Once again, please.
Crossover Kuroko no Basuke x Love Live! School Idol Project
Disclaimer : Kuroko no Basuke ©Tadatoshi Fujimaki
: Love Live! School Idol Project
Pair: Past!AkaUmi,AkaMomo,KiseUmi
Genre : Romance,Drama,Hurt/Comfort
AU,maybe typos, maybe OOC.
Summary
Ada takdir seseorang yang mempersatukan, dan ada juga yang hanya mempertumkan. Namun pasangan ini memaksakan takdirny yang awalnya hanya mempertemukan, dipaksa untuk mempersatukan. Mereka adalah pemuda bernama Akashi Seijuro dan gadis bernama Sonoda Umi.
Chapter 1
Flashback
" Ayo, Sei-kun, hujannya sudah semakin deras! " ucap sang gadis bersurai dark blue itu dan terus menggandeng tangan pria bersurai merah dibelakang nya.
" Tinggalkan aku, Umi. Aku.. Aku.. Argh mou " ucap pria bersurai merah itu—Akashi Seijuuro— namanya. Ia berlari pergi meninggalkan kekasihnya ditengah derasnya hujan saat malam itu, didepan semua orang.
" Eh? J-jangan tinggalkan aku, Seijuro!," telat, Akashi sudah meninggalkannya jauh, " Kau jahat, Seijuuro."
Flashback end
" Hm, sudah 10 tahun, kah.. " ucap Akashi, ia sedang menatap foto di handphone-nya dengan tatapan sendu, difoto itu ia sedang difoto berdua dengan sang mantan kekasih. Ingin menangis rasanya ketika mengingat indahnya masa lalu dengan mantan kekasih.
" Ada apa, sayang? " ucap wanita berumur 27 tahun dibelakang nya, bersurai merah jambu, sedang menggendong bayi, " Cup cup cup. " guna membuat anaknya tertidur.
"Tidak ada apa apa kok, sayang." Balas Akashi, ia menghampiri istrinya lalu mencium bibir istrinya dan mencium kening anaknya yang sudah berumur 4 tahun.
.
.
.
" Umi-chan, ada apa? Kok murung sih? " tanya pria bersurai kuning—Kise Ryouta—. " Si adek udah tidur kok dikamarnya, tenang aja." Lanjut Kise.
"Aku baik baik saja kok," balas Umi, senyum terukir diwajahnya, itu membuatnya bertambah kawaii.
'Dia pasti sudah menikah, dan juga punya anak,' Batin Umi, sambil melihat daerah luar yang hujan, itu membuatnya teringat pada masa masa SMA nya dengan mantan kekasihnya.
" Hei, kamu kenapa sih? Melamun terus dari tadi." Ucap Kise, sambil melambaikan tangannya pada wajah Umi.
"Kubilang, aku baik-baik saja!" bentak Umi.
"E-eh.. k-kenapa.." tanya Kise, wajahnya terheran-heran melihat tingkah Umi yang akhir-akhir ini terlihat aneh.
"M-maaf.." ucap Umi, wajahnya memandang ke bawah lantai, bulir per bulir air mata ia teteskan ke lantai.
" Hei.."
Belum sempat Umi membalas sapaan Kise, bibirnya sekarang sudah menyatu dengan bibir Kise. Pahit rasanya, karena masih ada rasa cinta pada mantan kekasih yang bersembunyi dilubuk hati. Aneh,ya. Padahal ia sudah menikah dan memiliki satu buah hati, tapi ia masih menyimpan rasa pada seseorang bernama Akashi Seijuro.
Umi hanya bisa pasrah dicium oleh suaminya, ia menerima apapun yang sang suami lakukan asal kesedihannya menghilang. Kise melakukan french kiss pada Umi, dan memainkan lidahnya dan lidah Umi. Seutas tali saliva terhubung diantara jarak wajah mereka, " mou daijobu dayo," ucap Kise, ia tersenyum pada istrinya, dibalas oleh senyuman juga oleh sang istri. Indahnya keseharian sepasang suami memluk Umi, namun Umi kembali meneteskan air mata, kali ini air mata bahagia.
.
.
.
Kimi ga suki de suki de, demo aa aa
Dakedo dame de dame de, umakuikanai
Kimi ga suki de suki de, demo aa aa
Dakedo dame de dame de, umakuikanakatta
Akashi menyanyikan reff dari sebuah lagu milik idol populer 10 tahun yang lalu, berjudul Last Song, mungkin Umi juga sedang menyanyikan lagu yang sama disana. Mendengar Akashi menyanyikan itu, membuat hati Momoi teriris-iris rasanya. Yang tadinya mau membujuk Akashi, sekarang niatnya hilang.
Namun disaat itu juga Momoi ingin membuat Akashi menjadi miliknya secara sepenuhnya, dan berhenti memikirkan sang mantan kekasih. Sakit memang ketika orang yang benar benar kau cintai masih menyimpan rasa pada seseorang yang seharusnya hanya masa lalu.
