Sweet Devil
Disclaimer: Karakter milik mereka sendiri
Pair: SuLay
Warning: BL, Bahasa campur aduk, Typo(s), OOC (untuk kebutuhan cerita), dan Garing sekali :"D
.
.
.
Minseok dan Kyungsoo saling menatap satu sama lain dengan pandangan seolah bertanya "Ada apa?", kemudian mereka mengedikkan bahu masing-masing karena sama-sama tidak tahu apa yang terjadi pada teman mereka.
Mereka jadi khawatir melihat Yixing, teman mereka, sedari tadi duduk gelisah sambil sesekali mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan lalu kembali menangkupkan kepalanya pada meja tidak berniat meminum minuman yang sudah mulai terlihat abstrak itu.
"Xingie, kau kenapa?" Minseok akhirnya membuka suara karena tidak ada tanda-tanda Yixing akan menceritakan masalahnya.
Dengan pipi yang masih menempel pada meja, Yixing menengok Minseok. Melihat wajah minta penjelasan dari Minseok, Yixing akhirnya menegakkan duduknya. Mendesah pelan, ia mulai membuka suara "Entah kenapa… akhir-akhir ini aku merasa aku mulai dibenci oleh Kim Junmyeon"
"Hah? Kim Junmyeon—Kim Junmyeon yang itu?"
Yixing mengangguk "Memangnya ada berapa Kim Junmyeon di sekolah ini?"
Melihat tampang lesu Yixing, tanpa sadar mereka menelan ludah. Oh siapa penghuni sekolah ini yang tidak kenal dengan Kim Junmyeon? Dari kepala sekolah sampai ibu-ibu kantin pasti kenal dengan Junmyeon apalagi para siswa.
Kim Junmyeon. Sudah terkenal dengan predikat preman sekolah pentolan geng tawuran yang sebenarnya bertolak belakang dengan penampilannya. Like, seriously, orang tidak akan menyangka ia orang yang sangar ketika mereka bertemu dengan Junmyeon untuk pertama kali.
Kesan pertama yang akan mereka dapat adalah "Wah, anak yang tampan dan dilihat dari wajahnya dia pasti orang yang sangat lembut dan penyayang"
Well, dengan tinggi badan yang standar (tolong jangan bilang standar di depannya), kulit putih bersih, wajah tampan, dilengkapi dengan senyum angelic, penampilannya benar-benar menipu. Tapi jika sudah melihatnya di arena tawuran atau melihatnya dalam mode badass, orang akan menarik kembali kesan itu.
Dia bukan anak arrogant sebenarnya, karena ia hanya akan 'membully' orang yang pantas untuk dibully, atau singkatnya ia penganut motto senggol bacok garis keras, jadi para siswa tidak perlu khawatir jadi bahan bullyan selama mereka tidak macam-macam dengan Junmyeon dan teman-temannya (atau bisa disebut anak buah?) Tapi kalau sudah berurusan dengan pemuda itu, siap-siap saja setiap hari babak belur dihajar konco-konconya.
Pernah sekali ada orang bodoh yang uji nyali dengan menyebut Junmyeon 'pendek' dan bisa ditebak, tiga hari kemudian kabarnya sudah tidak terdengar lagi. Ah dia tidak mati hanya hampir kehilangan akal sehat dan akhirnya menyerah dan pindah sekolah.
Pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa karena well, orang tua Junmyeon adalah pemilik sekolah itu, jadi ia merasa bebas melakukan apa saja di sana. yeah, tipikal anak-anak konglomerat seperti di drama-drama televisi. Jadi orang atau khususnya murid di sana akan berpikir dua kali atau kalau perlu bepikir berulang-ulang untuk berurusan dengan seorang Kim Junmyeon.
Dan sekarang? Teman mereka out of the blue bilang bahwa Kim Junmyeon 'mungkin' membencinya!
"Yi-Yixingie, kau tidak salah bicara, kan?"
Gelengan lemah dari Yixing membuat mereka jadi kalap. Karena for god's sake, Yixing itu hanya murid biasa yang kelewat baik dan polos. Ia tidak akan pernah berani macam-macam dengan Kim Junmyeon.
"Hey, Minseok hyung, bukannya ini gawat ya?" desis Kyungsoo pada Minseok "Ini kita berbicara tentang Kim Junmyeon, loh"
"Serius?" tanya Yixing dengan mata hitam yang menatap kedua temannya lekat-lekat, lalu mengerang frustasi "Aaah aku harus bagaimana?"
Melihat Yixing yang mulai frustasi membuat Minseok kembali menelan ludah. Dari sekian ratus siswa di sekolah itu, kenapa Junmyeon malah ada urusan dengan sahabat karibnya itu? Minseok tidak bisa membayangkan bagaimana jika Yixing dengan terpaksa harus hengkang dari sekolah dengan keadaan yang… ah ia sendiri tidak sanggup membayangkannya.
Membayangkan Yixing jadi bulan-bulanan para minionnya Junmyeon, membuat Minseok kalap juga. Menggebrak meja, ia lalu memegang kedua bahu Yixing.
"Xingie… sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang sudah kau lakukan sehingga bisa berurusan dengan si preman itu?" Ujarnya kalap sambil menggoyang-goyangkan tubuh Yixing ke depan dan kebelakang.
