YOUR SMILE MAKE MY WORLD SHINE

Author: Katayanagi Namika

Kamichama Karin © Koge Donbo

Your Smile Make My World Shine Chapter 1

Genre: Adventure, Friendship

Rated: T

Warning!: G4J= Gaje banget, Gak nyambung, Garing, Gak ada seru-serunya, Judul kepanjangan, [DLL...] =_="

.

.

Moshi-moshi Minna! Kembali lagi dengan cerita saya XD! Maaf, ya! Aku baru sekarang nge-update ceritanya! Soalnya, aku lagi gak ada ide. So, lama, deh, nulis ceritanya! Kan harus ngumpulin ide-ide dulu biar jadi banyak. Biar seru gitu,,, Hehehe… Yasudah! Ayo kita bacaaa!

.

.

Your Smile Make My World Shine © Katayanagi Namika

.

.

Pada zaman dahulu, tapi gak dahulu-dahulu amat, terdapat sebuah kerajaan besar yang makmur. Menurut legenda (aseeeek), tempat ini berada di wilayah Jepang. Tapi, pada jaman dahulu namanya bukan Jepang. Disini banyak negara-negara kecil dan besar 'bertaburan' (Author: sebenernya aku ngarang, sih!). Oke, oke! Tempat yang kumaksud adalah negara Samatai.

Jangan bayangkan kerajaan dengan istana yang besar! Jangan bayangkan ada istana Cinderella disini. Bayangkan saja istana orang Jepang jaman dahulu. Ya, Kerajaan Samatai adalah kerajaan besar, namun sederhana. Kerajaan ini sangat kuat dan penyeleksian pengawalnya sangat ketat.

-Kazune POV-

Aku berjalan, dan terus berjalan. Entah apa tujuan perjalananku ini. Setelah tempat kelahiranku dihancurkan, aku sendirian. Aku terus berjalan. Sampai akhirnya, aku diadopsi oleh sebuah keluarga. Tapi, karna mereka menyuruh-nyuruhku seperti pembantu, aku kabur dari tempat itu. Inilah alasan mengapa aku tidak pernah tersenyum. Aku tidak bahagia.

Saat ini, aku sampai di sebuah Kerajaan. Entah kerajaan apa ini. Aku melihat ada banyak orang yang sedang mengerumuni sesuatu. Aku ikut-ikutan melihat saja. Rupanya, di Kerajaan ini sedang ada pemilihan pengawal Ratu yang baru.

Wah, seru juga! Aku harus mencobanya! Batinku.

Setelah orang yang terakhir kalah, aku berfikir, apakah aku yakin mau mencobanya? Memang, sih, aku ini sangat kuat. Tapi, ini adalah pemilihan pengawal pribadi ratu. Jadi, pasti pemilihannya ketat sekali. Tapi, tak apalah! Ini adalah kesempatan emas untuk bisa menemukan teman, keluarga, dan hidup baru.

Aku melangkahkan kakiku kedepan. Aku mengeluarkan pedangku. Lawanku sekarang ini, entahlah! Dia memakai topeng.

"Oh, Jadi kau selanjutnya?" tanya orang itu. Suaranya terdengar dibuat-buat.

"Ya!" jawabku.

Tiba-tiba saja, dia langsung menyerangku. Aku segera menangkis serangannya. Gerakannya lincah sekali. Tapi, gerakannya masih bisa terbaca olehku.

Ahh, dia lumayan juga! Pikirku. Setelah beberapa menit, aku hanya menangkis serangannya saja. Sekarang, gantian aku yang menyerangnya. Sepertinya, ia tidak mengira tenagaku sebesar ini. Ia terpental ke jerami yang letaknya tidak jauh. Topengnya terlepas.

"AAAWWW! SAKIT!" teriaknya. Eh? Kok suaranya gak kayak tadi? Suaranya berbeda!

