Wataru takayama
.
.
.
.
Romansa metropolit yang terbelilit kabel mesin ketik!
Ah!
Bikin tulalit!
.
.
.
Untuk tiga sahabatku yang senantiasa menginspirasi dengan pola pikir mereka, Fathiyah, Siti (Shijie Fujisawa), dan Lala (Kanarienvogel)...
Dan inspirasi besar dari novel karya Jesica Huwae yang bikin saya naik Jet coaster ( novel yang sepertinya untuk perempuan. Maaf kalo saya sudah membacanya...)
.
.
.
"Yeah!" sorak seorang gadis bermata mentos. Rambut kuning berkuncir kuda dan poni sehelai sasak menjulangnya yang panjang ikut menari bersama loncatannya yang hampir menjebol atap.
Klik...
Ketik judul...
Tambah summary...
Ketik...
Ketik...
Ketik...
Klik...
#'Your story is succesfully published'#
"Yeeeaaahhhhh!" Sekali lagi gadis itu jejingkrakkan di atas spring bed-nya hingga kepalanya menghantam bohlam.
Jeduk!
"Ouch!"
Ia mengusap-usap ubun-ubunnya yang sakit bukan karena benjol, tapi melepuh karena panasnya bohlam! Untung saja bohlamnya tidak pecah.
Namun, beberapa detik berikutnya, matanya berbinar-binar penuh harap. Lihat, pipinya seperti jambu merah sekarang! Hanya dalam hitungan jam, imajinasi besarnya telah tertata rapi dalam bita-bita alfabet. Gadis muda berbakat.
Ia mengecup layar komputer jinjingnya seraya berbisik, "Semoga besok review-nya banyak!"
Ia lalu mematikan laptopnya dan mulai membenamkan diri di balik hangatnya selimut. Bahkan ketika tidur pun, ia tetap menyungging senyum untuk laptopnya dan memayungi kepalanya yang melepuh dengan jemarinya.
Sementara itu di daerah lain berkilo-kilometer jauhnya, ada gadis lain yang masih terjaga.
Matanya mendelik kaget menatap layar Handphone-nya. Jam segini kok ada cerita baru mateng, ya? Kurang kerjaan banget tuh author publish malem-malem, batinnya. Tanpa basa-basi, panjang-lebar, langsung sikat main embat opo sing lewat ( kucing garong kali!), ia mengklik link story itu.
Sepuluh menit ia habiskan untuk melahap bulat-bulat new story yang terjajar di urutan pertama pada pukul 11.50 pm ini. Senyum lebarnya terkembang sepanjang pipi kiri ke kanannya, matanya memancarkan hasrat bahagia seakan habis keluar dari bioskop dengan film bergenre family drama yang isinya tentang semangat hidup, yang membanting drama melankonis dengan akhir super duper happy-ending.
Segera ia alihkan kursor HP menuju link review. Ditinggalkanlah jejaknya di story itu.
Pagi datang merongrong selamat pagi kepada jiwa-jiwa yang terlelap. Sinar genitnya menyentil-nyentil kelopak mata seorang putri tidkas-ur. Oh, era globalisasi tidak menjadikannya seprofesional para eksekutif muda. Mau jadi apa kamu, nak?
Dan sekarang dia bangun, mengucek mata, merenggangkan tubuh selentur-lenturnya, dan menguap selebar-lebarnya menelan seluruh isi kamarnya!
Beberapa saat berikutnya, lemari, cermin, meja belajar, dan tetek bengek yang berjejal di kamar sang putri sudah wafat. W-A-F-A-T. Kenapa? Gas beracun sang puteri! Oh... Bau naga apa yang keluar dari gadis secantik itu...
Ironis!
Tapi beberapa menit berikutnya, sang puteri keluar dari kamar mandinya. Oh... Wewangian camomile bak bunga seribu taman menyerbak. Wajah eloknya mulai terlihat sekarang, seperti patung porselin abad 15 dari Roma yang telah tertimbun pasir bertahun-tahun. Bola mata pale lavender-nya yang teduh sangat menawan. Rambut birunya yang tergerai lembab memesona sekali, seperti diribonding. Thomas Taw pasti akan memberinya nilai 10!
Dan sekarang, beberapa menit berikutnya, gadis cantik muda belia itu melesat ke rimbanya, kehidupan metropolitan Jakarta. Name tag-nya tersemat dengan rapi di dada kanannya. Tercetak dengan font Arial, Hyuga Hinata. Si gadis Hyuga itu pun tiba di kantornya, di mejanya dalam ruang kubiknya di lantai 7.
