Disclaimer.. Kishimoto Oppa...
.
.
.
DLDR
Ooc
Typo
Garing
#plak
Ampun Sasu Oppa
.
.
.
Rasanya ditolak dan dibenci oleh seseorang yg kita cintai membuat hati kita sakit, sakit sekali sampai-sampai kita ingin melupakannya.. Benarkah begitu?
Dua anak SMP terlihat berlari berkejaran. Si cewek dengan muka bersemu mengejar si cowok yg mukanya sedikit geram
"Cukup sakura! Jangan mengejarku seperti itu lagi" kata si cowok agak kesal berhenti di pinggir jalan sedikit terengah-engah.
"Tapi sasuke kenapa kau harus pergi? Kita bahkan belum berkencan" ujar si cewek dengan penuh semangat. "Kita kencan sekali ya, baru kau boleh pergi" pintanya.
"Kau ini selalu saja. Sudah kubilang, aku tidak menyukaimu cewek tomboy!" maki sasuke kesal melihat kelakuan sakura seperti fansgirl yg mulai menggila.
Deg. Perkataan sasuke sepertinya sangat menusuk hati sakura. Sakura terdiam. Tidak pernah sakura dimaki seperti itu oleh sahabatnya sendiri, sasuke.
"Kau itu. Benar-benar menyebalkan!" maki nya lagi. "Aku tidak mau menemuimu lagi" segera sasuke berlalu dengan tatapan dingin dari onyxnya. Membuat sakura menahan tangisnya.
'Tidak boleh menangis' pekiknya dalam hati. Sambil melihat sasuke berlalu meninggalkannya.
Hari sudah semakin sore ketika sakura baru pulang ke rumahnya. Ia langsung berlari menuju kamar. Mengambil dan memunguti benda-benda yg berhubungan dengan sasuke. Kemudian ia membawanya keluar rumah. Tepatnya di taman Konoha, dia mulai menyalakan api. Membakar semua benda yg mengingatkannya pada sasuke.
"kau pikir bisa seenaknya padaku? Dasar sasuke baka! Aku tidak akan mengingatmu lagi setelah ini" teriaknya di taman yg waktu senja itu sedang sepi.
Seperti mantra yg diucapkannya sendiri,sakura berlari pulang menuju rumah ketika ada sebuah mobil sedan tiba-tiba berada di depannya dan...
BRAAAAKKK... Sakura tersungkur ke jalanan.
4 Tahun kemudian...
Sakura's POV
Kelas 3 A Konoha high school hari ini mulai lagi. Mulai dengan keributannya..
"Kiba! Tangkap ini!" Seru Naruto berteriak melemparkan gulungan kertas pada Kiba. Kiba pun segera menangkapnya.
"Kena kau ya!" Kiba membuka isi gulungan kertas yang sudah tak karuan bentuknya. Dia menyipitkan matanya dan menyeringai.
Rock lee, yang merasa kertas tersebut miliknya, segera berlari mengejar Kiba. Tapi tubuhnya ditahan oleh Naruto.
Kiba mulai angkat suara lagi membaca kertas tersebut "Kepada seseorang yang aku sayang"
Sontak seluruh siswa dikelas tertawa.
"Dengarkan jangan tertawa dulu teman-teman" seru kiba mengheningkan suara di kelas, kemudian melanjutkan lagi membaca "saat aku masuk di sekolah ini, rasanya jantungku berdegub kencang. Bisa melihatmu setiap hari. Melihat senyummu. Melihat kecantikanmu. Hati ini seolah tak ingin pergi. Jika hatimu berkata sama, maukah kau menjadi pacarku, Sakura Haruno?"
Tawa sekelas pecah lagi. Sedangkan Rock Lee, hanya tertunduk malu.
"hei sakura, namamu disebut tuh" kata Ino, gadis yg duduk di sebelah kananku.
