Remedial Biologi

Summary :

Gara-gara remedial biologi, Seokmin menemukan jodohnya.

Cast :

Hong Jisoo

Lee Seokmin

Kim Mingyu

Other SVT Member

Warning :

Boys Love / Yaoi / Gay / Homo

Komedi Garing / Romance Picisan

Typo bertebaran / Bahasa Labil / Pengarang Males / Cerita gaje

ENJOY PLEASE~

.

.

.

Lee Seokmin dan Kim Mingyu janjian buat remedial biologi bareng. Lantaran temen-temen lain yang nilanya jelek udah pada kelompokan buat remedial. Tinggallah mereka berdua.

"Gue yang bikin pepete. Lu yang nyari bahan"

"Oke. Nanti malem gue kirim bahannya"

.

.

Malam hari dikamar Seokmin,

"Hanjir banget si Mingyu. Gue suruh nyari bahan, malah copas copas asal. Bener-bener deh"

Malam ini pun Seokmin kerja keras buat misahin bahan-bahan Power point mereka *coret* dia sendiri. "Eh tapi kasian juga si Mingyu kan sering remed" Yaudah Power point mereka.

.

.

.

3 hari 2 malem buat power point remedial, akhirnya selesai juga. Tinggal ngumpulin ke guru biologi yang katanya lagi di perpustakaan.

Seokmin dan Mingyu On The Way perpustakaan.

.

Rupanya guru biologi ga sendiri diperpustakaan. Dideket bu guru ada Minghao, tumpukan buku tulis dan laptop Minghao.

"Bu, kita mau remedial" kata Seokmin.

"Tunggu ya, ibu lagi sibuk"

Seokmin langsung narik Mingyu nunggu dimeja lain.

.

10 menit kemudian,

Mingyu senggol bahu Seokmin. "Seokmin, gue harus buru-buru pulang nih. Uang buat daftar lomba basket ada di gue"

"Yah, elu gimana sih? Kan kemaren kita udah sepakat remed hari ini?" dumel Seokmin.

"Sorry, gue emang suka khilaf kalau ngeliat duit"

Seokmin nyuekin Mingyu.

"Min. Seokmin~" Mingyu udah gelayutan dipundak Seokmin. Ga sadar badan dia.

"Geleh ih!" Tolak Seokmin ngedorong Mingyu.

"Makannya cari solusi dong. Minta cepetin atau undur besok gitu"

Seokmin langsung melototin Mingyu.

Mingyu diem. Tapi hatinya ga tenang. Dia lagi ngebayangin bakal kena marah senior tim basket. Si ketua, Choi Seungchul

Seokmin ngerik Mingyu. 'Kasian juga gue ngeliat mukanya'

.

Akhirnya Seokmin menghadap ibu guru.

"Bu, kita bisa mulai sekarang ga remednya?"

"Apa-apaan luh, min?! Gue duluan yang antri tau" sembur Minghao yang tadinya lagi komat-kamit ngapalin materi tulang yang remedial.

"Tuh, denger kata temen kamu"

Seokmin pasang muka melas. "Tapi saya lagi di kejar jadwal ekskul bu"

"Yasudah sana. Kan bisa besok. Soalnya ibu ga mau kalau sore-sore"

"Engga bu. Nanti apalan saya semaleman bisa ilang"

"Lah? Yasudah, berarti kamu harus nunggu"

Seokmin ambil langkah balik ke Mingyu. "Sorry, ming"

"Iya ga apa-apa. Yang pentin lu udah usaha. Yok!"

Seokmin nahan bahu Mingyu yang udah berdiri. "Mau kemana?"

"Ke lapangan basket. Remednya ditunda besok kan?"

Seokmin langsung narik Mingyu keposisi semula. "Ga. Apa-apaan lu?! Kita remed hari ini!"

"Dek, kalo mau berantem jangan diperpus dong. Ganggu aja" tegur selah seorang murid yang Seokmin ketahui sebagai senior dia di padus, Lee Jihoon.

Seokmin langsung bungkuk ke Jihoon dan kakak-kakak senior. "Maaf, kak"

Jihoo dan teman-temannya melanjutkan jalan. Seokmin dan Mingyu entah kenapa jadi kepo dengan maksud kedatangan para senior. Ditambah sekarang mereka lagi berdiri dihadapan guru biologi.

