Disclaimer : Masashi Kishimoto

..?

.,.,...

Ya hari itu hari di mana aku bertemu denganya saat itu hari libur ketiga pada golden week saat aku bertemu denganya di atas bukit kecil di di bawah pohon juniper walaupun aku melihatnya dari kejauhan di bawah bukit itu, aku melihat siluet seseorang yang benar benar benar anggun dan luar biasa indah dengan rambut panjang di terpa angin sore yang menimbulkan perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, rambutnya yang indah seakan terbakar di sinari matahari yang akan segera mengilang, pemandangan yang luar biasa indah, seakan kau melihat sebuah lukisan cahaya matahari yang menyinari reruntuhan dunia yang telah hancur, benar benar indah dan melakolis di saat yang bersamaan..!

aku benar benar ingin bertemu lagi denganya walaupun sudah beberapa tahun sejak hari itu

,

Aku sedang membaca di perpustakaan sampai ku sadari matahari sudah hampir tenggelam di ufuk barat, waktunya pulang aku pun barjalan ke luar dari perpustaan sampai ku sadari baju olahragaku tertinggal di kelas aku pun melangkah ke sana

lorong kelas yang di terpa matahari sore ini cuku sepi mungkin karena murid yang lain sudah pulang atau sedang melakukan kegiatan klub, jadi hanya ada beberapa anak saja yang dapat kau lihat di sepanjang lorong.

Aku berjalan sendirian di sepanjang lorong ini sampai di depan kelas 2-B kelasku, sampai aku mendengar sura tawa dari dalam ruangan

Suara itu aku belum pernah mendengarnya suara dengan nada yang tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah benar benar indah, suara indah itu terdengar sedang mengobrol dengan seseorang

"hahahaa kau terlalu berlebihan aku kan bukan orang seperti itu "

Suara itu terdengar di telingaku dan merembes ke dalam otakku menimbulkan perasaan yang benar-benar mengagumkan, sampai aku menyadaari suatu hal yang yang benar-benar aneh suara itu aku hanya mendengar satu suara saja dari dalam ruangan, apa mungkin dia sedang menelphone seseorang..?

Apa aku langsung masuk saja, ehh tidak bila aku langsung masuk bukankah itu akan menggangunya ...? tunggu dulu bukankah ini kelasku bukankah aku bisa langsung masuk seperti biasanya lagi pula niat ku kan tidak jahat .

"gararaa" aku mengeser pintu kelas dan sasaat kemudian aku melihat seseorang sedang besandar di samping jendela yang menghadap matahari sore, seingatku namanya Hinata Hyuga kelas 2-B sekelas denganku, rambut panjangnya yang agak kebiruan menjuntai indah saat di terpa angin dari luar jendela yang terbuka, dia menyilangkan kaki cantiknya yang di bingkai dengan kaus kaki tinggi berwarna hitam, dia tidak pendek atau tinggi , tubuhnya yang langsing menimbulkan kesan yang benar benar indah, mungkin ini apa yang orang-orang sebut sebagai Bishoujo.

dia sedang mengobrol dengan hamparan udara dengan wajah tersenyum yang benar benar terlihat bahagia,

apa benar dia Hinata Hyuga..?

walaupun aku baru berapa minggu ini pindah ke sokolah ini tapi seingatku aku tidak pernah melihatnya mengobrol dengan murid lainya, dia selalu memasang muka sebal yang sekaan mengatakan jangan bicara padaku, menjauhlah.. bahkan saat pelajaran bahasa ingris di mana mengharuskan kau mebaca dialog dengan anak lainya di mambacanya seorang diri, entah kenapa sepertinya guru pembimbing pun sudah biasa dengan hal itu, atau saat di suruh menjawab pertanyaan aku tidak pernah melihatnya salah dalam menjawab, sepertinya dia murid yang rajin.

sialnya bangku ku berada tepat di dekat jendela dimana dia berdiri, di saat seperti ini apa yang harus ku lakukan, untukku yang jarang bersosialisasi ini benar-benar membuatku bingung apa yang harus kulakukan di saat seperti ini,

Aku pun mendekat kearahnya karena bangku ku yang tepat di depanya aku ingin segera mengambil baju olahraga ku dan segera keluar dari situasi ini dengan sesegera mungkin, karena suara pintu barusan dan menyadari ada seseorang mungkin,,? dia menolehkan wajahnya ke arahku dan berkata padaku

"kau melihatnya ..."dengan wajanhya yang memerah lebih merah dari matahari terbenam yang menyinari ruangan ini.

