Chapter 1 : Kecurigaan
Malam itu...
Jangkrik-pun enggan bersuara
Seorang terus berlari tanpa mempedulikan peluh yang membanjiri tubuhnya
Hanya Derap langkahnya-lah yang terdengar dan berani memecah kesunyian
Dalam batinnya,
Ia menyangkal kejadian yang baru saja ia alami,
Sosok Misterius yang hanya memperlihatkan matanya
Berdiri tepat didepannya
'Tidak yang tadi itu tidak benar-benar nyata!' Innernya Frustasi
Tek!
Tubuhnya membatu, Suaranya tertahaėn ditenggorokan, Sebuah Tangan mencengkram pundaknya, Terdengar sebuah bisikkan "Kau Korban Pertamaku." sebelum pandangannya menggelap.
Title : Malam Hari
Disclamer : Masashi Kishimoto
Genre : Suspense / Humor (Biar nggak begitu tegang)
Rate : T
Chara : Akatsuki , OC
Summary :
Terror menghantui seluruh anggota Akatsuki, berawal dari kepergian Itachi secara mendadak dan menghilangnya Deidara. Siapa dalang dari semua Terror ini? Hanya Deidara yang tau. / "Sumpah demi apapun aku tidak menculik Deidara." / "Hallo, Ini siapa?" - "..."
Pagi ini...
Ditemani Isakkan Tobi yang tak'kunjung berhenti
"Senpai hiks...hiks... Senpai."
"Sudahlah Tobi, Deidara pasti akan ditemukan." Ujar Sasori menenangkan, meskipun sebenarnya ia sangat amat khawatir dengan menghilangnya Deidara.
"Apa mungkin Itachi yang melakukannya." Pendapat yang dilontarkan Hidan berhasil membuat semua menatapnya dengan tatapan 'jangan menuduh!'
"Aku kan hanya berpendapat, lagipula hanya Itachi yang tidak ada di Markas selain Deidara saat itu bukan?"
Semuanya terlihat sedang berpikir keras, mungkin saja memang kalau Itachi yang melakukannya, Tapi... apa mungkin Itachi tega menculik temannya sendiri? Lagipula tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Itachi pelakunya
Kisame pun membela Sahabatnya atas tuduhan Hidan "Tidak mungkin Itachi yang melakukannya! Aku tau dia itu orangnya setia kawan."
Hidan kembali membela dirinya "Akukan sudah bilang hanya berpendapat."
Pein mulai mengambil alih pembicaraan "Sudahlah! Jangan bertengkar! Lebih baik kita mencari Deidara."
Pencarian Deidara di Hutan
Hidan memilih mencari Deidara dihutan dekat markas, toh mungkin saja Deidara tersesat. Deidara kan juga manusia biasa.
Srek... Srek...
Hidan mulai mendekat kesumber suara, Dan melihat apa yang ada dibalik semak-semak...
"Aku kira apa ternyata hanya tupai"
"ungh... aduh! Aku kira tidak berduri." Terdengar suara seorang perempuan meringis, Hidan mendekat kesumber suara itu dan didapatinya seorang gadis cantik dengan mata semerah darah sedang memegangi kakinya yang terluka.
"Sedang apa kau disini?"
Gadis itu menoleh, lalu berkata "ng.. anno aku tersesat sepertinya hehe."
Hidan hanya ber'ohh' ria sebelum akhirnya berniat meninggalkan gadis itu, tapi... "Maaf tuan, bisakah anda membantu saya keluar dari hutan ini?" Hidan menoleh kearah gadis itu lagi sebelum akhirnya mengajak gadis itu ikut pulang kemarkas bersamanya.
Deidara terbaring lemah disebuah tempat,
Matanya ditutup oleh kain sedangkan mulutnya dilakban, ah ya dan jangan lupakan kedua kaki serta tangannya yang dalam keadaan terikat
'Sial tubuhku benar-benar kaku un!'
Dengan Santainya Hidan masuk kedalam markas diikuti gadis yang ia temukan diHutan.
"Hey Hidan siapa yang kau bawa?"
Hidan tetap berjalan santai tanpa mengindahkan pertanyaan partnernya, Kakuzu.
"Ngg... Tuan maaf saya merepotkan anda" Akhirnya Gadis itu membranilan diri memulai percakapan. Hidan tetap diam, tangannya mulai membuka pintu dihadapannya
Kriet...
Pein masih sibuk dengan berkas-berkas ditangannya, dia belum menyadari adanya hawa kehidupan didalam ruangan itu selain dirinya.
"Leader."
"Apa." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari berkas ditangannya.
