Warning : AU, OOC, gaje, ancur porak poranda

Disclaimer : Berani sumpah, Naruto bukan punya author

Take Me Out ala Akatsuki

SROOOTTT…..SROOOOOTTT

Hidan nyemprotin parfum beraroma 7 rupa, ada rasa mangga busuk, duren lapuk, kembang katuk, jambu kelutuk, pokoknya segala jenis wewangian terkutuk.

Rambutnya dikasih gel biar tetep rapi and mengkilat.

Disebelahnya, tampak Itachi yang lagi ngaca, tapi Cuma diem aja. Cuma melototin bayangan dirinya sendiri.

"Hmmm, dilihat dari sudut manapun gue emang ganteng," gumam Itachi dengan suara yang datar tapi tak mengurangi kadar kenarsisan dalam kalimatnya tersebut.

Hidan yang ada disebelahnya langsung sweatdropped.

"Gantengan gue kemane-mane kaleee…" Ucap Hidan cukup dalam hati saja (demi keamanan dan ketentraman dirinya sendiri).

Sementara tak jauh dari mereka ada Kisame yang lagi sibuk ngegosokin cream pemutih keseluruh tubuhnya, biar kulitnya putih, gak biru lagi.

Lain cerita dengan Deidara yang masih berada diruangan itu juga. Dari tadi dia anteng ngecat kukunya pake kuteks warna item.

Gak jauh dari dia ada Pein yang lagi ngelapin piercingannya satu-satu dengan penuh ketelatenan dan kesabaran tingkat tinggi.

Sementara Sasori laen sendiri, orang mah sibuk dandanin diri, dia malah dandanin boneka Hirukonya. Tuh boneka dilap ampe mengkilap, trus disemprotin parfum segala, padahal tuch parfum wanginya 7 rupa (coba tebak parfum siapa?).

Zetsu dari tadi cengo' aja ngeliatin temen-temennya mendadak centil. Dengan posisi super nongkrong kayak orang lagi boker diperhatiinnya satu-satu teman-temannya itu.

"Kenapa kita gak bisa ikutan ya?" Tanya Zetsu pada dirinya sendiri.

"Elo siech bego, harusnya kemaren lo gak usah ngaku kalo kita tuch kanibal. Jadinya gak lolos audisi, kan." Jawab Zetsu.

"Iya, gue jadi nyesel, di antara semua anggota Akatsuki Cuma kita doank yang gak lolos audisi," Ucap Zetsu

"Heu-euh, bahkan si Tobi yang autis kritis aja bisa lolos, Komentar Zetsu sambil ngeliatin Tobi yang lagi nepuk-nepukin bedak di rambutnya (?).

"Padahal kita gak jelek-jelek amat, jelekan juga si Kakuzu. Tapi heran kok dia bisa masuk ya?" Zetsu masih bingung. Pandangannya dialihin ke Kakuzu yang sedang asyik ngitungin duit.

WATIIII eh WAIIITTTT

"Ada acara apa niech? Kok Akatsuki jadi pada centil gini siech? Trus audisi apaan yang diomongin Zetsu?" Author pura-pura bego.

"Mereka tuch lagi ikutan acara cari jodoh yang tayang tiap hari Jum'at di Indosiar, judul acaranya Take Me Out" jelas Konan yang tiba-tiba dah nemplok disebelah author. Author kaget.

"Truz kenapa lo gak ikutan?" Author masih pura-pura bego.

"Khan lo yang nyuruh gue biar gak ikutan, dasar author rese lo! Masa gue gak perform siech di fic ini?"

"Emang ceritanya lo lagi kemana? Kok bisa-bisanya ngijinin Pein ikut acara gituan?" Author keukeuh sumeureukeh pura-pura bego.

"Kok malah nanya gue siech? Khan elo authornya, gue bungkus juga lo pake kertas!" Konan ngamuk.

Author ngibrit.

Back to the story

"Para jombloers yang ada di Konoha inilah acara yang akan membawa Anda keluar dari kesendirian Anda. Inilah dia TAKE ME OUT. Kita sambut pembawa acara yang dapat meluluhlantakan hati para wanita, Chouji Akimichi!"(A/N: Author lupa openingnya Take Me Out tuch kayak gimana. Jadi Author mengarang bebas aja, harap maklum ya :D).

Keluarlah seorang cowok subur berpakaian jas abu-abu dengan celana panjang warna merah taik kuda *emang ada?*. Ditangannya ada sekantung kripik dan tentu saja sebuah microphone.