"yaah.. tidak maksudku apa jangan jangan kau bisa melihat hantu atau berbicaara dengan mahluk yang tidak terlihat " toh aku harus mengatakan sesuatu jadi aku katakan saja apa yang ada di pikiran ku..

"haaah , kau bodoh ya,,!" di manjawabnya dengan nada yang rendah dengan tatapan mata jahatnya maksud ku dengan wajah biasanya, ngomong ngomong kau benar benar manis saat tersenyum seperti tadi

"hantu dan mahluk astral itu tidak ada "dia mengatakanya tanpa jeda.

"ehh tidak hanya saja aku melihatmu berbicara dengan sesuatu barusan..."

"ehh tidak aku berbicara dengan tomo-chan barusan .."

"huhh,,..-_-' " aku benar benar bingung dengan apa yang barusan dia katakan

"hora, dia tomo-chan lihatlah dia keren bukan..?"hinata berbicara sambil menunjuk ruang kosong di antara dirinya dan jendela, dan tentu saja tidak ada siapa siapa di sana ..

"jadi kau bebicara dengan..."sebelum aku menyelesaikan perkataan ku dia memotongya dengan tatapan mata jahatnya yang menyuruhku seakan untuk mendengarkanya

"pernah dengar air gitar kan, ini sama dengan air gitar tapi yang ini berbentuk teman ..!"orang ini benar benar gila, seorang bishoujo sedang berbicara dengan teman udaranya di saat matahari tenggelam, apa aku bakalan masuk ke cerita novel atau sebagainya di mana tokoh protagonist (kemungkinan aku )mengetahui kekuatan rahasia tokoh utama perempuan dan kemudian terseret ke dalam pertaurungan denganya dan pada akhirnya kami akan terlibat dalam kisah petualangan yang epik, itu tidak mungkin bukan, iya kan.

"bukankah lebih mudah kalau berbicara dengan teman sungguhan daripada teman udara ..?" aku ucapkan saja apa yang ada di pikiranku karena aku benar benar bingung dengan apa yang terjadi di sini

"lebih mudah bicara dari pada di lakukan" dia langsung menjawabnya dengan nada rendah tak bersahabatnya..

"bukankah tinggal bilang aku ingin berteman begitu saja, apa itu tidak bisa ..?"

"kau pikir orang yang tidak saling mengenal akan langsung menjadi teman setelahnya, hal seperti itu hanya ada di film dan drama-drama di televisi..!" untuk sesaat aku menyadari kata katanya bahwa hal itu memang tidak semudah itu, fakta bahwa sudah hampir sebulan di sekolah ini tapi aku belum menemukan teman itu benar benar menghantamku

"kalau memang begitu kenapa tidak ikut klub saja pasti di klub kesempatan saling mengenal akan lebih banyak kan..?"setidaknya aku memberikan saranku

"apa kau pikir meraka akan langsung menerima seseorang yang tiba tiba masuk saat ikatan di dalam klub sudah terjalin, " benar juga di tahun kedua pasti ikatan antar anggota klub pasti sudah terjalin lagipula bila ada yang tiba tiba masuk bukankah malah akan di anggap seperti pengganggu.

"aku tidak masalah dengan tidak punya teman sama sekali.."dia berbicara dengan nada yang benar benar berbeda dari sebelumnya.