"Aku membawa sesuatu."
"Deidara sudah ditemukan? Untunglah... berarti pagi berikutnya kembali tenang tanpa ditemani tangisan cempreng Tobi." Responnya lagi-lagi tanpa mengalihkan pandangan dari berkas.
"Bukan itu tapi..." belum selesai mengatakannya, kata-katanya sudah dipotong oleh bentakkan Pein.
"Kalau Deidara belum ditemukan cepat keluar dari ruanganku dan cari dia!"
'Dasar Leader si*lan!' Innernya kesal, lalu pergi dari ruangan Pein, diikuti gadis yang tadi.
Pencarian Deidara
Entah karena apa, Sasori menyetujui usul Tobi untuk mencari Deidara di Pasar. Menurut Tobi yang menculik Deidara pasti Bang Danzo -ketua preman setempat- , Lalu dengan bodohnya ia mempercayai bocah ingusan seperti Tobi, Dan berakhir dengan memar disekujur tubuhnya. Tobi memar juga? Nggak lah! Dia langsung lari waktu Bang Danzo mulai ngedeketin.
"Kalau bukan Bang Danzo berarti Bang Ib-"
"Stop Tobi! Lebih baik kita kembali kemarkas."
"-iki
Mata Tobi mulai berkaca-kaca, Suara isakkan kembali terdengar...
"Ta-tapi hiks... Dei-Senpai belum ketemu hiks.. hiks.."
Sasori menghela nafas berat, mau tidak mau ia harus mengikuti printah Tobi...
Dan tolong ingatkan dia untuk memesan kuburan nanti, saat dirinya mati dengan luka memar dimana-mana karena jontosan Bang Ibiki dkk.
Pencarian Deidara
Konan dan Kisame memilih untuk mencari Deidara di Jalan Raya dan Kolong Jembatan, katanya sih "Kan biasanya kalo diculik dijadiin pengamen."
"Kisame kayaknya kita salah tempat deh"
"Nggak kok! Aku yakin Deidara ada disini! Biasanya diSinetron yang aku tonton tuh kalo diCulik ya dijadiin gemsol"
Konan mulai nyerah, soalnya Kisame tuh maniak Sinetron, mau ditentang kayak gimana juga pasti bakal berakhir dengan senyum kemenangan Kisame.
Semua Anggota Akatsuki telah kembali dari Misi Pencarian Deidara,
Malam Ini...
Hidan memperkenalkan Yuuko (Gadis yang tadi ia temui dihutan),
"Hidan kok gak bilang kalau kita dapat anggota baru?" Tanya Pein
Hidan membalasnya malas "Kan tadi Leader langsung nyuruh nyari Deidara lagi."
Pein nyengir Kuda sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Perkenalan diri Yuuko sudah selesai
Seluruh anggota kembali kekamarnya masing-masing.
Yuuko mendudukan dirinya dikasur lipat milik Akatsuki, Ia tersenyum bangga karena berhasil masuk kedalam Organisasi Akatsuki
"Kalau begitu aku harus siap-siap" gumannya, lalu berdiri dan menghampiri kamar mandi untuk berganti pakaian.
Saat dirinya sudah diambang Pintu...
"Mau kemana?" Pertanyaan yang Pein lontarkan langsung membuatnya berhenti melangkah.
"KeToilet, ada apa leader?"
"Tidak, setelah keToilet segeralah kembali kekamar dan kunci pintu!"
"Baik"
Koak... Koak...
Sekerumunan gagak perlahan-lahan menampilkan sesosok pria tampan, Pria itu tetap memasang wajah datarnya meskipun kini ia berada didepan Distrik Uchiha.
Tap...
Tap...
Deidara mendengar suara langkah seseorang, Suara nya semakin lama semakin membesar, lalu berhenti.
Deidara yakin pasti orang itu ada didepannya
Bibir orang itu membentuk sebuah seringaian lalu menyapanya "Hallo Deidara"
**TO BE CONTINUE**
A/N : Fic Akatsuki pertama ^0^! ,, Maunya sih yang full genre humor :3 tapi aku nggak jago bikin lawakan sih hehe nanti malah garing lagi, humornya dikit ya... hehe aku pake dikit humor(bisa dibilang penistaan sih) biar nggak begitu tegang :3, niatnya mau bikin Parody 'The Comment' tapi masih bingung yang dijadiin DanangDarto siapa, antara NaruKiba (bukan pasangan Yaoi :v) ama Tobixxx(belum nentuin siapa couple Tobi) atau make host asli aja :3 ... makasih ya udah mau ngebaca fic ini ^w^, Mohon Reviewnya...
