"Yunnie~"

Yunho memutar kepalanya ke samping, dilihatnya sosok yeoja cantik yang sedang berlari kecil ke arahnya. Ia tersenyum tipis. "Ne, chagiya?" balas Yunho sambil merentangkan kedua tangannya.

Yeoja itu langsung duduk di samping Yunho, yang disambut dengan rengkuhan hangat oleh sang kekasih.

"Ada apa, chagiya?" tanya Yunho sambil menyentuh rambut kekasih cantiknya.

"Gwaenchana." Yeoja itu terkikik geli. Kepalanya bergerak pelan, menggosoknya dengan dada bidang Yunho. "Aku hanya terlalu rindu padamu," lanjutnya dengan nada manja.

Yunho tersenyum. "Kau ini." Dicubitnya pelan hidung yeoja itu.

"Aish, Yunnie!" Yeoja cantik itu menggerutu kesal.

Yunho tertawa renyah. "Kau terlalu imut, sih," komentar Yunho di sela tawanya.

Yeoja itu kembali menyandarkan kepalanya ke dada Yunho. "Yunnie," panggilnya lagi.

"Ne?"

"Kau mau melakukan apapun untukku, kan?" tanya yeoja itu serius.

Yunho mengerutkan keningnya, bingung. Baginya, ini adalah pertanyaan yang konyol. Sudah pasti, ia akan melakukan apapun untuk kekasihnya itu. "Tentu saja, chagi," jawab Yunho mantap. "Mati pun aku rela asal itu untukmu, Cho Ahra."

Benarkah?

Jung Minrin

presents

Because of Her (Fujoshi)

starring

Jung Yunho

Cho Ahra

Cho Kyuhyun

Shim Changmin

etc.

Warning:

BL (Straight for this chapter)

CKLEK!

Pintu rumah keluarga Cho terbuka perlahan. Kyuhyun menyipitkan matanya untuk melihat sosok yang berdiri di balik pintu rumah keluarga besarnya.

"Annyeong, Kyu!" sapa seorang namja bermata musang, sambil menunjukkan cengiran khas-nya.

Kyuhyun mendengus pelan, ketika menyadari sosok yang berdiri di hadapannya adalah Jung Yunho, kekasih dari Noona-nya, Ahra. Ia membuka pintu rumahnya dengan kasar, lantas membalik tubuhnya dengan cepat. Ia melangkah malas ke ruang keluarga. Ini pasti ulah Ahra Noona, batinnya kesal.

Yunho mengikuti langkah Kyuhyun yang menuju ruang keluarga yang sudah ia hafal betul letaknya. "Kau sedang apa, Kyu?" tanya Yunho mencoba mencairkan suasana.

Kyuhyun menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, lalu menatap sinis ke arah Yunho. "Kenapa sih, kau kesini, Hyung?" tanya Kyuhyun dingin.

Yunho mengulas senyum, lalu duduk di seberang Kyuhyun. "Ahra yang menyuruhku menemanimu," jelas Yunho.

"Oh?" Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya. "Tapi, aku tak pernah merasa butuh ditemani," tegas Kyuhyun jengkel. Ia merogoh saku celananya, mengambil smartphone-nya, lantas memainkan game di dalamnya. Ia berusaha mengacuhkan Yunho.

Yunho menghela nafas panjang. "Perlu kau ketahui Kyu, Noona-mu pedul padamu. Ia khawatir dengan keadaanmu," jelas Yunho.

Kyuhyun memandang Yunho lagi. "Dengar Jung Yunho, pertama, aku sudah berusia 26 tahun, jadi aku bisa menjaga diriku sendiri," balas Kyuhyun. "Dan kedua, berhenti memanggilku Kyu, karena itu panggilan khusus dari keluargaku dan kau bukan bagian keluargaku!" seru Kyuhyun jengkel, lantas meninggalkan Yunho. Ia berjalan cepat ke kamarnya. Dibukanya pintu coklat itu, masuk ke dalam kamarnya, lalu segera menutupnya.

Tapi, SIAL!

Kyuhyun lupa kalau Yunho memiliki kaki-kaki yang panjang, dan kini ia sudah berada di balik pintu kamarnya, kaki kanannya menahan pintu kamar Kyuhyun.

"Oh, ayolah, Kyu. Setidaknya, beri aku kesempatan," mohon Yunho.

Kyuhyun menatap jengkel ke arah Yunho. Ia menarik nafas panjang, "Baiklah. Temani aku, tapi berhenti memanggilku Kyu. Panggil aku Kyuhyun," tegas Kyuhyun.

"Arrasseo!" Yunho mengangguk semangat.

Kyuhyun pun mengijinkan Yunho masuk ke dalam kamarnya.

Yunho mengedarkan pandangannya, melihat-lihat ruangan di rumah Cho yang belum pernah ia kunjungi itu.

Ternyata, kamar Kyuhyun tergolong kamar yang rapi. Meski banyak sekali pernak-pernik kecil di dalamnya, seperti buku, komik, kaset film, musik ataupun game.

Yunho duduk di tepi ranjang Kyuhyun, sementara Kyuhyun seperti sedang menyiapkan peralatan untuk main play station.

"Kau mau main apa? Tidak berniat mengajakku?" tanya Yunho memecah keheningan di dalam kamar tersebut.