"Bu" tegur Jihoon.

"Eh? Akhirnya kalian dateng juga. Ibu tunggu dari tadi"

"Memang ada perlu apa bu?" tanya Jihoon si jubir dadakan.

"Ibu minta bantuan koreksiin tugas kelas sepuluh sama itu tuh! Ngetesin yang mau remedial" kata bu guru sambil nunjuk Minghao dan kawan-kawan sekelasnya.

"Saya bantuin koreksi aja deh, bu. Saya suka pusing kalau suruh ngetes-ngetes gitu, hehe"

"Yasudah. Jonghan bantuin ibu. Jihoon sama Jisoo yang ngetes remedial ya"

"Bu, kan orangnya ada tiga" Instruksi Jihoon.

"Itu yang dua orang satu kelompok. Terus mereka juga bawa pepete remedial, jadi kalian bisa liat juga disitu"

"Oh, yaudah saya yang sendirian aja deh" Kata Jihoon sambil duduk di depan Minghao.

Minghao pun langsung nunjukkin power pointnya ke Jihoon.

"Berarti saya sisanya ya?"

.

"Mana power point kalian?"

"Inih, kak" Seokmin nyerahin laptopnya kek Jisoo.

Jisoo baca-baca sekilas isi power point Seokmin.

Seokmin yang ngeliat jadi deg-degan berasa lagi seleksi lamaran sama calon mertua. /ekhm/

Kalo si Mingyu lagi siapin spot-spot buat naro contekan agar gampang terlihat. 'Dipaha gue udah penuh. Dimana lagi nih?' Mingyu mantau sekitar sampe tatapannya berakhir dipaha Seokmin.

.

"Sebutkan bagian tulang rusuk. Beserta jumlahnya"

Mingyu ngelirik ke paha Seokmin. "Tujuh pasang tulang rusuk sejati, tiga pasang tulang rusuk palsu. Mmm.."

Jisoo ngeliatin gerak-gerik aneh Mingyu. Sampe ga sadar kalau dia lagi dipelototin sama adek kelas didepannya.

"Sama dua pasang tulang rusuk melayang"

Mingyu nyengir ke Jisoo begitu bisa jawab soal pertama.

"Kalian pacaran ya?"

Seokmin yang lagi mandang Jisoo langsung stop-in kegiatanya dan pasang muka kaget. "Engga kak!"

Mingyu mengangguki. "Najis banget aku sama kuda liar"

Seokmin langsung noyor kepala Mingyu.

"Tapi dari tadi kakak liat, kamu" Jisoo nunjuk Mingyu. "Ngelirik ke paha dia terus" Gantian Seokmin yang kena tunjuk.

'Mampusss'. Mingyu langsung nyengir lebar. "Kita ga pacaran. Tapi lagi pedekate kak" jelas Mingyu sambil ngusap-ngusap paha Seokmin.

"NAJIS DAH!" teriak Seokmin sambil nepis tangan Mingyu.

"Heh?!" tegur bu guru. "Kenapa kalian?"

Seokmin, Mingyu sama Jisoo main lirik-lirikkan.

'Gara-gara elu, kampret!' arti lirikan Seokmin ke Mingyu.

'Kak, plis jangan ngadu' arti lirikan Mingyu ke Jisoo.

'Hmmm' arti lirikan Jisoo.

"Jisoo?"

"Engga kok bu. Cuman lagi debat"

"Soal apa?"

"Letak tulang selangka, bu"

Bu guru geleng-geleng kepala. "Masa itu aja ga tau?"

"Saya tau kok bu!"

"Ya sanah jawab" ibu guru kembali sibuk sama buku-buku di depannya.

"Emang yang mana, dek?" tanya Jisoo.

"Kalau aku bisa jawab, kita dapat poin ya?"

"Lah? Cuman begituan?"

"Tapi kan pertanyaan, kak" sahut Seokmin yang mulai berjuang kalau soal pion remed.

"Yaudah yaudah"

Mingyu berdiri. "Yang ini kan?" kata Mingyu sambil nunjuk titik antara paha sama 'itunya'.

Jisoo nepok jidat.

Seokmin nepok tangan. "Warbiyasah, ming"

"Hehe"

"Engga! Itu salah" seru Jisoo.

Mingyu sama Seokmin langsung diem. Kalo Mingyu diem karena takut ditegor ibu guru. Seokmin diem karena dia terpesona ngeliat sisi lain dari ke-kalem-an seniornya.

