THE GAZETTE Fanfic
MIRAI NOOTO
Chap_; 1
Genre_; humor ( semoga )... Dll
Title_; Mirai Nooto
Summary_;
Reita, seorang siswa SMA biasa, dengan skill yang biasa, kehidupan biasa, dan wajah yang biasa-biasa saja, kecuali nusben yang dia pakai itu adalah gaya yang tidak biasa. Kehidupannya berubah drastis ketika dia menemukan sebuah buku yang terlihat biasa, namun punya sesuatu yang luar biasa.
WARNING ! Yaoi, tapi masih aman. hohhoo
Bisa dibilang aku terinspirasi dari anime deathnote, tapi aku ubah versiku sendiri. ^^)v
Happy Reading~
Sore itu, hujan deras melanda kota Tokyo sejak jam 12 siang. Semua siswa SMA Viskei berhamburan pulang ke rumah dengan menggunakan payung, sebagian menggunakan tasnya sebagai alat pelindung kepala. Dikoridor depan, berdirilah seorang siswa yang meratapi langit dan berdecak kesal, merutuki dirinya yang tidak membawa payung. Padahal Ka-san sudah menegurnya untuk membawa payung karna cuaca sudah tidak mendukung sejak pagi. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah jadi lontong. Dia terlalu meremehkan nasihat ibunya itu. Sebut saja siswa ini dengan nama REITA.
"kenapa masih bengong, Rei?" Reita menoleh ke sebelahnya dan mendapati classmate sekaligus bangkumatenya disitu *teman sebangku maksudnya*.
"kau tidak lihat cuacanya ?. Mana mungkin aku pulang dengan berhujan ria.. Besok seragamku masih dipakai" gerutunya. Temannya itu tertawa renyah lalu mengeluarkan sebuah payung hitam bermotif pikachu.
"kalau begitu,aku duluan ya. Ja ne~" ucapnya lalu pergi begitu saja. Tau siapa orang itu?. Makhluk bertubuh mini yang menjadi bangkumatenya Reita?. Yang pasti bukan tuyul, dia adalah Matsumoto Takanori. Atau biasa dipanggil Ruki.. Si siswa paling populer disekolah karna kepintarannya dan selalu menjadi number 1 disetiap mata pelajaran. Tapi dia kurang jago dalam hal olahraga karna dia tidak hobby berlarian kesana kemari, membuat lelah. Pantes aja badan lo ga mau tinggi,Ruk...
"anak itu, coba ngajak pulang bareng kan lebih enak didengar" gumam Reita.. Padahalkan arah rumahnya dan Ruki berlawanan -_- ...
Beberapa saat menunggu, hujan bukannya berhenti malah semakin deras. Ditambah dengan munculnya petir...
"lebih baik aku pulang. Menunggu hujan berhenti, sama saja menghabiskan masa remaja disini" Reita berlari menuju rumahnya yang jaaaauuuuh disana dengan bermodalkan tasnya sebagai pengganti payung. Sungguh malang nasibmu,Rei...
Reita berlari dengan sangat hati-hati agar baju putihnya tidak kotor terkena genangan air di jalan, terpaksa begitu karna seragamnya besok masih digunakan. Mau gimana lagi, dia cuman punya 1 seragam putih, dan kalau dicuci kemungkinan besar tidak kering sepenuhnya.
"hampir sampai" gumamnya dengan senang saat melihat rumahnya yang hanya berjarak beberapa meter lagi. Tiba-tiba saja, seseorang menubruknya dari belakang sampai dia tengkurep dijalan.
"eh?. Reita-nii?. Kalau jalan cepat dikit napa?. Kau tidak lihat hujan deras? " gerutu orang itu yang langsung lari meninggalkan Reita.
"SHOOOUUU !. BAKA OTOUTO !" teriak Reita dengan geram. Sudah main tabrak, ga minta maaf lagi.
"habislah seragamku" Reita meratapi seragamnya yang berubah warna menjadi coklat. Sudah susah payah berhati-hati, malah kotor.
