Ehem…. Baru coba-coba jadi author. Selama ini cuma jadi silent reader aja seh. Tapi ya… gak murni silent reader. Kadang-kadang review juga kok….

Yang jadi cerita ini adalah murni pengalaman Author sendiri. Tapi karena baru pertama kali publish jadinya yaaa… banyak yang aneh deh.

Terima flame tapi yang membangun + dengan kata-kata yang sopan.

Happy reading!

Ini Ceritaku…. By: Noal

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : OOC, Typo bertebaran, gaje, bikin mual, Alur kecepetan, dll

Genre : Horror

Don't Like Don't Read

Let's Begin….

Namaku Hinata Hyuuga, sekarang aku sudah lulus kuliah. Usiaku 21 tahun. Akhir-akhir ini aku teringat beberapa kejadian horror dalam hidupku. Yang pertama kali aku ingat adalah ketika Kaa-san baru saja melahirkan adikku, Hanabi Hyuuga. Saat itu aku masih berusia 6 tahun.

Sore itu aku baru saja selesai membantu Kaa-san menyiram tanaman di halaman. Aku sangat senang bermain air hingga tanpa sadar sudah menjelang magrib. Kaa-san sudah berteriak agar aku segera masuk ke dalam rumah.

'Ah seram juga ternyata menjelang magrib begini' pikirku saat itu.

Seketika aku teringat dengan cerita-cerita dari Kaa-san dan para tetangga yang kadang suka ngerumpi di sore hari. Cerita-cerita seram itu membuat aku merinding. Mengingat lingkungan tempat tinggal kami cukup angker. Apalagi pernah ada kejadian mayat yang bangun. Dengan cepat aku segera menuntaskan acara siram menyiramnya dan mulai membereskan selangnya.

Saat aku tengah membereskan selang, tiba-tiba terdengar suara anak kecil seusiaku yang memanggil namaku. Aku heran karena biasanya menjelang magrib sudah tidak ada anak-anak yang keluar rumah lagi. Para orang tua biasanya menyuruh anak-anaknya untuk segera masuk kedalam rumah sebelum jam 5 sore.

'Tengok gak ya… tengok gak ya…' pikirku

Karena penasaran siapa yang memanggilku, dengan memberanikan diri aku menengok ke arah suara yang terus memanggil namaku. Astaga…. Memang ada anak seusiaku yang berdiri di depan halaman rumah. Tapi…. Kenapa dia berlumuran darah begitu.

Aku ingin berteriak tapi rasanya suaraku hilang begitu saja. Kemudian aku mendengar suara Kaa-san yang tengah membaca doa sambil menutup aku merasa tubuhku melayang. Tenyata Kaa-san menggendongku masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, Kaa-san memberiku air untuk di minum dan di basuh ke muka ku.

Ku pikir cerita horror ini cukup sampai disini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tapi nyatanya cerita horror ini terus berlanjut.

Jam sudah menunjukkan angka 9 malam tepat. Aku baru saja selesai belajar. Kaa-san sedang menidurkan Hanabi di kamar. Akupun pergi ke kamar Kaa-san.

"Kaa-san… boleh aku menonton tv? Aku sudah selesai belajar" tanyaku pada Kaa-san

"Boleh…tapi jangan terlalu malam. Nanti kamu bisa terlambat bangun" jawab Kaa-san.

Mendapat persetujuan dari Kaa-san, aku langsung menonton tv, melihat acara berita. Baru 15 menit aku menonton tv. Tiba-tiba chanel tv berubah-ubah sendiri. Aku bingung siapa yang mengganti chanel tv, karena remote tv aku pegang.

Ah…samar-samar aku melihat ada seorang perempuan berbaju putih didepan tv. Mukanya pucat pasi, sangat menyeramkan. Karena takut aku langsung berteriak. Kaa-san keluar dari kamar bertanya ada apa. Aku yang tak sanggup berkata-kata lagi hanya bisa menunjuk ke arah tv. Kaa-san segera berlari ke kamar mengambil sapu lidi dan garam. Segera saja Kaa-san lempar garam tersebut dan mengibas-ngibaskan sapu lidi.

Aku melihat perempuan berbaju putih tersebut pergi dan tertawa. Kaa-san langsung menarikku masuk ke dalam kamar dan mendekapku dan Hanabi.

Owari

Ehem… lebih baik oneshot saja atau cerita lainnya ya?

Masih banyak cerita horror seh sebenarnya.

Ah… mohon reviewnya.

Arigatou

Noal