PROLOG

Kim Jaejoong seorang remaja cantik yang dibenci keluarganya karena telah 'membuat' ibunya meninggal. Bahkan ayahnya hampir sempat membunuhnya dengan cara menyewa sekumpulan preman untuk membunuhnya. Kehidupannya dipenuhi kebencian, bahkan teman-teman sekolahnya sekarang menjauhinya. Sampai akhirnya Jaejoong menyerah akan hidupnya yang menyedihkan dengan cara bunuh diri, namun usahanya bunuh diri selalu gagal, sepertinya Tuhan tidak mengijinkannya meninggal. Caci makian, hinaan, bahkan kekerasan fisik hampir tiap hari ia dapatkan. Matanya yang besar dan bulat hampir tiap hari bengkak, tubuhnya yang selalui dihiasi dengan lebam kebiruan. Sungguh menyedihkan hidup yang harus dijalani seorang gadis. Padahal dulu Jaejoong adalah seorang gadis periang, mempunyai banyak teman, semua orang menyukai Jaejoong karena sifat periangnya dan juga kepandaiannya dalam bergaul dengan orang yang baru dikenalnya.

.

.

.

.

"bukan aku yang membunuh ibu...hiks Kumohon ayah percayalah padaku" ucap seorang gadis setengah terisak kepada laki-laki paruh baya yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh kebencian

"kau memang bukan yang membunuh istriku tapi kau yang membuatnya kehilangan nyawanya karena harus menuruti permintaan konyolmu. Tidak kah kau sadar umurmu sudah 17 tahun, kenapa kau meminta istriku untuk datang kepesta ulang tahun bodohmu itu? KENAPA?" Bentak laki-laki paruh baya itu. Sang gadis hanya bisa termangu mendengar ucapan laki-laki paruh baya yang dipanggilnya ayah itu.

'salahkah jika aku meminta ibu datang dihari ulang tahunku? Aku tau jika ibu sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai desainer terkenal. Tapi aku hanya ingin merayakan ulang tahunku bersama ibu'

"ibu hiks..." lirih Jaejoong, tangis Jaejoong pecah, perkataan ayahnya benar-benar menusuk hatinya.

PLAK

.

.

.

.

"ibu...kumohon bawa aku bersama dengan ibu hiks... A-aku sudah hiks sudah tidak tahan hiks lagi dengan hiks semua ini. Kumohon aku ingin hiks bersama dengan ibu hiks" lirih seorang gadis yang sedang berada didepan makam. Gadis itu menangis dalam diam hanya isakan kecil yang keluar dari bibirnya yang sudah pucat itu. Dilihat dari penampilannya gadis itu sangat berantakan, rambut hitamnya yang basah dan acak-acakkan, seragam sekolah yang kotor dan basah dan jangan lupakan matanya yang bengkak dan memerah, mungkin faktor terlalu lama menangis.

.

.

.

.

"aku ingin kalian semua menjauhi putriku, jika aku lihat salah satu dari kalian ada yang dekat dengan putriku. Akan kupastikan kalian akan mendapat ganjaran yang setimpal"

.

.

.

.

"aku ingin dia menderita, perkosa dia" ucap seorang laki-laki paruh baya.

"ta-"

"jangan membantah, aku tau kau butuh uang, aku akan bayar 10x lipat jika kau mau melakukannya"

"lagipula aku yakin kau akan menikmatinya, asal kau tau dia itu masih perawan" kata laki-laki paruh baya itu.

End of Prolog

Kkkkkkk maaf banget yang nungguin kelanjutan Big Brother padahal udah lama banget tapi aku belom update-update hehehe, aku malah bawa ff baru. Aku janji deh bakal cepet update yang Big Brother.

Otthe? Otthe? Gimana? Aku bawa prolog baru?

Lanjut atau End ?