Bruummm... Suara sebuah mobil. Reita mendongakkan kepalanya memandang kedepan. Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melewatinya dan menabrak genangan air yang langsung mengenai wajahnya Reita.
'astaga.. Sabar,Rei... Sabar' batinnya lalu berjalan dengan pasrah ke rumah.
"tadaima~" ucapnya sambil membuka pintu. Terlihat Shou yang asik mengeringkan rambutnya dengan handuk didepan tivi.
"hee?. Ada apa dengan wajah Reita-nii?. Celemot gitu?. Tambah jelek saja" celetuk Shou dengan tampang innocent lalu kembali menonton tivi sambil mengeringkan rambutnya. Kalau saja dia bukan adiknya Reita, sudah lama Reita membantainya sekarang.
"mentang-mentang ganteng daripada kakaknya sendiri." gumam Reita pelan sambil berjalan ke kamarnya di lantai 2. Mengambil handuk dan baju ganti, lalu segera ke kamar mandi.
Dari dalam kamar mandi, terdengar suara Ka-san yang misuh-misuh ga jelas diluar.
"kenapa lantai jadi kotor begini?"
"tadi Reita-nii habis berenang di comberan, makanya lantai kotor" dari suaranya, jelas sekali kalau itu Shou. Reita pura-pura ga denger, dia asik showeran dikamar mandi.
Saat sedang asik shampo'an, tiba-tiba air shower mati... Reita mengutak-ngatik kran shower -?-, tapi tetap saja tidak keluar air..
"Ka-san, kenapa showernya mati?" teriak Reita.
"hontou?. Mungkin airnya macet dijalan. Tunggu saja" sahut ibunya itu. Sejak kapan air bisa macet?..
Karna terlanjur pakai sabun+shampo, terpaksa Reita nungguin dikamar mandi. Dan sialnya, airnya baru ngalir setelah satu jam menunggu. Shampo dikepala Reita sudah jadi lumut gara-gara terlalu lama menunggu.
"Reita, kau mau makan malam sekarang?" tanya Ka-san saat Reita keluar dari kamar mandi. Shou sudah duduk dimeja makan dengan manisnya sambil memegang sendok dan garpu. *aneh, mereka makan pakai sumpit kan?*.
"hai.. Aku mau ke toilet dulu" sahutnya lalu berjalan ke toilet. Gara-gara mandi air hujan, dia jadi sakit perut.
Shou cekikikan begitu Reita sudah masuk ke toilet, bahagia sudah ngerjain kakaknya itu diluar rumah tadi.
Tiba-tiba... JGLEG !. Listrik padam..
"shou, ambilkan lilin diruang tamu ya?" ucap Ka-san sambil meraba-raba sekelilingnya.
"Hai" sahut Shou dan langsung berdiri dari meja makan. Untung saja hari masih belum terlalu gelap, jadi dia bisa sedikit melihat keadaan sekitar.
"KUSSSOOOOOOO !"mereka berdua terlonjak kaget mendengar teriakan Reita dari dalam toilet. 'kenapa dengan orang itu?' batin mereka.
Pukul 08 malam.. Hujan reda sejak 1 jam lalu. Semua warga kota Tokyo kembali beraktifitas walau hari sudah malam. Reita berjalan ditengah-tengah kerumunan orang disana, tanpa tujuan yang jelas. Terlalu lama dirumah bisa membuatnya stress, apalagi kalau melihat Shou, makin stress...
Reita sampai disebuah taman yang cukup sepi. Dia menendang-nendang kaleng kosong yang tak bersalah sama sekali sambil menggerutu ga jelas. Menggerutu karna kesialannya hari ini..
"kalau saja Shou tidak menubrukku, seragamku pasti masih bersih. Baka Otouto" Reita menendang kaleng itu dengan keras sampai terpental ke atas.
"lho?. Kemana hilangnya kaleng tadi?" gumamnya sambil celingukkan kesana kemari.
