PERSONA 3 & 4: Permulaan impian
Disclaimer
Persona 3 and Persona 4 punya saya :P (digebukkin staff ATLUS) Eh… Maksudnya Persona 3 dan Persona 4 itu punyanya ATLUS dink… Kalo ni cerita si, punyanya saya dan teman" Hehehe… Saya juga sebelumnya mau minta map pada pembaca, bila di fic ini, karakter fave anda jadi ga bener *Diuber" Fans Persona 3 & 4*.
By: Tsukiasagi Hikari & udel panda crew' 00
"Gimana ya kalo tokoh-tokoh Persona 3 dan 4 tuh tinggal di Indonesia? Kalo penasaran, langsung aja nyok…"
WARNING
Ni cerita gariiing banget, lebih garing daripada fic saya sebelumya, jadi saya sarankan pada saat membaca ini, anda dekat dengan sumber air, atau siapkan air sebanyak mungkin, terima kasih (Diguyur semua chara Persona 3 & 4 plus orang sekampung)
Suatu hari, sebuah keluarga pindah ke rumah baru yang lumayan besar di salah satu kawasan elit di Jakarta. Keluarga tersebut adalah keluarga besar Ny. Mitsuru dengan sebelas anak-anaknya *author dibufudyne Mitsuru*
Yukari: "Ini toh rumah baru kita, nya? Ndak elek-elek amat yo, neng kene ono seng cakep ora yo? Sopo ngerti supir tetangga cakep. Ya ndak, Nya?"
(Ini toh rumah baru kita, nya? Ga jelek-jelek amat ya, disini ada yang cakep apa nggak ya? Siapa tau supir tetangga cakep. Ya nggak, Nya?)
Mitsuru: "Kamu itu, beres-beres dulu dong. Nyari pacar aja kerjanya. Itu si Hidetoshi pacar kamu, mau dikemanain?"
Yukari: "Aku wis ora gelem karo Hidetoshi, because dia udah turun jabatan jadi becak driver."
(Aku dah ga suka lagi ma Hidetoshi, karena dia udah turun jabatan jadi becak driver.)
Mitsuru: "Emang tadinya dia kerja apa?"
Yukari: "Ojek driver, Nya."
Mitsuru: *SWT* "Itu mah sama aja…"
Yukari: "Tapi kan elite-tan ojek driver, Nya. *sambil liat ke arah luar jendela* Waduh, Nya. Ya amplop, tukang becaknya cakep, Nya, kayak Yamappi." *Author digebukkin fans nya Yamappi*
Mitsuru: "Heh, kamu itu ada-ada saja. Ga mungkin lah Yamappi jadi tukang becak. Dah, kerja lagi sana." *geleng-geleng kepala sambil masuk ke dalam.*
Yukari: "Aduh… cakepnya tukang becak itu, sopo jenenge yo, aku tresno karo becak driver itu." *sambil senyum-senyum sendiri, trus lanjut bersih-bersihnya*
(Aduh… cakepnya tukang becak itu, siapa namanya ya, aku jatuh cinta ma tukang becak itu.)
Yup, sekarang author akan memperkenalkan ke-sebelas anak Mitsuru. Are
You ready?
Inilah anak-anak Mitsuru dari suami yang pertama…
Naoto: "Ih, reseh! Mami ini pake pindah-pindah rumah segala! Gimana dengan kecengan gua di sana. Apa ada cowok disini yang setampan dia?" *Grumble*
Minato: *sambil gendong boneka "Po" Teletubbies* "Ao… Ao… Minato sudah sampai di rumah baru. Selamat datang di rumah baru… Berpelukkan…" *mau meluk Naoto*
(Author ditebas Minato pake katana dan diinjek-injek fans Minato)
Naoto: "Idih gila." *sambil menghindar*
Minato: "Oh… Tidak… Minato tidak gila…" *ngomong ala Teletubbies*
Naoto: "Idih, amit-amit, norak!"
Minato: "Kemana perginya kue Tabi yaaa?"
Naoto: "Udah gua makan!"
Minato: "MAAAMIII… Nao nya nakal… Masa kue Tabi Minato dimakan…." *Sambil lari, nyari mami Mitsurunya.*
Naoto: "Coba Teletubbies tidak usah ditayangkan di TV, jadi kakak saya tidak segila ini. Ah, ngider komplek dulu, siapa tau ketemu cowok ganteng." *keluar rumah*
Okay, sekarang saya akan memperkenalkan anak-anak Mitsuru dari suami
yang kedua.
Rise: "Aduuuh, punya rumah baru kok gede amat, eke kan takut, pusiiiiiiiiiiiiing deh."
Teddie: *ala Shinchan* "Hallo cewek."
Rise: "Cewek… Cewek… Eke kan kakak yei!"