"Hai pemirsa mmm..mmm jumpa lagi bersama saya Chouji Akimichi dalam acara Take Me Out. Seperti biasa saya tak sendiri malam ini karena saya ditemani partner saya yang cantik mmm…mmm…Shizune!" Pria itu ngomong sambil ngunyah.

"Malam semuanya! Saya juga sudah ditemani madam cinta, madam Tsunade!. Bagaimana pendapat madam, apa yang akan terjadi malam ini?" Tanya cewek bergaun pengantin (?) bernama Shizune.

"Hmm, banyak. Malam ini hewan nocturnal akan keluar nyari makan, terus kebanyakan orang akan tidur, kecuali yang emang pengen begadang. Trus kira-kira jam 5 subuh nanti matahari akan terbit," Jawab madam Tsunade yang malam itu tampak anggun dalam balutan kebaya penuh payet di bagian dadanya. *sebenernya niech acara take me out apa kondangan siech?*.

Shizune sweatdropped mendengar jawaban madam Tsunade yang ajaib.

"Ok, eh..anu…baiklah pemirsa kita kembalikan ke Chouji!" Shizune masih belum sadar dari pengaruh ajian asal jeplaknya madam Tsunade.

Chouji yang udah dipanggil gak ngerespon apa-apa. Dia berdiri membelakangi penonton sambil ngemil nasi sebakul, 1 ekor ayam panggang lengkap sama lalapannya dicoel sambel terasi…hmmmm maknyus *author emang lagi ngidam pengen ayam panggang, hehe*

"Chouji!!!" Shizune mengerahkan segenap tenaganya untuk memanggil Chouji dan gak perlu waktu lama, Dia pun berhasil menarik perhatian Chouji setelah sebuah grand piano mendarat tepat disamping Chouji, Cuma kurang 1,76 cm lagi.

Chouji langsung nengok meskipun mulutnya masih ngunyah dan mukanya belepotan.

Penonton langsung sweatdropped.

"Ok, terimakasih Shizune-chan," Chouji ngedipin matanya sebelah. Shizune langsung kebelet muntah.

"Baiklah sekarang kita perkenalkan dulu ke 30 gadis cantik untuk malam ini, gadis cantik datanglah!"

Tiba-tiba asap putih mengepul dan tercium aroma wewangian *kali ini wangi beneran bukan aroma parfumnya Hidan, hehe*.

Lalu muncullah 30 ekor eh orang gadis cantik dari balik kepulan asap.

"Selamat datang Sakura, Ino, Temari, Tenten, Hinata kalian tampak cantik malam ini," Chouji ngabsen 5 gadis pertama yang memasuki panggung. Gadis-gadis itu masuk dengan langkah yang anggun, bahkan ada yang lambe-lambe gaje ala miss universe segala.

Penonton langsung kebelet boker.

"Berikutnya Anko, Kurenai, Guren, Matsuri, Chiyo-baasama silahkan naik," Kelima cewek (tepatnya 2 cewek, 2 tante, ama satu nenek-nenek) yang disebut langsung naek ke atas panggung.

"Masih ada lagi, berikutnya lima gadis cantik yang saya sebut, harap naik," Chouji masih ngunyah keripiknya yang tadi belum abis.

"Karin, Katsuyu, Tayuya, Orochimaru, dan Ms X, silakan naik!" Chouji teriak dengan penuh semangat. Tampak 2 batang cewek, 1 biji siput, 1 butir kuntilanak dan sejumput makhluk pake topeng gaje *tapi bukan Tobi* naek ke panggung. Suasana jadi mencekam.

"Masih ada 6 orang lagi yang tersisa," Chouji ganti ngemil ayam panggang setelah keripiknya abis.

"Lho bukannya seharusnya masih ada 15 orang lagi?" Shizune meralat.

Chouji gak ngeh, masih anteng ama ayam panggangnya.

Sebuah kamera plus kameramannya melayang dan jatuh di dekat Chouji, Cuma kurang 1,004 cm dari tempat Chouji berdiri.

Dengan muka yang tenang, Chouji menjawab pertanyaan Shizune.

"Soalnya 2 peserta mengundurkan diri karena sakit diare gak sembuh-sembuh, 2 peserta menghilang tanpa jejak, 5 orang terinfeksi hama dan sisanya tinggal 6 orang inilah mereka!"

"Sasuko, Shikamari, Lee, Narita, Kibi, dan Neji!" *Maafkan author gak bisa nyari nama yang lebih feminine, hikz hikz*

Kelima cewek itu pun naek ke panggung.

Penonton kaget liat muka mereka yang lebih mirip cowok pake baju cewek *emang iya*.

