"Jadilah kekasihku."

"Aku tidak mau! Aku sudah berpacaran dengan Johnny! Hubungan kita hanya sebatas sahabat saja!"

"Pokoknya kamu harus jadi miliku!"

"TIDAK MAU!"

Taeyong dan Jaehyun sedang bertengkar. Jaehyun menembak Taeyong, tapi tidak diterima olehnya.

"Aku sudah mencintaimu sejak lama." kata Jaehyun.

"Kalau kamu mencintaiku, seharusnya relakan aku dan Johnny berpacaran!" kata Taeyong.

Jaehyun terus memohon, namun Taeyong tetap keras kepala. Jaehyun akhirnya menarik tangan Taeyong dan pergi ke suatu tempat.

"Kalau kamu tidak ingin menjadi milikku, aku akan lompat ke jurang ini." kata Jaehyun mengancam.

Taeyong menduga kalau Jaehyun hanya membual. Taeyong sudah tahu watak Jung Jaehyun, sahabatnya dari kecil. "Aku tidak mau. Kamu pasti hanya berbicara omong kosong."

Taeyong tetap mempertahankan senyumannya. Ia merasa sangat percaya diri saat Jaehyun mematung. Tatapan Jaehyun mendingin. Wajahnya sangat datar.

Taeyong mulai merasa janggal. Taeyong bertanya ke Jaehyun. "Kamu tidak apa-apa?"

Jaehyun tidak menggubrisnya. Jaehyun tetap berjalan sampai di tepi jurang. Selangkah lagi maju, nyawanya akan hilang.

"Jae, jangan berdiri di sana! Mundurlah!" kata Taeyong.

Jaehyun tidak peduli, ia menatap Taeyong penuh kebencian. Lalu Jaehyun melompat ke jurang.

"JAEHYUUUUUUUUUUUUUUN!!!!" teriak Taeyong. Ia tidak menyangka kalau Jung Jaehyun nekat melompat dari jurang. Seandainya Taeyong menerima perasaan Jaehyun, sahabatnya pasti masih hidup.

Taeyong merasa bersalah. Ia memutuskan untuk ikut melompat ke jurang, menyusul Jaehyun.

Dua sosok putih melayang-layang di udara.

"Jae, maafkan aku. Aku sudah membuatmu seperti ini." kata Taeyong merasa bersalah.

Jaehyun malah tersenyum manis. "Asalkan bisa selalu bersamamu, aku rela melakukan apapun."

Jaehyun dan Taeyong berpelukan,menatap orang-orang yang berada di sekeliling makam mereka sambil menangis.

Selesai