Semua berawal dari kata-kata itu.

'Aku suka kamu.'

Tiga kata yang biasa diucapkan setiap laki-laki kepada perempuan yang disukainya.

Sayangnya, aku dan dia sama-sama berjenis kelamin laki-laki.

.

G

Chapter: Prologue

Song: 2PM – I Can't (Sebaiknya membaca ff ini sambil mendengar lagu ini, hehe ^_^v)

WARNING! IT'S YAOI!

.

.

Aku mengetuk-ngetuk meja belajarku dengan gusar. Suara ketukan pada pintu kamarku aku abaikan. Aku menghela nafas, lalu mengatukkan dahiku ke atas meja, dan kembali menghela nafas lagi. Perasaan gugup, cemas, dan bingung, semua itu sedang aku rasakan. Aku sangat membenci saat-saat seperti ini. Aku bertingkah laku seperti seorang perempuan, dan aku tidak suka perempuan.

"Suho!"

Aku segera mendorong kursiku ke arah pintu kamar, "Ada apa, hyung*?" Tanyaku dengan malas.

"Ada yang menunggumu di ruang tamu. Keluarlah!"

Aku mendengus, "Aku malas keluar, hyung."

Tidak ada suara. Aku akan mendorong kursiku lagi ke tempat semula sebelum suara kakakku menghentikannya.

"Kris menunggumu di ruang tamu, Ho."

Aku terdiam kaku di tempat. Perasaan itu muncul kembali. Jantungku rasanya berhenti berdetak saat mataku melirik ke arah jendela kamar. Anak itu, Kris, sedang berdiri di teras jendela. Dia tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku. Aku memandang sosok Kris dalam diam.

.

''Kris tidak mungkin menembakmu, Ho. Dia adalah namja* yang normal.''

"Kris adalah pangeran di sekolah. Kalian berdua tidak mungkin bersama."

Aku memang termasuk murid yang tidak terkenal di sekolah. Aku hanya murid yang kutu buku, dan mempunyai sedikit teman, yaitu Baekhyun dan Kyungsoo. Mereka berdua adalah sahabatku. Mereka adalah tempat curahan hatiku, hanya kepada mereka, aku memberitahukan semua rahasiaku, termasuk perasaanku ke tetanggaku, Kris.

Aku berjalan ke arah jendela, dan membukanya, "Apa yang kamu lakukan disini?" Tanyaku dengan muka datar.

Kris terkekeh. Dia mendorongku masuk ke dalam kamar secara tiba-tiba. Kris menarik tanganku, lalu dia mendorongku ke pintu kamar, dan mengurungku dengan kedua lengannya. Aku terkejut dalam diam.

"Suho? Kamu masih disana?"

Sebelum aku menjawab, Kris sudah menutup mulutku dengan tangannya. Mata elangnya mengisyaratkanku untuk tetap diam, atau dia akan melakukan sesuatu yang tidak terduga. Aku menurutinya karena aku tahu Kris sedang tidak main-main sekarang.

Aku mendengar suara helaan nafas dari belakang pintu kamar, "Hyung pergi ke kamar, ya," suara langkah kaki terdengar setelahnya.

Suasana menjadi hening. Kris perlahan menarik tangannya, lalu mengurungku kembali. Aku tidak tahu harus melakukan apa, jadi aku hanya berdiri di tempat dan menatap Kris yang sedang menatapku juga. Aku sulit untuk tidak mengakui bahwa Kris memang sosok pangeran yang tampan, bahkan sangat tampan dengan kedua mata elangnya, hidung mancungnya, dan bibirnya yang menyerupai mulut kucing. Kris mempunyai kharisma yang sangat kuat.

"Suho."

"Apa?"

"Aku tahu aku tampan, tapi aku datang kesini bukan untuk memamerkan ketampananku."

Aku tertegun, dan tanpa sadar, aku mendorong badan Kris sampai dia jatuh ke lantai. Kris mengerang kesakitan. Aku segera menarik tangan Kris untuk bangun sambil meminta maaf, dan dia balik menarik tanganku dengan kuat sehingga aku ikut terjatuh ke atas badannya. Saat aku mengandah, aku melihat muka Kris yang sangat dekat denganku, bahkan aku bisa merasakan nafasnya. Aku berniat untuk bangun, tapi tangan Kris memeluk pinggangku.

"Suho."

"Apa?"

Aku dan Kris saling bertatapan.

"Kapan kamu memberi jawabannya? Aku tidak bisa menunggu."

"Kamu bicara apa, Kris? Aku tidak mengerti."

Kris menarik salah satu tanganku untuk digenggamnya.