Aku malas menanggapinya. "Biar saja"
"Hei Sakura! Dia menunggu jawabanmu" teriak Naruto
"Maaf ya… Rock Lee. Kau tau aku sudah punya pacar " suaraku aku buat semanis mungkin agar dia tidak terlalu kecewa.
"Huuuuuuuuu" sorak kecewa dari para penonton kelas. Membuat suasana semakin ramai.
Sampai pintu kelas terbuka dan Kakashi Sensei pun masuk diikuti seorang siswa dibelakangnya. Seluruh siswa siswi kembali ke bangkunya masing-masing dengan rapi.
"Hari ini kalian kedatangan teman baru" Kata guru Kakashi.
"Kyaa.. Tampan sekali" celoteh Ino
"Cakep yaa.."
"Pssst.. Pstt.." Banyak siswi yang berbisik dengan wajah merona.
Hm.. Ini kan sudah 1 bulan dari semester pertama, kenapa baru ada murid pindahan?
"Hei Teme ! Akhirnya kau kesini juga" kata Naruto semakin membuat ulah.
"Tenang. Tenang. Kalian tenang dulu" Kakashi segera menenangkan suasana yg gaduh "ayo perkenalkan dirimu!"
Siswa pindahan itu menghela nafas dengan muka datarnya "namaku Uchiha Sasuke"
"Kyaaa.. Sasuke" teriak Karin dengan wajah merona dan mimisan. Segera ia pingsan dari tempat duduknya. Brruukk.
"Wah dia pingsan" kata hinata yang duduk di depanku.
Seluruh kelas tambah gaduh dan ricuh.
"hei. Kalian bantu aku cepat bawa karin ke UKS" perintah Kakashi yg juga menggendong Karin. Disusul Naruto, Kiba, Neji dan Shino. Hinata, Ino dan Ten-ten pun mengikuti mereka.
Apa-apaan sih ini kelas semakin tidak jelas saja. Pikirku.
Bocah Uchiha itu masih dengan tampang datarnya melihat kejadian tersebut. Kemudian ia berjalan menuju belakang kelas, ke arahku?
Uchiha meletakkan tas nya di mejaku, tepatnya di bangku Naruto-karena aku dan naruto sebangku dan kami duduk di bangku paling pojok belakang sendiri- dan segera membuang tas naruto ke bangku depan yg ditempati Rock Lee dan Hinata. Rock Lee-yg tidak ikut ke UKS-melihat tas Naruto yg dibuang ke arahnya langsung sewot, tapi sepertinya ia diam saja tidak berani menoleh kebelakang, apa karena malu takut melihatku gara2 surat cinta tadi? Haha norak.
"Hai. Namaku Sakura Haruno. Senang berteman denganmu" sapaku.
"Ck, apa2an kau ini Jidat" Uchiha itu menolak salamku.
Aku heran. Apa yang salah dari ucapanku. Aku juga bahkan tidak seheboh para siswi lainnya. Memanggilku jidat seenaknya. Terserahlah. Aku membuang muka darinya dan melihat Naruto dkk sudah kembali ke kelas.
Tunggu. Aku baru merasakan aura para siswi disini yg menatapku tajam. Pasti alasannya karena Uchiha itu duduk disebelahku.
"Eh. Teme. Kau mengambil tempatku" seru naruto sedikit geram.
"Kau duduk disitu saja Dobe" jawab Sasuke santai menunjuk bangku depan.
Sepertinya Uchiha dan Naruto saling kenal, mungkin teman semasa kecilnya. Ah terserahlah, bukan urusanku.
Segera Naruto mengusir Rock Lee. Kasihan sekali nasib Rock Lee, selalu ditindas.
"Aku duduk disini ya Hinata" Naruto meringis dan langsung duduk disebelah Hinata. Sedangkan Hinata hanya mengangguk pelan malu-malu.
.
.
Sasuke's POV
"Malasnya siang begini harus olahraga" seru Sakura tak bergairah. Jam pelajaran matematika Kakashi sensei sudah berakhir, kini giliran jam olahraga, tapi kata Naruto hanya cewek saja yg ikut olahraga hari ini karena ada test lari jarak pendek. Kebetulan sekali, aku baru tiba di kota ini lagi semalam. Aku bisa istirahat sebentar.
