Knock
.
.
.
.
.
SuLay
Warning! BxB area.
Don't like? Don't read.
Just close this page.
.
.
.
.
.
Tok!
Tok!
Tok!
"Permisi."
BRAK!
"Ada ketua kelas 10.1?"
Ok, itu suara dua orang yang berteriak kompak bertanya tentang kehadiran ketua kelas. Semua yang berada dalam ruangan sontak mengalihkan perhatian kepada mereka.
Tepat di depan pintu kelas, terdapat tiga orang yang sedang berdiri menatap isi kelas. Tapi, selang beberapa detik, dua dari tiga orang tersebut mundur ke belakang, mencoba keluar dari sudut pandang orang dalam kelas.
.
.
.
Mata Joonmyeon membola kaget karena ada dua suara yang terdengar berteriak di depan pintu. Ia lalu dengan malas dan sedikit kesal—tentunya—menatap arah pintu.
Tak sengaja, matanya menangkap seorang laki-laki dengan kedipan mata polos mencari sesuatu. Pandangan Joonmyeon jatuh pada bibir penuh yang dimiliki orang tersebut. Mata sayu itu, hidung bangir itu, Joonmyeon jadi penasaran. Di belakangnya terdapat dua orang yang menjauh dari pintu. Pasti mereka yang berteriak, pikir Joonmyeon.
Melupakan dua orang yang sepertinya ingin kabur, Joonmyeon kembali menatap seseorang yang masih berada di pintu kelasnya. Tak lama, ia harus mendesah kecewa karena laki-laki di depan pintu diseret paksa oleh dua orang.
"Yak, Yixing, kenapa tidak bilang kalu kelas 10.1 dijadikan ruang OSIS?"
"Aku tidak tahu. Makanya tadi aku ketuk pintu dulu," jawab laki-laki bernama Zhang Yixing—tertera di nametag-nya.
Joonmyeon masih dapat mendengar suara-suara berisik di depan kelas. Sedikit terkekeh kecil, ia melangkah keluar kelas.
"Itu bukan salahku. Kalian tadi mendorong pintu dan langsung berteriak," lanjut Yixing.
Laki-laki lain yang lebih pendek menjawab, "Tapi, kan, kau bisa memberitahu kami."
"Aku, kan, juga tidak tahu."
Kini, Yixing berkata dengan wajah yang dihadapkan ke dua temannya. Berharap dua temannya mengerti dan berhenti menyalahkannya.
Tadi, ia dan kedua temannya mendapat tugas untuk bertemu ketua kelas yang disebutkan oleh ketua pelaksana acara ekskul. Iya, sekolah mereka akan melaksanakan sebuah acara. Entah beruntung atau sial, Yixing menjadi panitia acara tersebut.
Ia ditemani dua orang, Byun Baekhyun yang sekelas dengannya dan Xi Luhan, teman satu ekskulnya. Mereka datang ke depan kelas 10.1.
Tapi, keadaan tak diharapkan malah terjadi. Kelas 10.1 dipakai oleh anak OSIS. Pantas saja ada siswa yang berkumpul di teras kelas menatap Yixing dan kedua temannya. Ternyata, yang di teras kelas itulah anak-anak kelas 10.1 yang 'rindu' kelasnya.
Baekhyun dan Luhan jadi malu karena berteriak tadi. Bisa rusak wibawa kakak kelas mereka. Yah, walaupun ada anak OSIS yang seangkatan dengan mereka—mereka kelas 11, omong-omong.
"Permisi."
Mereka kikuk. Tapi dengan cepat Yixing dapat tersadar untuk menjawab, "Iya." Ia tak lupa menarik bibirnya ke atas.
"Kalian mencari ketua kelas 10.1?"
"Iya, Joonmyeon," jawab Luhan. Mereka sudah kenal dengan Joonmyeon, si ketua OSIS, walaupun tak begitu akrab. Joonmyeon seangkatan dengan mereka.
Yang bernama Joonmyeon tersenyum, "Aku lupa memberikan pengumuman kalau kelas 10.1 dipakai sementara untuk OSIS. Ruangannya besar. Jadi, yaaah, seperti itu."
"Kami sudah lihat, hehe," Baekhyun bersuara. Yixing menyenggol sikut Baekhyun.
"Tak apa, Joonmyeon. Kami juga minta maaf karena sudah mengganggu OSIS," tambah Yixing.
"Setahuku, ketua kelas 10.1 sedang ikut kegiatan literasi di perpustakaan," Joonmyeon melakukan gestur menunjuk ke belakang badannya seolah-olah menunjuk perpustakaan.
"Ah, terima kasih, Joonmyeon," Luhan menjawab.
Joonmyeon semakin mendekat ke arah mereka. Tepat satu langkah di hadapan Yixing yang diapit kedua temannya.
"Oh iya, lain kali jika kalian ingin memasuki ruangan, sebaiknya ketuk pintu terlebih dahulu," ucap Joonmyeon menatap Luhan dan Baekhyun, "seperti Yixing." Joonmyeon menatap Yixing lekat sambil tersenyum membuatnya tambah kikuk dari sebelumnya.
Kembali tersenyum, si ketua OSIS kembali masuk kelas. Meninggalkan ketiga orang yang masih terpaku di tempat.
Luhan merona malu, karena tindakannya tadi. Ia ingin mengakui kesalahannya bersama Baekhyun kepada Yixing. Luhan kemudian mencolek bahu Baekhyun untuk memberi aba-aba. Tapi pernyataan maaf keduanya tak tersampaikan karena Baekhyun berteriak histeris.
.
.
.
"Yixing, hidungmu mengeluarkan darah!"
.
.
.
TBC or END?
Cerita apa ini?
Aku harap yang membaca ff ini ga ancur moodnya. Hehe.
Aku tahu ff saya ini masih abal-abal, bahasanya ancur, alurnya mudah ketebak, dan kurang memuaskan. Ini aku buat setelah tahu temen aku ga bisa baca ff GS. Jadi, aku berniat buat ff SuLay yang BxB.
Ff ini terinspirasi dari kejadian teriakan temen yang juga manggil ketua kelas dua angkatan di bawahku. Di kejadian aslinya kedua temenku malu abis, soalnya kelas yang tadinya lumayan rame, tiba-tiba natep kita yang lagi manggil ketua kelas. Di situ aku pengen ketawa, tapi juga malu 😂
Ada yang pernah kayak Luhan sama Baekhyun di cerita ini?
Yaudah, cukup segitu aja tambahannya.
Kalau suka dengan cerita ini dan berminat mengetahui kelanjutan ff ini (itu pun kalau ada yang baca dan berminat), komennya ditunggu, ya...
Terima kasih~
