claiming from Nakamura Shungiku

Europe! Europe! Sweet!

Misaki Takahashi & Usami Akihiko [Usagi-san]

Humor & Romance


Tiba –tiba Usagi-san mengajakku pergi ke Eropa, padahal kan.,.,

Europe! Europe! Sweet!

~Day 0~

Misaki Takahashi, 21 tahun, menjalani hidup yang biasa – biasa saja [dipikir dengan tidak baik - baik]. Usami Akihiko, seorang novelis termuda yang memenangkan Shogakugan award tinggal bersamaku. Anehnya, kami ini….. Pasangan.

"Misaki.,." suara yang berat kudengar setiap hari ini, tak asing lagi, tuan rumahku, Usagi-san.

"Iya, Ada APA?! Kau sudah menyebut namaku 50 kali pagi ini, Kenapa sih?!" kesalku yang mulai meledak.

"Aaa… Aku tahu… Kau sampai menghitungnya, kau sudah mulai suka padaku, bukan?" Usagi-san menyeringai dan senyum tipis menghias di wajah suram [tidak tidur beberapa hari atau mungkin sudah seminggu] dan memeluk Suzuki-san.

"Apa sih?! Jujur, kau sangat menggangguku Usagi-san…" kataku lemas dan hampir meledak tapi tetap kupendam dam dam [jangan sampai benar –benar menjadi "DAAAM!"]

"Misaki… Misaki… Misaki…" katanya lagi dengan mata tertutup dan tertidur di sofa [sambil memeluk Suzuki-san].

"Naananannanana…." aku menambahkan, sambil menyuci piring dan membersihkan dapur, ya, aku itu ya gitulah. Maksudku aku itu cukup mandiri. [Reader udah tahu kali Mis..,]

"Ha? Kau bernyanyi untukku, Misaki?" dengan muka dongo, maksudku, dengan lugu, novelis BL [sebenarnya aku jijik memikirkannya] yang hebat ini menjawabnya.

"Nanannaananna…" terus kulanjutkan, ya meskipun aku tidak tahu aku menyanyikan apa.

"Hmmm…" senyum yang tidak lebar keluar dari muka Usagi-san yang membuatnya tampak bo…, maksudku lugu.

"Kenapa? Kenapa tertawa?" tak tahu mengapa tempat ini jadi terasa panas dan menyengat, aku sedikit malu [meskipun aku tidak nyanyi lagu "Malu pada semut Merah"].

"Rasanya aku ingin cepat – cepat memakanmu Misaki…" katanya sambil bangkit dari sofa, dan… dan lagi – lagi menghampiriku.

"Wow… Wow… Ingin apa kau di sini?" dengan senyum yang tak jadi aku berhenti dari pekerjaanku dan berusaha mundur menjauhi si baka no Usagi! Karna aku tahu apa yang akan dia lakukan padaku yaitu… Kalian tahu…

"Aku hanya rindu padamu… Misaki…" tidak ragu – ragu dia menyebutkan hal itu dan lebih mendekatiku.

"Haha… Kau lucu sekali Usagi-san… Tapi kan kita selalu bertemu pagi, siang[tertentu], sore dan malam" dengan tawaku yang sedikit [memang] dipaksakan.

"Tapi kan… tetap saja…" dengan tampang mesum, maksudku, dengan pandangan tidak [sangat] mengenakkan, dia maju dengan cepat dia mendapatkan lenganku.

"Tidak!" Elakku yang tidak membahana di apartemen itu.

"SENSEEEEEEEEEEEEEEEEIIIIIII!!!!!!!!!" jeritan seorang wanita yang tidak asing lagi. Penyelamatku [atau malah pendukungku], Aikawa-san.

"Aikawa-san!" aku berusaha lepas dari penangkapan Usagi-san, dan berlari menyambut Aikawa-san.

"Misaki… Aku bawakan ini…" katanya sambil tersenyum dan memberiku sekotak kue fluffy yang… SANGAT kusukai. "SENSEI! Tidak! Kau harus menuntaskannya!" berbalik 180o ke arah Usagi-san dan mulai menggerutu dengan tatapan kematiannya [alah lebay…].

"Hmmm…" kata Usagi-san sambil mengambil cangkirnya dan menuangkan kopi. Diminumnya kopi itu hitam – hitam [kalau itu putih, namanya susu].

"ADWUUHH!!! Apanya yang 'hmmm?'" gerutunya semakin menggila.

"Aikawa-san duduk dan kubuatkan teh dulu ya…" mencoba untuk mengahangatkan suasana, yang terasa panas, eh atau mendinginkan ya? Ya sudahlah.

"Terima kasih Misaki-kun…" katanya dengan senyuman cemerlang dari wajahnya. Aikawa-san lalu duduk dan seketika itu juga lenyap semua kehangatan yang baru sedetik berdiam di wajahnya dan berbalik ke tatapan tajam menuju Usagi-san. "Sensei…" geram perempuan yang kugami itu.

"Ya, tapi nanti…" perkataan Usagi-san sambil duduk di sofa yang tidak keras tapi terdengar di seluruh ruangan.

"Tidak bisa..." lelah Aikawa-san yang sudah mulai mendingin.

Akupun menaruh secangkir teh di meja ruang tamu dan berkata "Sudahlah, kerjakan pekerjaanmu, Usagi-san…" sambil mempersilahkan Aikawa-san minum tehnya.

"SENSEEEIII!!! Hanya 15 scene saja!" kata Aikawa-san yang mulai memanas lagi dengan cangkir tehnya, memang panas hari ini, tapi kan itu di luar bukan di dalam apartemen mewah ini.

"Tidak, Aku dan Misaki akan pergi tour ke Eropa… Sekitar 2 minggu" katanya santai sambil menenggak kopinya dan menjatuhkan tangan yang satunya di kepala Suzuki-san.

Hening sesaat, seakan aku dan Aikawa-san ingin berkata, ulangi perkataanmu tadi Usagi-san.

"Aku dan Misaki akan tour ke eropa…" Katanya sekali lagi memandangku dan aikawa-san yang membeku sebeku es di kutub timur [seandainya ada]. Aku dan Aikawa-san masih membeku dan kami saling memandang satu sama lain.

"APA KAU SUDAH GILA????!!!!!!! SENSEI/USAGI-SAN!!!!!!!!" Kata kami berdua yang mulai meledak dalam keheningan dan tidak percaya + berharap bukan perkataan serius + berharap salah dengar + Usagi-san sedang melantur. Tapi tidak mungkin Usagi-san tidak serius mengenai dirinya dan aku.

"Dia memang gila..." kataku yang terhuyung - huyung memikirkan apa yang akan segera terjadi.

~Suzuku~


YA-HA! Chap 1 selesai

Hahahahhahahahahhahah

Nanti ditunggu di chap 2 sampe seterusnya ya ya ya ya

Salam GigiMania Luv!

Gbu always.,.,

hihihihihihihihihi