"Andai saja tanganku lebih rendah!" katanya sambil bangkit. Aku semakin kaget. Suaranya benar-benar mirip perempuan. Rambutnya pun panjang. Dia tampak cantik.

Cewek? Batinku.

"Aaah! Tidak ada yang menyadari penyamaranku, ya?" tanyanya. Ia melepas pakaian perangnya. Ia tersenyum manisss sekali. Semua orang tampak kaget. Tak terkecuali para pengawal.

"RATU KARIN?!" kata mereka.

"hehehe… yah, hitung-hitung olahraga. Sudah lama aku tidak menggerakkan tubuhku ini." Kata cewek tadi. Eh?! Tunggu dulu! Tadi semua orang memanggilnya ratu? Padahal orang didepanku ini terlihat masih muda, seumuranku!

"kenapa? Kalian kaget sekali!" tanyanya dengan polosnya.

"RATU KARIN, KAU SUDAH KUPERINGATI, YA!" kata seseorang yang tiba-tiba datang. Ia sudah agak tua. Mungkinkah orang ini penasihatnya?

"iya, iya! Aku mengerti! Aku hanya latihan saja!" bantah ratu ini.

"KALAU KAU TERLUKA BAGAIMANA?" bentak orang tua tadi.

Ratu ini hanya tersenyum. Si penasihat mengerutkan keningnya. "Ayo ikut aku!" katanya. Si ratu mengikuti orang tua tadi.

"Hey, kau anak muda! Kau ikut juga, ya!" kata seseorang yang lain. Ia adalah pimpinan dari para prajurit. Aku hanya mengangguk. Aku mengikuti si ratu itu.


Aku sampai di istana kerajaan ini. Aku disuruh menunggu sampai Ratu Karin selesai dinasehati penasihatnya. Sementara menunggu, aku mengobrol dengan dayang si ratu yang tadi kebetulan lewat.

"Ini kerajaan apa, sih?" tanyaku singkat. Karena aku tak begitu suka bicara, aku bicara seperlunya saja.

"Oh, kau dari luar, ya? Ini namanya kerajaan Samatai. Pemimpinnya Ratu Karin yang tadi itu." Jawabnya.

"Dia kok sudah jadi ratu saja? Padahal kan, dia masih muda." Tanyaku.

"yah, karena ratu sebelumnya meninggal, mau tak mau dia sebagai anak tunggal menggantikannya." Jawabnya lagi.

"oh, ya! Kita belum berkenalan. Perkenalkan, namaku Hitoshi Hikari. Terselah padamu mau memanggil aku dengan nama apa." Katanya.

"Aku Kazune." Kataku tak sopan sama sekali.

"Kazune? Kazune siapa? Nama margamu apa?" tanyanya.

"pokoknya Kazune. Margaku tak penting." Kataku dingin.

"oh, ya! Kenapa aku diajak kesini?" tanyaku.

"yah, kau terpilih menjadi pengawal Ratu Karin. Kau hebat. Pimpinan pengawal kami saja tak bisa melawan Ratu Karin. Oh, ya! Dia tak suka dipanggil Ratu Karin. Panggil saja Putri Karin. Atau apalah!" kata Hikari.

"Aku masih gak ngerti tentang Putri Karin. Bisa kau jelaskan lebih terperinci?" pintaku.

"baiklah! Aku akan menceritakan masa lalunya." Kata Hitoshi.

"Kamu tahu masa lalunya?" tanyaku.

"ya, tentu saja! Aku sudah merawat Putri Karin sejak dia masih kecil." Katanya. Dia menarik napas panjang.

Saat dia masih anak-anak, dia sudah belajar menjadi putri yang baik. Saat anak-anak seusianya bermain, Putri Karin belajar. Ia terus belajar. Ia belajar apapun yang bisa dipelajarinya. Dia memang anak yang sangat cerdas.

