Chapter 1
Love at first sight
Hunkai Love Story.
Twoshoot
Enjoy the story!
NOTE: I dont own anything from EXO or Another Cast.. Dont Like Dont Read.
Read then Riview.
Dont be silent Readers.
.
Surai dark brown nya terhembus angin. Tangannya erat memegangi pagar besi dilantai atas tempat kerjanya.
"Kai? Cepat kembali bekerja."
"Ah?! Baik bos."
Hidup di keramaian kota Seoul bukan hal mudah, ini-itu rasanya selalu berurusan dengan uang dan kesibukan bekerja. Termasuk dirinya, sepertinya hampir tak mempunyai sedikit waktu untuk bersantai.
Pemuda Tan bernama Kai,Kim Jongin bekerja di kedai kecil yang menjual sejenis makanan bukan bekerja untuk uang. Well, karena itu membosankan.
Sungguh, Pemuda manis itu mempunyai beberapa aset mahal di rumahnya.
"Tolong antar piring ini ke meja 20."
"Oh,baik."
Tak ada yang tau, kenapa pemuda itu bekerja disini. Bahkan tak ada satupun orang yg mengetahui identitasnya, disini hanya berisi orang bodoh yang berhasil ditipu olehnya. Tapi..
Terkecuali satu orang,Kurasa.
"Hei,Santai lah noona. Ini kubawakan banyak piring untukmu, tolong cuci ya?"
Oh sial dasar bocah,ucapanmu sangat manis sekali.
"Berhentilah memanggilku noona."
Dengan senyum lebar yang sangat terpaksa, Jongin mengambil 10 tumpuk piring dan membawanya kebelakang. Tapi pria yang disebut bocah olehnya terus tersenyum dibalik punggungnya.
"Yah,SEHUN! JANGAN BUANG WAKTU BERHARGAMU NAK! LEKAS ANTARKAN PESANANNYA!."
Sehun terperanjat memegangi dadanya, dia benar-benar mengutuk bos nya yang selalu galak. Dia mengangguk dan menuruti perintah itu terburu-buru.
Jam menunjukkan jam 8 malam, waktu nya kedai mereka tutup. Melepas celemek dan menyambar tas juga mantel nya, gadis itu pamit pergi pada sang pemilik kedai.
"Ya,hati-hati."
"Eh,eh! Nunna err Maksudku Hyung! Tunggu aku."
Sehun mengejarnya dibelakang, tapi tidak diperdulikannya. Dia menulikan pendengarannya, dan pura-pura tidak mengenal bocah belasan tahun itu.
"Ah,Aduh hyung. Jangan terburu-buru."
"Bocah,berhenti berada didekatku."
"Tidak mau."
Sehun tersenyum melihat pemuda disampingnya memejamkan mata dengan kesal, oh mungkin itu karena ucapannya. Dia selalu terlihat sangat manis jika menahan emosi seperti ini.
"Hyung kau manis sekali."
Dengan berkata memuji seperti itu membuatnya berharap kedua pipi chubby itu akan bersemuseperti gadis yang lain di sekolahnya.
Tapi Sehun? Jongin kan laki-laki. -"
"Pergilah belajar,jangan menggangguku."
Tapi sayangnya,itu tak pernah berhasil. Pemuda berkulit tan ini tak pernah bersikap manis walau hanya sekedar bersemu untuknya. Sehun menghela nafas pelan menghentikan langkahnya.
"Baiklah, selamat malam hyung. Mimpikan aku
ya?"
"Terserah lah."
"NUNNAAAA?!"
BRUKK
DUK
Sial, dengan tidak elit sekali kepalanya terantuk lantai seperti ini. Jongin menguap beberapa kali, rambutnya kusut lengkap dengan kaos hitam panjang. Dengan malas dirinya beranjak menuju balkon, berniat meneriaki bocah yang berani berani nya berteriak di hari liburnya ini.
"Hei!"
"Aku bukan perempuan, aku bukan Nunna."
Sehun tersenyum kesenangan, saat suara itu didengarnya. Dia melambai semangat pada orang yang beberapa meter diatasnya.
"Baiklah hyung aku bercanda, kau sudah bangun?."
"Ash, berhenti menggangguku Oh Sehun. Ini hari
libur ku..."
Sehun tetap tersenyum menggaruk lehernya, dia mendongak lagi.
