Tittle : Kai, Mianhae
Cast :
Oh Sehun
Huang Zi Tao
Etc Other Cast
Disclaimer : Cast disini milik orangtua, keluarga dan agency mereka, Hwa Cuma pinjem nama mereka untuk di nistakan saja
Cuap dikit ya : ini sequel mungkin temen Hwa semangat pas liat review kalian dan nyatanya ia sudah menyiapkan Sequel, ini sukses karena pemikiran dari temen Hwa bukan dari Hwa dan Hwa bukan plagiat atau copas karena temen hwa yang minta buat di publish di akun Hwa karena dia males bikin akun ffn, ini masih TBC kalau lanjutannya mau di publish cepet ya jangan lupa review ^^
Don't like Don't read
No SIDER, No Bash.
Jika ada yang ga suka cerita ini kalian tinggal mengklik symbol close pada computer kalian.
.
Happy
.
.
Reading XD
.
.
"Sehun." Sehun mendongakan kepalanya saat mendengar sebuah suara memanggil namanya, pria bermata panda menatapnya sendu sambil mengelus perut besarnya.
"ada apa ?"
"kau ingat kan apa yang dokter katakan saat sudah memasuki bulan nya ?" tanya pria bermata panda itu membuat Sehun mendesah pelan, lalu kembali menatap laptop di hadapannya.
"aku ingat Tao dan kau juga harus ingat jangan ganggu aku dulu, tugas ku numpuk karena keinginanmu dan anakmu itu." Ucap Sehun membuat Tao menundukan kepalanya.
"tapi ini juga nanti akan jadi anakmu."
"anakku dalam akte saja Tao, jangan membuatku merasa bersalah." Ucap Sehun membuat Tao menundukan kepalanya.
Yang di katakan Sehun ada benarnya juga, anak yang ada dalam kandungannya memang bukan anak Sehun tapi anak entahlah Tao tidak ingin kembali mengingat kenangan buruknya.
Kekasihnya meninggalkannya setelah menghamilinya dan saat itu Tao hanya dekat dengan Sehun, Tao sudah berjanji untuk tidak mengundang Kai saat pernikahannya tapi orang tua Sehun mengatakan lain.
Orang tua Sehun menginginkan Kai hadir disana dan berhasil, Kai datang dengan keadaan berantakan menurut Tao.
Dan buruknya, dirinya dan Sehun belum sempat menjelaskan yang sebenarnya, Kai sudah kembali terbang ke jepang.
Dari rencana liburan selama satu bulan, Kai hanya menginap selama 5 hari di Korea dan membatalkan liburannya di Korea dan di saat itulah Tao benar benar mengetahui jika Sehun begitu mencintai Kai.
Tao bisa melihat perjuangan Sehun menjelaskan semuanya pada orangtua Kai dan selalu berakhir dengan Sehun di usir dengan cara yang tidak terhormat oleh orangtua Kai.
Tao tahu orangtua mana yang tidak sakit hati mendapatkan kenyataan seperti ini dan begitu pula dengan orang tua Kai bahkan dengan sangat miris nya ayah Kai akan menentang kehadiran Sehun nantinya jika kembali memasuki kehidupan Kai.
"aku tahu Hun." Ucap Tao lirih membuat Sehun menghela nafasnya lalu mendongakkan kepalanya.
"maafkan aku, tapi sungguh aku masih menganggapmu sahabatku jadi jangan membuat semuanya menjadi sulit Tao." Tao menganggukan kepalanya patuh, beruntung Sehun masih menganggapnya sahabat walaupun sudah menghancurkan masa depan yang sudah Sehun rencanakan bersama Kai.
"dan kau juga tahu kan kalau aku masih mencintai Kai ?" Tao menganggukan kepalanya sambil menundukan kepalanya.
"jadi jangan berharap lebih dengan perasaanku."
.
.
.
"Sehun." Sehun yang sedang duduk di kantin dengan laptop di tangannya mendongakkan kepalanya saat matanya menangkap sosok pria dengan tinggi semampai menghampirinya.
"ada apa hyung ?"
"bagaimana keadaan Tao ?" tanya pria itu membuat Sehun mendesah pelan.
"makanya datang dan lihat sendiri, kalau kau menyukai Tao kenapa tidak bilang sih kan aku bisa mundur." Cerocos Sehun membuat Pria itu membulatkan matanya.
"astaga Sehun, Tao itu istrimu jangan seperti itu." Sehun menghela nafasnya pelan lalu menjatuhkan kepalanya di meja kantin.
"aku sudah lelah dan tersiksa hyung, kau tahu cerita kami kan ? jadi jangan bersikap kau tidak tahu apa apa." Ucap Sehun dengan nada lirih membuat pria itu mengelus lembut punggung Sehun.