"Pagi Nona Hinata..." sapa seorang cleaning service berambut mirip guitaris dan basis grup band Changcuters. Matanya bulat sebulat bakso. Seorang pekerja keras yang senang memakai manset hijau. Terbordir di dada kanannya, Rock Lee.
"Pagi, Lee-san," sahut si gadis Hyuga dengan lemah lembut. Oh... Suaranya semerdu biola.
"Lebih siang. Semoga hari ini matahari bersamamu. Semoga harimu indah Hinata-senpai..." sahut Rock Lee dan kembali meneruskan kegiatannya. Hinata memang datang lebih siang ke kantornya. Dan kalau saja dia tidak bisa mengemudikan sepeda motor, pastinya dia akan mendapatkan absen merah hari ini.
Pekerjaannya sebagai creative design majalah remaja membuatnya harus tepat waktu. Pekerjaan yang berbau-bau jurnalistik memang demikian karena berita itu seperti bintang jatuh yang harus dilihat cepat-cepat sebelum dia menghilang. Tapi, si puteri secantik gadis Hyuga itu masih belum bisa membiasakan diri dengan semboyan 'time is money'.
Dia melirik setumpuk bahan artikel di layar monitornya yang harus dia percantik dengan kemampuannya di dunia grafis. Namun dia melengos lesu dan membuyarkan pikirannya ke jendela. Kemana pikirannya sekarang mengembara?
Seorang lelaki. Tidak muluk-muluk, hanya seorang lelaki yang jago di dunia persepakbolaan. Apa sesusah itukah menemukannya? Tidak! Ada satu lagi syaratnya, seorang coach. Apa kau ingin jadi murid sepak bola, Hinata? Jadi, apakah kau mau cari belahan jiwa atau pelatih sepak bola? Jawabannya mungkin keduanya.
Dan ia tiba-tiba kembali lagi ke dunia nyata bersama sebersit ingatan. "Mengapa tidak kuciptakan saja impianku?" batinnya seraya mengulum senyum misterius.
Dan jemarinya mulai bercumbu dengan tuts keyboard, merangkai kata demi kata dari imajinasinya.
Berpindah ke pagi lain di sebuah kamar kost si sehelai poni sasak menjulang. Pagi ini ia buka dengan bermesraan bersama laptop. Gadis itu senyum-senyum sendiri dan di dalam hatinya ia dag-dig-dug tak karuan. Sudah dapet review belum, ya? Dapet berapa, ya, review-nya? Atau jangan-jangan dapet flame lagi? Oh Gosh, never let it be!
Tring!
Monitor 10 inci itu membuka halaman account miliknya dan dalam beberapa detik berikutnya ia melihat komen di salah satu story-nya yang ia publish semalam.
2 reviews *dengan fukidashi*
Klik.
From: No name
"Ha? Review-nya begini doang? Ih! Mana 'no name' lagi! Hello? Ada, ya, jaman udah secanggih ini masih ga punya nama? Kasian banget sih lo punya ortu ga kreatip kasih nama sampe-sampe ga ngasih sama sekali!" rutuk gadis itu dalam hati.
From: Haruno Sakura
Konichiwa Ino Yamanaka!
Salam kenal...
Wah...
Cerita kamu bagus sekali...
Mimpi kamu mau membangun keluarga fairy tales, ya? (nebak dari karyamu)
Aku dukung...!*jempol-jempol*
Aku suka sama Fyu...*flirting*
Pasti nantinya dia membangun rumah yang Lasum impikan?
Wah...
Aku tunggu chapter 2-nya...
Dan, kenapa vacum selama setahun?
Ayo...
Ciptakan karya-karya indahmu terus, ya...
Cheers...
Segera ia mengklik link reply review dengan penuh semangat nan membabi buta saking bahagianya membaca komen dari reader bernama Haruno Sakura itu. Bagaikan siraman hujan sehari setelah setahun kemarau. Dan terlebih lagi, Haruno Sakura mau mengkomentari secuil curhatan author.
To: Haruno Sakura
From: Ino Yamanaka
Konichiwa Haruno Sakura-san...
Salam kenal juga...
Makasih sekali atas review-nya...*nabur-nabur kembang*
Hehehe... Kok Sakura-san tahu sih impian saya?