"maksudku hanya saja aku tidak suka anggapan orang lain bahwa tidak punya teman = buruk dan berarti, tidak punya teman = anak itu nakal atau pandangan negatif lainya .." untuk hal yang satu ini entah kenapa aku juga mengerti apa yang dia maksud

"ternyata cukup sulit juga ya berteman ...?" entahlah apa yang coba aku sampaikan

"kalau begitu kenapa kau tidak membuatnya juga ..?" membuatnya, apa sih maksudmu

"itu teman udara kau juga bisa membuatnya juga, teman udara itu benar banar keren maksudku tomo-chan, dia itu pandai bergaul, baik, ramah,pendengar yang baik, pinter, jago olahraga, "kalau begitu kebalikan darimu dong..! setidaknya di dua hal terakhir itu cukup mirip denganya

"dan yang terpenting dia tidak akan pernah menghianati mu.."untuk kalimatnya yang terakhir aku merasakan perasaan dalam setiap katanya. Tapi untuk saran membuat teman udara aku 100% menolak akan hal itu

"mana mau ..!, bukankah seetidaknya pasti ada orang di sekolah ini yang bisa di jadikan teman.."

"huuuh, kau berbicara seakan kau memilikinya saja.." sialan cewek ini dia sengaja mengatakanya dengan nada yang menyebalkan

"untuk kau tahu saja, saat di sekoah lamaku dulu aku kebetulan duduk di sebelah anak yang cukup popouler sehingga secara automatis aku di masukkan de dalam grupnya, dan sebelum aku pindah ke sekolah ini mereka merayakan hari perpisahan ku dengan pergi ke karaoke dan hal yang biasa orang normal lakukan..."ngomong-ngomong maksudku normal adalah tempat yang orang biasa kunjungi dengan temanya bukan..

"fuh fuh, hanya karena hal seperti itu kau menganggap sudah berteman dengan mereka aku berani bertaruh kalau mereka sudah tidak menghubunginmu lagi setelah hari salah maksudku kau bahkan tidak memiliki alamat email mereka.."benar juga saat di waktu-waktu terakhir mereka bilang,'hubungi kami yah saat kau kembali kesini atau jangan lupa untuk mampir ke xxxxx saat ke sini, atau sebagainya' tapi kalau di ingat-ingat kembali aku tidak pernah bertukar alamat email dengan meraka, bahkan kami membayar makanan kami masing masing.

"kalau begitu bagaimana caranya mendapatkan teman..?" karena dia orang yang cukup terbuka aku pun secara lansung bertanya ke inti pembicaraan

"aku tidak tahu..."dia menjawabnya sesegera mungkin, secara jujur aku tidak menduga di akan bicara begitu, maksudku dia bukan terlihat seperti orang yang sulit untuk mendapat teman bila di lihat dari sosok bishoujonya, tapi karena tatapan jahatnya kurasa itu tidak terlalu membantu.

Saat aku juga berpikir bagaimana cara mendapatkan teman untuk tipe bishoujo sepertinya dia membuka pembicaraan

"bagaimana kalau membayar seseorang untuk menjadi taman, aku beri 10.000 yen untuk tetap bersama di sekolah selama seminggu di tambah makanan dan minuman...? " apa-apaan ide itu kontrak kerja..?, tidak kontrak pertemanan mungkin sudah ku duga orang ini benar benar tidak tertolong.

"memang ada orang yang mau menerimanya...? "aku ragu dengan ide itu

"kalau dengan game gimana..?, bukankah kalau kau punya konsol game terbaru kau bisa menarik perhatian teman untuk bermain bersama..?"

"memangnya kita anak SD.." mana ada anak SMA yang akan tertarik dengan ajakan seperti itu aku rasa kontrak pertemanan lebih masuk akal..!

"kalo di lihat-lihat lagi kau bukanya anak pindahan baru itu ..? "memangnya kau dari tadi bicara dengan siapa..!

"aku sudah hampir sebulan di sini jadi jangan panggil anak pindahan lagi..!"

"namamu ..? " sialan, bahkan di tidak tahu namaku walaupun kita sekelas

"Naruto Uzumaki" toh harus menjawabnya bukan..?.

"Naruto ya..."langsung panggil nama depan, sudah lama aku tidak di pangil dengan nama depanku terakhir kali di sekolah lamaku kalo tidak salah

"cukup menyenangkan yaa..! berbicara dengan mu.."dia mengatakan hal itu sambil berjalan kearahku dengan tatapan yang benar benar tidak ku mengerti, kau tidak akan menikamku atau mengeluarkan api dari tanganmu kan, sesaat itulah yang akau pikirkan sampai di berjalan melewatiku ke arah pintu kelas yang telah terbuka sebelum dia pergi dan menghilang di lorong antar kelas, mungkin dia pulang tapi seriusan kau benar benar menakutkan.

