Allo, fandom AssClass! Udh baca chapter terbaru manga AssClass? Yang belom cepetan baca, hehehe /?
Ameru balik lgi dengan fanfic KaruNagi neh. Agak bingung juga mo bkin crita kea gmn, tpi maunya bkin multichapter… soalnya Ameru belom pernah bkin multichap di fandom ini. Smoga reader-sama smua suka :D
.
.
COINCIDENCE
Genre : Romance/Friendship
Rate : T…?
Pair : KaruNagi, pair lain nyusul
Setting : AU, 4YL! Time, College!time, anggap aja dosennya Korosensei lol
Warnings : Typo(s) , OOC, bahasa vicky, roman dan humor gagal, grammar ancur, gaje, amburegul, emeseyu, de-el-el
.
.
#HappyReading!
.
.
Ansatsu Kyoushitsu/ Assassination Classroom © Matsui Yuusei
FanFiction © 30th AssassinTarget. Ameru
.
Awal dari kisah ini adalah sebuah kebetulan.
—Kunugigaoka University—
Mentari mencumbu horizon. Langit memerah hangat. Mengantarkan orang-orang untuk pulang ke kediaman masing-masing, sambil menunggu bulan meraja.
"Karma!" Yang dipanggil hanya menelengkan kepala.
Yang memanggil, Isogai Yuuma. Salah satu teman Akabane Karma, lulusan SMA Kunugigaoka. Semester tiga jurusan ilmu sosial. Penampilan wajah yang kelewat manis untuk garis wajah laki-laki. Mata emasnya selalu memancarkan sinar antusiasme.
Agak dibelakang Isogai, Maehara Hiroto, satu jurusan dengan Isogai. Perawakan lebih manly dan selalu menjadi buah bibir di kalangan wanita di universitas. Selalu menempel dengan Isogai seperti saudara siam, dan hanya Karma yang tahu hubungan mereka yang bukan sekedar teman.
Uhuk.
"Ada apa, Isogai?" Karma baru buka mulut saat sosok ikemen berjarak kurang dari semeter.
"Hey, kau langsung pulang? Mau mengerjakan tugas bersama?" Tawar Isogai, lengkap dengan senyum sejuta dollar.
Karma memiringkan kepala, pose berpikir, "Hem, maaf, ya, lain kali saja…" Jawabnya, senyum Isogai luntur, "Lagipula aku sudah mengerjakannya saat istirahat tadi…" Lanjutnya.
Maehara muncul, "Sudah selesai?! Wah, pinjam, do—UKH!"
Isogai menyikut perut Maehara. Yang disikut memberi tatapan apa-maksud-sikutanmu-itu.
"Kau sudah janji akan mengerjakannya bersamaku, " Isogai berujar, Maehara kicep. Isogai ngambek, "Kalau begitu sayang sekali. Tapi tidak apa, kami pulang duluan." Lanjut ikemen sambil menarik lengan Maehara agak keras.
"Tunggu, Maehara!" Panggil Karma.
"Ya?"
Karma mendekat, mendekati telinga Maehara, "Kalau sudah selesai, langsung pulang. Jangan 'main' dulu. Ingat, besok ada ujian…" Ujarnya lengkap dengan senyum seringai.
Karma lalu melenggang pergi.
Isogai semerah tomat. Maehara senyum nista.
.
.
—Kunugigaoka Railway Station—
Karma menatap bosan rel kereta yang masih lowong. Ia ingin cepat pulang dan menyelesaikan game-nya. Ia melirik jam tangannya. Keretanya baru akan tiba sepuluh menit lagi. Karma membuang napas lelah. Kehidupan universitas memang dua kali lebih melelahkan dari hidupnya semasa SMA.
Mata pucat Karma menyapu pandangan, melihat orang-orang masuk dan keluar dari kereta. Terburu-buru, penuh kesibukan. Hidup yang terkesan membalap.
Karma bosan.
Merasa tenggorokan kering, Karma memutuskan membeli minuman. Bangkit berdiri dari bangkunya, ia melihat Vending Machine nganggur, lantas mempercepat langkahnya. Kerumunan orang makin menjadi. Sial, Karma paling benci keramaian.
'Ah, itu dia—'
Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti tepat dua meter dari Vending Machine.
Karma melihatnya. Cukup jelas dan mencolok karena rambut birunya melambai di antara lautan manusia yang tengah mengejar kereta. Helaian biru langit itu berkibar indah, lembut sekali. Garis wajah itu, bahkan mengalahkan garis wajah Isogai. Dua kali lebih manis. Keping aquamarine itu sedalam lautan, meneduhkan.
Karma melongo. Ia tidak peduli akan tatapan aneh orang-orang yang melewatinya, seakan Karma baru saja bertemu hantu. Karma masih terus memperhatikan sosok yang bersinar dimatanya itu, berjalan perlahan, mengecek jam tangannya, lantas berjalan kembali. Mungkin ia akan naik kereta.
Kemudian manik pucat Karma menyadari sesuatu dari orang itu. Jaket yang dikenakan orang itu… adalah jaket design dari universitas Karma.
Bingo!
Bibirnya menekuk ke atas, tersenyum miring. Si rambut biru telah menghilang di antara kerumunan. Meninggalkan Karma yang terdiam ditengah kerumunan.
"Kutemukan kau, malaikatku."
Hari-hari Karma akan lebih berwarna.
.
.
To : Isogai Yuuma
From : Akabane Karma
Subject : -
Sepertinya aku jatuh cinta.
.
==TBC==
Yaampun gaje banget ini hahaha :"D
Jadi critanya Karma belom kenal Nagisa. Cuma tau satu universitas. Idenya mandet nih, Cuma bisa sampe sini aja :' padahal biasanya words bisa ampe sribu /malang/
Tpi Ameru tetep ngucapin makasih—banget—buat smua reader-sama yg udh baca, fav, dan follow. Usahakan Ameru apdet cepet yaa hehehe /padahal bentar lgi mo UN/