"ya memang tapi kan ? seluruh kampus tahu nya Tao istrimu." Sehun kembali menghela nafasnya pelan, bayang bayang masa lalu nya dengan Kai akan terputar jika ia sedang seperti ini.
Terpuruk dengan segala kenyataan yang ada, bahkan Sehun sudah berusaha menghubungi Kai dengan semua kontak yang ia punya tapi nihil.
Sehun merindukan Kai, wajar memang toh Sehun dan Kai belum sepenuhnya berakhir kan ? hanya saja Sehun merasa Kai akan mengakhiri secara sepihak.
"aku tahu, tapi itu akan berakhir saat anak itu lahir hyung."
"mau ku bantu mencarikan nama ?" Sehun mendongakkan kepalanya lalu menoleh kearah pria itu.
"bagaimana kalau Wu Ace ?" Sehun menaikan sebelah alisnya lalu menggeram kesal.
"jika seperti itu kenapa bukan kau yang menikahinya dulu hyung ?" pria itu tertawa membuat Sehun mendengus kesal, disaat sahabatnya tengah terpuruk pria tinggi dengan wajah datar ini malah tertawa dengan santainya.
"setelah kalian bercerai aku mempunyai rencana itu, tapi bantu aku membuat Tao melupakanmu, aku tahu Tao sudah mencintaimu Hun." Sehun menegakkan tubuhnya lalu menatap pria datar itu dengan wajah datar pula.
"tapi bantu aku mencari keberadaan Kai di jepang." Pria itu tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"deal ?" Sehun mengulurkan tangannya membuat pria itu membalas dengan menjabat tangan Sehun.
"deal."
"senang bisa bekerja sama denganmu Tuan Kris." Pria itu terkekeh mendengar ucapan Sehun yang terdengar aneh, mereka seperti sedang menyetujui kerja sama kerja.
.
.
.
"Kris ? yang mana Hun ?" tanya Tao saat sedang menyantap sayuran yang di belikan Sehun.
"yang itu, berwajah datar dan sedikit menyebalkan."
"kau dong."
Uhuk ! Tao menyodorkan gelas air pada Sehun membuat Sehun meminumnya secara brutal.
"bukan aku Tao, tapi Kris, mahasiswa semester akhir jurusan teknik yang berada satu tingkat di atasku, kau kenal tidak ? ia juga aktif sebagai anggota klub panahan." Tao mengernyitkan keningnya sambil menatap Sehun, menggumamkan nama Kris dan Panahan secara terus menerus.
"aahh aku ingat, mahasiswa pindahan dari china itu ?" Sehun menjetikan jarinya membuat Tao mengangguk anggukan kepalanya.
"jadi kau ingin aku menikah dengannya setelah bercerai denganmu ?" Sehun menatap Tao yang sedang menatapnya.
"kau keberatan ?" tanya Sehun membuat Tao menundukan kepalanya, Sehun menghela nafasnya pelan, Sehun tahu jika benih cinta sudah muncul dalam hati Tao tapi Sehun terlalu mencintai Kai membuat Sehun tidak bisa melupakan belahan jiwanya itu.
"bantu aku untuk menyukainya dulu." Sehun mengerjap matanya lalu tersenyum, Sehun tidak tahu jika semudah ini mendapatkan persetujuan dari Tao.
"pasti."
.
.
.
"ayo ikut aku dulu."
"kemana ?" tanya Kris kesal membuat Sehun terkekeh pelan, Sehun sangat suka jika Kris sudah kesal seperti ini.
"Tao menginginkan bubble tea hyung."
"Sehun, Tao sedang hamil kan ? jangan sembarangan membelikan minuman seperti itu." Sehun mengerjap matanya menatap Kris yang sedang menggelengkan kepalanya.
"kupikir ia sedang ngidam hyung, jadi tak apa lah. Ia berjanji hanya sedikit." Jelas Sehun sambil menjalankan mobilnya.
Tadi saat sedang memakan makan siangnya Sehun harus di kejutkan dengan pesan Tao yang menginginkan bubble tea, sebagai suami yang baik Sehun ingin membelikan itu untuk Tao.
Sehun tahu ia akan berakhir dengan Tao tapi setidaknya ia masih menjadi suami Tao sampai anak dalam kandungan Tao lahir kan ? dan setelah itu Sehun berjanji akan melepaskan Tao untuk hidup bahagia dengan orang yang menyayanginya lalu dirinya ?
Mencari keberadaan Kai di Jepang, sulit memang tapi berbekal dengan nama universitas yang dulu sempat Kai katakan, Sehun pikir tidak terlalu sulit.
.
.
.
"kenapa tidak mirip denganmu ?" Sehun menatap malas sang ibu yang menatap bayi mungil berjenis kelamin laki laki di keranjang bayi yang berbeda ruangan dengan Tao.