Aku pun mengambil pakaian olahraga ku yang tertinggal dan mengikutinya pulang, enthlah apa yang aku bicarakan denganya tapi untuk sesaat aku merasa sedikit bersemangat, maksudku bukankah kau akan merasa bersemangat saat di kereta melihat ada orang yang membaca novel atau buku yang kau juga membacanya bukankah itu membuatmu sedikit bersemangat.

.

Ke esokan harinya aku kira akan ada yang akan berubah setelah pembicaraan kami, tapi benar benar tidak berubah sama sekali denganya, selalu memasang tatapan mata jahat, tidur saat istirahat pertama dan kemudian entah keluar kemana saat jam istirahat kedua, apa mungkin aku harus mulai membuntutinya saat jam istirahat kedua..?, tapi sebelum jam istirahat berakhir dia selalu kembali ke kalas dengan membawa minuman mungkin dia membeli makanan atau semacamnya.!

Mungkin aku akan secepatnya pulang dan membeli beberapa bahan makanan saat dalam perjalanan pulang nanti itulah yang aku pikirkan saat jam pelajaran terakhir selesai sampai saat tiba tiba Hinata berdiri tepat di samping bangku ku dan mengatakan sesuatu.

",...ikut aku Naruto..." dia mengatakanya dengan nada rendah tak bersahabat seperti biasanya, dia mengatkan itu dan berpaling pergi tanpa menoleh sedikitpun, setidaknya mintalah dengan sopan mata jahat..

aku terus mengikuti tepat di belakangnya, dia berbelok di koridor antar kelas yang dena keluar menuju halaman sekolah, melewati beberapa taman dan lapangan olaharaga kemudian kami masuk ke arah gedung sekolah lainya,kami pun mamasukinya dan berjalan ke arah tangga ke lantai dua gedung ini dari arah samping jendela koridor kau akan dapat melihat beberapa anak yang berkumpul, dan berolahraga, mereka sedang melakukan kegiatan klub mungkin..?

seriusan ini benar benar sudah cukup jauh dari kelas, kau tidak bermaksud mambawaku ke tempat sepi dan menikamku atau membakar ku dengan api yang keluar dari tanganmu ataupun hal lainya kan ..?

"fuuuh sudah sampai" di menghela nafa seakan telah melewati sesuatu yang berat, dia berdiri di suatu ruangan yang terletak paling ujung dari gedung klub ini, karena sedari tadi aku melihat papan nama beberapa klub saat berjalan ke sini mungkin mereka memanggilnya begitu: (gedung klub)

"sudah jelas kan kita ada di gedung klub " jadi memang gedung klub ya panggilanya

"ini cukup melelahkan dan menyusahkan dalam prosesnya tapi aku berhasil melewati semuanya dengan lancar..."huh apa maksudnya...?

"emmm bisa sedikit kau perjelas ..?" aku bertanya padanya karena aku tidak cukup mengerti apa yang dia maksud.

"untuk membuat atau melanjutkan klub yang terbengkalai kau di haruskan membuat semacam tulisan di kertas dan menyerahkanya pada guru pengurus kegiatan"

"setelah pembicaraan denganmu kemarin terpikirkan sesuatu bila kita tidak mungkin untuk bergabung dengan klub yang sudah ada kenapa tidak membuatnya saja." Terima kasih karena tidak memikirkan tentang ide gila tentang teman kontrak..

"kerena itulah kemarin aku langsung membereskanya semua dan kebetulan ada ruang klub yang tidak terpakai jadi itu mempermudah segalanya.." kau meyelsaikan dalam sehari sudah ku duga Hinata Hyuga adalah orang yang menakutkan

"kalo begitu selamat untuk klub mu..!."aku memberinya ucapan.

