A/N: Saya tidak tahu apa yang merasukiku, tapi tiba-tiba inspirasi datang begitu saja. Saya tidak percaya bisa menulis sesuatu untuk "Jerza week 2016", hanya wow!

Selamat menikmati...

Desclaimer: Fairy Tail milik Hiro Mashima

Day 1

Pertama kali mereka bertemu setelah 7 tahun berpisah, ia memberikannya tamparan di pipi. Itu menyengat dan ia yakin cetakan tangannya akan muncul disana. Ia ingat saat itu ia berkata, "...untuk apa sebenarnya aku hidup di dunia ini? Mungkin lebih baik jika aku mati..." Hal selanjutnya yang ia lihat adalah raut wajah marahnya dan menyengat panas di pipinya.

Sampai saat ini, jika ia berpikir telah gagal, dan mempertanyakan untuk apa ia hidup, maka ia akan teringat pipinya yang terasa panas serta cetakan tangannya disana. Setelahnya, ia tersenyum kecil, dan kembali berjuang untuk hidup.

Cetakan tangan di pipinya mengingatkan dia untuk terus hidup.

-Jerza Week 2016-

Jellal masih berpikir ia tidak layak untunya. Ada ratusan bahkan ribuan penyihir di dunia ini, dan salah satu dari mereka pasti layak bersanding dengannya.

Jellal tidak pernah mengerti jalan pikirannya, apa yang membuatnya ingin bersama dengan orang yang selalu menyakitinya –atau itu yang ia pikir-.

Jellal selalu percaya bahwa kegelapannya akan merusak cahayanya.

Jellal selalu percaya bahwa Erza selalu benar. Jadi ketika ia berkata, "Cahaya lebih kuat dari kegelapan. Kegelapan akan memudar seiring dengan cahaya yang terus bersinar." Maka tidak ada pilihan lain bagi Jellal selain mempercayainya. Karena bagi Jellal, apa yang Erza katakan adalah kebenaran.

Jellal tidak pernah tahu apa yang telah ia lakukan sehingga tuhan menunjuknya sebagai seseorang yang layak untuk berada disisinya. Ketika ia bepikir tentang hal itu, ia tahu usahanya selama ini untuk menebus dosa-dosanya tidak sia-sia.

Jellal masih tidak percaya ia telah menjadi miliknya, tapi setiap kali ia menyentuh punggungnya, ia tahu itu bukan khayalan yang ia buat.

Tanda goresan kuku yang Erza buat di punggungnya mengingatkan dia kalau ia benar-benar menjadi miliknya, dan ia layak mendapatkan dirinya.

-selesai-