Main cast :
Oh Sehun
Xi Luhan
Huang Zitao
Kris Wuyifan
Other cast : Find it by yourself :D
.
FF ini punya Uhen, pemikiran nista uhen. Kalo ada kesamaan bukan kesengajaan.
.
WARNING! Konten ini mengandung unsur NC , Newbie , Cerita pasaran , alur kecepetan , bikin mual , terlalu dipaksakan. Typo(s)
GS for uke!
.
Don't like ? Don't Read !
.
Xo Luhaen present…
.
.
.
.
My Ex's Is My Step Sister
.
.
.
Seorang namja tingi berkulit putih dan berhidung mancung terlihat tengah sibuk memilah-milah kemeja mana yang akan ia kenakan. Hari ini adalah hari dimana dia akan membicarakan tentang pernikahannya dengan wanita yang belakangan ini selalu menemaninya. Ia harus tampil sempurna didepan wanita yang ia cintai. Tanpa sadar, dua jam sudah berlalu, dia masih saja sibuk memilih kemeja mana yang harus ia kenakan malam ini .
"appa? Apa masih lama? Aku ada janji dengan temanku"
Terdengar suara berat seseorang dari luar kamarnya, lalu dia segera membuka pintu kamarnya dan nampaklah seorang namja berkulit albino yang tingginya tidak terlalu beda jauh dengannya tengah berdiri dengan wajah yang amat sangat bosan.
"aish appa, kenapa appa belum siap juga? Apakah janjinya kau batalkan?"
"aku bingung harus memakai kemeja yang mana, sehun-ah"
"biar aku pilihkan kemeja yang cocok untuk appa"
Kemudian kedua namja yang sudah kita tebak sebagai ayah dan anak itu masuk kedalam kamar namja yang dipanggil Appa tadi.
"mana yang bagus hun-ah?" Tanya sang appa
"hm, ini appa" kata Sehun, anak namja itu
"baiklah aku akan pakai ini" katanya sambil mengambil kemeja yang dipilihkan oleh sehun tadi dan langsung memakainya. Setelah merapikan sebentar rambutnya yang agak berantakan, namja itu telah siap dan terlihat semakin tampan.
Drrtt.. Drrtt..
Namja itu meraih ponsel yang ia letakkan dinakas tempat tidurnya.
"yoboseyo? Tao-yah?" katanya
"kris? Aku sudah sampai, kau dimana?"
"a-aku sedang dijalan, tunggu sepuluh menit lagi aku akan sampai"
Pip
Kemudian namja yang sekarang kita ketahui bernama Kris itu kemudian mematikan sambungan teleponnya dan bergegas mengambil kunci mobil dan berjalan keluar dari kamarnya diikuti oleh anaknya, Sehun.
"ish, appa selalu saja seperti ini" gumam sehun
.
.
.
"eomma? Apa dia masih lama? Aku sangat bosan disini" kata seorang yeoja bermata rusa sambil mempoutkan bibirnya imut
"ayolah lu, kita bahkan baru sampai beberapa menit lalu." Kata seorang yeoja tingi berkulit putih yang memiliki mata bak panda
"tapi eomma…" kata yeoja bermata rusa yang bernama Luhan itu
"sudahlah lu, eomma mohon sekali ini saja turuti kemauan eomma" kata sang eomma
Luhan meletakkan dagunya diatas meja sambil memasang tampang bosannya
Beberapa menit kemudian, datanglah dua orang namja tampan menghampiri mereka
"tao-yah maaf lama menunggu, tadi kami terjebak macet" kata kris, namja yang baru saja datang bersama anaknya, sehun.
"iya, tidak apa kris lagi pula kami belum lama menunggu, yak an lu?" kata yeoja yang bernama zitao
"hm" kata luhan malas
"ah, kenalkan ini anakku sehun" kata kris
'sehun?' batin luhan
Luhan yang mendengar nama sehunpun langsung segera menegakkan tubuhnya. Mulutnya menganga melihat sosok namja yang tidak asing baginya.
