World Trigger © Ashihara Daisuke
Inukai!Centric. Drabble. Headcanon. OOC.
for (belated) birthday Kuroo Nitta.
.
.
.
Inukai terbangun dari tidurnya. Mengerjapkan matanya dan melirik sedikit kearah jam yang berada di sudut meja. Masih pukul enam pagi.
Inukai mendudukkan dirinya, matanya masih setengah terpejam. Setelah puas berdiam diri, ia beranjak pergi masuk ke kamar mandi untuk sekedar mencuci wajahnya. Salahkan semua proposal yang harus dikerjakannya semalam waktu tidurnya harus terpotong.
Tak ingin berlama-lama di kamar mandi ia segera mengusap wajahnya dengan handuk dan keluar untuk membuat sarapan.
Dibukanya pintu kulkas dengan cukup kasar, dan mengambil sebotol susu dari sana. Roti sudah berada di panggangan, Inukai hanya perlu menunggu beberapa menit saja untuk semuanya siap. Dituangkannya susu ke gelas, lalu ia mendudukkan diri di kursi dan menatap pemanggang roti dengan tatapan kosong.
Mesin pemanggang berbunyi, segera saja Inukai mengambil sang roti dan menaruhnya di piring. Ia segera membawa piring berisi dua lembar roti dan segelas susu itu untuk pindah ke depan televisi.
Ia menghela napasnya, dan kembali mendudukkan dirinya, kali ini di sofa berbahan beludru yang berhadapan langsung dengan televisi. Dinyalakannya layar berbentuk persegi itu, channel yang menampilkan tentang ramalan cuaca terpampang disana.
Dikunyahnya roti panggang yang ia buat sembari memandang televisi dengan tatapan kosong. Di luar rintik-rintik hujan mulai turun, tepat sekali ketika sang pembawa acara mengatakan bahwa hari ini akan turun hujan yang cukup deras.
Tak terasa dua lembar roti telah ia habiskan, kali ini giiliran segelas susu yang ia habiskan. Diliriknya jam dinding berpigura hitam, dan sekarang sudah dua puluh lima menit terlewati semenjak ia bangun.
Ia memutuskan untuk segera mandi dan berganti pakaian. Bersiap-siap untuk pergi ke kantor dan menemui tumpukan kertas di mejanya.
Kini dasi sudah terpasang rapi, dan tas sudah terselip di pundak. Diraihnya payung lipat berwarna hitam diujung koridor dan segera saja ia membuka pintu apartemennya. Kali ini tidak dengan wajah tanpa ekspresi, tapi dengan senyuman (―palsu) yang tampak sempurna terpatri di wajah tampannya.
Ia harus kembali menjadi seseorang yang semua orang inginkan. Menjadi seorang sosok yang ceria dan tanpa beban. Ia tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Dirinya yang tanpa emosi dalam menghadapi apapun.
Ia takkan bisa ... selamanya.
Ia tak ingin terlalu memikirkan tentang semua itu. Saat ini yang ia harus lakukan hanyalah segera pergi ke kantor dan menemui berkas-berkas tercintanya.
Digelengkannya kepala yang memiliki helai pirang itu. Lalu ia segera mengunci pintu dan beranjak menjauh dari apartemennya.
.
A/N:
Harusnya ini diupload tanggal 12 lalu, tapi karena belom ada ilham barulah upload sekarang. Pendek pula /cre
Anyway, happy belated birthday Kak Nit! Aku berharap yang terbaik buatmu. Makasih selama ini udah nemenin randoman di fandom tercinta ini :)