"Aku tau itu. Oh! Hyung? nanti malam ayo kencan."
"Tidak, pergilah bocah."
Jongin kembali masuk, tapi Sehun tetap disana. Dari belakang punggungnya, tangan yang semula bersembunyi disana menggenggam sebucket kecil mawar merah. Dia menunduk menatap benda itu.
"Aku tau.. "
Dia bergumam pelan, bunga-bunga itu ditaruhnya di lantai depan pintu. Sejenak dia menatap pintu itu, lalu pergi.
'Aku menyukaimu, Kim sayang.'
"Bunga? Err, dari siapa?"
"Hm, lumayan.."
Tak ada yang aneh dari bunga itu, bau nya harum dan sangat cantik. Tapi yang membuatnya aneh justru pemikirannya sendiri.
'Sejak kapan, ada bunga tersesat kesini?'
"Kupikir, aku tidak memesan bunga ke sini."
Mungkin pemuda ini bodoh tapi sialnya manis ini belum menyadari bahwa Sehun lah pelakunya.
***
"Nak, jangan melamun. Nanti banyak pelangganku yang kecewa tidak melihat wajah tampanmu."
"Oh paman? maaf, aku akan bekerja lagi."
Pemilik kedai itu mulai merasa kasian pada salah satu pekerja nya ini. Sehun adalah murid sekolah biasa yang bekerja part time di tiap 3 hari seminggu. Anak itu dulu meminta pekerjaan padanya, dia bilang tak apa tidak dibayar asal dia bisa bekerja di kedai ini.
Awalnya, Pria setengah abad ini tak mengetahui alasannya tapi seiring waktu dia mulai mengerti apa penyebabnya.
Sepele, Ternyata Sehun menyukai salah satu pekerja tetapnya. Satu-satu nya pekerja lelaki yang dia punya.
Sungguh bukan keberuntungan menyukai pemuda acuh tak acuh macam Kim Jongin.
Paman pemilik kedai itu menggeleng pelan,
"Dasar anak muda.."
Malam tiba, Sehun mengetuk pintu dengan cukup keras. Tak peduli itu mengganggu pemiliknya, inilah kesenangannya.
"Argh! Sebentar!"
Dari luar, Sehun tersenyum kecil menyadari bahwa saat ini Jongin pasti sedang menyumpah serapahi dirinya.
Pintu terbuka, Jongin dengan kaos V neck longgar menatap malas sosok didepannya.
"Eh, tunggu jangan ditutup hyung."
"Singkirkan tanganmu,bocah."
Pintu yang niat awalnya akan ditutupnya kembali, berhasil di tahan tangan milik Sehun.
"Tidak mau."
"H-hei!"
Pintu itu terus didorong dari luar, sang pelaku Sehun berhasil masuk kedalam. Tapi.. Sial..
Dan ini sangat sial.
Posisi keduanya malah terlalu ambigu dengan Sehun yang menghimpit pemilik rumah ke dinding.
"J-jauhkan wajahmu!."
"H-hei?!"
Tidak, telinga Sehun masih berfungsi. Ini hanya secuil kenakalan dari bocah bermarga Oh. Dia terus menghimpit pemuda tan itu, aih bukankah ini terlalu dekat sekali.
"Apa yang kau lihat bocah!?"
Jongin sedikit memalingkan wajahnya, rasa panas menghampiri gumpalan pipinya. Sehun menyadarinya semu pipi itu, walau samar Sehun sangat menyukainya. Terlihat beribu kali lipat manisnya. Ah kyeopta..
"Jauhkan wajahmu,Bocah!?"
"Hyung.."
Bisik Sehun pelan, Jongin mengepalkan kedua tangannya siap menghantam wajah bocah nakal
didepannya.
"Apa!? Cepat menyingkir dariku."
Sehun menatap nya dalam,membuat Jongin tertegun. Dia kesulitan benafas saat menyadari rupa wajah bocah ini cukup tampan. Semakin dekat. Sehun bergerak membuat hidung keduanya bersentuhan, Rayna mengerjap.
"K-kau.."
"Jangan panggil aku bocah,Kim."
.
.
TBC.
Or
End?
maaf ya kemarin ada kesalahan post. masih pemula soalnya. ah jadi sedih. jan marah ya reader.
ini ff sehun oc yg ku remake jadi hunkai.^^
