir, Hyukjae pun kembali menatap Donghae sambil tersenyum geli. Donghae pun juga ikut menatap Hyukjae sambil tersenyum lebar. Untung saja, manager-nya tidak menyudutkan mereka dengan pertanyaan-pertanyaan.
Memang benar, mereka sangat senang menyaksikan matahari terbit. Terlebih lagi, ini adalah matahari terbit pertama di tahun 2013. Meski sebenarnya mereka hanya ingin menyaksikannya berdua, tanpa sang manager. Tapi melihat matahari terbit pertama di tahun yang baru, bersama sang kekasih itu sudah lebih dari cukup.
Perlahan Hyukjae menggenggam tangan Donghae, lalu sedikit menyembunyikannya dibawah jaket yang tadi dilepasnya. Donghae tersenyum senang. Ia pun membalas genggaman tangan kekasih yang teramat dicintainya tersebut.
Tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya, mereka harap mereka bisa merayakan tahun baru bersama seperti ini.
Melihat matahari terbit pertama di tahun yang baru…, hanya berdua.
Semoga.
.
.
.
F.I.N
Chapter ini terinspirasi dari foto spamming yang diupload Eunhae di twitternya saat tahun baru. Tata pernah baca di suatu sumber, kalau salah satu tradisi di Korea itu adalah menghabiskan waktu bersama orang yang paling penting bagi kita di hari pertama tahun baru ^^ .. Seneng deh rasanya ngeliat Eunhae ngabisin waktu berdua di hari itu dengan melihat matahari terbit pertama, yang menurutku itu adalah hal yang bener-bener romantis banget! Moga aja FF diatas ini memang bener-bener terjadi di kehidupan nyata, haha amin ^^
Jangan lupa tinggalkan jejak review ya chingudeul. neomu neomu neomu gomawo ^^