"Bukannya kau dulu suka sekali pelajaran olahraga" kataku sambil melihat luar jendela.
"Hah?" Sakura terheran.
Aku menoleh padanya. Sakura melihatku tajam, seperti mau mengatakan sesuatu. Biasanya kalau begini sakura akan membalas omonganku dengan cerewet. Tapi mulutnya hampir terbuka, lalu menutupnya lagi, tak jadi bicara. Mengalihkan pandangannya dariku.
Aneh. Tidak biasanya. Lagipula penampilannya juga sedikit feminin sekarang dengan rambut panjang soft pink nya. Lumayan.. Manis.
Greekkk. Sakura berdiri sambil membawa tasnya.
"Sakura, aku bareng" Hinata berlari menghampiri Sakura.
Aku menaruh kepalaku diatas meja. Memejamkan mataku. Cukup lama Setengah sadar dan setengah terbawa mimpi sampai suara Naruto begitu keras membuatku terbangun.
"AYO SAKURA ! HINATAAAA…"
Mereka sepertinya melihat test lari para cewek. Dasar otak cowok.
"Cepat Sakuraaa ! Kau pasti bisa!"
"Semangat Sakura !"
Para fans Sakura berteriak.
Jelas saja Sakura bakal menang. Dia kan juara maraton waktu SMP. Aku sedikit penasaran. Melihat keluar balkon kelas. Dan melihat pertandingan yg sesungguhnya.
Apa yg terjadi? Kenapa Sakura ada di posisi paling belakang?
"Eh Teme! Kau mengagetkanku" kata Naruto ketika aku tiba-tiba berada tepat di sebelahnya.
"Kenapa dengan Sakura?" Tanyaku sedikit heran dengan posisi lari seperti itu.
"Dia memang tidak kuat berlari sekarang" jawab Naruto "setelah kecelakaan itu"
"Kecelakaan?"
" . Aku lupa memberitahumu tadi" Naruto mengangguk, dan mulai bercerita "4tahun lalu, dia tertabrak mobil, lebih tepatnya terserempet sih. Kata dokter Kepala sakura terkena benturan ringan dengan aspal jalan, tapi tidak tau kenapa bisa kehilangan ingatannya. Kata dokter lagi Mungkin ada sesuatu darinya yg ia benci, bahkan benturan ringan pun bisa membuatnya hilang ingatan"
Aku tertegun mendengarnya. Hilang ingatan? Pantas saja tadi seolah dia tidak mengenalku. Cih, gadis bodoh itu..
"Hei hei kau mendengarnya tidak?" Naruto melambaikan tangannya di depan wajahku. Membuyarkan pikiranku tadi.
"Hn" aku mengalihkan pandanganku lagi. Melihat gadis bodoh itu.
"Aaaaa… Selalu Kalaaaahhhh! Shanaroo!" Teriak Sakura kesal. Dia merebahkan tubuhnya terjatuh di bawah pohon, terlentang, tangan kanannya menutupi wajahnya. Aku tetap memandangnya dari atas.
Sampai Saat mata kami bertemu ketika Sakura membuka tangan kanannya. Sedikit lama kami saling melihat hingga akhirnya Sakura berdiri dari posisinya dan beralih menyudahi aktifitas olahraganya.
Aku masih melihatnya lekat. Sampai bayangannya sudah tak terlihat olehku.
Jadi begitu, selama aku pindah ke Sunagakure banyak yg terjadi padanya sampai dia tidak mengenaliku.
.
Sakura's POV
'Menyebalkannn!' pekikku dalam hati. Sambil menggebrak pintu loker ruang ganti.
Hanya lari 100 meter saja tidak bisa aku takhlukkan. Dasar bodoh.