"sehun? Luhan?" kata sehun dan luhan bersamaan
"kalian sudah saling kenal rupanya" kata zitao senang
"eomma? Appa?" kata luhan dan sehun (lagi-lagi bersamaan)
"jangan bilang kalau kalian" kata sehun
"kenalkan sehun-ah, ini huang zitao. Dia calon eomma mu, dan luhan akan menjadi kakak tirimu" kata kris sebelum akhirnya mendudukan dirinya dibangku samping zitao
"eomma? Ini benar?" kata luhan
"iya chagiya, kris ahjussi akan menjadi appamu dan sehun akan menjadi namjadongsaengmu" kata zitao
Luhan memasang wajah ketidak terimaannya, bagaimana bisa namja albino didepannya ini akan menjadi adik tirinya? Oh tidak, bahkan luhan sudah mulai bisa melupakan namja albino ini. Tapi kenapa Tuhan malah mempertemukan mereka lagi? Bahkan mereka harus menjadi adik-kakak yang otomatis akan lebih sering bertemu, Kepala luhan merasa pening ketika memikirkan hal itu. Usahanya selama hampir delapan bulan untuk melupakan sehun sepertinya akan sia-sia.
( aku lupa memberi tahu kalian bahwa Luhan dan Sehun adalah sepasang mantan kekasih )
Sehun mendudukan dirinya dibangku samping luhan sedangkan luhan hanya bisa memandang zitao dan kris yang tengah berbincang dengan tatapan kosong.
"baiklah, sepertinya ini akan menjadi kejutan bagi kalian berdua, sebenarnya kami sudah mengetahui bahwa kalian merupakan sepasang mantan kekasih, bahkan ketika kalian berpacaran dulu kami juga sudah mempunyai hubungan khusus, namun kami berusaha untuk menutupi hubungan kami dari kalian. Dan, setelah kalian putus kami memutuskan untuk bertunangan tanpa memberitahu kalian. Lihatlah cincin kami," kata kris menginterupsi sambil menunjukan jari manis nya dan jari manis milik zitao pada sehun dan juga luhan.
Luhan dan sehun hanya bisa menganga melihat pemandangan yang ada didepannya, ini benar, ini nyata. Bahwa mereka akan menjadi saudara tiri.
"dan kami akan menikah tiga hari lagi" kata zitao senang
"MWO?" Luhan dan Sehun kaget dan berteriak serentak
"eomma, tolong jangan bercanda" kata luhan frustasi
"appa, apa maksudnya? Kenapa harus tao ahjumma yang harus menjadi eomma ku?" Tanya sehun
"karna kami saling mencintai, kami tahu ini pasti berat untuk kalian tapi kalian harus mengerti. Lagian juga sepertinya kalian sudah tidak saling mencintai, jadi kami memutuskan untuk menikah. Aku juga tidak bisa terus-terusan hidup menduda," kata kris
"benar kata kris, kalian harus bisa mengerti keputusan kami." Sambung zitao
"eomma, aku mau pulang saja aku rasa aku tidak enak badan, kalian lanjutkan saja makan malamnya. Aku akan berusaha menerima keputusan kalian jika itu membuat kalian bahagia. Aku pamit dulu, eomma,ahjussi,sehun" kata luhan lemas sambil berdiri
"aku juga, aku ada janji dengan temanku. Apapun keputusan kalian, aku akan berusaha menerimanya" kata sehun sambil berdiri dan berjalan menyusul luhan
Setelah kepergian sehun dan luhan, tinggalan zitao dan kris berdua dimeja mereka.
"gege, apa kau yakin dengan semua ini?" kata zitao
"hm, aku yakin. Kau tidak perlu khawatir, kau dengar sendiri kan apa yang mereka bilang barusan?" kata kris sambil menggenggam tangan zitao erat.
"hm, baiklah ge" kata zitao sambil menyungingkan senyum terbaiknya
.
.
Luhan mendudukan dirinya dihalte yang terletak tak jauh dari restoran. Luhan tertunduk sambil terus memikirkan dirinya yang akan menjadi kakak tiri dari sehun, mantan kekasihnya yang sejujurnya masih sangat ia cintai.
"kenapa sehun harus menjadi adik tiriku?" kata luhan pada dirinya sendiri
"aku tidak mau menjadi kakak tirinya! Aish Tuhaaan, kenapa kau begitu kejam padaku?" sambungnya
"ya! Kau pikir aku mau menjadi adik tirimu huh?" Luhan tersontak kaget mendengar suara itu, itu suara.. Sehun.
