leokims present
Love At First Moan
Mingyu x Wonwoo
Rated : M
Genre : Romance, Humor, and maybe School life
Disclaimer : Semua cast yang ada didalam cerita ini hanya milik Tuhan dan keluarganya, sedangkan alur dan ide cerita hanya milik author.
Warning : Dirty talk! Masturbation!
Wonwoo yang bungkam. Mingyu yang selalu mengelak dari perasaan. Wonwoo yang menyukai Mingyu dalam diam. Dan Mingyu yang mendesahkan nama Wonwoo di toilet sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Prolog]
.
.
.
Hari terik kala itu, sang surya tak henti hentinya mengingatkan kalau hari ini musim panas yang jauh dari kata sejuk.
Panas.
Berkeringat.
Tak nyaman.
Semua dapat Wonwoo rasakan, membuatnya serasa ingin membuka seragam yang ia kenakan kemudian berendam di kolam belakang sekolah. Rasanya itu terdengar menggoda daripada duduk didalam kelas sambil memandangi deretan angka yang tersusun dalam rumus –yang entah sejak kapan sudah membuat otaknya berdenyut nyeri.
'Sabar, Woo.' Suara imajiner dalam kepala menenangkan, sementara jemarinya mulai menari dengan sebuah pena; menyalin kembali materi yang sama sekali tak dimengerti. Nanti malam akan belajar ulang agar paham, katanya berjanji dalam hati. Namun siapapun lebih tahu, kalau hampir setiap malam Wonwoo selalu disibukan dengan deretan video game hingga larut.
Lima menit lagi bel istirahat berbunyi, setidaknya itu yang Wonwoo simpulkan ketika netranya menangkap sebuah jarum pada jam yang tergantung apik diatas papan tulis. Jadi, saat suara memekakan telinga itu terdengar, Wonwoo langsung menutup bukunya. Dengan gerakan kelampau sigap, ia memasukan catatan itu kedalam tas tanpa peduli kondisinya yang akan terlipat dibeberapa bagian.
Persetan dengan buku catatan, Wonwoo perlu sesuatu untuk membuat dirinya sejuk.
Bangkit dengan tergesa, sepasang tungkai kini membawa tubuh keluar dari kelas. Tujuan Wonwoo sudah jelas; toilet sekolah. Jadi, ketika sampai disana ia langsung menuju wastafel. Membuka keran air kemudian membasahi dengan liquid bening yang membuatnya rasakan sensasi sejuk.
"Nghh.."
Pergerakan tangan Wonwoo sontak terhenti kala rungu menangkap suara yang biasa ia lihat diblue film.Hei –itu bukan berarti kalau Wonwoo terbiasa dengan film porno. Hanya saja suaranya memang seperti itu. Dan baiklah, Wonwoo pernah beberapa kali menonton film 'seperti itu' saat Soonyoung menunjukan sebuah situs yang memberika tontonan 'seperti itu' dengan cuma-cuma.
"Nghh –ah! Fash–ter, babe.."
Rasanya ini sudah tidak benar. Wonwoo menutup kembali keran air, membuat suasana toilet jadi hening kembali. Sementara suara desahan itu makin menggila.
'Orang gila mana yang bercinta ditoilet sekolah?' Suara imajiner dalam kepala mencibir, Wonwoo sendiri sudah berdiri didepan pintu yang jadi pembatasnya dengan sang sumber suara. Rencananya ingin membuat malu sepasang kekasih yang menggunakan fasilitas sekolah untuk kegiatan bercumbu mereka.Well,berterimakasihlah pada jabatan ketua OSIS yang Wonwoo sandang sekarang; sehingga ia bisa dengan leluasa menegur tanpa perlu dikataisok berkuasa.
Nyatanya, Wonwoo memang punya kuasa.
"Won–nghh.. Aku mau keluar–"
Suara didalam sana memberi pengumuman yang membuat seringaian milik Wonwoo makin melebar. Lelaki dengan kekasihnya bernama Won itu akan mati–
"Wonwoo –nghh.."
Sontak maniknya melebar, walaupun kelopaknya masih ,mengesankan garis sipit; tapi Wonwoo tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.
Sial.
Rahang Wonwoo mengeras, urat kekesalan muncul seiring desahan namanya yang tak henti dirapalkan. Persetan dengan privasi, ini sudah masuk dalam kategori pelecehan bagi Wonwoo. Dengan gerakan dramatis; ia menggulung lengan seragamnya dan bersiap mendobrak toilet.
BRAAK!
"ANGHH.." / "ARGH!"
Wonwoo sontak memejamkan matanya ketika detik ia berhasil mendobrak pintu (yang ternyata tidak dikunci) disambut dengan cairan hangat yang mengenai wajahnya, cairan itu bahkan dengan lantang meleleh kemudian menembus rahang dan berakhir diperpotongan leher Wonwoo. Jangan tanya bagaimana kabar dari seragam yang dikenakannya, sudah pasti jadi korban empuk dari semburan cairan si bajingan mesum yang mendesahkan namanya di toilet sekolah.
Jika tanya itu cairan apa. Tentu saja itu cairan sperma, bodoh.
Wonwoo mengutuk dalam hati, masih memejamkan matanya dengan penciuman yang dipenuhi bau anyir khas lelaki. Kepalanya sudah berdenyut, otak sudah memberi titah untuk melepaskan hormon yang membuat amarahnya meledak. Dengan kata lain, Wonwoo sudah siap mengamuk.
"Apa yang kau lakukan, hah!?" Suara Wonwoo meninggi seiring dengan terbukanya kelopak yang menampilkan manik penuh kilat amarah, namun ia jadi menyesal sendiri; harusnya Wonwoo tetap memejamkan matanya saja tadi sambil menyelesaikan sumpah serapahnya. Karena sekarang amarahnya mendadak menguap, terganti perasaan baru yang bernama bingung.
Ya, Wonwoo bingung. Setengah terkejut juga sebenarnya.
Harusnya ia marah sekarang, atau mengomel sekalian pada si bajingan mesum yang dengan lancang mendesahkan namanya ditoilet sekolah.
Namun yang jadi masalah sekarang adalah; si bajingan mesum itu adalah Mingyu. Kim Mingyu.
Mingyu si ketua tim basket andalan sekolah.
Mingyu si pemuda yang membuat Wonwoo dilema dengan orientasi seksualnya.
Mingyu yang tengah duduk diatas toilet dengan penis yang mengacung dihadapan Wonwoo sekarang.
Sialan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continue?
Halo, leokims disini~ Anu— saya cuma mau bilang; kalau ini ff pertama saya yang ditulis dan dipublish disini. Biasanya saya selalu jadi pembaca setia, tapi ide gila terus mengusik dan terciptalah ff laknat ini kkk~ Jadi, berminat untuk berkomentar? Saran dan kritiknya ditunggu ya!