But who's care yang penting acara lanjuuuttt!!!

"Lo yakin gak bakal ada yang tau kalo kita cowok?" Bisik Neji ketika dia ngelewatin Chouji.

"Tenang aja, make-up kalian OK kok, gue aja gak nyangka kalo lo cowok,"

"Ngapain siech pake nyuruh kita nyamar segala, kalo ketauan khan gue bisa nyontreng *emangnya pemilu* nama klan gue, Klan Hyuuga gitu lho," ucap Neji lagi masih sambil berbisik.

"Soalnya kita udah kehabisan stock cewek," Jawab Chouji.

"Eh, Neji geblek ngapain lo pake ngomong segala, penonton khan jadi pada tau," Ucap Naruto eh Narita.

"Ya gaklah, orang gue ngomongnya pelan-pelan kok," Neji berjalan menuju mejanya yang ada disebelah Naruto eh Narita.

"Pelan dari Hongkong, nyadar gak sich kalo lo ngomong tepat di depan microphone? Jangankan penonton di studio, semua orang di Konoha jadi tau. Mau ditaro dimana harga diri gue sebagai Uchiha," Protes Sasuke yang ganti nama jadi Sasuko.

Neji baru nyadar kalo posisi microphone yang lagi dipegang Chouji emang ngadep ke kuping kanannya, tempat dimana Neji tadi maen bisik-bisikkan ma Chouji.

"Mampus gue!" Gumam Neji.

XoxoxoxoxoX

"Baiklah para pemirsa, ke 30 minus 9 orang gadis cantik sudah berkumpul, tapi masih ada yang kurang., saya lupa belum minum." Ucap Chouji sambil minum 1 gelas es kelapa muda…ahhhh…segar!!!

GUBRAAAKK

Penonton kebelet pingsan.

"Oke, ada satu hal lagi yang kelupaan. Kok panggungnya masih gelap? Lampu nyalakan..!!"

SREEEETTTT

Ke 30 lampu dimeja para peserta pun menyala.

"Baiklah tanpa membuang waktu lagi marilah kita panggilkan peserta pertama. Cowok single, perlihatkan dirimu!" Selesai ngomong gitu dari belakang panggung tampak sosok misterius yang Cuma keliatan bayangannya aja. Lama-lama tirai diangkat dan tampaklah seorang cowok tinggi, kurus dengan rambut putih keperakan, pake jubah item motif awan merah, bagian dadanya kebuka, menonjolkan keseksiannya ehm ditangan cowok itu ada sebentuk tasbih. Cowok itu pun maju kedepan sambil komat-kamit ngitung tasbih diiringi tepukan tangan para penonton dan peserta. Tak lupa diiringi juga dengan aroma semerbak 7 rupa wewangian terkutuk yang telah disemprotkannya.

"Hidan-san, apa kabar?" Chouji basa basi.

"Baik, sehat wal'afiat," jawab Hidan.

"Baiklah gadis-gadis silakan tentukan pilihanmu!"

Satu lampu mati, 2 lampu mati, 3,4 ,5….19, sisa 3 yang masih nyala.

"Wah ada apa ini?"

"Sakura-chan kenapa kamu mematikan lampu?" Tanya Shizune yang udah nemplok sebelah Sakura.

"Gak level, kayaknya kere," Jawab Sakura pedes.

"Wah tampaknya kamu terlalu cepat menilai, bukan begitu Hidan-san?"

"Hiks…hiksss." Hidan gak ngejawab, dia malah mewek.

""Mari kita lihat keseharian Hidan-san"

"Gak usah! Gue udah muak dengan acara ini, ceweknya matre semua!" Hidan ngamuk.

"Akyu enggak kok," celetuk Orochimaru yang masih nyalain lampu.

"Iya, tapi muka lo kayak setan," gantian Hidan yang ngejawab pedes.

"Kalo gitu pilihlah aku jadi pacarmu, kupasti setia menemanimu jangan kau salah pilih yang lain, yang lain belum tentu setia jadi pilihlah aku," Senandung (?) seorang cewek mungil dengan gaya centil.

"Kagak, lo lebih cocok jadi nenek gue kali,"

Cewek mungil bergaun ijo langsat itu langsung cembetut. Btw namanya Chiyo-baasama.

"Kalo gue gimana?" Tanya sebuah suara merdu.

"Hidan berpaling ke arah suara itu dan dia pun ternganga. Terpesona dengan pemilik suara merdu itu. Saking terpesonanya dia, keluarlah sabda berikut.