"a-apa yang kau lakukan disini?" Tanya luhan sambil menatap sehun yang kini duduk disampingnya
"mengikutimu" jawab sehun santai
"aish, sana pergi. Bukankah kau bilang bahwa kau ada janji dengan temanmu?" Tanya luhan
"lalu kau sedang apa disini? Bukankah kau bilang bahwa kau merasa tidak enak badan?" kata sehun membalikkan kata-kata luhan
Luhan memutar bola matanya, sehun sama sekali tidak berubah. Dia masih saja menjadi anak yang keras kepala , menyebalkan dan tentu saja itu membuat Luhan tidak bisa melupakan sehun.
"luhan?" Luhan menoleh ketika mendengar sehun memanggil namanya dengan nada lembut
"apa?" kata luhan
"apa kau menerima keputusan orang tua kita?" Tanya sehun
"hm, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Jika itu membuat eomma ku bahagia, mau tidak mau aku harus menerimanya" kata luhan
"tapi, apa kau tidak merasa tersiksa?" Tanya sehun
"tersiksa? Maksudmu?" kata luhan balik bertanya
"aku tahu kau masih mencintaiku" kata sehun
"ish, pede sekali kau. Aku bahkan sudah punya kekasih, mana mungkin aku masih mencintamu" kata luhan berbohong
"hm, yaya terserahlah tapi bukankah dulu aku sering berkata bahwa kau adalah orang yang tidak berbakat untuk berbohong?" kata sehun
"aish terserah apa katamu, aku pulang dulu" kata luhan sambil bangkit dari duduknya dan berjalan naik ke dalam bus yang baru saja datang.
.
.
Hari ini adalah hari dimana Seorang Wu Kris dan Huang Zitao akan mengikrarkan janji sehidup semati. Hari ini, pada tanggal dua puluh empat April. Bertepatan dengan hari jadi Sehun dan Luhan yang ke empat tahun. Tapi sayang, mereka harus melupakan tanggal yang seharusnya menjadi tanggal bahagia mereka karna seperti yang kita ketahui bahwa hubungan mereka telah kandas. Tapi hari ini merupakan hari bahagia untuk pasangan TaoRis karna baru saja mereka mengikrarkan janji sehidup semati didepan altar.
Luhan menatap eomma nya yang begitu cantik menggunakan gaun panjang berwarna putih, dengan mahkota kecil yang menghiasi rambut panjangnya yang sengaja ia gerai. Ketika melihat Eomma nya dan Appa barunya tengah berciuman setelah mengucapkan janji suci dan resmi menjadi pasangan suami-istri, Luhan menitikan air matanya.
"sepertinya kau butuh ini" kata sehun sambil memberikan sehelai sapu tangan
"gomawo, sehun-ah." Kata luhan sambil mengambil sapu tangan yang diberikan oleh sehun
"mereka terlihat sangat cocok, aku harap tao eomma bisa menjadi eomma dan istri yang baik" kata sehun
Luhan hanya diam mendengar perkataan sehun barusan.
Sejujurnya luhan merasakan perih dihatinya, dia selalu membayangkan bahwa dia dan sehun bisa berdiri didepan altar kemudian mengucapkan janji sehidup semati seperti yang tadi dilakukan oleh eomma dan appa barunya. Kemudian saling memakaikan cincin pernikahan lalu saling berciuman menyalurkan kasih sayang masing-masing. Namun sepertinya ia harus mengubur lebih dalam harapannya untuk bisa melakukan hal itu dengan sehun, karna sekarang dia harus menerima takdir baru bahwa sehun sekarang telah resmi menjadi saudara tirinya. Lagi pula sepertinya sehun sudah tidak menyimpan perasaan apapun terhadap luhan, buktinya sehun terlihat sangat senang menerima zitao sebagai eomma tirinya dan luhan sebagai kakak tirinya. Luhan harus berusaha lebih keras untuk menghilangkan perasaannya pada sehun kalau dia tidak mau terus-terusan sakit hati.