"Minseok hyung calm—calm down!" Kyungsoo berusaha menenangkan Minseok "Ingat kita sedang dimana sekarang!"
Pergerakan tangan Minseok terhenti, kemudian netranya menatap sekeliling lalu ia duduk dengan wajah memerah setelah sadar ia membuat mereka jadi pusat atensi "Ma-maaf" lirihnya.
Yixing menghela nafas panjang untung meraup oksigen banyak-banyak setelah sebelumnya kesusahan meraih oksigen karena Minseok.
"Jadi… apa kau melakukan sesuatu yang bisa membuat Junmyeon marah?" Tanya Kyungsoo kemudian dengan nada tenang. Walaupun sama-sama panik, ia lebih bisa mengontrol emosinya.
Yixing menggembungkan pipi, lalu menggeleng "Tidak. aku tidak melakukan apapun—ah atau karena aku memberinya plester ya?"
"Memberi plester?"
"Iya" Jawab Yixing disertai anggukan, lalu ia meraih sesuatu di dalam tasnya "Jadi beberapa hari yang lalu aku memberinya ini ketika aku melihatnya sedang babak belur di pinggir jalan" Lanjutnya sambil memperlihatkan bungkusan plester.
"Hanya itu?"
"Iya" Jawab Yixing yakin.
Minseok mengambil selembar plester "Masa hanya karena ini dia jadi membencimu? Apa kau tidak melakukan yang lain?"
"Tidak. aku mana berani macam-macam dengannya"
"Tapi plesternya Yixing itu agak aneh, kan?" Ujar Kyungsoo.
"Ah iya jangan-jangan ia kesal karena ia tidak suka dengan design plesternya?" Ujar Minseok berspekulasi setelah melihat gambar kartun hewan-hewan lucu tercetak di permukaan plester itu.
Yixing mencebikan bibir "Mana mungkin. Design-nya lucu kok"
"Oh iya, Yixing, kau tahu dari mana kalau Junmyeon mungkin membencimu? Kau terlihat sehat-sehat saja?" Tanya Kyungsoo. karena setelah dilihat dengan seksama dari ujung kaki sampai ujung kepala, Yixing terlihat baik-baik saja.
Padahal kan kalau sudah berurusan dengan Kim Junmyeon, setidaknya lecet sedikit, lah.
"Kalian tahu? Akhir-akhir ini dia selalu menungguku di gerbang sekolah, lalu mengikutiku sampai ke kelas padahal kan kelas kami beda arah. Dan kalian tahu? Dia juga sering menatap sangar orang-orang yang menyapaku sampai-sampai tidak ada orang yang mau menyapaku lagi jika ada dia—"
"Eh? tunggu—"
"Lalu waktu itu dia pernah memberiku bunga. Kalian bisa menebak bunga apa? Bunga kamboja! Jelas sekali dia membenciku dan seolah-olah menyuruhku untuk mati"
"Xingie aku kira—"
"Tunggu dulu Kyungsoo, aku belum selesai!" Ujar Yixing memotong pembicaraan Kyungsoo "Dia juga pernah menyuruh para minionnya ke rumahku dan membacakan puisi yang isinya… ah bahkan membuatku yang awalnya menyukai puisi jadi muak dengan karya sastra itu. Lalu…apa lagi ya, pokoknya itu lah"
Yixing menyelesaikan ceritanya dengan napas terengah-engah. Kyungsoo mengedip "Sudah selesai?"
Yixing mengangguk kaku "Su-sudah"
"Xingie, aku pikir daripada membenci… justru dia malah seperti tertarik padamu" Ujar Minseok yang membuat dahi Yixing mengernyit.
"Maksudnya?"
"Iya. Dia menyukaimu" Tambah Kyungsoo.
Yixing melongo idiot untuk sesaat. Menggunakan otaknya untuk mencerna apa yang dikatakan Minseok dan Kyungsoo.
"Itu tidak mungkin!" Sangkalnya setelah otaknya bisa mencerna dengan baik "Junmyeon itu meskipun preman, tapi banyak sekali fansnya. Lagipula mana mungkin orang tampan, pintar, dan kaya seperti Junmyeon bisa menyukaiku? Ya meskipun dia preman sih"
"Kenapa kau malah jadi memujinya?"
"Eh iya?— ah sial, aku lupa hari ini aku harus menemani ibuku belanja" Ujarnya merutuki diri setelah melihat angka di jam tangannya "Aku duluan ya" Yixing langsung pergi setelah meneguk minuman abstraknya.
Setelah punggung Yixing menghilang dibalik tembok, Kyungsoo dan Minseok saling berpandangan.
"Mereka berdua hopeless sekali ya"
"Yeah, indeed"
.
.
.
TBC
.
.
.
a/n:
nambah hutang lagiiiiii…. Well, ini kind of make up buat fanfic like dislike yang Rin hapus untuk berbagai alasan, jadi ya bikin lagi yang baru dengan tema cerita yang sama. Dan kenapa ditulis dan diupload sekarang, karena pengen bangun mood buat nulis lagi sebelum IP keluar hahhahah kalau IP udah keluar dan hasilnya… ip turun lagi, udah niat buat hiatus dari dunia per ff an :'))) oke ini gak penting.
Review yah….
