By : Yoru Nyan
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : T+
Genre : Supernaturan/ Romance
Main Pair : SasuNaru/ SasuKyu
Other Pair : mengikuti cerita
.
.
WARNING : OOC, Shounen Ai, TYPO, Aneh, Gaje,dsb
Cerita yang terinspirasi dari Vampire Knight (Matsuri Hino) namun hanya mengambil tema cerita yang sama. Alur cerita original kreasi Yoru. Selamat membaca.. ^_^
-THE TRUTH LEFT BEHIND-
PROLOG
Desember 2002
.
.
~02.00 am~
"Malam ini lakukan sesuai rencana. Jangan sampai ada kegagalan. Mengerti?!"
"Mengerti, Tuan!" ucap kawanan berjubah hitam itu serentak.
...
~05.00 am~
"Ada apa? Tidak biasanya kau bangun sepagi ini. Apa ada yang membuatmu risau?"
"Kita harus menemui guru Tsunade-sama. Kushina, aku mendapatkan firasat buruk. Kita harus berangkat segera."
"Aku tak tau apa yang kau khawatirkan, Minato. Tapi jika itu yang kau katakan, aku percaya padamu."
Kushina segera bergegas membereskan semua yang perlu mereka bawa. Sedangkan Minato pergi ke ruang bawah tanah dan membawa gulungan perkamen yang entah apa isinya. Dan setelah semua siap, Minato menggendong Kyubi yang masih tertidur dan memasukkannya ke dalam mobil.
"Tak ada yang tertinggal bukan?" Minato memastikan dan dibalas dengan gelengan kepala dari Kushina.
"Aku akan menghubungi Tsunade-sama. Kau hubungi Mikoto! Tapi jangan beritahukan tentang kepergian kita. Sampaikan saja pesan pada Fugaku untuk berhati-hati. Awan merah segera tiba."
Kushina sebenarnya tak begitu mengerti apa yang suaminya sedang katakan. Tapi ia tetap melakukan yang suaminya katakan.
...
~07.00 am~
"Nii-chan cepat bangun. Kau diapanggil Tou-chan." Makhluk kecil berambut model pantat ayam terus berusaha membangunkan kakanya yang masih tertidur lelap.
Sang kakak yang merasa terusik langsung menangkap adiknya dan menariknya ketempat tidur sambil memeluknya erat.
"Nii-chan! Sesak!" si pantat ayam tak berkutik. Akhirnya ia pasrah dan kembali tidur bersama sang kakak.
~08.00 am, Mobil Minato~
"Aku masih tidak dapat menghubungi Mikoto. Sebenarnya ada apa, Minato?"
"Sebentar lagi kita akan sampai di Amegakurem. Kita bisa menghubungi Mikoto disana. Aku juga akan menceritakan semuanya. Kumohon bersabarlah."
...
~08.00 am, Tsunagakure~
"BRAAKKK!" si meja tak berdosa menjadi korban amarah Tsunade.
"Tsunade-sama.. Tenanglah... Jika kau mengamuk seperti ini, tidak akan baik untuk kesehatanmu dan kulitmu."
"Bagaimana aku tak kesal, Suzune?! Para bedebah itu terlalu berani. Panggil Akimichi, Nara dan Inuzuka kehadapanku!"
Suzune pun pergi mencari ketiga orang yang Tsunade tunjuk. Walaupun ia berusaha bersikap tenang, memang benar oarang-orang itu terlalu berani. Bagaimana bisa mereka mengusik Minato-sama yang merupakan anak sekaligus murid kesayangan Tsunade-sama.
...
~09.00 am, Amegakure~
"Aku akan menghubungi Fugaku melalui telepon umum. Kau pesanlah ruangan di penginapan." Pinta Minato.
Minato segera bergegas mencari telepon umum. Ia telah membuang banyak waktu.
Setelah Minato pergi, Kushina mulai mencari penginapan dan meninggalkan Kyubi di mobil. Namun saat Kushina kembali, Kyubi menghilang. Dengan panik Kushina berlari mencari Kyubi sambil mencoba menghubungi Minato. Minato yang mendengar keadaan itu segera menghampiri Kushina dan terus mencari.
Sudah cukup lama mereka mencari. Tapi tak ada tanda tanda keberadaan anak semata wayang mereka. Bahkan indra penciuman Minato tak bisa diharapkan.
Akhirnya Minato dan Kushina memutuskan kembali ke mobil untuk mencari dari awal. Tapi saat mereka sampai, laki-laki paruh baya dengan rambut putih panjang terurai sedang berdiri didekat mobil mereka bersama dengan Kyubi.
Kushina yang tak berpikir panjang langsung berlari menghampiri Kyubi dan memeluknya. "Kyuu.. kemana saja kau, nak? Kaa-chan khawatir." Kushina sudah benar-benar menangis sekarang.
Minato dan laki-laki itu saling pandang. Dan tiba-tiba si laki-laki paruh baya berkata, "Perpaduan yang mengagumkan. Pantas anak ini terlihat berbeda. Hahaha.."
Minato menarik Kushina dan Kyubi ke belakang tubuhnya. Posisinya sudah siap untuk bertarung.
"Tenanglah anak muda, aku bukan orang jahat. Aku hanya orang tua yang kebetulan menemukan anak manis yang tersesat. Tapi perlu kuberitahu satu hal. Wilayah campuran bisa menjadi sangat berbahaya jika kalian tidak berhati-hati." Dan si laki-laki itu pergi melangkahkan kanya pergi meninggalkan Minato dan keluarganya.
...
~09.30 am~
"Duduklah."
"Maaf sebelumnya karena aku tidak segera menghadap saat ayah panggil. Apa yang ingin ayah bicarakan?" Itachi memandang punggung ayahnya.