Setelah hari pernikahan itu, sekarang Luhan dan Zitao pindah tinggal bersama kris dirumah milik Kris. Kamar Luhan berada disebelah kamar Sehun. Sesampainya dirumah besar milik Kris, Luhan langsung beranjak menuju kamarnya. Kamarnya tidak jauh beda dengan kamar miliknya dulu, hanya saja sekarang kamarnya terlihat sepi karna dimeja belajar yang ada dikamar itu tidak terletak beberapa bingkai foto dirinya dan sehun, tidak seperti meja belajar dikamarnya dulu yang terletak banyak sekali foto-fotonya dengan sehun.
Luhan mendudukan dirinya dipinggir ranjang, setelah meletakkan baju-bajunya didalam lemari. Luhan membuka kemeja berwarna biru yang ia kenakan dan hanya menyisakan bra berwarna hitam dan juga celana hot pants yang ia kenakan. Luhan merebahkan dirinya diranjang Queen Size nya dan memejamkan matanya.
Tok..Tok..Tok..
"Luhan ini eomma"
"masuk saja eomma, pintunya tidak aku kunci"
Orang yang dipanggil eomma itu langsung membuka pintu kamar Luhan dan berjalan mendekati Luhan.
"aigoo, luhan. Kau kenapa tidak memakai baju? Bagaimana jika appa mu atau adikmu masuk ketika keadaanmu seperti ini?" kata zitao
"eomma, kau kan tahu kalau aku tidak suka memakai baju dirumah." Jawab luhan
"hentikan kebiasaan burukmu itu, luhan. Kau ini seorang yeoja, lagipula sekarang kan kau tinggal bersama dua orang namja. Bukan lagi seperti dulu hanya ada kau dan aku" kata zitao memperingati luhan
"ayolah eomma, aku hanya bertelanjang didalam kamar saja" kata luhan
"luhan, kau hentikan kebiasaanmu atau uang jajanmu akan ku potong" kata zitao dengan nada mengancam
"aish jinjja.. iya iya, aku tidak akan seperti ini lagi" kata luhan dengan nada malas
"sekarang cepat pakai bajumu dan segera turun kebawah karna appa dan adikmu sudah menunggu untuk makan siang" kata zitao sambil bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar luhan.
Luhan bangun dari posisinya dan segera meraih kemeja birunya yang ia letakan dipinggir ranjang. Setelah memakai bajunya, luhan berjalan keluar kamar menuju ruang makan.
. . .
Makan siang berjalan dengan tenang, selama makan siang tidak ada percakapan yang terjadi diantara keluarga Wu.
"ehem" kata kris memecahkan keheningan
"ada hal yang ingin ku beritahu pada kalian" sambungnya
"besok aku dan zitao akan pergi berbulan madu" katanya
"mwo?" kata luhan kaget
"yak appa, apa tidak terlalu cepat? Bahkan kau baru saja menikah kemarin" kata sehun
"tidak, bahkan kami telah merencanakan ini sejak tiga bulan yang lalu" kata kris
"lalu bagaimana dengan kami? Maksudku, aku dan sehun. Apa kalian akan meninggalkan kami berdua saja dirumah?" Tanya luhan
"iya, memangnya kenapa? Tidak mungkin kan kalau kalian juga ikut berbulan madu bersama kami" kata tao yang mulai membuka suaranya
"tapi eomma.." kata luhan menggantung kata-katanya
"tapi apa? Kami tidak takut terjadi apa-apa pada kalian selama kami pergi, lagipula sekarang bukankah kalian sudah resmi menjadi adik-kakak?" kata zitao
"iya tapi-"
"sudahlah luhan, aku tidak akan melakukan apa-apa pada kakak ku sendiri. Kau tidak perlu takut" kata sehun memotong ucapan luhan
"nah, kau dengar sendiri kan? Baiklah, sepertinya aku dan eomma kalian harus mempersiapkan semuanya sekarang. Kalian jika sudah selesai, bisa kembali ke kamar kalian" kata kris sambil beranjak bangkit dari duduknya dan menggandeng tangan zitao berjalan ke kamar mereka
"aku selesai. Aku ke kamar dulu ya hun" kata luhan
Sehun hanya menggangguk sambil terus memakan makanannya.
*skip time*
Sehun dan Luhan mengantarkan pasangan TaoRis ke bandara karna sebentar lagi pesawat menuju London akan segera terbang.