"huuh kenapa kau mengatakan seolah bukan bagian dari klub.."dia mengatakanya seolah itu hal yang benar benar aneh

"kau kan juga bagian dari klub, karena Naruto pulang duluan kemarin aku mengisikan formulir penedaftaran klub milikmu, jangan lupa terima kasih..."apanya yang terima kasih. Dan lagian bukankah formulirnya itu ilegal jadinya ..!

"bukankah itu ilegal namanya, dan bagaimana mungkin kau dapat ijin membuat klub hanya dengan dua anggota.?"aku mengatakan dengan sedikit membentaknya.

"untuk hal itu jangan di pikirkan, sudah beres kok, bila kau bilang klub itu untuk tujuan yang mulia semuanya akan baik baik saja, moto klub: demi mewujudkan ikatan yang baik antar sesama murid dan umat manusia kami akan membimbing domba domba yang tersesat dalam kegelapan yang terang daripada ajaran agama dan norma yang ada dalam masyarakat dengan memberikan bantuan dan bimbingan untuk mereka yang di dasarkan budi pekerti suci dan mulia. "apaan tuh keren banget

"tinggal bilang saja ini demi umat manusia dan agama semuanya akan baik baik saja...! terkadang agama bisa seceroboh itu lucu kan..! "kau baru saja mengatakan hal yang dapat membuat semua orang yang beragama murka.

"bahkan beberapa guru terlihat sangat senang saat mengetahui naruto masuk ke klub ini , ahh semoga dengan mengikuti kegiatan klubmu dia bisa terselamatkan ke jalan yang terang, itulah yang dia katakan padaku..!" sialan, bahkan guru berpikir aku yang sesat, bukankah seharunya orang ini yang lebih terlihat seperti di jalan yang gelap

"lalu kenapa kau mengajakku..? " aku menanyakan hal yang membuatku bertanya tanya dari tadi..

"yaah. Itu karena aku hanya bisa mengobrol normal denganmu saja, masksud ku kau kan terlihat seperti berandalan jadi aku tidak terlalu khwatir bila orang lain membicarakanmu karena mengobrol denganku.." sialan, kau melakukan semua ini hanya untuk membuat ku terlihat buruk, dan lagi aku bukan berandalan.

"aku.." dia kemudian memotong apa yang akan ku katakan,

"shiii... bicaranya nanti saja, untuk sekarang yang terpenting kita harus menyiapkan ruangan ini dulu agar cocok untukku, untuk kegiatan klub maksduku."sudah ku duga aku hanya di manfaatkan olehnya

kami pun bergegas masuk untuk membuat ruangan klub ini nyaman untuknya, setidaknya itulah yang dia inginkan bukan..?,di luar perkiraan pada awalnya aku kira akan seberantakan apa ruang klub ini tapi ternyata sudah cukup bersih, mungkin klub sebelumnya membereskan dulu ruangan ini sebelum meninggalkanya, jadi aku hanya perlu menyusun beberapa bangku dan meja yang ada di pojok ruangan ke tengah tengah ruangan agar terlihat seperti klub sungguhan, faktanya aku bahkan belum mengetahui apa apa tentang klub ini membuat aku sedikit ragu untuk memakai ruangan ini.

sedangkan Hinata sedang membuka beberapa jendela yang ada, setelahnya di hanya berdiri memangdang ke arah luar jendela seakan memikirikan sesuatu, ngomong ngomong meja ini cukup berat meja persegi panjang kayu yang identik dengan meja klub pada umumya, setidaknya bantu sedikit bukankah kau yang melibatkanku dalam hal ini,

tentunya aku tak mengatakanya karena sepertinya ekspresinya sedikit berubah bebarapa saat ketika sedang melihat ke arah luar jendela.

Setelah semuanya beres dan tertata di susunan yang seharusnya ruangan ini jadi terlihat seperti ruangan klub pada umumnya,Hinata duduk di kursi paling ujung yang berdekatan dengan jendela dan menaruh tas yang di bawanya di atas meja dan mengeluarkan sebuah buku, buku itu tertutupi sampul buku hitam tanpa tulisan yang terbuat dari semacam kulit yang di jahit dengan tangan sepertinya dia membuatnya sendiri, dia mulai membacanya dengan wajah sebal dan muram seperti biasanya.

