halo semuanya, ini fic pertama saya.. XD
tadinya saya hanya seorang reader, tapi lama-lama jadi pengen nyoba juga :d *emang makanan*
silahkan baca fic saya yang abal dan ga jelas ini.. ;w; *memohon*
WARNING: AU, OOC, LEMON INSIDE! *ditabokin karna baru pertama udah rate M*
DISCLAIMER: Masashi kishimoto
My Father is my Love
Dalam ungkapan kata kalimat itu tak dapat ku lukiskan. Dalam rangkaian hati perasaan ini tak dapat menahan ku. Walau takdir ini tak mesti ada dalam dunia. Bolehkah aku mencintaimu ayah?.
.
.
.
Hari itu seorang gadis cantik dengan ciri khas rambutnya yang berwarna pink sesuai dengan baju manis yang ia pakai di ulang tahunnya yang ke enam belas tahun.
"sakura!". Seorang wanita berambut pirang dengan paras yang cantik memanggilnya dengan lembut saat anak yang dipanggil sakura tadi sedang mempersiapkan penampilannya di depan kaca kamarnya untuk pesta ulang tahun.
"ya tante.. mm.. mama.. tsunade."
Sakura bingung harus memanggil ibu barunya itu dengan sebutan apa.
Tsunade hanya tersenyum lalu mengelus lembut rambut pink sakura.
"sekarang kan aku sudah jadi mama mu, panggil saja aku mama ya, sakura."
kata tsunade lembut sambil menggandeng tangan putih sakura untuk keluar dari kamarnya dan merayakan hari ulang tahunnya.
Sakura PROV
Mama Tsunade yang mengadopsiku tadi malam di panti asuhan konoha, kini merayakan ulang tahunku secara mendadak dan sangat meriah. Aku senang sekali akhirnya bisa mempunyai seorang ibu. Dari dulu saat aku berada di panti asuhan, aku selalu memimpikan bagaimana rasanya mempunyai ibu. Dan saat inilah mimpiku menjadi kenyataan.
End of Sakura Prov
Sakura menghadiri pesta ulang tahun itu dengan canggung, karna disana banyak tamu undangan yang tak ia kenal. Dan sepertinya semua tamu undangan itu adalah orang-orang penting. Wajar saja, rumah yang sekarang sakura tempati merupakan rumah dari seorang direktur di sebuah perusahaan besar yang dipimpin Tsunade.
Sakura berdiri di belakang Tsunade dan mengumpat di balik pintu, karna dia malu dan belum bisa beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.
"Sakura, kau sedang apa? Kenapa kau mengumpat begitu?". Tsunade menghampiri anak barunya yang sangat cantik sedang mengumpat di balik pintu.
"a.. aku malu.. disini banyak orang yang tidak ku kenal.." kata Sakura yang masih mengumpat di balik pintu.
Melihat sakura yang manis dengan kepolosannya, tsunade tersenyum lalu membelai lembut pipi sakura. Tsunade tersenyum.
"tidak apa-apa, disini kau bintang acaranya, saat kau keluar, pasti mereka merasa takjub karna mama sekarang mempunyai anak yang sangat cantik dan sopan sepertimu.
Senyum tsunade membuat kegugupan sakura hilang dan menjadi tenang. Bahkan kini ia bangga bisa mempunyai ibu yang sangat baik seperti tsunade.
Pesta ulang tahun sakura berjalan sukses dan sakura juga terlihat menikmati pestanya. Sakura kini terlihat sedang bermain bersama seorang anak sebayanya yang bernama Ino dan Tenten. Sepertinya mereka mulai akrab.
Pesta pun berakhir. Sakura kini telah tertidur di kamarnya yang baru.
Tsunade menghampiri sakura yang tertidur pulas dan mengecup kening sakura dengan lembut. "selamat tidur, sakura.". Tsunade memadamkan lampu kamar sakura lalu keluar dari kamarnya.
Tengah malam.
"tidak.. jangan.. jangan bakar ayah.. jangan.. TIDAK!".
Sakura terbangun dari mimpi buruknya dan terduduk dengan nafas tersengal-sengal dan keringat dingin yang melucur di dahinya.
Ia teringat akan masa lalunya sebelum ia tinggal di panti asuhan. Ayahnya yang 'gila' membakar rumahnya sendiri beserta apa yang ada didalamnya. 'ibu'. Ibunya masih ada didalam saat kebakaran itu terjadi. Entah mengapa ayanya begitu gila dan nekat membakar istri dan rumahnya sendiri. Untungnya Sakura sedang berada di taman dan saat ia kembali rumahnya sudah dilahap oleh sang api yang terlihat mengamuk mengoyakkan rumahnya dan hanya meninggalkan abu dan puing-puing tak berguna. Dan ditemukanlah mayat ibu kandung sakura yang tak sanggup ia lihat.