"sehun, aku titip luhan padamu ya. Tolong jaga kakakmu untuk satu minggu kedepan" kata zitao
"siap, eomma aku akan jaga kakakku dengan baik" kata sehun
"luhan, aku titip sehun. Marahi dia jika dia pulang larut malam," kata kris
"ne appa." Jawab luhan
Perhatian perhatian.. pesawat keberangkatan seoul-london akan segera lapas landas. (uhen gak pernah ke bandara, jdi gak tau kalo pesawat mau berangkat gimana ngomongnya:') )
Ketika mendengar suara itu, zitao dan kris langsung berpamitan setelah memeluk kedua putra-putri mereka
"kau baik-baik dirumah ya, eomma dan appa pergi dulu" kata kris
"ne appa" jawab sehun dan luhan bersamaan.
Kemudian mereka melambaikan tangan kepada orang tua mereka.
.
.
Sehun dan luhan sekarang sedang dalam perjalanan pulang, keheningan menyelimuti mereka selama berada didalam mobil. Sehun yang sibuk melihat ke depan jalanan dan luhan yang sibuk mendengarkan lagu menggunakan headphone yang langsung ia hubungkan dengan handphone nya.
Sehun memarkirkan mobilnya dipekarangan rumahnya. Sehun melepaskan sabuk pengamannya dan membangunkan luhan.
"nuna, sudah sampai" kata sehun lembut namun luhan masih saja asyik dalam mimpinya . akhirnya sehun memutuskan untuk menggendong luhan keluar dari mobil dan membawanya ke kamar Luhan.
*skip time*
Tidak terasa sudah lima hari Sehun dan Luhan ditinggal oleh orang tua mereka, semua berjalan baik-baik saja .
"nuna, aku akan menginap dirumah Chanyeol . tidak apa kan ? aku ada tugas dari dosen" kata sehun pada Luhan yang kini tengah menonton acara tv favorite nya
"hm" jawab Luhan sekedarnya
Kemudian sehun langsung keluar dengan membawa ransel dan kunci mobil miliknya
"jangan lupa kunci rumahnya nuna, aku sudah bawa kunci cadangan" kata Sehun yang hanya dibalas anggukan oleh Luhan karna Luhan masih asyik dengan televisi.
Seperginya sehun, Luhan masih menonton acara favorite nya sampai bunyi perutnya membuatnya harus menghentikan aktivitasnya
"aku lapar" kata nya pada dirinya sendiri
Luhan berjalan menuj dapur dan mengambil ramen lalu mulai menghidupkan kompor untuk memasak air .
"aish, kenapa panas sekali" katanya
Luhan membuka pakaiannya, mungkin karna Luhan terbiasa tidak mengenakan baju dirumahnya dulu, jadi dia merasa panas disini. Beruntung saja eomma , appa dan juga sehun tidak ada dirumah, jadi dia bisa bebas berNaked ria .
Luhan melepaskan kemeja dan juga hotpants yang ia pakai dan hanya menyisakan bra dan underwear berwarna merah menyala . Setelah menaruh pakaiannya dimesin cuci, Luhan kembali pada air yang sedikit lagi akan mendidih .
.
.
.
Sehun memutar balikkan arah mobilnya, dia lupa membawa proyek yang akan dikerjakan bersama Chanyeol. Dia ingat kalau dia masih meletakkannya di meja belajarnya.
Setelah memarkirkan mobilnya, Sehun membuka kunci pintu rumahnya dan berjalan menuju kamarnya. Dia melihat televisi yang masih menyala tapi tidak ada orang yang menontonnya .
Sehun hendak melangkahkan kakinya menuju kamarnya, namun bau sedap ramen membuatnya lapar . sehun kemudian berjalan menuju dapur.
GLUP
Sehun meneguk saliva nya kasar ketika melihat sesuatu yang tersaji didepannya. Sehun tidak berkedip melihatnya.