" Hey, jangan mrurung terus, aku ada disini." Ucap Momoi, fake smile terukir diwajah cantik Momoi.
" Ah, Satsuki ternyata, maaf aku hanya tiba tiba teringat tentang dia ketika melihat diluar sedang hujan, ahahaha." Balas Akashi dengan tawa garingnya, " Ada apa? " tanya Akashi.
" Sei.. "
Momoi tiba tiba mencium bibir Akashi, hanya berlangsung 10 detik. Namun sakit rasanya, terutama bagi Momoi.
"Sei, kumohon. Lihatlah aku, kenapa kau hanya terus menerus memikirkan mantan kekasihmu itu? Sekarang aku adalah istrimu, Istri, Sei. Bukanlah kekasih,kumohon, berhentilah memikirkan mantanmu itu. Aku mencintaimu,Sei. Tapi.. tapi kenapa? Yang kau perhatikan hanya gadis itu? Kenapa kau tak pernah mem—" belum selesai Momoi berbicara, bibirnya sudah dikunci lebih dulu oleh Akashi.
Momoi langsung mendorong tubuh Akashi , air mata mengalir terus di pipi Momoi, Akashi yang tadinya ingin memeluk Momoi, Momoi lebih dulu meninggalkan Akashi sendirian.
" Haah, maafkan aku, Satsuki."
.
.
.
.
" Hey, lusa aku ada reuni se masa SMP, ikut ya? Kumohon, ya? " pinta Kise sambil menepuk kedua tangannya, seperti patung Buddha yang sedang bertapa.
"Em.. Baiklah, jam berapa acaranya? Agar aku bisa membangunkanmulebih pagi untuk bersiap-siap." Balas Umi.
" Yay, acaranya dimulai pukul 11 siang, jadi bangunkan aku jam 7 pagi ya? " pinta Kise
"Baiklah, nah sekarang tunggu di rang keluarga dulu, aku sedang menyiapkan makan malam." Ucap Umi
"Ha'i~~" balas Kise
.
.
.
.
" Papa, ayo makan malam," pinta seorang gadis kecil, bersurai merah muda agak kemerahan, namanya Mai Akashi. Ia meminta sambil menarik-narik piyama Akashi dibagian lengan.
"Iya sayang, tunggu ya. Sebentar lagi,kok" balas Akashi.
Akashi menuruni satu persatu anak tangga dari lantai 1 ke lantai 2 sambil menggendong anaknya. Akashi memandangi Momoi yang sedang melihatnya, Momoi langsung membuang mukanya kearah lain. Momoi menangis kecil saat menyiapi makanan malam di keluarga kecil mereka.
"Jyaa, Ittadakimasu!" ucap Akashi dan anaknya, Momoi langsung menyantap masakannya tanpa mengucapkan ittadakimasu dengan keluarganya.
.
.
.
.
Kise sedang sibuk memilih kemeja mana yang bagus, Umi pusing memilih mana dress yang cocok. Setelah selesai memilih, mereka turun dari lantai 2, melihat anaknya sedang di gendong oleh neneknya, membuat Kise tenang.
Kise sibuk dengan pemasangan dasinya yang selalu gagal, "Mou, kau itu sudah berumur 28 tahun loh! Sini aku pakaikan." bentak Umi.
"Ahahahaha," balas Kise dengan tawa garingnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Semuanya sudah rapi, mereka tinggal berangkat.
"Ayo berangkat!" seru Kise.
.
.
.
Semuanya sudah siap. Akashi terlihat tambah dewasa dan berwibawa. Pakaian kemeja,jas nya u=itu membuat sang Emperor menjadi bertambah perfect.
"Ayo berangkat!" seru Mai dengan senangnya.
.
.
.
"Akhirnya sampai juga," Akashi dan Kise mengucapkannya bersamaan meski berada di tempat yang berbeda.
"Uwa! Akashicchi,Momocchi. Kalian datang juga ternyata," seru Kise.
"Kore wa, kore wa, Kise ternyata, Reuni merupakan hal yang penting, karena aku bisa kembali bertemu dengan mantan rekan basketku, ah sial. Aku jadi merindukan masa masa itu haha. Dan, siapa si tampan ini?" tanya Akashi
"Namaku Kise Takahiro, umurku 2 tahun." Ucap si bocah cilik yang bersurai sama seperti ayahnya.
"Salam kenal,ya. Takahiro-kun" ucap Akashi sambil tersenyum.
.
.
" Ah, sayang, maaf aku telat, tadi aku sempat tersesat mencarimu, ternyata kau di..si..ni" suaranya melemah ketika mengangkat kepalanya dan melihat sosok yang masih ia cintai selama 10 tahun terakhir.
"Sonoda... U..mi?"
"Akashi.. Seiju..ro?"
Mereka mengatakannya secara bersamaan.
"Eh? Kau..."
Takdir tak bisa dilawan, kau harus menerima takdirnya bahwa mantanmu ternyata menikahi sahabatmu sendiri. Dan takdir bahwa kau hanya dipertemukan dengannya, bukan dipersatukan.
TBC
Mind to RnR?