"Sudah Sakura tidak apa! Untung juga kau tidak pingsan. Kalau benar kau pingsan, baguslah kau akan menyusul si rese' Karin" jelas Ino menenangkanku.
"hehe.. Aku tidak sepayah dia kan" tukasku.
"hihiihii iya bodoh sekali dia melihat cowok keren langsung mimisan" jelas ino terkikik.
"hahahaha" tawaku ,ino dan hinata pecah bebarengan.
"ano sakura. Kalian kan sudah kenal satu sama lain, jadi tidak perlu beradaptasi lagi walaupun sasuke sikapnya dingin sperti itu yaa" kata Hinata menyudahi aktifitas ganti bajunya.
"…." Aku mengernyitkan keningku "maksudmu?"
"Loh bukannya kalian teman main saat kecil?" tanya hinata yg juga bingung melihat ekspresiku.
Deg. Jantungku berdegub kencang. Tidak mungkin.
"Siapa yg bilang itu Hinata?" aku mencengkram bahu hinata sedikit, rupanya hinata ketakutan melihat aksiku.
"Itu.. Naruto-kun"
Aku segera berlari menuju kelas. Jelas saja Teme-Dobe akrab sekali panggilan itu. Melihat Naruto dan Uchiha sedang asik ngobrol. Aku menyela "Naruto! Ikut aku!"
"Haah? Kemana sakura? Tumben sekali" tanyanya heran.
Aku menarik tangan Naruto. Uchiha itu melihat tajam kelakuan kami "ayo cepat naruto"
"Jam pelajaran sebentar lagi mulai" rengeknya tak mau ikut. Aku melihat naruto tajam, geram, seribu pertanyaan di benakku dan akhirnya "iya iya ya sudah aku ikut denganmu"
Kami sudah berada di lorong yg sepi. Aku mendorong naruto ke tembok "katakan yg sebenarnya Naruto!"
Naruto memalingkan mukanya dari tatapanku "iya iya sakura tapi jangan melakukan ini padaku. Nanti Hinata lihat bagaimana?"
Aku mengendorkan jarak kami.
"Jadi begini, aku mau mengatakannya tadi. Tapi suasana kelas sangat ramai saat sasuke datang. Aku juga tidak tau kalau dia akan kembali ke Konoha" Naruto menjelaskan dengan pelan "kita bertiga, aku, kau, dan sasuke sudah kenal dari kecil karena kita satu kampung. Mulai dari TK, SD, SMP kita selalu bersama. Persahabatan kita renggang saat kita mau naik kelas 2 karena sasuke pindah ke Sunagakure dan kau tiba2 hilang ingatan"
"Kenapa kau tidak menceritakannya dari dulu kalau kita punya sahabat si Uchiha itu?"
Naruto sedikit berfikir "karena aku kira sasuke tidak akan kembali, jadi buat apa aku menceritakannya"
"Lalu sekarang sasuke kembali. Tau aku tidak mengenalinya, dia akan curiga"
"Tenang saja. Itu aku sudah memberitahunya tadi"
"kau.."
"aku jamin sasuke bisa merahasiakan ini" jelas naruto menepis kekhawatiranku.
Aku sedikit lega. Yah walaupun tidak semua orang tau tentang hilang ingatanku-yang tau hanya ayah,ibu,sasori nii, dan naruto saja-tapi aku berusaha bersikap seperti biasanya meski sekarang kebanyakan orang bilang aku lebih pendiam dan lebih lembut.
.
Sasuke's POV
Beberapa Hari di Konoha high school.
"Sasuke, ini untukmu" seorang siswi memberikan sesuatu padaku. "Ini coklat sasuke kun"
"aku tidak suka manis" aku menepisnya.
"Ini aku buatkan bekal untukmu sasuke kun" siswi lain memberikan kotak makanannya padaku.
"aku tidak butuh" jawabku sinis tidak menghiraukan mereka.
"minggir! Kalian menghalangiku!" Karin datang dengan wajah merona, "Sasukee.. Ayo kita pacaran!"