Apa mungkin dia lupa kalo aku ada di sini..?, sialan setidaknya katakan sesuatu

"ehhh ,,ngomong ngomong klub apaan ini ...?" aku memutuskan untuk memulai pembicaraan

"ouu ya aku sampai lupa Naruto ada di sini .."dasar iblis kau kau tidak bersungguh-sungguh kan

"jadi apa kau bisa jelaskan kegiatan apa yang klub ini lakukan...?"

"Hinata..!, panggil aku dengan nama itu sedikit menyebalkan teus memanggil dengan sebutan kau, kamu.."dia mengatakan dengan nada menyebalkanya,jadi itu yang kau permasalahkan, setidaknya beritahu dulu klub apaan ini iblis.

"hh..Hinata..." aku memanggilnya seperti yang dia inginkan

"apaan tuh jijik banget, mukamu memerah seperti om om mesum.." sialan bagaimna aku tidak malu ini pertama kalinya ada yang meminta hal seperti itu semenjak kepindahanku.

"aku tau kau terlihat seperti berandalan, tapi aku tidak tahu kalo kau juga orang mesum."

"aku bukan orang mesum, dan lagi jangan panggil aku berandalan.." aku membentaknya, peduli setan dia akan memberikan reaksi apa aku benar benar sudah bingung berhadapan dengan orang sepertinya

"ohh ya kalo ngomong soal tujuan klub ini."dia tidak menghiraukan bentakanku dan melajutkan kata-katanya dengan serius jadi aku putuskan untuk mendengarkanya.

"bukankah dari moto klub ini saja sudah terlihat, untuk mencari teman kan..!" dia mengatakan itu seolah hal ini sepeti hal yang sudah jelas

"huu..h. bukankah kau sendiri bilang mencari teman itu tidak mudah..?" aku mengataknya dengan sedikit ragu, karena aku benar benar terkejut dengan tujuan klub ini.

"aku tidak terlalu masalah dengan tidak mendapatkan anggota, setidaknya kita mendapatkan ruangan yang cukup nyaman dan jauh dari keramaian kan..?" sudah ku duga dia hanya menginginkan ruangan ini saja, apa selanjutnya kau akan pesta teh di sini dengan teman udara mu..?

"jadi kita hanya akan diam dan menggunakan ruangan ini seenaknya saja begitu..?" setidaknya itu yang kau lakukan untuk saat ini kan..?

"untuk hari ini kita akan menyebarkan poster perekrutan klub, untuk posternya aku sudah membuatnya,"dia kemudian mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam tasnya dan menunjukanya padaku.

Klub Tetangga

Kami klub Tetangga atas nama kemasyarakat sosial modern, bersama-sama bertujuan untuk mencari hal apa yang semua orang butuhkan untuk membiasakan diri di lingkungan masyarakat dan teman untuk itulah tujuan utama masyarakat sosial modern yang sebenarnya..!

Setidaknya Itulah yang poster itu katakan, dan jangan lupa gambar seseorang atau sesuatu yang bergandengan tangan dengan beruang atau mahluk sejenisnya di bagian bawah yang cukup besar, karena gambarnya seperti siluet aku tidak terlalu yakin mahluk apa itu.

"huuh apaan dengan poster ini, kenapa tujuanya lebih tidak jelas dari moto klub ini sendiri." aku pun meminta penjelasan dari poster konyol klub ini

"bacalah satu kata dari setiap barisnya bodoh." aku pun melakukan seperti apa yang dia katakan di situ terulis 'Kami mencari teman' apaan-apaan memangya ini jaman peperangan sehingga semuanya harus di sampaikan dalam kode atau bahasa tersandi lainya...!

"bukankah tinggal tulis langsung tujuanya akan mudah di mengerti oleh orang lain..?"setidaknya aku harus memberikan pendapat bukan.?