Syuuuttt, plukk.. Sebuah buku hitam lusuh terjatuh tepat diatas kepala Reita.
"itte~.. Nani kore?" diambilnya buku hitam itu. Dibolak-baliknya sebentar, lalu dibukanya halaman pertama. Ternyata ada tulisan dihalaman pertama. Kira-kira seperti ini tulisannya..
'Mirai nooto...
How to use it_;
*tulis nama dan sebuah kesialan kecil *besar juga boleh*, dalam waktu 1 menit kesialan itu akan menimpa nama yang tertulis di mirai nooto.
*mirai nooto hanya akan bereaksi pada orang yang wajahnya di ingat oleh si penulis. Orang lain yang punya nama sama, tidak akan terkena apa-apa.
*bagi yang menemukan mirai nooto, tidak boleh memperlihatkannya pada orang lain. Jika ada orang lain yang mengetahui mirai nooto, pemilik akan terkena kesialan sepanjang hidupnya'
Reita terkekeh pelan.. Dia mentertawakan isi buku itu, 'sungguh bodoh' batinnya.. Dan mentertawakan dirinya sendiri yang tidak mengerti bahasa inggris di Mirai nooto. Dia hanya mengerti kalimat yang diatas tadi.
Siapa bocah yang membuat buku seperti ini?.
Tapi, rasa penasaran bersarang dibenaknya. Buku itu terjatuh dari langit... Jangan-jangan seorang malaikat sengaja memberikan buku itu untuknya?.
Reita meletakkan Mirai nooto di meja belajarnya. Lama dia pandangi buku itu, rasa penasaran masih menghantuinya. Buku yang dipandangi pun hanya bisa diam. Daripada bingung, dia mengambil pulpen di laci mejanya. Menulis sebuah kalimat dilembar kosong buku itu.
'Suzuki Shou, terpleset dari tangga'
setelah menuliskan kalimatnya, Reita lagi-lagi terkekeh. Kenapa dia malah mengikuti hal bodoh buku ini?. Ditutupnya buku itu lalu pergi ke ruang tamu.
Disana sudah ada Shou yang asik tiduran disofa sambil nonton tipi.
"nonton trus.. Belajar sana" Reita duduk diatas kakinya Shou yang asik slonjoran di sofa. Diambilnya remote tivi yang tergeletak dimeja dan mengganti channel tipi.
"tidak usah menyuruhku, kau sendiri tidak belajar. Tidak belajar pun aku selalu dapat pringkat. Tidak sepertimu"
Reita menatapnya sinis.
"mou yamette,Shou. Berhenti mengejek kakakmu." tegur Ka-san yang sibuk cuci piring didapur.
"hai'" sahutnya dengan malas.
"lihat, Ka-san membelaku, bukan membelamu"
"sudah pasti begitu.. Kau kan anak Ka-san dan Tou-san yang paling dikasihani... Muka sudah pas-pas'an, skillnya juga. Kalau aku kan anak yang paling pintar, selalu juara, ganteng lagi"
"belagu lu !. Muka gitu aja sok !. " Reita ngacak-ngacak muka Shou dengan gemasnya.
"yamete, Reita-nii !. " teriak Shou yang berusaha melindungi wajah tampannya dari serangan Reita.
"kalian berdua !. Jangan ribut !" kali ini Ka-san berteriak dari dapur. Tapi 2 orang itu tetap saja ribut, asik jambak-jambakkan sampai terjatuh dari sofa. Gulung-gulung dilantai layaknya pegulat yang sedang bertanding. Shou langsung berlari saat berhasil lepas dari Reita.
"Reita-nii iri... Mukanya ga bisa nyaingin aku" ejek Shou sambil melet-meletin lidahnya.
"kusoo!" Shou langsung berlari menaiki tangga sebelum Reita menangkapnya lagi. Namun apesnya... BRUKK !. Dia terpleset di anak tangga ke 5 dan tengkurep ditangga dengan indahnya... Di waktu yang bersamaan Reita ngakak gulung-gulung melihat Shou terjatuh.. Akhirnya, terbalaskan juga dendamnya tadi.