"Itachi, seperti apakan sosok ayah dimatamu?" tanya Fugaku.
Itachi berpikir sejenak."Urm.. Ayah adalah sosok ayah yang kuat, tegas, dan membanggakan."
Fugaku mendengarkan tiap kata yang terucap dari putra sulungnya itu. Namun, belum sempat ia bicara, telepon di ruangannya berdering.
"Fugaku-san! Ini aku!"
"... Ada masalah apa?" Fugaku mencoba mengeraskan ekspresinya. Ia tak bisa berkata banyak. Itachi sadang berdiri dihadapannya.
"Awan merah segera datang..." Minato berhenti sejenak. "... dan rubah kembali ke sarang. Kau mengerti?" Minato tak yakin dengan kode keduanya karena ia tak pernah memberitahu Fugaku tentang kode keduanya.
"Baiklah. Aku akan segera kesana." Jawab Fugaku lalu segera menutup teleponnya.
Itachi sedari tadi hanya memandangi ayahnya yang sedang berbicara di telepon entah dengan siapa.
"Itachi, kembalilah ke kamarmu." Ucapan Fugaku ini membuat Itachi kaget. Yang benar saja! Tak mungkin ayahnya memanggilnya hanya untuk menjawab pertanyaan tadi dan melihat ayahnya bercakap-cakap di telepon.
Itachi pada akhirnya menuruti ayahnya dan beranjak dari ruangan ayahnya. Saat ia baru saja hendak menyentuh gagang pintu, Fugaku berkata, "Aku dan ibumu sangat menyayangimu dan Sasuke. Lakukanlah hal yang menurutmu benar."
...
~10.00 am~
"Tou-chan, kita mau kemana? Kenapa ibu dan Nii-chan tidak diajak?" tanya Sasuke pada sang ayah.
Belum sempat Sasuke mendapat jawaban, seseorang dengan topeng rubah berdiri dihadapan ayahnya.
"Sasuke, paman ini akan membawamu bertemu Kyubi. Jadi jangan nakal dan ikutlah dengan paman ini. Mengerti?"
"Ayah.. Apa ayah membenciku? Jika untuk bertemu Kyubi, aku ingin pergi bersama ayah saja."
"Dengarkan ayah baik-baik. Ayah punya urusan lain yang harus ayah urus terlebih dahulu. Ayah janji, ketika semuanya selesai, ayah akan menjemputmu." Dan untuk pertama kalinya Fugaku mengecup kening anaknya dengan penuh rasa sayang.
...
~11.00 am~
"Benarkah? Tak mungkin! Ayahku pasti tak akan mengizinkan hal itu terjadi." Kushina panik dan tak percaya apa yang ia dengar.
"Aku dan Fugaku telah memastikan. Aku memiliki mata-mata yang dapat dipercaya. Dan rencana mereka akan mereka lakukan hari ini." Minato menatap keluar jendela. "Maafkan aku, Kushina. Seharusnya kubawa kau dan Kyubi ke tempat aman terlebih dahulu."
Kushina memeluk Minato erat. "Aku mengerti betapa sulitnya keadaanmu. Kau sudah melakukan yang terbaik." Kushina mengakhiri ucapannya dengan mengecup kening Minato.
...
~02.00 pm~
Minato berdecak kesal saat mengendarai mobilnya. Amegakure benar-benar seperti namanya. Ketika hujan turun, maka tak akan segera berhenti. Seharusnya Minato langsung berangkat saja jika dia tau bahwa hujan akan menjadi semakin deras begini.
"Minato tenanglah. Lebih baik kita berhenti sebentar. Kau tak bisa menyetir ditengah hujan badai seperti ini." Kushina memandang Minato cemas.
Minato mengerti dan memutuskan untuk berhenti di tempat pengisian bensin selanjutnya.
...
~02.00 pm, Konohagakure~
"Hey, Itachi! Kapan kita berangkat? Kudengar mereka sudah melarikan diri dari pagi."
"Diamlah, Kisame! Aku sedang berpikir."
"Kita akan berangkat sejam lagi." Itachi mengakhiri sesi bicaranya dan kembali menatap jauh keluar jendela.
...
~03.00 pm~
"Minato! Kita mau kemana? Kasihan Kyubi, dia kedinginan." Kushina benar-benar tak habis pikir dengan apa yang sedang Minato pikirkan. Ditengah hujan begini dia membawa Kushina dan Kyubi ke masuk dalam hutan.
"Minato!" kini Kushina memanggil dengan nada membentak.
Minato tetap diam. Mereka bertiga masuk semakin jauh kedalam hutan. Kushina sudah berhenti mengeluh. Ia hanya mengikuti langkah Minato yang tengah berlajan sambil menggendong Kyubi.
"Kurasa disini cukup aman." Ucap Minato sambil menurunkan Kyubi.
Dan tanpa bicara apapun Minato menggoreskan pisau keujung jarinya dan membuat lingkaran mantra. Kushina memang tidak sepintar Minato, tapi ia tau apa yang sedang Minato buat.
"Dengarkan aku Minato, aku tak akan bisa melakukannya. Aku tak akan bisa mengontrol kekuatanku."
Minato selesai dengan matranya. Segera ia menghampiri Kushina, memeluknya dan berbisik kepadanya. "Kita akan melakukannya berdua. Aku yakin kau bisa."
Dan ritual itupun dimulai.
.
.
To be continue...
.
.
Fuwaaaaah.. akhirnya selesai... Huehehe.. Hope you like it guys ^_^
Daaaan.. silahkan untuk mencorat-coret di review spot..
Oh iya, cerita sesungguhnya bakal dimulai di Chap 2..
Thanks for reading..