"Kalian belum dapat poin. Ganti pertanyaan nomor satu." Jisoo natap layar laptop Seokmin. "Sebutkan. Zat yang terkandung. Dalam tulang rawan!"

"..."

"..."

Jisoo udah nanya dengan semangat. Tapi adek kelasnya malah pelangan pelongo.

"Heh, jawab"

"Kasih clue dong, kak" kata Seokmin.

"Ya ampun, kalian ini niat remed ga sih?"

"Engga lah, kak. Kita tuh maunya nilai diatas kakaem" deklarasi Mingyu.

Jisoo mendengus. "Tulang rawan itu bersifat lentur"

Seokmin sama Mingyu lirik-lirikan.

'Lu tau ga?' - Mingyu.

'Engga' - Seokmin.

Tapi ga lama, Mingyu langsung angkat tangan. "Aku tau, kak"

"Apa?"

"Zat karet!"

Jisoo kembali nepok jidat.

Mingyu yang sadar jawabannya salah, langsung duduk balik.

"Aku tau" Giliran Seokmin yang angkat tangan.

"Sebutin" kata Jisoo dengan nada pasrah.

"Zat kapur. Sama.."

Jisoo langsung semangat nunggu jawaban Seokmin.

"Zat penempel. Pokoknya yang bikin nempel-nempel gitu, kak"

Jisoo geleng-geleng.

Seokmin nyengir.

Mingyu ngetawain Seokmin. /Sok bener dia/

"Udah hampir bener. Cuman zat penempelnya diganti sama perekat ya, dek" kata Jisoo sambil natap laptop Seokmin.

Ga tau dia kalau didepannya Mingyu lagi digebukin Seokmin gara-gara kesenengan dibetulin(?).

Mingyu pasrah aja karena Seokmin udah berhasil dapat poin.

"Pertanyaan ke dua…"

.

"Mengapa. Anak kecil. Memiliki tubuh yang lentur dibandingkan orang dewasa?"

"Dilatih dari bayi"

"Salah"

"Punya banyak tulang rawan"

"Iyap"

"Wih! Pinter juga lu, min"

Seokmin busung-busung dada kayak gorila nyari istri.

.

"Contoh tulang keras?"

"Kepala Mingyu"

"Kok pake embel-embel nama gue?"

"Karena orang-orang juga mengakui kalau kepala lu sekeras batu"

Jisoo terkekeh mendengar perdebatan adik kelasnya.

Seokmin juga ikut seneng deh. 'Bully Mingyu terus ah'

.

"Pertanyaan terakhir."

Mingyu sama Seokmin tiba-tiba deg-degan.

"Sebutkan 3 penyakit tulang"

Mingyu sama Seokmin serempak berdiri.

"eS"

"Ka"

"eL"

"Skoliosis"

"Kifosis"

"Lordosis"

Prok!

Keduanya langsung hifive.

"Gila. Kita jenius banget, min"

"Iya. Gue ga nyangka kalo gue sejenius ini. Nih kalo tes IQ, 200 nyampe kali ya"

Jisoo ngukuk dengernya. "Udah nih laptopnya"

Seokmin ngambil laptopnya.

Mingyu langsung pergi ke meja buguru buat laporan.

"Dek"

"Kenapa, kak?"

"Belajar yang rajin ya"

Detik itu juga muka Seokmin serasa diterpa angin AC.

.

.

"Ming, kayaknya gue udah nemu jodoh gue deh"

"Mana?"

"Nih" kata Seokmin nunjuk dadanya.

"Ah. Bazeng kau, min. Buang-buang waktu gue" Mingyu langsung kabur ninggalin Seokmin.

Seokmin megangin kepalanya. "Disini juga ada"

Dan Seokmin berakhir mesem-mesem sendiri sampe rumah.

.

.

.

END.

FF ini dibuat sebagai permintaan maaf saya karena FF Series yang satunya /Ga mau sebut judul. Takut baper/ lagi dalam tahap pencarian lantaran hilang dibawa banjir *Di Lemparin Granat*

Ini adalah salah satu adegan yang pengen saya masukin ke FF series satunya lagi. Tapi ga bisa karena perbedaan usia pemain FF ini dengan FF Series yang satunya lagi.

Sekian.