"Heehh?" seru siswi lain yg berkumpul di tempatku.
"Tidak boleh. Sasuke milikku"
"Tidak. Milikku"
"Tidak bisa"
Memuakkan. Pagi-pagi sudah ramai begini.
BRAAAK….
Mereka semua-para fansgirl tadi-tiba2 hening melihat bangku yg di gebrak oleh Sakura.
Sakura sedikit geram "Kalian.. Pagi2 mengganggu konsentrasiku. Ujian matematika akan dimulai sebentar lagi, jadi…"
"Halah.. Bilang saja kau cemburu Sakura!" celetuk Karin yg sedikit kesal.
"Hm.. Kenapa aku harus cemburu kalau aku sudah punya Gaara-kun!" jawabnya tegas.
Gaara? Siapa?
"Kakashi sensei datang" teriak naruto membuyarkan para fansgirl yg tadi berkerumun di bangkuku.
"Siapa itu Gaara?" Tanyaku sedikit ada sesuatu yg mengganjal.
Sakura melirikku "Orang yg kusukai" bisiknya pelan.
Hn. Dia menyukai orang lain. Baguslah, jadi tidak perlu seperti dulu aku menolaknya.
Ujian matematika dimulai. Aku sudah selesai mengerjakan dalam 10menit. Aku melirik sebelahku, si jidat lebar Sakura. Sepertinya dia sedang kesulitan. Aku sedikit meyodorkan kertas jawabanku ke arahnya. Sakura sedikit heran. Kemudian seperti dengan berat hati dia menyingkirkan kertas jawabanku. Dia menolak bantuanku. Padahal jarang sekali aku berbaik hati seperti ini. Dasar Jidat baka!
Triiingg. Bel istirahat berbunyi. Menandakan ujian telah selesai.
Aku merasa sedang dilihat oleh sakura, aku meliriknya, ternyata dia tidak melihatku, malah melamun melihat keluar jendela dan menghela nafas.
"Kau kenapa ?"
Sakura tertegun dengan pertanyaanku.
"Hm… tidak. Hari ini cerah ya"
"kalau cerah memang nya kenapa. Kau akan kencan dengan si Gaara itu?" Tanyaku setengah ngaco.
Sakura terdiam. Menatapku. Lalu mendekatkan wajahnya. Hampir tak ada jarak. Bahkan hidungku nyaris menatap hidungnya. "Kau pernah berciuman kan Sasuke? Seperti apa rasanya?" tanyanya polos sedikit lirih.
Aku ingin tertawa sebenarnya mendengar kalimat yg diucapkannya tadi. Tapi aku menjaga imageku dan Cuma tersenyum kecil.
"Memangnya kau akan melakukannya dengan Gaara?"
"Entahlah" Sakura menjauhkan wajahnya.
Sedikit kaget sebenarnya saat tadi dia mendekatkan wajahnya seperti itu. Aku kira dia kembali seperti dulu. Terlihat kuat dan tomboy saat didepan orang banyak, tapi berlaku manja ketika hanya berdua denganku. Menggelikan mengingatnya saat menggodaku layaknya fansgirl gila. Tapi dia benar-benar berubah sekarang. Kenapa aku sedikit menyesal saat dia tidak mengenalku? Sebuah pertanyaan bodoh yg belum tentu terjawab olehku sendiri.
"Saku chan" panggil cowok berambut merah dan mempunyai mata tajam dari ambang pintu kelas.
Sakura menoleh "aa.. Gaara kun" sakura berlari kecil menghampirinya.
Terlihat mereka berbicara saling menatap. Wajah sakura merona melihat pacarnya itu. Mereka berlalu dari kelas. Tapi sekelebat aku menangkap tajam pandangan Gaara seperti menantangku. Apa maksudnya?
TBC
Gimana? Feel nya gag kerasa ya?
Sudah kuduga (;_;)
Mianhae Sasuke Oppa !
Tapi saya sudah berusaha
RnR