Teddie: "Ho… Kakak tu apa? Sama tidak dengan paprika?"
Rise: "Kakak itu yang lahirnya duluan dari yei."
Teddie: "Ho… lahir dari mana ya?"
Rise: "Ya dari perut mami lah."
Teddie: "Ho… Jadi sebelum lahir, ditelan dulu ya? Kayak kue ikan aja, kenapa gak ditolongin sama Pahlawan Bertopeng ya? Wah, ternyata mami tuh jahat sekali, masa dia nelen kak Rise. Mami kekurangan makan ya? Kaciaaan." *sambil geleng-geleng kepala*
Rise: "Kalo yei gak ngerti, jangan nanya dong, eke kan jadi pusiiing." *sambil make bedak*
Ryoji: "Eh, kamu orang itu ribut aja, diem dulu sih! Gue kan lagi belajar, jadi ga konsen nih!"
Rise: "Heh! Kok yei yang marahin eke. Eke kan kakak yei!"
Ryoji: "Emang napa? Semau gue dong!"
Rise: "Idiiih, kok galakkan yei sih? Seharusnya eke yang galak." *pergi ninggalin Ryoji dan Teddie."
Ryoji: "Sebodo teing, EGPCP…" (EGPCP=Emang gue pikirin cuih puih)
Teddie: "Ho… Ternyata kamu galak ya…"
Ryoji: "Emberrr…"
Teddie: "Kalo saya baskom… Ho… tapi kayaknya bak mandi lebih besar ya…"
Ryoji: "Sekalian aja sumur, nyebur deh lo, kalo kurang gede, ke laut aje lo. Dasar ogeb (baca=bego)" *sambil keluar ninggalin Teddie"
Teddie: "Ho… Adikku yang lucu semakin hari semakin mirip dengan Shinchan aja…" *ngikutin Ryoji*
Huff… Sekarang ke anak-anak Mitsuru dari suami yang ke-tiga…
Fuuka: "Wah, bagus juga yah rumah baru kita yang sekarang, bandingkan sama yang dulu, depan kuburan, belakang WC umum, kanan-kiri pasar kambing. Kalo sekarang kan gua bisa pamer ke temen-temen, ya ga Shin?" *sambil ngagetin Shinjiro*
Shinjiro: *latah* "Aduh kamu ini jangan gitu dong, kalo jantung gue copot gimana dong. Pak'eeeee, Bu'eeeeee, Mbok'eeeee, Mak'eeeee tolongin eeeeeiiii." (Author yang malang, diiket ma Shinjiro, trus digantung kebalik plus digebukkin fans Shinjiro)
Fuuka: "Kalo jantung lo copot, gantung aja pake tali, trus kasih tiang deh. Trus tinggal dikerek buat 17an…"
Shinjiro: "Enak aja! Emang jantung gue bendera apa?!"
Aigis dan Metis datang…
Aigis: "Aduh, jangan berantem terus dong, kita kan saudara…"
Fuuka: "Oh, iya…" *sambil ngagetin Shinjiro* "Sorry ya, Shin."
Shinjiro: *latah* "Pak'eeeee, Bu'eeeee, Mbok'eeeee, Mak'eeeee, ogaaaaah eeeee…"
Aigis: "Udah, cukup ya. Jangan dikagetin lagi Shin nya…"
Metis: "Eh, by the way bus way, rumah baru kita ini cukup tua lho umurnya, biasanya sih sering ada…"
Shinjiro: "iih, ada apa sih nakut-nakutin aja. Shin kan takuuut." *sambil meluk Aigis"
Metis: "Ya ada semut, kecoa, tikus, laba-laba… dan ada…"
Aigis: "Ada apa sih?"
Metis: "Ada kunti… Hiiiiiy…." *sambil lari keluar*
Shin, Ai & Fu: "KYAAAAAAA….." *lari juga*
Phew… Akhirnya, ini anak-anak Mitsuru dari suami yang ke-empat…
Kanji: "Hiii-iiih, aye mah sebel deh, pake pindah rumah segala. Aye kan takut bo…" *sambil garuk-garuk kepala*
Chie: "Ga pa-pa lah. Dari pada rumah yang dulu, bau gila!"
Kanji: "Tapi kan aye takut, soalnye rumahnye gede banget."
Chie: "Emangnye aye ga takut ape?"
Kanji: "Oh, ente penakut juga ye? Aye kire hantunya yang takut sama ente…"
Chie: "Teganya ente berkate begitu, sedangkan kite masih ade ikatan darah."
Kanji: "Sorry, Jeck, kelepasan ngomong aye."
Chie: "Emangnya gue Jaka? Jangan ngungkit-ngungkit mantan aye dong."
