.

.

.


Ramalan

Disclaimer : Mas – mas ganz (re : Eksoh) milik SM. Cerita ini milik saya.

Warning : Cowok x Cowok.


Prologue


'Aku benci disaat dunia seakan mengejekku.'

'Aku benci diriku yang lemah dan cengeng.'

'Aku benci Park Chanyeol dan segala ketampanannya.'

'Aku benci—'

"Neng, daripada ngegalau, mending beli kapsul penambah semangat saja! Gratis kok, tanpa ada efek samping!"

Baekhyun yang sedang duduk di genteng rumah sang gebetan jawdrop seketika. Tunggu, siapa pria yang memakai masker hitam ini? Kenapa bisa naik ke atas genteng? Promosi gak jelas lagi! Ngapain ngomong beli kalau ujung – ujungnya malah gratis, heh?!

"Anu ... mas? Kok bisa masnya ada disini ya?" Tanya Baekhyun sembari mengupil dengan semangat. Pria itu menggoyangkan sebuah kotak bermotif bunga – bunga di hadapannya.

Tersenyum misterius, lalu pria itu berbalik pergi meninggalkan Baekhyun tanpa sepatah kata pun dengan cara meloncati setiap genteng rumah orang—HAH? LONCAT?! Oke, bukan lompat tapi loncat.

"MAS, HATI – HATI JATUH LOH YA—"

GUBRAK!

"—AMPUN. Ah, sabodo." Ujar Baekhyun santai. Ia menatap hamparan bintang di langit malam dengan sendu. Oh, beneran galau ya neng?

Baekhyun mengangkat kotak pemberian pria bermasker tadi hingga sejajar dengan penglihatannya. Hanya ada gambar bunga dimana – mana. Mengendikkan bahunya, ia berinisiatif untuk membukanya.

Sring!

"A-Apa ini? Kenapa silau sekali?!" Baekhyun menjauhkan kotak itu dari penglihatannya sembari menyipitkan matanya karena cahaya yang keluar dari kotak itu menyilaukan matanya.

Ah, dasar lebay.

Tidak ada apa – apa, Baek. Tidak ada cahaya yang keluar sama sekali, duh.

Baekhyun mengernyit. Oh, hanya ada satu buah kapsul di dalamnya dan secarik kertas. Ia membuka kertas yang dilipat itu.

'Telan saja tanpa minum air—kau tidak akan mati, hyung. NYOHOHO.'

Baekhyun menelan ludah ngeri. Menoleh ke kanan dan kiri—barangkali ada yang mengintipnya. Merasa hanya ada dia sendiri, Baekhyun membulatkan tekadnya, mencoba menelannya tanpa bantuan air putih—dan hebatnya, dia tidak menaruh rasa curiga sedikit pun. Karena ia merasa ... familar dengan tulisan di kertas tadi.

"Uhuk! Akh—haaah, akhirnya tertelan jugaa~" Desah Baekhyun lega. Ia merebahkan tubuhnya dengan kedua tangan sebagai bantalan untuk kepalanya. Ia tersenyum tipis melihat sebuah bintang yang paling bersinar di antara bintang yang lainnya. Telunjuk kanannya terangkat untuk menunjuk bintang itu.

"Yang bersinar adalah Luhan." Gumamnya kecil. Tangannya berpindah ke arah bintang yang terlihat paling redup. "Dan itu adalah Byun Baekhyun, si periang." Lanjut Baekhyun dengan sedikit dengusan geli.

"Ceh, siapa yang memberikan julukan itu kepadaku, eoh? Aku tidak periang sama sekali ..." Baekhyun menurunkan tangannya lalu memejamkan kedua matanya secara perlahan.

..

Loh, kok ada yang aneh?

Dengan mata yang terbuka dan semakin membesar, Baekhyun terduduk dengan cepat karena melihat tubuhnya yang menghilang secara perlahan.

"A-Apa ini—AAARRGGHH!" Baekhyun berteriak kencang karena rasa sakit yang menerpa tubuhnya—seiring dengan tubuhnya yang menghilang seluruhnya.

Di lain tempat, pria bermasker tadi meremas kuat kaos bagian dadanya.

"Mianhae. Aku membutuhkan bantuanmu, hyung."

.

.

.

To Be Countinued


Dengan perjuangan penuh saya mempersembahkan sebuah FF bergenre fantasy sebagai debut pertama—anyway, hello guys! Saya masih baru disini. Jadi ... mohon bimbingannya ya!

Hem ... jadi bingung mau ngomong apa ;-; Intinya, saran dan kritik saya terima kok ;)

Sampai jumpa di next chap yaaaa~

Jadi, berminat untuk memberikan review? :'D