Namanya Byun Baekhyun, usia 18 tahun dan sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir SMA. Kegiatan sehari-harinya adalah duduk di perpustakaan, memilih buku terbaik sebagai bekal tambahan sebelum hari H ujian tiba. Dan siang itu, Baekhyun memilih Bahasa Inggris sebagai teman makan siang. Dia akan disana hingga bel berbunyi, atau sampai ada satu gangguan kecil dari lemparan kertas yang mengenai punggungnya.
Kejadian ini tidak sekali-dua kali, tapi dalam kurun waktu 3 minggu belakangan selalu Baekhyun alami. Ketika ia menoleh ke arah datangnya kertas itu, manusia-manusia yang nampak terlihat sibuk dengan bukunya dan tidak terlihat tanda ingin merusuh. Jadi Baekhyun memutuskan untuk kembali fokus pada bukunya, mengedikkan bahu kecil dan menganggap ini hanya ulah jahil seseorang—mungkin.
"Sssh!" desisan itu untuk kertas kedua yang mengenai kepalanya. Sebenarnya Baekhyun ingin bersabar, tidak membesar-besarkan jika memang ini bentuk kejahilan. Lagipula, apa untungnya menguarkan emosi hanya karena bongkahan kertas sialan ini.
"Hai," sebuah tangan terayun beserta senyum lebar dan gigi-gigi itu terlihat rapi berjajar.
Baekhyun menyipit sebentar, memastikan siapa gerangan yang sedang menununjukkan deretan giginya itu.
Dia tidak kenal.
Baekhyun berniat mengabaikan tapi si pemilik senyum lebar kembali mengeluarkan suara. Jika saja itu hanya sapaan basa-basi, mungkin Baekhyun hanya akan memberikan senyum kecil. Tapi ketika "Baekhyun-ee," adalah apa yang ia dengar, dengan terpaksa Baekhyun memutar tubuh dan melihat ada huruf 'dua' di sebelah lengan anak itu.
Anak kelas 2. Dan berani sekali memanggil, 'Baekhyun-ee'.
"Kau siapa?"
"Chanyeol. Park Chanyeol." Tersenyum lagi dan semakin lebar. "Sedang sibuk, ya?"
"Ya. Sangat sibuk."
"Eh, tunggu dulu. Jangan abaikan aku." Chanyeol kemudian meninggalkan tempatnya, menuju kursi sebelah Baekhyun yang kosong lalu mengulurkan tangan. "Park Chanyeol."
"Lalu?"
"Senang bertemu denganmu." Chanyeol tersenyum lagi meski Baekhyun sudah terlihat muak.
"Sudah?"
"Sudah apanya? Memulai saja belum aku lakukan." Tangan Baekhyun yang ada di atas buku itu Chanyeol ambil dan terjadilah satu bentuk jabatan tangan—yang dipaksakan.
"Jadi kau selama ini yang melempariku dengan kertas?" Tanya Baekhyun, mengintimidasi si senyum lebar yang sedang terkekeh.
"Habisnya kau selalu membelakangiku. 'kan aku juga ingin lihat wajahmu."
"Kau?"
"Ya. Kau, Byun Baekhyun."
"Sunbae. Baekhyun sunbae. Kau masih kelas 2, kan?"
"Apalah arti perbedaan tingkatan jika kau dan aku bisa bersama."
Orang tidak tau situasi, begitu Baekhyun menyebutnya. Dua alis Baekhyun sudah bertaut, sudah terpampang jelas jika artinya dia tidak begitu berminat dengan acara perkenalan yang dilakukan si adik kelas. Tapi Chanyeol seperti hilang urat malu, atau memang dia tak memilikinya? Apapun itu Baekhyun menyebut Chanyeol spesies aneh terbaru.
"Kau cantik,"
"Aku laki-laki, jika boleh ku ingatkan."
"Dan kau juga manis. Astaga, aku sangat suka melihatnya. Kau bagai bulan..."
Bulan? Bulan kan permukaannya berlubang-lubang? Apa aku terlihat seperti itu? Sial!
Baekhyun tak menggubris, dia lebih memilih membuka bukunya meski pada kenyataannya fokus itu tak berada di sana. Bibirnya ia buat untuk mengatup rapat, tidak boleh ada satu pembalasan apapun untuk Chanyeol yang mulai berbicara sejarah hidupnya.
"...dan pluto yang terlalu—Eh, mau kemana?"
Tangan Baekhyun di tahan ketika kekesalan itu memuncak dan Baekhyun butuh oksigen di luar. Picingan matanya seolah tak berarti apa-apa karena Chanyeol seperti tak tau jika kekuasaan kakak kelas itu segalanya.
"Bisa kau lepas?"
"Akan ku lepas. Tapi," Chanyeol mendekat, menyisakan jarak beberapa senti di depan bibir Baekhyun yang kala itu tiba-tiba mematung, "Besok kita ketemu lagi, ya?"
Cup!
Ada yang sudah kehilangan keperjakaan di bibir, demi apapun juga Baekhyun ingin mengumpat karena ciuman pertamanya melayang begitu saja. Dia butuh memanggil iblis, agar Chanyeol yang kini tersenyum lebar bisa segera di lempar ke neraka.
"Bibirmu manis juga. Jadi, kapan kita bisa resmi? Biar aku bisa menciummu lagi."
Sialan!
.
.
TBC
Basyot : hehehehe apa ya ini? Yaudah dinikmati aja ya sayang-sayangkuu.. muaahh. Dari pada gak update sama sekali, kan?
