Based on The Dream Traveller by Gemscribble

...

Lagi-lagi mimpi yang sama untuk kesekian kalinya dalam sebulan belakangan ini.

Jimin bukan tipikal orang yang dengan gampang mengingat mimpi. Pernah ingat, tapi yang diingat justru mimpi sekitar dua minggu lalu, itu pun mimpi yang sama sekali tidak penting.

Tapi di sini, bukan perihal mimpi seperti itu yang akan dibahas. Melainkan tentang bagaimana seorang Park Jimin yang biasanya langsung lupa pada kebanyakan mimpinya, akan ingat dengan jelas pada satu mimpi yang sama dalam sebulan ini. Mimpi yang hampir setiap malam mendatanginya.

Mimpi yang frekuensi kemunculannya melebihi mimpi-mimpi iseng yang pernah dialaminya.

Tapi mimpi yang satu ini benar-benar sering, malah kelewat sering.

Jimin sampai hafal susunan dari mimpi itu, dari mulai membaca doa sebelum tidur, menutup mata, lalu semua bayang-bayang sebelum tidur yang biasanya muncul malah berubah buram, terus seperti itu untuk beberapa saat sampai tiba-tiba ada setitik cahaya yang muncul dan semakin lama semakin terang. Cahaya itu kemudian berubah sangat amat menyilaukan, mengharuskan Jimin memejamkan matanya erat—bahkan dalam mimpi sekalipun—, dan di situlah inti mimpi yang dialami Jimin.

Seseorang dengan rambut hitam sekelam malam yang kontras dengan kulitnya tiba-tiba muncul, tepat saat Jimin berusaha membuka mata, orang itu sudah akan berdiri di depannya dengan jarak yang selalu sama dan menatapnya dengan mata hitam paling jernih yang pernahdia lihat.

Anehnya, orang itu sama sekali tidak pernah bersuara. Hanya muncul dan memandangi Jimin begitu saja.

Tapi sebelum tahu bagaimana kelanjutannya, mimpi itu hilang. Menyebalkan memang, diberi ingatan untuk mengingat bagaimana mimpi itu bermula—walaupun benar-benar tidak masuk dinalar—, tapi tidak pernah bisa mengingat bagaimana mimpi itu berjalan. Dan tahu-tahu, berakhir. Selalu seperti itu. Padahal pada kenyataannya, kita tidak akan bisa menebak bagaimana mimpi itu berawal dan berakhir.

Belakangan ini, sebelum mimpi itu menghilang seperti biasanya, ada yang mulai berubah dari orang yang ada di sana. Dia masih memandangi Jimin sama seperti sebelumnya, masih tidak bersuara juga, tapi bibirnya mulai bergerak membuka. Seakan memberi isyarat kalau dia bukannya tidak bisa bicara atau bersuara, tapi belum. Jimin rasa, tidak akan butuh waktu lama untuk orang itu mulai bersuara, diingat dari progress yang dia punya setiap kali muncul di mimpi Jimin. Belakangan juga, dia akan melangkah mendekat, menatap Jimin dengan sorot mata yang terlalu rumit untuk dipahami oleh otak-tidak-mau-bekerja-keras Jimin, apalagi hal itu terjadi di dalam mimpi. Lalu dia mulai mencoba membuka mulut, seperti ingin mengucapkan sesuatu.

Kemarin malam adalah terakhir kalinya mimpi dan orang itu muncul, dan saat itu Jimin seperti mendengar sebuah suara yang dia yakin sekali berasal dari orang itu. Tidak terlalu jelas memang, tapi sekecil dan sekabur apapun suara itu, Jimin benar-benar hafal kata yang diucapkan oleh orang itu. Tidak lain tidak bukan, dia berucap, Jimin.

Gede rasa memang, tapi tidak mungkin Jimin segede rasa itu kalau dia tidak benar-benar mendengar. Dia yakin, walaupun yah...apa yang bisa dipercaya dari mimpi, sih.

Yang membuatnya semakin mengingat mimpi itu adalah, bagaimana visualisasi orang yang ada di dalamnya.

Sekali lihat, Jimin bahkan menyimpulkan bahwa dia bisa saja menyingkirkan posisi jeon Jungkook pada urutan 'Lelaki Paling Tampan Menurut Park Jimin'. Menggelikan sih, tapi Jimin serius, karena dia benar-benar tampan.

Tapi, setampan-tampannya orang itu, Jimin mulai merasa terganggu. Pasalnya, semakin lama dia semakin terasa nyata. Terlihat sangat realuntuk ukuran mimpi dan bagaimana seringnya mimpi itu muncul. Jimin jadi gila sendiri.

...

Haiiiiiii,

Aku lagi mencoba meningkatkan produktivitas menulisku yang tiba-tiba menyurut huhu. Jadi, di sini aku akan buat cerita yang-bukan buat sih, tapi lebih ke remake cerita dari kak Gems yang judulnya The Dream Traveller. Aku suka parah sama cerita itu, dan aku akan nyoba buat bikin versi YoonMin nya.

daaaaan, aku sudah dapet izin dari kak Gems untuk ngeremake cerita ini, jadi semoga suka ya.

mau minta saran, lebih baik dipublish di sini atau di wattpad aja ya?

gasuga