Ia memiliki hidup yang bahagia. Hidupnya terasa sempurna. Walaupun sebenarnya, ayahnya sudah lama meninggal. Kerajaan ini dipimpin ibunya, Ratu Himiko. Sampai akhirnya, pada usianya yang ke 15 tahun, semuanya berubah.

Aku jamin ia merasa seperti masuk neraka. Dengan usianya yang masih begitu muda, ia harus menanggung beban berat.

… Ratu Himiko meninggal

Ia diserang pasukan tidak dikenal. Pasukan itu bergerak cepat sekali. Gerakannya tak bisa dibaca. Jadi, mereka dapat menyusup dengan mudahnya. Dan, langsung membunuh Ratu Himiko.

Putri Karin sangat sedih. Tapi, ia menyembunyikan kesedihannya itu. Ia adalah pribadi yang kuat. Ia pun langsung diangkat menjadi ratu di kerajaan ini. Ia tak bisa menolak karena ia tidak ingin kerajaan ini hancur.

Tapi, saya merasa kasihan kepadanya. Dalam usianya yang masih begitu muda, ia sudah dibebani untuk menjadi ratu di kerajaan yang besar ini.

Putri Karin seorang ratu. Pundaknyanya memikul beban seluruh jiwa dari rakyatnya.

Walaupun nampaknya ia tidak suka berpolitik, tapi tetap saja dia berusaha memimpin negara. Ia berusaha sebaik yang ia bisa.

Senyumannya itu, dapat membuat seluruh rakyat di Negara ini merasakan bahwa mereka tinggal di tempat yang benar.

"Tempat yang benar…" Kataku agak bergumam.

"ya, betul. Maksudnya, membuat semua orang merasa nyaman tinggal disini. Mereka tidak salah memilih tinggal disini." Kata Hikari.

"ya, aku sudah tau!" kataku.

Ratu sebelumnya, Ratu Himiko, tidak seperti Putri Karin. Ratu Himiko memimpin negara ini secara tertutup. Biasanya, ia selalu berada dalam ruang pribadinya di belakang istana, menyelesaikan masalahnya sendirian. Oleh sebab itu, kebanyakan orang tidak pernah melihatnya. Inilah sebabnya mengapa ia mudah dibunuh. Ia selalu sendirian.

Tapi Putri Karin berbeda. Dia memilih keluar dan berinteraksi dengan rakyat, tanpa membedakan status sosial. Kalau ada masalah, selalu dipecahkan bersama.

"yah, itulah masa lalunya. Selebihnya, aku tidak mau cerita lagi. Silakan kau tanya pada Putri Karin sendiri. Atau, kalau Putri Karin sudah percaya padamu, dia akan cerita sendiri." Jelas Hikari.

"Ya, baiklah!" kataku.

"Oh, ya! Aku mau pergi dulu. Aku harus menyiapkan makan siang untuk Putri Karin." Kata Hikari.

"Ya. Terima kasih atas informasinya."

Setelah Hikari pergi, aku menatap langit.

Tempat yang benar, ya?

T.B.C


Yuup! Chapter 1 selesai! ^^ senangnya… Aku memutuskan untuk bikin cerita yang ada unsur petualangannya. Sekali-sekali gitu… Soalnya, biasanya aku cuma bikin cerita yang genre-nya family & friendship. Hehehe!

Aku juga sebenernya gak begitu jago bikin cerita petualangan. Jadi, maaf aja kalo ceritanya jadi gaje gini… #crying bombay and garlic (?).

.

Aku juga lagi mikirin apa yang bakal terjadi nantinya. Jadi, aku ngumpulin ide dulu yaaaa… mungkin chapter 1 gak begitu seru, adanya cuma cerita gak jelas dan gak kece gini! Tapi, aku berusaha bikin ceritanya jadi bagus, kok, di chapter selanjutnya! Okay?

.

.

Ne! Arigatou Gozaimasu dah baca cerita ini, yaa! Ja mata!