"sehun?" suara Luhan membuyarkan lamunan sehun
"n-ne nuna?" katanya kaku
"kau kenapa balik lagi ? ah, apa kau lapar ? mau ku buatkan ramen ?" kata Luhan
"a-ah i-iya nuna aku lapar," kata Sehun
"baiklah, kau tunggu saja dimeja makan. Aku akan membuatkan satu ramen untukmu" kata Luhan
Setelah menunggu sambil menganga , akhirnya Luhan kembali dan membawa dua mangkuk ramen
"ini untukmu" kata Luhan
"gomawo nuna" kata sehun
Luhan mendudukan dirinya didepan sehun, memakan ramen itu dengan sangat sexy menurut Sehun. Tidak ada rasa takut sedikitpun dari diri Luhan kalau Sehun akan melakukan sesuatu pada dirinya, mengingat kalau saat ini ia hanya memakai bra dan underwear nya saja. Luhan tidak merasa takut karna Sehun bukanlah orang yang mesum, bahkan selama mereka berpacaran dulu Sehun tidak berani melakukan hal yang macam-macam padanya . Apalagi sekarang mereka berstatus sebagai 'Adik-Kakak' ohh, itu malah membuat Luhan semakin tidak takut pada Sehun.
Tapi siapa sangka, pemandangan yang ada didepan Sehun justru membuat sesuatu yang berada dibawah sana mengeras ?
Sehun masih saja menganga melihat cara Luhan memakan ramen, ingin sekali rasanya Sehun menerkam Luhan dan membuatnya mendesahkan namanya dibawahnya. Ohh, ingatlah Sehun, Luhan adalah Nunamu! Cepat jauhkan pikiran kotormu itu sebelum kau menyesal.
"sehun, aku mau mandi dulu ya. Kalau kau mau pergi, kunci saja pintunya dari luar" kata Luhan sambil beranjak bangkit dari duduknya
"Nuna tunggu" kata Sehun cepat sebelum Luhan berjalan menuju kamar mandi
Luhan menatap Sehun bingung, kemudian dengan cepat sehun memeluk Luhan erat, mencium perpotongan leher Luhan , menjilati hingga membuat Luhan melenguh .
"sehunhh apa yang ngghh kau lakukan nghh" kata Luhan
Sehun tidak menjawab, justru Sehun semakin gencar menjilati leher luhan, bahkan menghisap dan menggigit sampai muncul bercak merah keunguan yang sangat kentara dileher putih Luhan
Sehun mengangkat tubuh Luhan ke atas meja makan, menyingkirkan mangkuk yang menurutnya 'mengganggu' .
"nghh sehunhh hentikanhh" kata Luhan
Sehun melepaskan tautannya, lalu beralih menatap Luhan.
"Kau yang menggodaku Lu~" bisik Sehun dengan sangat seduktif
Sehun kemudian mencium bibir plum Luhan, bibir yang selama delapan bulan ini ia rindukan. Persetan dengan statusnya yang kini telah menjadi adik tirinya. Awalnya sehun melumat bibir Luhan dengan lembut, namun semakin lama pagutan itu semakin liar, Sehun mengigit bibir bawah Luhan seraya meminta Luhan untuk memberikan akses untuknya menjelajahi goa hangat milik Luhan.
Luhan membuka mulutnya, kemudian lidah lihai Sehun mulai mengabsen isi goa hangat milik Luhan . melilit lidah Luhan untuk mengajaknya bertarung . Luhan yang mulai terbawa suasana pun menerima ajakan perang lidah dengan Sehun.
Setelah lumayan lama bertarung, akhirnya Sehun memenangkan pertarungan itu karna saat ini Luhan sedang memukul-mukul dadanya untuk memberi tahu bahwa ia memerlukan oksigen untuk bernapas. Sehun akhirnya melepaskan pagutan mereka dan beralih ke gundukan besar Luhan yang masih terbungkus bra. Sehun memendamkan wajahnya dibelahan dada Luhan, menyesap aroma payudara Luhan yang membuat libido Sehun semakin naik. Sehun mulai meremas lembut bongkahan kenyal itu dan membuat Luhan mengerang kenikmatan.
Luhan yang mulai diselimuti nafsu membukakan pengait bra nya dan melepaskan bra yang ia pakai agar Sehun lebih gampang menjamah payudara besarnya.
"wow, besar sekali" kata Sehun tak berkedip ketika melihat payudara polos Luhan
Pipi luhan merona mendengar perkataan Sehun.
"apa kau hanya ingin melihatnya saja humm ?" kata Luhan sambil menggoyang-goyangkan payudaranya didepan wajah Sehun.