"Aku tidak main-main dengan perkataanku," Kris mencium tanganku sebelum menggenggamnya kembali, "Apa yang menahanmu untuk menjawabnya, Ho?"

Aku tidak membalas perkataan Kris. Aku membiarkan Kris yang beralih mencium pipiku dengan lembut.

.

"Aku menyukaimu, Kim Suho. Maukah kau menjadi namjachingu*ku?"

"Kita sama-sama namja, Kris. Kau seharusnya memacari seorang yeoja* yang cantik, bukan dengan namja yang culun sepertiku."

Kris menghela nafas pelan. Dia menatapku dengan tajam, "Tidak ada cinta yang salah, Suho. Aku menyukaimu tanpa alasan. Apakah itu tidak cukup?" Tanya Kris sambil tersenyum tipis.

.

Kejadian itu terulang lagi dalam pikiranku. Wajah Kris yang tertutup sinar matahari, suara Kris yang berat saat mengucapkan kata cinta, bagaimana aku bisa melupakannya?

Aku merasakan kehangatan saat Kris memeluk tubuhku. Telingaku menangkap suara detak jantungnya yang sangat cepat. Kris memang bukanlah orang yang suka main-main dengan perkataannya, aku tahu itu sejak dia menjadi tetanggaku dua tahun yang lalu.

.

"Perkenalkan, namaku Kim Suho, tapi kau bisa memanggilku Suho," ucapku sambil membungkukkan badan.

"Namaku Wu Yifan, dan kau bisa memanggilku Kris. Salam kenal, manis," Kris tersenyum menggoda padaku.

"Aku namja, babo*," keluhku sambil melipat tangan di dada.

Kris terkekeh, "Tapi, kau memang manis, Suho, dan kau orang termanis yang pernah kutemui," ucap Kris sambil tersenyum.

.

Aku memeluk Kris secara perlahan. Kris terkekeh, dan tangannya mulai mengusap kepalaku dengan lembut.

"Kris, bagaimana reaksi orang tuamu jika mereka tahu kalau seandainya kita berpacaran?" Tanyaku dengan suara pelan.

"Aku mau menjawab jika kau menghapus kata ' seandainya'," jawab Kris.

Aku memutar kedua bola mataku dengan malas. Kris terkekeh lagi. Tangannya masih mengusap kepalaku dan dia sesekali memainkan rambutku.

"Dari awal, aku sudah mematapkan diriku untuk tidak akan melepaskanmu dalam keadaan apapun. Seperti sekarang ini, aku masih mengejarmu walaupun kamu tidak kunjung membalas perasaanku, Suho."

Aku tersenyum, "Kau sepertinya sangat menyukaiku, Kris."

"Aku memang mencintaimu, Suho."

Kris memelukku lagi dengan sangat erat. Aku balas memeluknya tak kalah eratnya.

.

"Dia mencintaimu, Suho."

Suho menghela nafas, "Aku tahu, Baekhyun," ucapku pelan.

Kyungsoo mengusap bahuku dengan lembut, "Memang bagaimana perasaanmu yang sebenarnya pada Kris Sunbae*, Suho?" Tanya Kyungsoo.

"Aku…"

.

.

.

Tbc.

.

.

Sazura Translate:

-Hyung: Kakak laki-laki

-Namja: Laki-laki

-Namjachingu: Pacar laki-laki

-Yeoja: Perempuan

-Babo: Bodoh

-Sunbae: Kakak kelas


.

Hai! I'M BACK!

Akhirnya, gue bisa menepati janji gue ke kalian, yaitu membuat ff Krisho! *applause*

Sejujurnya, kalau bukan karena guru gitarku yang mau membaca ceritaku, aku tidak tahu kapan bisa membuat cerita ini lagi, hehe.

Tapi, sebenarnya, aku udah ada niat untuk melanjutkannya kembali, dan guru gitarku mengetahuinya.

"Kakak mau, dong, membaca ceritamu," katanya.

"Tapi, ceritanya 'tidak normal', Kak."

"Gpp."

Akhirnya... *jeng jeng jeng* terciptalah FF ini! Yeay!

Aku sempat bingung mau bikin ceritanya seperti apa sampai kakak gitarku memberiku ide ceritanya.

"Kamu mau membuat cerita itu?" Tanyanya.

"Iya, aku mau membuat sebuah cerita yang memang berhak diceritakan," kataku.

Aku tidak tahu kenapa aku bisa berpikir seperti itu (-_-)

Dari itulah, akhirnya aku membuat ff ini dengan genre romatis tapi tidak ala sinetron, hehe.

DITUNGGU RESPONNYA! MAKIN BANYAK RESPON, MAKIN CEPAT LANJUTAN FF INI DIPUBLISH!

Bye :)