[ on edge ]
idiom: khawatir/gelisah
Diamond no Ace kepemilikan Terajima Yuuji. Saya hanya mengarang demi asupan.
Miyuki Kazuya/Sawamura Eijun. Drabble. Humor. Eijun manggil Miyook 'abang', tapi bukan Indonesia!AU.
Enjoy!
.
.
.
Ada waktu dimana Eijun uring-uringan di kamar sendirian; tanpa perlu diganggu para kakak kelas jahil, tanpa perlu mendengar pidato siraman rohani dari teman seangkatan yang ceriwis soal kesehatannya, tanpa perlu merasakan teriknya sinar matahari di bawah gundukan pasir yang sangat ia sayangi.
Bohong jika Eijun senang uring-uringan seperti ini... tetapi kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk lari marathon sambil menggeret ban roda kesayangannya dan bersaing dengan si dingin dari Hokkaido.
Kaki kanannya yang sangat berharga—karena ia pitcher kidal yang menjadikan kaki kanan sebagai kaki terkuat untuk bertumpu kala melambungkan lemparan—tiba-tiba keseleo.
Alasannya keseleo sebenarnya klasik, hanya saja terlalu bodoh sampai patut untuk ditertawakan hingga kehabisan napas.
(Karena matanya teledor tidak memperhatikan jalanan, tiba-tiba kaki kanannya masuk ke got atau saluran pembuangan yang terdapat di pinggir jalan. Mungkin tidak apa jika hanya salah masuk belaka. Sayangnya, setelah menginjak dasar saluran pembuangan yang tidak terlalu dalam itu, mata kaki bagian kiri mencium mesra permukaan got. Eijun bahkan sampai jatuh terkulai di pinggir jalan.
Untungnya, sih, kesadarannya masih terjaga, tetapi ia harus pulang ke asrama dengan langkah menyeret.)
Kakinya yang diselonjorkan di atas kasur harus menanggung nasib untuk tidak bergerak, atau Eijun yang harus melengkingkan suaranya keras-keras sebab keseleonya ini hampir mendekati dislokasi tulang.
TERTERTTETETRETKRINGGGRETETRTERT!
Handphone yang sudah sekian lama tidak ia mainkan tiba-tiba berbunyi dengan nada dering berisik. Kalau ada bunyi seperti itu, biasanya ia mendapat telepon.
Lho, tumben? Apa Wakana? Buat apa Wakana menelepon siang-siang begini, apa insting alamiah milik wanita selalu menyala apabila ada temannya yang sedang terkena musibah?
(Nggak, sih. Biasanya kalau ada gelas mendadak pecah itu juga termasuk peringatan alam...)
Begitu Eijun menyambar handphone yang terletak tidak jauh dari jangkauan, tombol hijau langsung ia tekan dan telinganya menempel pada layar handphone.
"Halo?"
["Bocah! Lo keseleo!? HAHAHAHAHA!"]
Eh buset, mana ada suara Wakana yang lembut mendadak berubah menjadi berat dan doyan tertawa di atas penderitaan orang lain.
Setelah mengecek nama kontak yang tertera di layar, barulah Eijun mengulum manyun sebab ia salah menerka.
"Sempak lo, Miyuki Kazuya! Jangan telepon kalau cuma mau ngetawain, hzzz."
["Eeee masih bocah berani ngumpat sempak. Makan tuh keseleo!"]
"Cuma beda setahun aja lagaknya songong, masa Kapten kayak gini!? Kapten, tuh, harusnya bantu support atau kasih sugesti positif biar anak buahnya bisa cepet sembuh!" Eijun protes, sebal karena Miyuki seperti lebih menyumpahinya agar berbaring lebih lama.
["Dedek Sawamura darimana belajar kalimat kayak gitu? Atau jangan-jangan lo warasnya pas ada musibah doang? HAHAHANJIR!"]
Mendengar tawa menjengkelkan khas Kaptennya itu, Eijun berteriak kesal.
"SYAITONNNN! UDAH AH bukannya tambah sembuh yang ada telinga gue bengkak denger ketawa lo."
["Et, Sawamura!"]
"Apa."
["Ih ngambek wkwkwk."]
"Bodo."
["Yakin gak mau denger ketawa super ganteng dari Abang?"]
Eijun meyakini jalan kenarsisan Miyuki sangatlah panjang sampai-sampai ia mengkerutkan kening, "Abang gue cuma Bang Chris. Lo mah siapa coba, cuma KAPTEN. Sama BISKUIT CATCHER."
["Itu crackers, bego."]
"BODO! Gue matiin aj—"
["Abis ini gue nggak kayak gini lagi, lho. Yakin gak mau denger ketawa super ganteng dari Kapten kesayanganmu ini?"]
Apa pula maksudnya? Memangnya Eijun peduli setengah mati tentang ketawa setan pembawa bising itu?
"Gak paham dan gak mau tahu. Dadah Mas Miyuki Kazuya, gak bakalan ada tunggu-tungguan lagi karena Sawamura Eijun mau tidur!"
PIP!
Kesal sebab berdebat lama dengan Kapten sekaligus Catcher menjengkelkan milik Seidou, Eijun menekan tombol merah di handphonenya kuat-kuat lalu membantingnya ke kasur.
Tetapi saat Eijun mulai mencoba untuk terlelap, pintu kamarnya—atau lebih tepatnya milik asrama—terbuka. Dari kasur, Eijun melihat sosok Miyuki Kazuya dengan kacamata biasa, masih memakai seragam sekolah, serta membawa plastik yang berisi. Dari tonjolan-tonjolan dari dalam plastik itu, sepertinya berisi obat dan segala macamnya.
"Hah? Sejak kapan...?"
Begitu pintu kamar tertutup, sikap Miyuki Kazuya digambarkan berubah 180 derajat dari biasanya...
...berubah menjadi lebih "sayang" terhadap Sawamura Eijun.
Dan ketawa setan yang kerap kali ia dengar, berakhir di telepon tadi. Kali ini, Miyuki benar-benar merendahkan suara sampai-sampai Eijun tidak tahu apakah Miyuki tengah berbicara atau sedang berbisik padanya.
"Sawamura, aku merindukanmu. Cepat sembuh, ya."
a/n: sebenernya ini fic dari nulisrandom2016 day 3, tapi mending publish di sini jugalah sebagai arsip www. ((terus dalam dalih produktif padahal mah engga))
maaf ya saya doyan eijun manggil miyook 'abang' :"")
Terima kasih sudah berkenan membaca fic ini!
[ sign, ffn user garekinclong ]