Sakura berjalan keluar kamarnya untuk menuju kamar mandi.
Sesaat saat ia menginjakkan kakinya ke lantai yang dingin di lorong gelap dan luas, ia merasa takut dan menjadi ragu untuk melangkahkan lagi kaki mulusnya.
Tapi ia melawan rasa takutnya dan berlari menyusuri lorong gelap itu.
Tak disangka, rumah itu sangatlah besar. Hingga kini ia tersesat di rumah itu.
Sakura berlari semakin cepat dan mulai panik karna ruangan yang begitu gelap.
Tak ia sadari. Sakura menginjak sebuah mainan dan terjatuh. 'GUBRAK'
"auw! Sakiit.." sakura meringis sakit pada dengkulnya yang kini mengeluarkan darah segar.
Sakura mulai takut dan kalut. Tanpa ia dapat menahannya, akhirnya ia menangis tertahan didalam lorong gelap itu. "hiks.. tolong..".
Tiba-tiba datang sinar dari arah depan lorong dan semakin cepat sinar itu mendekat.
"kau tidak apa-apa?".Suara berat namun indah untuk dicerna dalam telinga kini membuat Sakura berhenti menangis dan mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah seseorang yang tadi memanggilnya.
Terlihatlah seorang laki-laki yang membawa lilin ditangannya dan cahaya daari lilin itu menunjukan wajah laki-laki itu yang sangat tampan dengan mata onyx nya dan rambut perak indah yang membuat sakura terdiam beberapa saat mengagumi malaikat yang baru ia lihat.
"hei, kau tidak apa-apa?"tanya lagi laki-laki itu dan serentak sakura terbangun dari lamunannya.
"i.. iya.. saya tidak apa-apa" sakura tergagap lalu mencoba berdiri dari tempat itu.
"maaf ya, ruangannya gelap begini. Kabel listriknya sedang bermasalah." kata laki-laki itu sambil menghela nafas. "ti.. tidak apa-apa, mm, anda siapa?" tanya sakura gugup.
"hm? Aku? Kau tidak mengenaliku sakura? Aku..".
Sesaat kemudian lampu di lorong itu menyala dan kini terlihat jelas sosok laki-laki yang tadi menolongnya. Wajah nya sangat tampan dan badannya yang berbentuk terlihat dari setelan kemejanya yang (entah kenapa) basah.
Tiba-tiba tsunade muncul. "kakashi? Sedang apa kau disini?" tanya tsunade pada laki-laki yang tadi menolong sakura. 'ternyata nama orang ini kakshi?' batin sakura masih sabil memperhatikan wajah elok kakashi.
"sakura? Kau kenapa disini?". Pertanyaan tsunade membawa sakura ke alam sadarnya kembali. "ah.. itu.. tadi aku ingin ke kamar mandi, tapi aku tersesat karna gelap." sakura menjelaskan.
"kamar mandi? Bukankah dikamarmu ada kamar mandi?" tanya tsunade dengan wajah bertanda tanya(?). "hah? Benarkah? Ah! Sumimasen . " kata sakura malu.
Kakashi tertawa kecil dan itu membuat sakura menengok lagi ke arahnya.
"hahaha, anak yang menarik!".
Entah mengapa kini dada sakura bergemuruh melihat kakashi tertawa dan kini pipinya memunculkan semburat merah.
Tsunade tiba-tiba mencubit lengan kakashi. "kau tidak sopan kakashi!" kata tsunade dibarengi dengan teriakan 'auw'dari kakashi.
"ah! Sakura, perkenalkan. Laki-laki berambut aneh ini namanya kakashi." kata Tsunade di barengi dengan cibiran kakashi karna dikatai rambutnya aneh(?).
Sakura tanpa sengaja tertawa kecil melihatnya dan ia lihat juga kakashi sedang menatapnya terdiam. Dan itu membuat sakura gugup dan langsung memalingkan wajahnya.
Tsunade melanjutka ucapannya.
"kakashi ini 'suamiku' yang sekarang menjadi 'ayah'mu.".
Kata-kata dari tsunade membuat sakura terkejut dan ada sedikit rasa kecewa dalam hati sakura.
"ah.. I.. iya.. salam kenal.. kakashi.. sama.." kata sakura tergagap.
Kakashi lalu tersenyum simpul dan mengusap lembut rambut pink sakura.
"panggil aku ayah!" kata kakashi sambil menunjukkan senyumannya yang membuat sakura makin berdebar.
"i.. iya.. ayah.."
Sakura sedikit sakit ketika ia memangil kakashi ayah.
Sebenarnya apa yang sedang dirasakan sakura?
-To be Continued-
Ampun dah ga jelas bangeet! XD
maafkan saya kalo hasilnya jelek begini.. T.T *maklum masih amatir*
saya memohon dengan sangad, tolong review~ XD
say yes to review (o)/
say no to flame (TT_TT)~
thanks~ :D