"Ani," jawab Kyuhyun singkat. "Memangnya, Hyung bisa bermain game?" tanya Kyuhyun tanpa menoleh.

"Tentu saja," jawab Yunho mantap.

Kyuhyun membalik tubuhnya lantas tertawa keras. "Mana mungkin, beruang pabbo sepertimu bisa bermain game?" Kyuhyun kembali tertawa.

"Yak bocah! Darimana kau mendapatkan julukan itu, hah?!" Yunho nampak geram.

Tapi Kyuhyun sama sekali tak gentar. "Tentu saja, dari Ahra Noona." Kyuhyun tertawa lagi. "Bahkan, adikmu juga mengatai hal yang sama," lanjut Kyuhyun.

"Mwo?!" Yunho melongo. Awas kau, Jung Changmin!

Yunho yang masih setengah kesal pun bangkit dari duduknya, lantas menuju ke rak buku Kyuhyun. Siapa tahu, ia menemukan bacaan menarik yang bisa menghiburnya. Yunho membaca satu per satu judul buku di rak tersebut. Buku pelajaran, komik Jepang, bahkan majalah dewasa pun ada disana!

"Ya, Cho Kyuhyun! Untuk apa kau menyimpan majalah seperti ini?" tanya Yunho sambil menunjuk majalah dewasa di tangannya.

Kyuhyun menoleh malas, lantas menjawab, "Hyung, aku ini namja normal yang butuh hiburan 'itu' juga," jawab Kyuhyun santai. "Lagipula, Changmin juga punya banyak yang seperti itu."

"Heh?"

"Ayolah, Hyung. Jangan bersikap sok suci," sindir Kyuhyun. "Atau kau seorang gay?" tanya Kyuhyun tajam.

PLUK!

"Pabbo! Mana mungkin aku berpacaran dengan Noona-mu kalau aku seorang gay?" teriak Yunho kesal.

Kyuhyun mengangkat bahunya. "Kamuflase mungkin," gumam Kyuhyun.

Yunho mendengus pelan. Well, berdebat dengan bungsu keluarga Cho ini memang tidak akan ada habisnya. Selain pintar, ia juga sangat menjengkelkan. Benar-benar mirip adiknya, Changmin. Maka dari itu, Yunho sudah tahu cara untuk menangani bocah macam Changmin dan Kyuhyun.

Yunho kembali menyusuri rak buku milik Kyuhyun. Ia kembali tercengang. Komik apa ini?! Bukannya ini komik yaoi?, tanya Yunho dalam hati. Tubuhnya sedikit bergetar. Ia memutar kepalanya, melirik ke arah Kyuhyun. Apa Kyuhyun gay?, tanya Yunho dalam hati sekali lagi.

Yunho menggeleng cepat. Ia berusaha mengenyahkan pikiran negatif itu.

Yunho menyerah. Ia pun memilih kembali ke ranjang dan duduk disana sambil menyaksikan Kyuhyun memainkan game-nya. Ia tak ingin menemukan hal-hal aneh lainnya. Ia tak akan sanggup.

Akhirnya, Yunho menghabiskan sisa harinya di kamar Kyuhyun dengan pikiran yang dipenuhi ribuan pertanyaan.

Changmin tertawa keras-keras, setelah mendengar penuturan Yunho.

Yunho mendengus pelan. Ia sudah tahu, kalau ia akan ditertawai seperti ini. Lagi-lagi, Yunho kembali dihantui pertanyaan aneh, Apa Kyuhyun gay?

Yunho melirik ke arah Changmin. Ia ragu untuk menanyakan hal sensitif semacam itu pada Changmin. Jadi, ia mengurungkan niat konyolnya itu.

Tiba-tiba, smartphone Yunho berbunyi. Tanda sebuah panggilan telepon untuknya.

Yunho tersenyum senang ketika menyadari bahwa Ahra-lah yang meneleponnya. Ia sudah merindukan kekasihnya yang sedang sibuk akhir-akhir ini. "Yoboseyo?"

"Yunnie!" seru Ahra.

Yunho terkikik geli. "Waeyo, chagiya?" tanya Yunho lembut.

"Aku ingin meminta bantuanmu, Yun."

"Ne? Bantuan apa?"

"Hm, bukan bantuan sih. Mungkin, lebih seperti permintaan," jelas Ahra ragu.

Yunho tersenyum, meski tak bisa dilihat Ahra. "Chagi, berapa kali harus kubilang bahwa aku akan melakukan apapun untukmu?"

"Apapun?"

"Ne, apapun," balas Yunho mantap.

"Hm, aku―"

Yunho penasaran.

"Aku ingin kau berpacaran dengan seorang namja."

"MWO?!"

Dan seketika, rumah besar keluarga Jung seperti disambar petir.

KEEP or DELETE?

Hei, Dee is back!

Dee malah publish ff series baru u,u

Habisnya, ide ini udah muter-muter di kepala Dee. Makanya, Dee tulis aja dulu. Sekalian, Dee mau tau respons readers tentang ff ini.

Bagus, gak?

Seru, gak? Hehe XD

Di awalnya, emang straight sih. Tapi untuk selanjutnya, ini bakalan BL, kok. *fujoshi akut*

Lagi-lagi, Dee masih ngerahasiain pairingnya, nih. Biar pada penasaran dulu dan nebak-nebak, hoho~

Last, don't forget to review, okay?