Tao sudah melahirkan anaknya tadi sore dan bagusnya Sehun datang setelah mendengar suara teriakan Tao dan tangisan bayi menggema di kamar tempat Tao di tempatkan.
Sehun tidak akan sanggup melihat perjuangan Tao menyelamatkan anaknya dan Sehun juga tidak sanggup mengingat jika posisi Tao adalah ibunya ? Sehun merasa belum bisa menjadi anak yang baik untuk ibunya.
"masih kecil umma dan masih bisa berubah." Ucap Sehun membuat sang ibu melirik kearah Sehun, benar juga apa yang di katakan Sehun.
"benar juga, lalu itu apa ?" tanya ibu Sehun melihat amplop coklat di tangan Sehun membuat Sehun melirik amplop dan sang ibu bergantian.
"surat perceraian kami." Mata ibu Sehun membulat mendengar dengan lancarnya Sehun mengatakan surat perceraian.
"kau benar benar serius dengan ucapanmu ?" Sehun menganggukan kepalanya mantap membuat ibu Sehun memutar tubuh Sehun memaksa Sehun untuk menatap matanya.
"Tao baru melahirkan anakmu dan kau sudah ingin menceraikannya ?" Sehun menghela nafasnya pelan, begini lah jadinya jika ia tidak menjelaskan sejak awal pada ibunya.
Ibu yang pada dasarnya sangat cerewet ini dulu sempat menentang pernikahannya dengan Tao karena sudah terlalu menyayangi Kai, sejak sekolah Sehun memang selalu membawa Kai kerumah dan sang ibu sangat menyukai sifat periang Kai.
Tapi ibu nya sama sekali tidak menyangka saat kuliah Sehun datang dengan Tao dan memaksa pada kedua orangtuanya untuk melamarkan Tao pada orangtuanya.
"aku masih mencintai Kai, umma dan kurasa itu sangat terlihat saat kau melihat ku menatap foto di ponselku."
"umma tahu tapi pandang Tao sebagai istrimu Hun."
"tidak bisa umma." Ucap Sehun lirih membuat sang ibu menatap iba Sehun, rasa sayang dan cinta yang tidak hilang memang sangat menyiksa.
Bukan hanya menyiksa diri sendiri tapi menyiksa orang lain yang berada di sekitar kita.
.
.
.
"coba jelaskan secara perlahan." Tuntut ayah Sehun saat Tao dengan santai menadatangi surat cerai itu sambil menceritakan kejadian yang sebenarnya.
"anak yang ku kandung bukan anak Sehun, aku meminta tolong pada Sehun untuk menikahiku agar kedua orangtuaku tidak malu mempunyai anak yang hamil tanpa ayah, maafkan aku umma, aku membuat keluarga kalian malu dengan kenyataan ini."
"tapi kenapa tidak mengatakannya sejak awal ?" tanya ayah Sehun sambil menatap Tao yang tersenyum menatap bayi nya yang di gendong Sehun.
"aku sudah berusaha mengatakannya appa tapi appa malah membentakku dan mengatakan aku bukan laki laki bertanggung jawab jika mengatakan itu." Ucap Sehun membuat sang ayah terdiam mencerna setiap kejadian lalu yang sudah terlewatkan.
Sang ayah menegakan tubuhnya saat bayang bayang Sehun mengatakan jangan mengundang Kai tapi saat sang ayah menanyakan kenapa ? Sehun mengatakan itu bukan anaknya dan reaksi sang ayah ? membentak Sehun dengan kata kata pedas membuat Sehun menutup mulutnya rapat.
"maafkan appa." Ucap sang ayah membuat Tao tersenyum.
"jadi kalian menikah agar bayi ini mendapatkan status ayah ?" Sehun dan Tao menganggukan kepalanya kompak membuat sang ayah menatap Sehun yang masih mengendong bayi itu.
"bayi mungil ini kan tidak bersalah appa ? yang salah itu ayah dari bayi ini jadi aku menyetujui saat Tao memintaku untuk membantunya, aku sama sekali tidak berniat memberitahu kan Kai tapi kalian menghancurkan semuanya." Jelas Sehun sambil memberikan bayi mungil itu pada Tao.
"maafkan kami Sehunnie, kami salah sangka." Sehun tersenyum menatap sang ibu yang mengusak pelan rambut Tao.
"sudah tak apa, sekarang aku akan memperjuangkan cinta ku yang telah hilang appa, umma, jadi kalian harus mendoakan aku." Kedua orang tua Sehun dan Tao menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
Biarkan Sehun memperjuangankan cinta nya, toh mereka berakhir karena kesalah pahaman kan ? jadi Sehun bisa menjelaskan nya dan semoga Kai mengerti dan kembali menerima Sehun.
.
.
.
TBC
