(Kuroko no Basket adalah hak cipta Tadatoshi Fujimaki dan Production I.G)

Sudah lima bulan lamanya kita pacaran. Setiap jam makan siang, kau selalu membuatkanku bento. Aku tidak bisa melupakan rasa bento buatan Akashi. Benar-benar lezat! Dulu kita asik bercumbu ria, seolah-olah dunia hanya milik kita berdua. Kita seringkali mengerjakan PR bersama, ke perpustakaan bersama, bahkan ke onsen juga. Ah, asmara itu memabukkan, membuat lupa diri, dan sulit ditebak.

Dan hari yang aku takuti pun tiba. Akashi mendadak dingin, tidak peduli padaku. Ia tidak pernah mengontakku di L*** sedari 2 minggu lalu. Mungkinkah hubungan asmara kita berakhir sampai sini?

I Don't Love You

Genre: Angst

Rating: T

Chara: AkaKi

Aku tak bisa berhenti memikirkan Akashi. Nafsu makanku berkurang, kurang konsentrasi selama jam pelajaran, sulit tidur pula. Aaaaaarrrrrgh, mengapa ini terjadi padaku? Sungguh, aku tidak ingin berpisah darinya. Apalagi aku dan Akashi sudah saling mengenal sejak pertama masuk SMP Teiko.

Ada pesan L*** dari ponselku. Rupanya Akashi baru mengontakku. Isi pesannya berbunyi:

"Ada sesuatu yang harus kubicarakan denganmu. Datanglah ke taman dekat SMP Teiko."

Aku masih mengingat taman itu, penuh dengan kenangan yang diukir oleh aku dan dirinya. Rasa bahagia, sedih, keduanya menjadi satu. Entah mengapa hati ini semakin gelisah, karena kemungkinan... Akashi akan menyatakan putus kepadaku. Seolah-olah hubungan antara aku dan Akashi kini tinggal kenangan. Yah, aku sudah siap untuk menghadapi ini. Kalau dia bilang putus, jangan sampai menangis, Kise!

Tiba di taman, Akashi sudah muncul di hadapanku. Ekspresi wajahnya terlihat menyesal. Sudah kuduga, dia pasti lebih menyukai kekasih barunya daripada diriku yang kekanak-kanakan ini.

"Kise, maafkan aku." ujar Akashi. "Seharusnya sedari awal aku jujur padamu. Aku..."

"Aku paham, kamu lebih menyukai kekasihmu yang baru kan?"

Akashi terkejut. "Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Aku sudah biasa ditolak oleh banyak wanita."

"Yang kamu katakan memang benar. Maafkan aku, sesungguhnya aku... Lebih menyukai Tetsuya daripada kamu. Sungguh, aku minta maaf karena aku sudah tidak mencintaimu lagi." jawab Akashi penuh penyesalan. Matanya meneteskan air mata. "Hari ini... Kita resmi putus."

"Sudahlah, Akashi. Tidak perlu menyesal lagi." ucapku sambil menangis. "Yang penting kamu sudah jujur padaku. Aku... Aku juga sadar kalau ternyata... Kita tidak begitu cocok. Kalau tidak cocok tidak mungkin dipaksakan, kan?"

Akashi mengangguk jawabanku. "Saa, sudah saatnya kita berpisah. Aku ada janji dengan Tetsuya. Selamat tinggal!"

"Selamat tinggal!"

Yah, begitulah kisah asmara kami. Berakhir dengan damai, tanpa bermusuhan. Memang sudah saatnya aku dan Akashi berpisah. Semoga kau bahagia dengan Kuroko-cchi, Akashi-cchi!

FIN

A/N: Irena Takizawa desu! Walaupun fic ini pendek, semoga kalian tetap suka. Jangan lupa review ^^