"Enak aja, lo mau gue jadiin seafood? Dasar siput tidak berperikesiputan!" Mendengar sabda Hidan, Katsuyu pun mewek.

Hidan pun ngibrit. 3 orang yang masih nyalain lampunya (Orochimaru, Chiyo-baasama, Katsuyu) langsung matiin lampunya.

Chouji sempat bengong menyaksikan kejadian barusan tapi konsentrasinya balik ke100% setelah dia minum M****E dan makan nasi 2 bakul.

"Baiklah, jangan khawatir, kita masih punya banyak cowok single untuk kalian gadis-gadis cantik. Marilah kita sambut, inilah cowok single kedua kita.."

Sama seperti yang pertama, cowok inipun berdiri dibelakang panggung. Yang keliatan Cuma bayangannya aja. Sedikit demi sedikit tirai pun terbuka dan tampaklah sosok cowok macho, postur tubuh tinggi gede, bajunya sama ama cowok yang pertama, jubah item motif awan merah. Tapi cowok ini jauh lebih mencolok ketimbang cowok yang pertama coz warna kulitnya itu lho. Gak nahan, biru muda coyy!! (A/N: Tadi dia kan habis pake cream pemutih). Cowok bertampang hiu itu langsung nyengir.

"Kemarilah Kisame-san," Chouji memanggil Kisame.

Kisame berjalan petantang-petenteng dengan gaya sok keren dan hasilnya seluruh lampu pun dimatikan oleh cewek-cewek, bukan hanya peserta tapi penonton juga(?).

Kisame langsung bablas keluar panggung tanpa nengok-nengok lagi. Matanya berkaca-kaca. Kisame pundung dan memutuskan untuk menyesali kebodohan cewek-cewek yang nggak memilihnya itu di laut bareng temen-temen ikannya.

"Selamat tinggal para perempuan jahanam, kalian memang gak pantes buat gue, cih," ucapnya sebelum menghilang dibalik panggung.

"Hmm..sudah dua orang cowok single yang tetep single. Kita lihat bagaimana peruntungan cowok single ketiga, cowok single tunjukkan dirimu!" Ujar Chouji yang untuk kesempatan kali ini Cuma makan kue aja, kue pengantin yang tingginya 3 tingkat.*tuh khan ni Take Me Out apa kondangan siech?*

This time agak berbeda, muncul kepulan asap dan tiba-tiba ditengah panggung berdirilah sesosok pria. Bajunya jubah panjang warna item dengan motif awan merah. Rambutnya item, panjang, dikuncir kebelakang. Matanya juga item, kulitnya juga item, eh nggak ding kulitnya putih bersih. Cakep lagi. Tau donk siapa. Ya, Itachilah!

Semua cewek yang ada dipanggung langsung melting. 2 detik kemudian cewek-cewek itu jadi out of control. Ada yang teriak-teriak "marry me…marry me", ada yang ngejerit-jerit histeris, ada yang kejer-kejer terus pingsan, ada yang ngibar-ngibarin spanduk bertuliskan "You're Hot,", "Ai lep yu So Mac" *kapan bikinnya coba?* dan banyak lagi tingkah polah cewek-cewek yang jadi fans dadakannya Itachi.

"Itachi-san, tampaknya respon terhadap anda sangat hangat,"

"Hmmm"

"Oke, para gadis cantik tenang dulu tenang…"

PLOOOKKK sebuah celana dalam *ihhhh* mampir dimuka Chouji, disusul dengan lemparan bunga, coklat dan boneka, yang tentu saja sebenarnya ditujukan untuk Itachi.

"Siapa yang ngelempar ini?" Chouji ngamuk, beratnya naek 2 kuintal.

"Akyu, sorry ya, akyu salah lempar..kukukuku" Orochimaru senyam-senyum mesum.

Chouji kembali minum M****E untuk memulihkan konsentrasinya ke 100%. Setelah dapat mengendalikan diri kembali dia pun melanjutkan.

"Baiklah semua gadis cantik tenang dulu, sekarang saatnya kita liat keseharian Itachi,"

Semua cewek langsung teriak-teriak gaje *termasuk author*.

"Waduh, mampus gue, gue khan belom bikin video baru, video yang gue punya Cuma sejarah pembantaian klan gue, gimana niech padahal cewek-cewek dah ngebet banget ma gue. Bisa ilfeel mereka," gumam Itachi.

Sebuah video tentang pembantaian klan Uchiha pun diputar dan kesunyian mulai menghantui. Sepi, teriakan-teriakan tadi, suara jerit histeris para fans de el el, seolah hilang ditelan kengerian yang terpapar dalam video itu.

