WARNING & ALERTS

Very DARK, AU, contains violent and child abuse

Pairings: Lun'Arry, DraGinny, RoMione

Genres: Adventure, Angst, Drama, Family, Friendship, Romance

-o0o-

SPECIAL THANKS TO

Noorikha

-o0o-

DISCLAIMER

Harry Potter and all stuff that related to it are belonging to JK. Rowling

I own nothing


PROLOGUE

Langit malam ini begitu gelap. Lebih pekat dari malam-malam sebelumnya. Baik bintang maupun bulan menolak 'tuk bersinar malam ini. Mereka menghilang entah kemana. Hingga yang tersisa di atas sana hanyalah lautan hitam pekat.

Malam ini pun tampak begitu sunyi. Lebih sunyi dari malam malam sebelumnya.

Di sebuah jalan kecil pinggir kota yang bernama Jalan Privet Drive, seorang pemuda berkacamata tampak tengah berjalan dengan terburu-buru—menuju rumahnya, nampaknya. Tangan kanannya terus merapatkan jaket hangatnya sedang tangan kirinya membawa berberapa map berisi berbagai berkas penting miliknya.

Pemuda itu terus berjalan. Berusaha melangkahkan kakinya secepat yang ia bisa, sebab angin malam yang semakin lama semakin menusuk tulang. Ia semakin 'tak tahan dengan rendahnya suhu malam, hingga 'tak ada lagi yang memenuhi pikirannya selain rumah, selimut, dan cokelat hangat.

Namun, tiba-tiba ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Suara ringgisan seorang gadis membuat langkahnya otomatis terhenti. Ia menoleh ke berbagai arah, mencoba menemukan asal suara itu. Namun kabut malam membuat pengelihatannya terganggu. Ia coba dengarkan suara itu baik-baik, dan ia langkahkan kakinya. Akhirnya, ia temukan asal suara itu.

Di sana, di sisi Jalan Privet Drive yang sunyi malam ini, seorang gadis berbalutkan gaun panjang hijau zambrud yang begitu lusuh tengah terduduk dengan wajah kusam dan tangan yang penuh goresan luka. Beberapa noda warna merah yang amis nampak di gaunnya—noda darah. Dan beberapa sisi gaun itu pun telah robek. Namun yang paling menarik ialah, ada sebuah tongkat kayu seukuran ranting serta sebuah sapu halaman kuno yang tergeletak di samping gadis itu.

Pemuda itu tidak tahu dan sungguh 'tak dapat menebak apa yang telah terjadi pada gadis itu dan apa yang tengah dilakukannya dengan penampilan seperti itu di tengah malam seperti ini. Namun, ada sesuatu nampaknya yang mendorong keinginan pemuda tersebut untuk menghampiri gadis itu.

"Bisa kubantu, Nona?" Pemuda itu mengulurkan tangannya.

Gadis itu menggadah, hingga kedua manik abu indahnya bertaut dengan kedua manik cokelat pemuda itu. Kedua bibir gadis itu membentuk lengkungan senyum lemah, dan pemuda itu pun menyadari, bahwa di ujung bibirnya yang berwarna semerah cherry itu terdapat noda darah pula.

Gadis itu meraih uluran tangan sang pemuda. Dan tepat saat itu pula, suara petir menggelegar, memecah sempurna kesunyian yang sedari tadi menyelimuti malam. Sang pemuda itu melompat terkejut, dan keterkejutannya bertambah kala samar-samar ia melihat sebuah lambang tengkorak melayang di langit di kejauhan. Namun sang gadis sama sekali tak menunjukan ekspresi terkejut. Yang ada di wajahnya hanya ekspresi miris bercampur murung.

"Pertanda buruk," bisik gadis itu. Sang pemuda menoleh ke arahnya namun 'tak berkata apa-apa. Di tengah sunyinya malam, mereka pun berjalan dengan hening.


A/N: Thank you very much for all of you who read this fic! Let me know what you think about this fiction from your reviews... ^_^