"jangan pernah menyesal karna kau telah menggoda dan membuat libido ku naik" kata sehun . kemudian Sehun mengemut nipple Luhan yang tengah menegang, tangan kirinya meremas payudara Luhan yang lain
"ahhh sehunhh nikmathh"
Luhan memejamkan matanya menikmati kenikmatan yang diberikan oleh Sehun.
Setelah itu, Sehun menghisap payudara Luhan dan memberikan beberapa tanda disana,
Tangan Luhan yang mulai nakal turun ke celana jeans yang Sehun kenakan, Luhan membuka celana Sehun beserta boxer dan underwearnya. Luhan menggenggam penis sehun yang sudah berereksi sejak tadi, mengocoknya pelan.
Luhan sadar ini salah, hatinya berkata harus menghentikan semua ini. Tapi persetan dengan hatinya, pikirannya telah dikabuti dengan nafsu. Luhan mengocok penis Sehuh hingga membuat Sehun menghentikan aktivitasnya yang tengah memberikan kiss mark dipayudara Luhan.
"Ahhh lebih cepat sayanghh" racau Sehun
Luhan menurutinya, Luhan mengocok cepat penis Sehun. Hingga penis itu berkedut-kedut ingin mengeluarian cairannya. Luhan menghentikan kocokannya sehingga membuat Sehun mengeram kesal.
"Kenapa kau hentikan?" kata Sehun
"Aku ingin penismu disini" kata Luhan sambil mengangkangkan kakinya sehingga menampakkan vagina nya yang merah merekah yang dipenuhi cairan miliknya.
Sehun bersmirk ria, "as ur wish" kata Sehun
Luhan tersenyum menggoda, lalu tiba-tiba saja tanpa aba-aba Sehun langsung memasukam penis besarnya ke dalam vagina Luhan.
"Akkhhhh" luhan merintih kesakitan
Kemudian darah keluar dari dalam lubang vagina Luhan ketika penis besar Sehun menghantam lubang Luhan.
Selaput dara keperawanan Luhan pecah, oleh Sehun. Namja yang merupakan mantan kekasih yang masih sangat ia cintai yg sekarang telah resmi menjadi adik tirinya.
Luhan menitikan air matanya, dia merasakan perih di bawah sana. Sehun yang melihat Luhan langsung mengusap air mata Luhan dan mengecut singkat mata Luhan.
"Ssshhh, uljima. Apa kita hentikan saja?" kata Sehun lembut
Namun Luhan dengan cepat menggelengkan kepalanya, kemudian Sehun tersenyum dan mulai menggoyangkan pinggulnya. Membuat penis besarnya keluar-masuk ke dalam vagina ketat , basah dan hangat milik Luhan.
"Ahhh.." Luhan mendesah menikmati genjotan Sehun
Sehun menutup matanya dan mendongakkan kepalanya ke atas, menikmati penisnya yang dimanjakan dilubang hangat Luhan.
"Ahh hunieehh fas..terhh" Racau Luhan karna Sehun bergerak begitu lambat.
Kemudian Sehun mempercepat genjotannya,
"Aahh therehh hunieeh"
"Ah disitu," Sehun semakin cepat menggenjot Luhan ketika penis besarnya berhasil menemukan titik sweet spot Luhan.
"Ahh..ahh.. Lu.. Kau sempith.."
"Fasterhh huniee ahh"
Desahan demi desahan lolos dari bibir Luhan dan Sehun, Serta decitan keras meja makan akibat pergerakan Sehun yang semakin brutal.
Luhan sudah akan mencapai klimaksnya.
"Ahh hunieehh aku ahh"
"Sebentarhh sayanghh"
Crot! Crot! Crot!
Sperma Sehun keluar dan menyembur lubang Luhan, menyatu dengan cairan milik Luhan.
"Hah..hah.." keduanya menghirup udara ketika mereka berhasil mencapai klimaks.
"Lepaskan penismu dari sana, aku mau mandi. Badanku lengket sekali" kata Luhan
Sehun mengeluarkan penisnya dari lubang Luhan, kemudian menjilati cairan yang menyembul keluar dari dalam vagina Luhan hingga bersih.
Luhan mengigit bibir bawahnya, kemudian Luhan merapatkan kedua kakinya, menjepit kepala Sehun yang tengah berada dibawahnya.
