Dosen Park
Babyxie Present..
Disclaimer :
Cerita ini milik saya, jika ada kesamaan bukan suatu kesengajaan. Nama-nama yang ada dalam fanfic ini milik mereka sendiri.
.
.
Warning!
Typo bertebaran. BL. Bahasa campuran.
If you Don't Like Don't Read . Please! RnR!
[CHANBAEK AREA]
.
.
Happy Reading^^
.
.
Baekhyun tahu kehidupannya tak melulu tentang menggambar dengan segala tetek bengeknya. Mungkin benar yang dikatakan Kyungsoo jika Baekhyun membutuhkan seseorang yang menemaninya dan tempatnya untuk bersandar atau sebut saja kekasih. Dan ia harus menghela napas untuk yang satu ini. Ini bukan tentang dirinya tak laku atau dirinya yang terlalu pemilih. Hanya saja Baekhyun telah menetapkan pilihannya. Dan itu yang menjadi masalahnya.
"Baekhyun?"
Baekhyun menoleh, menatap seniornya yang tengah membawa beberapa tumpuk buku dan tampak kepayahan. "Ya?"
"Bisa membantuku?" balasnya meringis, lalu menatap tumpukan buku tebal ditangannya.
Dan dengan cekatan Baekhyun lekas meletakkan drawing pennya dan mendekat keseniornya itu. "Tentu."
Dan mungkin ini alasannya. Oh Sehun namanya. Seniornya yang memiliki wajah tampan dengan tinggi yang menjulang. Alasan mengapa Baekhyun tetap tidak memliki kekasih hingga kini.
-0o0-
Baekhyun pikir tidak ada yang salah dengannya. Mungkin satu, sikapnya yang teramat cuek. Baekhyun bukan cuek hanya saja dia tidak peduli dengan temannya yang tengah sibuk menyalin tugas matematika atau mungkin dia tidak peduli dengan seseorang yang diam-diam menatapnya dari kejauhan atau mungkin seseorang yang tanpa sengaja berpapasan dengannya dan melempar senyum namun ia malah sibuk dengan ponselnya. Oh tentu itu bukan salahnya dan Baekhyun tahu itu. Dan Kyungsoo memukul kepalanya karena hal itu.
"Baekhyun, mau makan bersama?" kakak seniornya itu bertanya. Dan Baekhyun bersorak dalam hati, jantungnya bertalu kencang. Ia menahan senyumnya dan menyisakan sebaris tipis. "Tentu."
Sehun tersenyum lebar, "Bagaimana dengan mie hitam?"
Baekhyun berpikir sejenak, ia mengangguk menyetujui didetik selanjutnya. "Dan es krim strawbery. Call."
"Call."
Keduanya tertawa. Langkahnya ringan menuju ruang dosen yang terletak dilantai dua. Namun ketika hendak mengetuk pintu, Baekhyun dikejutkan dengan pintu yang telah terbuka lebih dulu.
"Selamat pagi." Sapa Baekhyun dan juga Sehun seraya membungkuk.
"Ada apa?" dan suara berat itu mengalun begitu saja. Dosen muda itu menatap dua mahasiswanya yang tengah membawa beberapa buku tebal ditangan mereka.
"Kami ingin menemui Dosen Han. Beliau menyuruh saya untuk mengantar buku ini." terang Sehun,
"Ah, beliau ada didalam. Masuklah."
"Terima kasih."
-0O0-
Luhan berdecak kesal. Ia melempar pensil mekaniknya asal. Lalu menatap Baekhyun yang tengah tersenyum dengan ponselnya. Jangan menyalahkan Luhan karena sikapnya yang mudah tersulut macam sumbu kompor, hanya cukup salahkan Baekhyun. beberapa waktu lalu lelaki mungil itu memaksanya bangun dari tempat tidurnya dan menyeret kekamar mandi dipagi buta. Dan Luhan ingin mengumpat untuk itu. ini minggu pagi. Dan ya minggu pagi. Waktu dimana kau libur dari dari rutinitasmu sehari-hari dan itu terbatas.
"Baekhyun, jangan salahkan aku jika aku akan mencekik Sehun nantinya."
Baekhyun segera menatap Luhan dan dengan teratur ia mematikan ponselnya lalu mulai memegang sebuah pensil mekanik. "Oh, itu cukup bermanfaat."
"Hm?"
"Gambar saja pondasimu dengan baik dan jauhkan ponselmu itu."
"Dia menawariku makan siang."
Luhan menggeram, "Demi tuhan, Baekhyun."
"Baiklah. Mungkin Kyungsoo lebih baik." Ia mnegendikkan bahunya asal dan mulai menggambar sebuah arsiran tanah.
Mungkin Sehun bukan bahasan yang pas untuk dibawanya kemari dengan Luhan.
Dan kini Baekhyun, ia berdecak mengingat tugasnya, "Ah, Dosen Park benar-benar..."
.
.
TBC/END
PS :
setelah cukup lama gak update saya kembali dengan sebuah prolog, bagaimana apa ada yang tertarik? mungkin disini saya akan banyak atau beberapa istilah yang digunakan agak asing. dengan jurusan kayak jurusan saya kuliah :v
Adakah yang pakai akun sweek? aku lagi coba nihh.. saran donk hhehe
thank..