Semoga saja saya bisa menemukan soulmate impian saya di sini *berbinar-binar*
Meski hanya soulmate fiksi...
Heheheeee...
Ahh...
Aku cemburu kalau Sakura-san suka sama Fyu-kun...*cemberut*
Hahahahaaaaa...
Ya, nanti mau saya buat demikian kelanjutan kisahnya...
Terimakasih mau menunggu untuk chapter 2 saya...
Saya vacum karena berhenti berharap mendapatkan soulmate...
"Eh! Kenapa jadi curhat?" tanya gadis berponi sehelai sasak menjulang itu dalam hati sambil kaget sendiri. Gadis itu bernama Ino Yamanaka.
Ino lalu men-delete paragraf terakhirnya dan menggantinya dengan kalimat lain.
Iya, vacum aja. Guncangan mental...
Huahahahaaaa...*ketawa sampe nangis*
Regards,
Ino Yamanaka...
Pagi yang lain lagi di suatu tempat metropolit, apartemen Sunagakure in Jakarta. Seorang gadis dengan cekatan bersolek sehingga menghasilkan sapuan maku up yang begitu natural. Soft lense hijau zamrud-nya sengaja ia kenakan sepanjang hari berhubung dengan cacat mata miopinya yang minus 2. Dan yang membuat penampilannya mencolok adalah rambut boop pink-nya yang mentereng, ngejreng, tra la la! ( apa artinya?)
Ia pun kembali berkubang ke dalam kesehariannya, bekerja sebagai sekertaris di perusahaan besar di Jakarta. Ia pun berlalu sebelum menge-post sesuatu di halaman situs jejaring pribadinya.
Sekarang aku masih berjuang membalap angin dan menyalip awan...
Dan hingga saatnya tiba...
Aku akan mendarat di hatimu...
Dengan selamat, sayang...
Semoga kau menantiku di bandara peraduan kita...
Post by Haruno Sakura on her facebook wall, tweet, and blog.
Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
"Lama sekali aku tidak bertemu dengan dia. Apa dia masih mengingatku, teman dari kecilku yang sangat kucintai hingga saat ini?" batinnya saat senja datang dengan jingganya ketika melewati sebuah restaurant baso di sisi jalan yang membelah Jakarta. Bayangan kisah masa kecilnya saat menyantap baso bersama dengan pangerannya terputar lagi di memorinya.
"Akankah kita bersama lagi, Sasuke-kun?"
"Kenapa, mba?" tanya supir taksi, lebih tepat menyahut, ke arah Sakura yang tidak sengaja mencetuskan lamunannya ke kehidupan nyata.
Sakura langsung kikuk tak berdaya dibuatnya. Malu sekali rasanya seperti ditampar dengan kue tart penuh cream. "Ga-ga-gapapa mas. Maaf. Jalan terus aja."
"Huh! Apa sih? Masa sampe segitunya aku khusyuk melamun! Sampe ngomong sendiri lagi! Sadar Sakura, sadar! Jangan mellow gini ah! Jangan galau! Sasuke-kun kan sudah menghilang entah kemana.
Mending aku buka . Mungkin ada cerita-cerita bahagia yang bisa menyembuhkan mood-ku. Semoga." cerocos Sakura dalam hati seraya mengambil hand phone flip-nya dari gucci-nya.
Jajaran cerita terpajang di new story. Matanya terpincut sebuah judul dan summary yang menarik. Menggiring cinta, menjebol gawang bahagia by Hyuga Hinata.
Hujan deras mengguyur Jakarta malam ini. Warna-warni Jakarta berpendaran dari balik kaca yang berembun. Hyuga Hinata hanya meringkuk kedinginan di atas kasurnya sambil membiarkan laptop-nya menyala dan terkoneksi dengan dunia maya.
Situs yahoo! Mesengger menampilkan sosoknya yang on line dan beberapa sahabatnya yang lain. Dia teringat review seseorang yang memintanya menjadi sahabat lewat chat di yahoo! Mesengger. Dia juga mendapat alert, story-nya di-follow oleh sang pe-review nan baik hati itu. Jadi? Salahkah bila tidak menyapanya di yahoo! Mesengger padahal dia sudah membeberkan alamat e-mail-nya?
haruno_
On line!
Lady Lavender: Hi! :-D
Cherry Blossom: Hi! Hi!
Lady Lavender: Ak Hyuga Hinata yg td km ksh review di story ak... Inget?