"bila kita mengatakanya secara langsung itu malah akan terlihat kita seperti tidak bersungguh-sungguh, dan kemungkinan orang yang memiliki teman atau orang populer akan memjadikanya bawan lawakan akan cukup besar, setidaknya pikirkan dulu apa yang ingin kau katakan.!"benar juga bila kita tulis kami mencari teman itu bukankah sama saja seperti langsung meminta seseorang dalam hal ini anggota baru untuk menjadi teman dengan orang yang baru mereka temui

"entah kenapa untuk hal seperti ini kau cukup hebat ya.." tanpa sadar aku memujinya.

"baiklah aku menyerahkan urusan posternya untukmu, aku masih ada urusan klub sebentar."

"oh ya... pastikan berada di tempat yang tidak terlalu mencolok..." Setelah mengatakan itu dia menaruh buku yang dia pegang sedari tadi di atas meja dan pergi meniggalkanku dengan lembaran lembaran poster klub tetangga.

Akhirnya aku perkeliling untuk menempelkan poster klub Tetangga. Karena ini pertama kalinya aku melakukan hal semacam ini jadi aku mencari papan di mana biasanya banyak poster semacam ini tentang ajakan untuk bergabung dengan klub atau organisasi lainya,

Setelah semua lembaran poster terpasang dan habis, walaupun aku tidak mengira akan secepat ini, yahh memang tidak terlalu banyak sih jumlahnya hanya berjumlah 6 buah kalo aku tidak salah mengingatnya jadi aku menempelkan poster tersebut ke papan terdekat yang aku temui, bukankah Hinata bilang jangan di letakkan di tempat yang terlalu mencolok jadi kurasa aku melakukan sesuai kemauanya. Karena aku sudah melakukan tugas klub pertamaku aku memutuskan untuk kembali ke ruangan klub.

Sampai di depan ruang klub aku memutar knop pintu dan membukanya, saat itu aku melihat Hinata sedang membaca buku di kursi paling ujung yang beredekatan dengan jendela, kurasa dia menyukai tempat duduk itu, dia tidak mengatakan satu katapun jadi aku memilih untuk duduk di kursi yang sama saat pertama kali berada di ruangan ini...

...

Dia benar benar terhanyut dalam bukunya cukup lama tanpa ada pembicaraan sama sekali, aku jadi sedikit ragu klub ini akan mencapai tujuanya, bila memang sudah tidak ada kegiatan klub dari tadi kenapa tidak pulang saja itulah yang aku pikirkan, faktanya kau sudah mengambil waktu pulangku itu sedikit mengganggu ku jadi aku memutuskan untuk bertanya langsung padanya.

"ehh apa yang kita lakukan sekarang..?" akhirnya aku mengatakanya

"menuggu "..?

"menunggu..?, siapa ..?" aku langsung bertanya padanya, memangnya akan ada seseorang yang datang ke ruanga ini, apaa mungkin guru pembimbing...? memangnya guru macam apa yang ingin menjadi pembimbing klub semacam ini saat aku berada di pikiranku sendiri dia menjawab paertanyaan tadi.

"menuggu anggota baru tertunya.!"dia menjawab hal itu seakan mungkin saja ada yang bergabung, kemudian dia mengatakan seseuatau lagi seakan teringat seseuatu

"ahhh apa mungkin kau tidak menemplekan poster yang aku serahkan padamu tadi..?"

"ehhh tidak kok aku menempelkan semua posternya..!" aku langsung membantah tuduhanya barusan

"baiklah aku mengerti, kalo memang begitu berarti kita hanya perlu menunggu saja kan,,?, selagi itu kau bisa melakukan hal yang kau sukai di ruangan ini ...!" setelah mengatakan itu dia kemudian membaca bukunya lagi seperti tak ada hal yang terjadi,benar benar hal yang gak berguna sama sekali

karena cukup bingung apa yang harus aku lakukan aku memutuskan mengikutinya membaca buku aku mengambil tas ku dan mengeluarkan buku dan ikut membaca, kurasa ini akan memakan waktu yang cukup lama kurasa tidak apa apa karena sesampai di rumah mungkin aku juga hanya aka membaca buku atau bermain game, dengan kata lain aku benar benar memiliki waktu luang yang tak terbatas sehabis sekolah.

jadi ikut dalam klub seperti ini tidak terlalu menyita waktu ku, kurasa aku akan berada di klub ini cukup lama, mungkin...