Naruto Masashi Kishimoto

Story Nympadoraaa

Warning : OOC, typos, mainstream

Main pair : SasuSaku

.

.

.

.

BETWEEN US

.

.

.

.

Enjoy reading


Hai, aku Haruno Sakura. Seorang gadis berumur enam belas tahun dengan rambut pendek sebahu berwarna pink. Dan pria yang sedang menyetir di sebelahku adalah Akasuna Sasori, kakak ku. Tidak usah bingung kenapa nama keluarga kami berbeda karena ya... dia adalah kakak tiri ku. Ibu ku dan ayahnya menikah setahun yang lalu.

Kalian bertanya dimana ayahku? Dia sudah pergi meninggalkan ku akibat kecelakaan lalu lintas di dalam sebuah terowongan tiga tahun lalu. Aku juga ada di dalam mobil yang sama dengannya saat kecelakaan itu terjadi. Tetapi beruntung aku selamat.

Kenapa aku tidak mengubah nama depan ku menjadi Akasuna? Hm.. aku hanya ingin menghormati mendiang ayahku. Dan keluarga baru ku juga tidak mempermasalahkan hal itu, mereka tidak keberatan aku memakai marga ayah ku.

"Sakura." Panggilan Sasori mengurungkan niatku membuka pintu mobilnya. "Kau mau aku jemput jam berapa?"

Aku menggeleng, "Tidak dijemput juga tidak masalah. Aku tahu ayah memberimu banyak pekerjaan di kantor." Sasori tersenyum padaku, dia mengusap pucuk kepalaku.

Lihat? Tidak semua saudara tiri itu jahat. Sasori adalah kakak terbaik yang aku miliki. Dari awal dia bertemu dengan ku sampai sekarang dia selalu melindungiku.

"Sampai jumpa kak, terima kasih sudah mengantarku." Sasori mengangkat tangannya lalu kembali melajukan mobilnya meninggalkan halaman sekolah.

Ini adalah hari pertama aku bersekolah di Konoha Highschool, sekolah impianku. Sekolah elit yang di khususkan untuk orang-orang kaya dan orang-orang pintar. Jika kalian berpikir aku bisa diterima di sekolah ini karena ayahku adalah seorang pengusaha pemilik perusahaan boneka terbesar di Konoha, kalian salah besar. Tidak... tidak semudah itu, tidak semudah yang kalian bayangkan. Sama seperti yang lainnya, aku mengikuti serangkaian tes untuk masuk ke sekolah ini.

Oh ya, aku dengar dari Sasori yang merupakan alumni di sekolah ini, di dalamnya bukan hanya terdapat ruang kelas saja, tetapi ada ruang musik, perpustakaan dengan koleksi buku yang sangat lengkap, ruang olahraga yang sangat besar, dan masih banyak yang lainnya. Oh dan Sasori bilang Konoha Highschool mempunyai kantin yang sangat luar biasa. Aku tidak tahu luar biasa menurutnya itu yang seperti apa, biar aku cek nanti.

Pandanganku beralih pada siswi yang berjalan masuk memasuki gedung sekolah. Lihatlah para siswi perempuan yang mengenakan tas bermerek itu, sebenarnya mereka kesini untuk mencari ilmu atau mencari pamor sih?

DUK!

Aku merasakan seseorang menabrak ku dari belakang. Seorang pria yang lebih tinggi dariku berjalan melewatiku dengan santai.

"Hei! hati-hati!" Pria itu berhenti melangkah lalu berbalik menghadapku.

"Kau mengatakan sesuatu?" Lima detik aku terdiam, astaga pria dengan mata onyx yang kini memandangku tajam itu tampan. Bukan... bukan hanya tampan, tapi sangat tampan!

"Hati-hati. Kau menabrak ku." Pria itu masih berdiri disana dengan wajah datarnya.

"Salahku?" Pria itu mengerutkan alisnya, "Kau yang berdiri di tengah jalan nona. Kau menghalangi jalan."

"Ma…"

BRUK!

Seorang gadis berambut blonde menabrak ku kencang, "Pinky! apa yang kau lakukan disini?" Kini ia merangkul ku sambil tertawa hambar. "Kelas sudah akan dimulai." Dan kenapa dia memanggilku pinky?!

"Siapa.."

"Ah! Sasuke-senpai!" Dia kembali memotong pembicaraan ku. Gadis itu tersenyum kaku pada pria di depan sana, "Kelas sebentar lagi dimulai, kami pergi duluan ya. Sampai jumpa…"

Si blonde ini menarikku masuk ke dalam gedung sekolah meninggalkan pria tampan berambut Raven itu.

"Astaga, apa yang kau lakukan?" Ia mengipasi wajahnya dengan tangannya.

"Apa yang ku lakukan?" Aku memandangnya heran. "Seharusnya aku yang bertanya begitu." Ada apa dengan gadis ini?

"Baiklah pinky, aku beritahu sedikit informasi penting padamu." Ia mendekat ke arah ku setengah berbisik. "Pria tadi adalah Uchiha Sasuke, satu tahun diatas kita. Dia memiliki peran penting di sekolah ini. Kau tahu? Ayahnya termasuk penyumbang dana terbesar untuk sekolah kita." Bisiknya dengan wajah serius.

"Aku Yamanaka Ino." Dia mengulurkan tangannya padaku. "Kelas 1-4, dan kau?"

Aku memandangnya dengan pandangan heran. "Haruno Sakura. Kelas 1-4."

"Hei kita sekelas!" Ino kembali menarikku menyusuri lorong menuju ke kelas kami. "Aku ingatkan sekali lagi Sakura, jangan pernah berurusan dengannya. Bisa panjang urusannya."

Dan sepanjang perjalanan menuju kelas dia mulai banyak bercerita tentang dirinya, dan juga informasi yang ia ketahui tentang sekolah ini.

Itu adalah kali pertama aku mengenal seorang Yamanaka Ino. Dia adalah teman pertamaku di sekolah ini. Dan ini adalah awal dari cerita hidupku.

.

.

TBC