Genre: Drama/Romance?

Pairing: Taoris/Kristao/Fantao

Cast: Huang Zitao

Wu Yifan

Park Chanyeol

Rate: T

Summary: Bukan salah Yifan jika dia dilahirkan dengan segala kelebihan yang dimilki. Dia tampan? Jelas iya. Dengan rambut pirang mencolok bagaikan tokoh utama manga yang keluar dari komik. Sayangnya, banyak orang merasa salah paham dengan ketampanan yang dimilikinya terutama karena Bitch face-nya. "Sungguh Hyung. Dia seperti cuter version dari wajah bitchy yang kau miliki itu – Park Chanyeol

Warning: OOC, Boyslove, alur kecepatan, typo bertebaran

Cuter version?

.

.

Silahkan tinggalkan page ini jika anda tidak berkenan

Dengan para cast dan warning-nya

.

Menerima Segala kritikan dan saran yang bersifat membangun

Tanpa menghancurkan semangat dan imajinasi author

.

Enjoy the story

.

.

.

Tanpa disadari oleh siapapun

Waktu adalah hal yang lebih menjanjikan selain perjanjian

Yifan akui, menjadi siswa tingkat akhir bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Apalagi dengan segala beban tugas yang menggunung, kegiatan ini dan itu (dia mantan anggota OSIS dan ketua klub basket, anyway) padahal seharusnya dia bisa bebas mengingat dia sebentar lagi akan meninggalkan sekolah. Tapi entah bagaimana awalnya, selalu saja dia berakhir dengan ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan yang diselenggarakan OSIS bahkan klub basketnya. Padahal dia sudah berkali – kali bilang, jika dia ingin fokus dengan ujian akhirnya dan hanya ditanggapi angin lalu oleh mereka (baca: kepala sekolah dan pelatih tim basket). Sepertinya mereka memang tidak berniat melepaskan pemuda yang berusia 18 tahun tersebut secara sukarela. Selain berbakat, dia juga termasuk siswa yang cerdas.

Satu lagi hal yang membuatnya sakit kepala hampir setiap hari. Fansgirl. Hell... bisakah mereka meninggalkannya sendirian dan berhenti mengganggu hidupnya? Dia hanya ingin di masa terakhir sekolahnya mendapatkan ketenangan dan kebebasan. Tapi sepertinya tidak semudah itu, contohnya saja saat ini dia sedang berjalan di lorong sekolahnya dan banyak sekali yeoja – yeoja yang saling berbisik sambil terkikik satu sama tengah memandang kagum dirinya. Dia benci itu.

They are just a bunch of stupid girls around his perfect world

Katakan dia sok, kejam dan keterlaluan. Itu memang sifat dasar yang dia miliki sejak lahir.

Dengan cuek, namja keturunan China – kanada tersebut berjalan cool menuju kelasnya. Menghiraukan banyak pasang mata yang kini tengah menatapnya memuja dan ekpresi mupeng yang berlebihan.

"Yo! Yifan Hyung… ada apa dengan wajahmu pagi ini?" suara bass seorang namja tinggi dengan senyum lebarnya berjalan menghampiri Yifan, yang tengah meletakkan tas di bangkunya.

"Ck, bukan urusaanmu, Park Chanyeol. Jangan menggangguku." Balas Yifan dingin. Mood-nya sedang tidak baik dan dia malas berurusan dengan namja di depannya ini. Bukan apa – apa, hanya saja kadang – kadang menghadapi Chanyeol perlu tenaga ekstra.

"Hyung~ kau menyakiti hatiku. Ah iya, pagi ini aku punya kabar gembira untukmu, Hyung." Chanyeol menaikturunkan alisnya jahil kemudian memandang Yifan antusias.

"Apa? Kau habis diputusin Baekhyun?" Namja berambut pirang itu menjawab cuek. Sudah malas dengan segala tingkah sahabatnya.

"Yaa! Bukan itu. Aku serius Hyung~"

"Ya ya… lalu apa?"

"Pagi ini ada siswa pindahan baru tingkat satu hyung. Dan, kau tahu apa?"

"Tidak." Jawaban yang membuat Chanyeol naik pitam. Hell… jika bukan karena dia menghormati dan sudah menganggap Yifan kakaknya, dia sudah melempar pemuda jelmaan naga itu ke laut. No doubt.

"Kau percaya atau tidak, dia hampir mirip denganmu hyung. Sama – sama berambut pirang. Hanya saja menurutku, dia lebih manis." Namja tinggi bertelinga lebar itu menjelaskan dengan semangat.

"Mirip?" Yifan mulai mengerutkan alisnya bingung. Bocah didepannya ini sudah gila atau apa? Kenapa berbicara yang tidak – tidak?