Setelah video itu selesai yang tersisa hanya diam sebelum akhirnya….

"WAAHHHH ITACHI-SAN I LOVE YOU!!!!"

Suara-suara gaje tadi kembali lagi.

"Lho kok?" Itachi bingung sendiri.

"Ternyata Itachi-san adalah actor yang sangat berbakat, lihat gak ada satu orang pun yang mematikan lampu. Wah, benar-benar beruntung,"

"Gue yang bego apa mereka yang bego? Cewek-cewek yang aneh," piker Itachi.

"Baiklah kita ketahap selanjutnya, tapi sebelumnya Shizune coba Tanya salah satu peserta,"

Shizune ngeloyor deketin Ino.

"Gimana Ino?"

"Wah Itachi-san emang tipe gue banget, dia ntuch udah cakep, keren, ganteng, seksi pokoknya gue banget dah," cerocos Ino.

"Iya, ya, coba gue gak jadi host pasti dia milih gue," Ucap Shizune dengan kepedean kelas kakap.

"Milih lo? Kagak salah? gak mungkin! Selama ada gue disini pasti dia milih gue! Secara gue kan cantiknya kemana-mana sedangkan elo?" Narsisme Ino naek 1 level.

"Gue kenapa dasar lo Ino-pig, pirang gila,"

"Diem lo cewek kagak laku, jelek, sok kecakepan,"

"Yang ada itu mah elo, ratu setan,"

"Diem lo monyet kudisan,"

"Dasar lo nenek lampir,"

"Lo kucing garong,"

"Tikus got,"

"Kambing conge"

"Blablabla…."

Kedua cewek itu meruskan pertarungan mereka sampe akhirnya keduanya berantem beneran, jambak-jambakan, guling-gulingan, pukul-pukulan, tamper-tamparan….

" Shizune-chan udah-udah jangan malu-maluin," Chouji berusaha melerai dari jauh, dia gak mau ikut kena tamparan, lemparan, tendangan, pukulan, jambakan de es be, disamping itu dia juga terlalu sayang untuk meninggalkan kue pengantinnya yang baru abis 2 tingkat.(?)

Setelah pertarungan hidup mati itu berakhir, acara yang telah molor selama 3 jam itu pun dilanjutkan.

"Baiklah tahap selanjutnya, Itachi-san silakan dekati gadis-gadis ini dan kalo ketemu yang kurang sreg, matikan saja lampunya. Tapi sisakan 3 ya," Ujar Chouji

Itachi diem aja, gak bergerak sedikitpun. Tapi aneh bin ajaib, lampu-lampu tiba-tiba mati satu persatu.

Mulai dari lampunya Ino, Sakura, Temari, Katsuyu, Tenten, Hinata, Chiyo-baasama, Kurenai……de es te ampe nyisa 3 orang doang. Mereka yang gak kepilih langsung nangis Bombay, lebaynya ada yang ampe ngibrit mau bundir *bunuh diri* dan membuat jumlah peserta pun berkurang.

"Oh, tampaknya Itachi-san udah nentuin pilihannya, sekarang sisanya tinggal 3 orang. Oke Shizune-chan coba Tanya mereka yang gak ke pilih,"

Shizune yang gaun pangantinnya udah amburadul sebagai hasil dari pertarungannya melawan Ino langsung mendekati Tayuya.

"Bagaimana perasaanmu setelah gak kepilih?"

Hiks….hiks…hiks…Hancur…hancur hatiku, hancur.. hancur hatiku," Tayuya mulai nyanyi lagu hancur hatikunya Olga.

Shizune sweatdropped.

"Sekarang kita Tanya Itachi, kenapa milih mereka bertiga," Ujar Chouji dengan muka belepotan cream kue.

"Alasannya……"

WAIIIITTTTTT

Mau tau alasan Itachi milih ke3 orang ini? Mau tau siapa aja yang dipilihnya?

Lalu bagaimana dengan nasib Akatsuki yang lainnya?

Tunggu jawabannya di chapter berikutnya…..

Huahahahaha…..*evilly laughter*

*Ditimpuk reader*

Kepada para reader yang budiman mohon jangan lupa untuk meninggalkan reviewnya. Kritiks and sarans are welcome. Sekarang author udah lebih tegar kok, setegar Rosa, jadi gak bakalan pundung dech, tapi kalo gak ada yang ngereview author pundung niech…

Hiks….hiks….Jadi jangan lupa review yah!!!^^

Thanxs Minna-San