Sehun menyeringai tak kentara, kemudian Sehun bangun dan menggendong Luhan ala bridal style.
"Aku mau mandi, hunie" kata Luhan
"Kita mandi bersama" kata Sehun sambil menyeringai
"Andwae! Turunkan aku! Aku lelahhh" kata Luhan imut
Oh, Luhan. Kau seperti ini justru membuat Sehun semakin ini memakanmu.
.
.
.
"Ge, bagaimana? Apa belum diangkat juga?" tanya Zitao pada suaminya, yang tengah berusaha menelpon putra dan putri mereka.
"sekarang ponsel Sehun mati," kata Kris
"Hmm, mungkin mereka sedang sibuk." kata zitao
"Hm, yasudah kalau begitu kita siap-siap saja. Satu jam lagi pesawat menuju seoul akan segera meluncur" kata Kris
"Baiklah, ah tapi apa kau yakin ge? Aku takut mereka terkejut" kata Zitao
"Itukan tujuan kita, sayang. Membuat mereka terkejut dengan kedatangan kita." kata Kris sambil mengacak gemas rambut Zitao
"Hm, baiklah" kata Zitao
Kemudian Kris mencium lembut bibir Zitao, dan memeluk pinggangnya.
Ciuman itu lama kelamaan menjadi ciuman yang panas,liar,basah dan menuntut. Tangan nakal Kris mulai turun ke dada Zitao, namun dengan cepat Zitao menepis tangan Kris.
"Hmppphh-"
"Haahhh, ge. Kita tidak punya banyak waktu, apakah tidak cukup tiga hari berturut-turut kita bercinta?" kata Zitao setelah melepas pagutan mereka.
Kris hanya bisa mendesah kecewa, lalu mencium kening Zitao
"Arraso, nanti kita lanjutkan saja dirumah" kata Kris.
.
.
.
"Ahh.. Ahh.. Kau masih saja sempith Lu~" Desah Sehun ketika merasakan Lubang sempit Luhan menghisap penis besarnya.
Sekarang, Sehun dan Luhan tengah berada dikamar mandi, Sehun menerjang Luhan lagi ketika melihat tubuh polos Luhan yang basah oleh kucuran air yang keluar dari shower.
Sehun merapatkan tubuh Luhan didinding, kaki Luhan melingkar dipinggang Sehun. Ditambah kucuran air dari shower yang membuat libido mereka semakin naik.
Setelah satu setengah jam mereka menghabiskan waktu untuk seks dikamar mandi, mereka keluar dan berjalan menuju kamar mereka masing-masing.
Setelah memakai bra dan juga underwear, Luhan merebahkan tubuhnya di ranjang Queen size nya.
Luhan memikirkan apa yang baru saja ia dan Sehun lakukan.
Ini salah! Tapi apa yang bisa Luhan lakukan? Semuanya sudah terjadi, Luhan mengerang frustasi, kemudian memejamkan matanya dan mulai terlelap.
.
.
.
Sehun keluar kamar setelah ia memakai pakaiannya, dia berjalan ke dapur dan memungut pakaiannya dan juga Luhan. Dia merogoh kantung celana jeans yang tadi ia kenakan dan mengambil ponselnya, dia melihat ada lima panggilan tidak terjawab dari Appanya.
Saat Sehun mencoba menghubunginya, nomor appanya tidak aktif.
Kemudian Sehun berjalan menuju ke mesin cuci dan meletakkan pakaiannya dan juga Luhan kedalam mesin cuci.
TBC/END ?
...
Niatnya cuma mau buat one/twoshoot aja, tapi entah kenapa tiba2 kepikiran malah mau buat berchapter :v
Kalau yang review 10 atau lebih, Uhen bakal lanjut. Tapi kalau -10 uhen tamatkan sampai disini, /gantungya/
Btw, uhen juga mau delete yang Love's Never Wrong. Idk, tiba2 feel nya ilang dan Uhen berencana mau rombak ceritanya. Kemudian di re-post.
Makasih buat kalian yang selalu review ff absurd Uhen, fav dan juga follow.. Makasih juga buat siders yg udah sempatin waktu buat baca ff absurd Uhen.
Oya, yg punya wattapad bisa follow uhen. xoluhaen /promosi/
Sekian, jangan lupa reviewnya! ^^
*bow*
