Sudah kebiasaannya sejak setahun yang lalu. Pada malam hari yang dingin, luhan akan memakai sweater rusa yang akan menenggelamkan badan mungilnya dengan kentang goreng dan susu panas. dia akan duduk dipangkuan sehun dan bersandar didada pria itu.

Sehun mengingat itu dan sama sekali tidak keberatan tentang itu. Namanya juga cinta.

"Aku ingin berkebun!" Itu adalah suara luhan.

"Tidak ada tanah disini, ingat? Kita tinggal diapartemen" sehun masih sibuk menatap layar televisi yang ada didepan mereka.

"Aku ingin memasak!" Luhan mengatakan itu dengan harapan sehun akan mempertimbangkannya.

"No, aku tidak suka dengan rencana yang akan membakar dirimu sendiri" melirik luhan sekilas.

"Aku ingin hewan peliharaan kalau begitu" sehunnya baik. Sehunnya baik. Se—

"Kau? Yang benar? Kau ceroboh. Aku bahkan tidak percaya kau bisa menjaga dirimu sendiri"

betapa menjengkelkannya jawaban pria itu.

"Tapi aku mau!" Luhan memulai argumennya.

"Mau apa?"

"Mau kucing"

"Kau punya satu kalau begitu"

"Mana?"

"Diriku"

"Aku mau yang lucu dan imut"

"Oh, jadi kau tidak mau diriku? Aku selingkuh dengan jongin saja kalau begitu"

"Kyungsoo akan memotongmu jika kau melakukannya"

"Aw~ takut. Jongin akan melindungiku" mengatakan itu dengan wajah datarnya. Sehun terlihat seratus ribu lebih menyebalkan dari sebelumnya.

"Kau begitu aku yang akan memotongmu!"

"Dengan pisau?"

"Ya! Dengan pisau daging yang tajam dan besar" mata luhan dibuat buatnya menjadi melotot untuk menakut nakuti sehun.

Ya, luhan memang cukup bodoh untuk menyadari kalau itu benar benar tidak berguna.

"Jangan"

"Kenapa? Kau takut?!" Luhan menatap sehun sebal.

"Ya, aku takut sekali"

"YA KAU MENYEBA—" luhan berteriak, tetapi suaranya langsung menggantung diudara ketika sehun melanjutkan ucapannya.

"Takut jika kau akan melukai jari jari cantikmu. Kau tahu? Luhan dan benda benda tajam itu bukanlah teman akrab" lanjut sehun, pria itu mengambil remote televisi dan mengganti channel.

Luhan menatap sehun penuh arti dan dengan cepat menyambar bibir sehun, sehunnya manis dengan caranya sendiri kadang. Itu muncul secara tiba tiba dan membuat luhan merasa akan meledak.

Itu gerakan spontan dan tidak benar benar mengejutkan sehun.

Seusai kecupan manis itu sehun langsung tertawa terbahak.

Hal yang jarang terjadi. Tapi bukan yang pertama kalinya.

Luhan menatapnya polos dan kebingungan.

"Sehun kenapa?" Tanya pria lebih pendek. Sehun mendekatkan wajahnya pada luhan. Ia juga menangkup wajah cantik itu dengan kedua telapak tangannya yang besar.

"Yang tadi itu terasa seperti anak ayam mematuk bibirku"

Seketika Luhan menjadi datar dan ia langsung menendang sehun dengan anarkis sampai sehun jatuh terjungkal.

Suara tawa itu makin keras dan terdengar makin menjengkelkan.

oOo

Halo^^. Ini cuma drabble tidak jelas yg saya buat krna kebosanan yg luar biasa. Tidak jelas krn yg bikin orng amatiran macam saya hehe ╥﹏╥

Saya juga lagi menyibukkan diri. Ya sebenarnya saya itu udh cukup sibuk sih sma tugas yg kek kasih ibu →_→ tak terhingga sepanjang masa. saya perlu pengalihan dri rolepayer buahahaha/dimanamanacurhatteros/?

Oke last, review^^?