Tiba-tiba terlintas sesuatu difikirannya... Shou terjatuh dari tangga?. Itu sama persis seperti yang dia tulis di Mirai nooto.
"apa mungkin..."
dengan segera dia berlari ke kamarnya dilantai 2. Dengan tampang innocent dia nginjak kaki Shou yang masih selonjoran ditangga.
"Itte~.. Baka Reita-nii !" teriak Shou, tapi tak dihiraukan Reita. Dia masuk ke kamarnya dan mengambil mirai nooto dimeja belajarnya.
"tidak mungkin.. Ini pasti hanya kebetulan" gumamnya.. Percaya atau tidak... Dua hal itu beradu dibenaknya...
"merasa ini hanya mimpi belaka?"sebuah suara mengejutkan Reita yang asik bengong. Dia berbalik menatap ke asal suara. dijendelanya, duduk seseorang -atau lebih tepat disebut sesosok- makhluk yang menyerupai manusia, tapi dia memiliki 2 sayap dibelakangnya. Malaikat? Bukan.. Jika malaikat,dia pasti berbaju putih dan bercahaya.. Berbeda dengan makhluk ini, dandanannya seperti emo. Apalagi celana jeans hitam dengan rantai yang menjuntai itu.
"siapa kau?" tanya Reita.
"aku pemilik buku itu" makhluk itu menunjuk buku yang dipegang Reita.
"malaikat?"
"hee?. Aku shinigami.. Bukan malaikat"
"oh,pantas saja. Tidak cocok disebut malaikat"
"apa kau bilang?!"
"iie, nande mo nai.. Uhm, ad- ada apa kau kemari?. Mau mengambil buku ini?"
"hmm,kalau ditanya begitu, jawabannya tidak. Kalau buku itu sudah jatuh ke tanganmu, artinya itu menjadi milikmu. Dan aku hanya menjaga buku itu. Jika saja ada orang lain yang mengetahui Mirai nooto,aku akan menghapus ingatan mereka dan kau tentang Mirai nooto. Dan kau bisa menjalani kehidupanmu yang penuh kesialan dengan tenang" jelasnya panjang lebar. Reita langsung sweatdrop mendengarnya.
"jadi...aku orang yang terpilih menjadi pemilik buku ini?" mata Reita berbinar-binar menatap Mirai nooto..
"tidak juga. Sebenarnya tadi aku sedang berkeliling mencari orang yang cocok menjadi pemilik mirai nooto. Tapi ada orang bodoh yang menendang kaleng sampai mengenai kepalaku, dan tanpa sadar aku menjatuhkan mirai nooto. Begitu aku turun, buku itu sudah hilang. Untung saja kau sudah menggunakannya, jadi aku bisa tau letak mirai nooto"
"bagaimana caranya kau tau?"
"kalau ada orang yang tertimpa sial karna buku itu,aku bisa mengetahuinya. Darisitu aku tau kau membawa mirai nooto ke sini"
"sou ka. Jadi, ini menjadi milikku kan?"
"dengan terpaksa kukatakan iya. Aku tidak bisa mengambil buku itu dan menghilangkan ingatanmu tanpa alasan"
Reita menyeringai, seribu ide muncul dikepalanya untuk menggunakan mirai nooto.
"siapa namamu?" tanya Reita.
"kau ingin tau namaku?"
"kau akan mengikutiku terus karna buku ini kan?. Mana mungkin aku berbicara denganmu tanpa tau namamu"
"hoo~ begitu.. Ku fikir karna kau mulai tertarik denganku"
Reita langsung merinding disko mendengarnya, perkataan shinigami ini terdengar menyeramkan, malah bau kemenyan...
"panggil saja aku Aoi"
TBC~
gomen kalo jelek... Ntar lanjutan'ny ku publish lg... :3 pendek banget yakk?. Ya iyalah, ini cuman prolog... :3… Makasih yang sudah mau baca,,, komen diterima xDv