"Sungguh Hyung. Dia seperti cuter version dari wajah bitchy yang kau miliki itu."

Cuter version, huh?

"Hmm… sekarang Kau berani menghina wajahku ya, Park Chanyeol?" Yifan mulai memandang Chanyeol tajam. Aura hitam menguar di sekeliling tubuhnya. Dalam pandangan Chanyeol, terdapat asap putih mengepul dari hidung bangirnya. Persis seperti seekor naga yang sedang marah.

"Bu-bukan begitu Hyung. lagipula, kau tetap sangat tampan kok dengan wajah bitchymu." Chanyeol menjawab gugup. Bisa habis dirinya kalau Yifan ngamuk. Selain menjengkelkan, namja berambut pirang itu juga sedikit sensitive. Apalagi bagi orang – orang yang sudah kenal dekat dengannya,

Sebenarnya apa yang dikatakan Chanyeol benar adanya. Bukan salah Yifan jika dia dilahirkan dengan segala kelebihan yang dimilki. Dia tampan? Jelas iya. Dengan rambut pirang mencolok bagaikan tokoh utama manga yang keluar dari komik. Sayangnya, seperti yang dikatakan chanyeol, banyak orang merasa salah paham dengan ketampanan yang dimilikinya terutama karena Bitch face-nya. Yah, salah paham di sini bukan sesuatu yang enak di dengar, salah satu contohnya adalah dia seperti namja dengan wajah mesum (sekali lagi, ini menurut Chanyeol).

Hell no… dia bahkan tidak lebih mesum dari adik kelasnya, Kai. Hey, wajar saja kan seorang Namja normal berfikiran mesum?

It's not a big deal, Dude.

"Untuk apa kau memberitahuku hal ini, Chan?" balas Yifan kalem. Dia tidak ambil pusing dengan apa yang dikatakan sahabatnya, anyway. Dia masih banyak urusan yang harus diselesaikan siang ini. Tugas sastra jepang, contohnya. Kalau diingat, Yifan benar – benar ingin mengutuk tugas itu beserta gurunya,

"Aku hanya kasian padamu, Hyung~" muka melas. Yifan mengangkat sebelah alisnya, bingung.

"Kau tampan, pintar, kaya, berbakat, digilai semua orang, tapi selama aku mengenalmu kau bahkan belum pernah mengenalkan seseorang yang special padaku, Hyung." lanjut Chanyeol. Dia mulai memandang Yifan taat. Apa hyung-nya ini tidak kesepian? Apa dia tidak berniat mencari seseorang untuk dijadikan kekasih? Tidak ada yang sanggup menolak pesona seorang Wu Yifan tentu saja. Lalu, apa masalahnya?

"Kenapa kau perhatian sekali, Pak Chanyeol? Apa kau sekarang beralih menyukaiku?" Yifan menjawab kalem kemudian beranjak ke luar kelas. Meninggalkan Namja bermarga Park yang saat ini membelalakkan matanya, syok.

"Wh-what the… Hyung! jangan membuatku ingin muntah. Lagipula, mana mungkin aku berselingkuh dari Baekhie-ku tersayang." Teriak Chanyeol sebal. Dia meletakkan tas-nya sembarangan di samping bangku Yifan kemudian mulai mngejar langkah Hyung-nya.

"Ngomong – ngomong, siapa nama anak baru itu, Chan?" Tanya Yifan di ambang pintu.

"Siapa ya? Ah! Kalau tidak salah namanya Zitao. Ya benar, Huang Zitao."

Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan, pemuda Wu itu berjalan meninggalkan kelas. Menulikan telinganya dari cerita Chanyeol yang sekarang tengah berjalan di sampingnya.

Huang Zitao

Huang Zitao

Nama itu entah kenapa seperti sebuah mantra di pikiran Yifan. Nama yang seolah begitu pas dan indah jika diucapkan melalui belahan bibirnya. Nama yang tanpa Yifan sadari, telah terpatri di setiap sudut bagian otak dan hatinya.

'Apa yang sedang kau lakukan sekarang?'

Alasan kenapa janji ini bertahan

Alasan kenapa aku memilih waktu untuk membuktikan

It's all because of You

.

.

.

TBC / END?

Ini fic Kristao pertamaku lho…. OTP kesayanganku. XD

Sebenarnya aku ngetik ini terinspirasi dari sebuah fic di Asianfanfiction. Yang sama Cuma 'kembarnya' antara Fantao. Seleebihnya beda bgt. Fic ini juga terinspirasi dari Kristao moment waktu mereka ada di Dream Team. Goshhh…. Mereka seperti anak kembar kan?

Bagaimana menurut anda tentang fic ini? Jangan mengeluh pendek ya… ini Cuma pemanasan. Cuma ngetest aja #digampar

So, REVIEW?