Holaaaa bertemu lagi dengan ana hehe ini Fic kedua ana. Fic berikut ana adopsi dari novel karya tuan Capella mungkin diawal akan sedikit mirip tapi tentu saja selanjutnya akan ana kembangkan sendiri

Silahkan dinikmati yaaaa ^^
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
this Fic belongs to me

Warning!
Rate T-M
Pairing : sasusakusai
OOC, typo, AU

Di jalan kecil dekat kedai Ichiraku Ramen ada sebuah kedai kopi milik Keluarga Nara, Kedai itu sama sekali tidak istimewa, bentuk dan besarnya kira-kira seukuran garasi kecil, terdapat meja kecil dan beberapa kursi plastik berbagai bentuk dan warna. Di dalamnya terdapat mesin pembuat espresso Gaggia 6000 yang besar berkilauan, juga ada ruang dibelakang konter untuk Shikamaru, yang oleh teman-temannya di anggap sebagai barista kopi terhebat diseluruh penjuru Konoha. Kedai kopi ini merupakan surganya pecinta kopi yang memiliki kantong pas-pas an.

Itulah sebabnya pada suatu pagi dimusim semi yang cerah, Uchiha Sasuke, yang berusia 24 tahun dan dua temannya, Naruto dan Kiba berdiri di kedai, minum Ristretto, berdebat tentang cinta, sambil menunggu Cornetti dari toko roti, sebelum beranjak ke tempat kerja masing-masing di restoran-restoran di berbagai tempat di Konoha. Ristretto dibuat dengan bubuk kopi yang sama banyaknya dengan espresso biasa dan airnya hanya separuhnya.

Sangat kuatnya Ristretto buatan Shikamaru adalah hasil setelah ia mengutak-atik Gaggia sampai pisau kembar penggilingnya menjadi setajam silet, membuat bubuk kopi hasil gilingannya disaringan jadi padat sampai sekeras semen, yang akhirnya menyemburkan air ke kopi padat itu dengan tekanan 80 PSI. Yang keluar dari alat tersebut setelah itu tidak bisa dibilang cairan; kental, berwarna merah-kecoklatan, lengket bagaikan madu, dengan krim berwarna coklat muda. Shikamaru sangat mencintai mesin pembuat kopinya ini sampai-sampai ia memiliki target agar mesinnya itu mencapai tekanan 100PSI. Sasuke di dalam hati yakin bahwa sebelum target gila itu tercapai, mesin Gaggia-nya sudah meledak, meluluhlantahkan mereka semua, tapi ia menghormati temannya itu dengan tidak berkomentar apapun.

Perdebatan pagi itu bukan hanya tentang cinta, tapi juga tentang sepak bola. Naruto yang baru saja bertunangan, diejek Kiba
"Mungkin hari ini kau berpikir sudah menemukan wanita terhebat, tapi besok-" kiba menjentikkan jarinya-"siapa tahu?"
"Coba lihat" Naruto mencoba menjelaskan
"Sudah berapa lama kau menjadi pendukung Chelsea?"
"sepanjang hidupku, baka."
"Tapi Barca-" Naruto ragu sejenak "peringkatnya lebih bagus," katanya diplomatis
"Musim ini. Sampai saat ini. Memangnya kenapa?"
"Tapi kau tidak beralih mendukung Barca"
"Itu sih lain, baka, orang tidak bisa berganti tim" balas Kiba
"Persis. Dan kenapa tidak? Karena kau telah menjatuhkan pilihan, dan kau setia pada pilihannmu."

Kiba terdiam, sementara Naruto menoleh ke Shikamaru dengan wajah penuh kemenangan dan memesan secangkir Ristretto lagi.
Lalu Kiba punya jawaban cerdik, "tapi jadi pendukung suatu tim beda dengan setia terhadap satu wanita. Ini seperti punya puluhan wanita, karena pemain-pemainnya berganti setiap tahun. Jadi omonganmu ngawur, seperti biasa."

Sasuke yang sampai saat ini tidak ikut berdebat, bergumam, "alasan sebetulnya Naruto dan Hinata bertunangan adalah karena Hinata bilang dia tidak mau lagi tidur dengan Naruto kalau mereka tidak bertunangan"

Reaksi kedua temannya terhadap informasi yang diberikan Sasuke itu kelihatan sekali berbeda. Naruto yang sudah berpesan pada Sasuke agar menyimpan rahasia itu terlihat marah, lalu malu, lantas-ketika menyadari Kiba tampak iri-merasa senang.
"Betul, Hinata ingin tetap perawan ketika kami menikah nanti, seperti ibunya. Jadi kami harus berhenti tidur bersama sampai kami bertunangan nanti"

Jawaban Naruto yang tidak masuk akal itu sama sekali tidak mengundang komentar dari teman-temannya
"Tapi aku mendapatkannya sekarang, aku tidur dengan gadis paling cantik di Konoha, yang menyayangiku, dan kami akan menikah lalu punya rumah sendiri. Apalagi yang lebih bagus?" jelas Naruto
"Sasuke juga dapat," tukas Kiba "dan dia tidak perlu menikah."
"Sasuke tidur dengan turis."
"Hei aku kan tidak bisa menolak, saat turis- turis cantik dari luar Konoha ramai-ramai menyerahkan diri padaku" bela Sasuke

Pembicaraan itu disela datangnya Cornetti, sebaki Croissant kecil bertabur gula, mendorong mereka untuk memesan kopi terakhir sebelum berangkat kerja. Sementara Shikamaru mencuci pipa-pipa Gaggia kecintaannya, pinggang Sasuke disikut Kiba, yang mengangguk penuh arti kearah jendela.

Diluar tampak berjalan seorang gadis. Kaca mata Coklatnya berada di atas rambutnya yang pink sepinggang, bersama celana jeans sebetis, tshrit sederhana dan tas punggung bertali satu, dengan membawa sebuah map, dan terlihat bingung, memperlihatkan bahwa dia orang asing.

"Turis?" tanya Kiba penuh harap
Sasuke menggeleng. "Pelajar"

"Darimana kau tahu, maestro?"
"Tas punggungnya penuh buku"
"Hei! Pink! Cantik!"
Sasuke menjewer Kiba. "Bukan begitu caranya, baka, bersikaplah ramah"

Kiba bingung, bagaimana gadis yang memiliki rambut soft pink dan cantik menjadi tidak senang ketika dua hal itu diteriakkan padanya, tapi Kiba membiarkan dirinya dipandu oleh temannya yang lebih berpengalaman.

"Dia datang kesini" kata Naruto

gadis tersebut menyebrang jalan dan berhenti diluar, tampak nya tidak menyadari tatapan kagum dari ketiga pemuda itu. Lalu menarik kursi dan meletakkan tas punggungnya dimeja, dan duduk.

"Pasti orang asing" kata Naruto dengan nada sedih. Karena setiap orang di Konoha tahu minum kopi sambil duduk tidak baik bagi pencernaan sehingga bisa dikenakan tagihan tiga kali lipat daripada mereka yang minum kopi sambil berdiri dibar.
"Tunggu saja, dia pasti memesan cappuccino" tambahnya

Shikamaru mendengus kesal, sebagai barista kopi terhormat ia akan tersinggung bila harus menyajikan cappuccino diatas jam 10.00 seperti seorang chef yang menyajikan sereal coklat untuk makan siang.

"konichiwa"

-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-
capeeeeee
Gimana gimana? Gaje kah?
Apa harus ada kelanjutannya kah?
Tapi ana masih gatau kelanjutannya dan sepertinya bakal jadi fic panjaaaaang #plak

See yaa :*