Tiba-tiba listrik padam…
Kanji: "Huweeeee…. Gelep banget aye takut…" *lari ninggalin Chie*
(author di smack down ma Kanji)
Chie: "Woooi… tunggu! Jangan tinggalkan aye sendiri di tempat sesunyi ini…" *lari ngejer Kanji*
Keesokan harinya, Akihiko tak sengaja bertemu dengan tetangga barunya, Ny. Mitsuru, merekapun saling berpandangan…
Akihiko: "Kesan pertama begitu menggoda…"
Mitsuru: "Selanjutnya, terserah anda…"
Akihiko: "Aduh, maaf… Suara saya kedengeran ya? Ehm, perkenalkan, saya mantan juragan tempe di pasar malem, sekarang tetep." (author dijadiin sansak tinju ma Akihiko)
Mitsuru: "Oh, bapak tetangga sebelah… Perkenalkan, saya tetangga baru, baru pindah semalem." *berjabat tangan ma Akihiko*
Akihiko: "Ooh… Kok gak ngomong… Kalo ngomong kan bisa saya bantu beres-beres."
Mitsuru: "Ah, terima kasih atas perhatiannya. *liat jam tangan* Wah, maaf, saya harus buru-buru pergi, takut terlambat ke kantor. Permisi, saya duluan…"
Akihiko: "Oh, silahkan… Kapan-kapan mampirlah ke rumah saya, Bu."
Mitsuru: "Terima kasih. Oh ya, ngomong-ngomong kalo saya beli tempe gratis yaaa…" *sambil pergi ninggalin Akihiko*
Akihiko: "Wah, cantiknya…. Saking tersepona, lupa deh nanya namanya. Udah ah, tetangga ini, kapan-kapan bisa nanya lagi."
Di rumah Akihiko, Yukiko dan Souji, dua pembantu Akihiko lagi ngerumpi… (Author di-Agydyne Yukiko trus dicincang Souji, tak ketinggalan fans mereka berdua, ikut nimpukkin author pake segala macem benda tajam)
Yukiko: "Oi… listen listen… Kita punya tetanga baru nih, janda lho, tapi anaknya itu loh, ada 11 orang. Kok kuat ya?"
Souji: "Mungkin usaha buat kesebelasan kali, tapi asal cantik mah no problem. Bisa-bisa bos kita tuh kecantol ma tu janda."
Yukiko: "Bos kita kan duda. Oh iya, duda ma janda cucok lah…"
Tiba-tiba Junpei si supir datang…
Souji: "Darimana, Jun? Kok baru nongol?"
Junpei: "Apa? Cendol? Mau dong, sekalian sarapannya, laper nih." (author diinjek-injek Junpei ma fans nya)
Yukiko: "Makan…makan…pale lo! Masak aja belom!"
Junpei: "Wah, pake pete, nambah seru tuh, sekalian lalap ma sambel terasinya yah."
Souji: "Emang lo belom makan, Jun?"
Junpei: "Nah… Gitu dong nanya gue dari mana. Bukannya dari tadi, bolot loe yah!"
Yukiko: "Ye, dia yang bolot kok malah nyalahin kita."
Akihiko pun datang ikutan ngrumpi…
Akihiko: "Alamak… Aku ngeliat cewek cantik di sebelah. Siapa ya namanya?"
Souji: "Oh… itu tetangga baru kita Tuan… Janda lho…"
Akihiko: "Janda… Oh I see…"
Yukiko: "tapi Tuan, anaknya ada 11…"
Souji: "Ndak pa pa Tuan, yang penting kan cantik…"
Akihiko: "Betul itu… Tapi kok kayaknya aku pernah ketemu. Tapi dimana ya…?"
Yukiko: "halah, Tuan, bilang aja naksir…"
Akihiko: "Kamu jealous yah, Yuki?"
Yukiko: "Ndak lah yauw…"
Junpei: "Tuan… Tuan… di sebelah ada tetangga baru. Cuantiik deh."
Akihiko: "Waduh, kumat nih bolotnya."
Junpei: "Iya Tuan. Mereka berdua ini pada bolot *nunjuk Souji dan Yukiko* gak ngasi tau dari tadi kalo ada cewek cantik di sebelah."
Souji: "Ayo Yukiko, kita keluar aja, bisa gila kalo kita disini…"
Yukiko: "Iya, pusing aku ngomong sama si bolot ini." *pergi keluar bareng Souji*
Akihiko: "Oh, iya… Aku mau pergi beli parfum dulu…" *pergi ninggalin Junpei*
Junpei: "Payah! Kenapa semua orang pada bolot yah hari ini?"
[Kira-kira, gimana yah kelanjutan ceritanya? Makasiii ya dah mau ngebaca cerita garing ini, hehehe~ Review please…]
TO BE CONTINUED – BERSAMBUNG - つづく