Cherry Blossom: inget skli! Hi Hinata-chan. Aku suka bgt sm kry km. Itu refleksi dr km kh?
Lady Lavender: jjr, IYA *blushing*
Lady Lavender: knp?
Lady Lavender: imjnsku jlk y?
Cherry Blossom: hei! Aku tuh suka bgt sma cita2 km u/ dpt cwo seorang coach. Keren!
Lady Lavender: mksh *mesem-mesem mode on*
Lady Lavender: ak sbnernya author bru loh d fsfn*... Tp kmu udh muji2 ak... Ah... Mksh bnyak... Ak jd smngt bgt u/ nls trs...
*fsfn: singkatan
Cherry Blossom: okeh... welcome d fsfn... Smg btah y?
Cherry Blossom: d fsfn bnyak cinta kok...
Semua prjuangan u/ mnmukan soulmate impian fiksinya. Smg soulmate yg km impikan bs trwjd d khdpn nyta ya...
Lady Lavender: mksh bnyk-senpai...
Lady Lavender: oyah... Nnti ak bc tlsan senpai dh klu lg ad wkt... Ak krjaanny padet bgt kyak jlanan mcet nh! *lesu*
Cherry Blossom: kmu krja dmn, -san?
Lady Lavender: Konoha
Cherry Blossom: wah! Itukan rdaksi mjlah populer d Jkrt! Mjlh life style bgt!
Cherry Blossom: kmu di bagian apa?
Lady Lavender: ^_^ ak d creative design. Tp ak yg bgian teen magz-nya.
Cherry Blossom: wah! Pinter grafis dong?
Lady Lavender: lumayan... Sedkit... *malu-malu*
Lady Lavender: senpai udh krj?
Cherry Blossom: udh...
Cherry Blossom: pst km kget klu ak ksh tw ak krja dmn
Lady Lavender: loh? Emng dmn?
Cherry Blossom: d dpan gedung-mu. Kntr kta sbrangan loh...
Lady Lavender: wah! *kaget histeris*kucek-kucek mata* Kok bisa?
Cherry Blossom: bs lh... Heheheeee...
Cherry Blossom: ga slh ak ksh email-ku sma ssorng yg trnyta dket... Bru prtma kli loh ak sudi2nya mhon kenalan d Y!M...
Cherry Blossom: crta kmu mmbius bgt sh...
Lady Lavender: wah..wah...wah...ak smpe tk bsa brkta-kta lg nh...
Lady Lavender: bner hnya krna crta ak kta bsa knalan?
Cherry Blossom: suer!
Cherry Blossom: crta kmu ak bca saat ak lg inget ssorng dn crta km nyangkut bgt d feel ak... Mknya ak mau knlan... Nambah tmen jg...
Lady Lavender: ^_^ ak sneng bgt dh senpai sk dgn crta ak... Dn sneng jg snpai mau jd shbt ak...
Cherry Blossom: y sma2...
Lady Lavender: bsk ak mau ktmu senpai, blh?
Cherry Blossom: dgn sng ht *melebarkan senyum*
Lady Lavender: bsk kta mkn breng ya...
Cherry Blossom: oki doki! Eh, mnta nmer hp kmu dong...
Lady Lavender: 0838xxx
Cherry Blossom: nnti kta lunch brng?
Lady Lavender: y...
Cherry Blossom: nnti kta atur y mkannya dmn...
Lady Lavender: y, trsrah senpai saja... Ak soalnya msh bru jg d Jkrt, blm th tmpt mkn yg enak2..
Cherry Blossom: OK! Smpe bsok...
Lady Lavender: bubbye...
Cherry Blossom: sayonara...
.
.
.
*hidung mimisan*
Oh..
Aku tersedu-sedan mengakhiri chapter 1 ini...
Buru-buru pengen banget publish karena di kejar-kejar ujian praktek...
Oh!
Doakan ujian praktek saya ya supaya bagus...
Fanfic yg ini gaje..
Mana ada orng Jakarta yg nama-namanya pake bhasa jepang...
juga sebenernya ga jelas fandom-nya...
Ga ada fandom malah kyaknya...
Hahahaaaa...
Itu situs khayalan saya...
Ceritanya orng2 jd author ngarang cerita cnta ssuai apa yg dia mau...
Berhrap ada lwan jnis yg ngasih love k crta kta...
Dn akhirnya bsa knalan dn jadian...
Aneh kan?
Hahahaaaa...
RIPIUW YA...
