ANGELS PLEASURES
Author :my love wu yi fan
Cast : KRISTAO and member EXO
Pairing : official couple.
Genre : Fantacy / Drama
Rating : M. konten yang ada dalam FF ini untuk dewasa. Bukan berarti FF ini bakal yadong banget yah meskipun tetep ada dong yadongnya *ketawa setan*... Cuma FF ini bakal berdarah-darah. Namanya juga vampire dan malaikat.
Warning : Author geje tapi cantik.
Mungkin nanti jangan marah yah kalau ada member exo yang perannya jahat atau author nistakan.
FANFIC INI TERINSPIRASI DARI NOVEL NALINI SINGH.
Ga suka ya ga usah baca
REVIEW SEBANYAK-BANYAKNYA YAH JANGAN JADI PEMBACA GELAP. KARENA KEGELAPAN HANYA MILIK KAI *peace*
Enjoy Reading.
Summary
Huang Zi Tao, seorang pemburu vampire yang memiliki keistimewaan yang tidak dipunyai pemburu lain. Keistimewaan itu membuatnya disewa oleh Kris, seorang malaikat tertinggi yang terkenal sangat berbahaya dan mematikan.
Sementara itu, Kris tidak menduga jika Tao ternyata mampu membuat hatinya yang dingin dan keras menjadi goyah. Daya tarik kris yang sulit ditolak tetap merasuk ke jiwanya dan sewaktu-waktu dapat menghancurkannya.
Enjoy Reading.
Saat Tao memberitahu orang-orang bahwa ia adalah seorang pemburu vampire, reaksi pertama mereka adalah terperanjat diikuti dengan, "kau berkeliaran sambil menikam kayu yang tajam itu ke jantung busuk mereka?"
Oke. Mungkin kata-kata mereka lebih bervariasi. Kata-kata itu membuatnya ingin mencari para pendongeng dari abad ke limabelas yang pertama kali mengarang kisah itu.
Tao tidak pernah menikam vampire. Ia melacak mereka, menangkap mereka dan memulangkan mereka pada tuan mereka—Malaikat. Tao bekerja pada sebuah Asosiasi pemburu vampire. Kau bahkan tidak akan menyangka bahwa Tao "Memiliki Izin Untuk Memburu Vampire Dan Berbagai Makhluk Lain Sejenisnya". Ia memang mendapat kekayaan yang berlimpah dari pekerjaannya itu. Memang harus begitu mengingat bahwa leher para pemburu sering menjadi korban.
Ia sudah terjebak di sebuah sudut gang sempit di daerah pinggiran kota seoul selama empat jam terakhir. Seorang pria bertubuh tinggi, ramping tapi juga atletis dengan rambut hitam dengan mata yang tajam. Tompel di tengah jidatnya lah yang menjadi sumber masalah. Menurut TTM_Teman Tapi Musuhnya, Kai ia seperti mengenakan tanda yang mengumumkan kehadirannya sendiri. Maka dari itu ia banyak mengoleksi topi untuk menyamarkan tompet nista di jidatnya itu.
Sesuatu berdesir di belakangnya. Ia membalikkan badan... dan berhadap-hadapan dengan seekor kucing penguntit dengan mata tajam yang menyala dalam kegelapan. Setelah yakin bahwa itu bukan siluman kucing atau makhluk jadi-jadian, ia kembali mengarahkan pandangannya ke trotoar. Dalam hati ia bertanya-tanya apakah ia melihat kilat aneh dalam mata kucing itu.
"sebenarnya dimana kau berada?" gumam tao. Vampire satu ini telah membawa tao ke sebuah pengejaran yang meriah akibat kebodohan vampire itu sendiri. Vampire itu tak tahu apa yang sedang ia lakukan. Hal bodoh itulah yang membuatnya tidak mudak diperkirakan. Dan hal itulah yang menyusahkan Tao kali ini.
Kai pernah bertanya kepada tao apa ia tak merasa iba memburu vampire yang tak berdaya dan menyeret mereka kembali ke dalam kehidupan perbudakan mutlak. Kai tertawa histeris pada saat itu. Tidak, ia tak merasa iba. Tao berpikiran sama seperti kai. Para vampire lah yang memilih perbudakan itu. Jangka waktunya sekitar seratus tahun dimulai saat mereka mengajukan petisi kepada para malaikat untuk mengubah mereka menjadi makhluk yang hampir abadi. Kalau saja mereka tetap menjadi manusia, kalau saja mereka bersedia dimakamkan dengan damai, maka mereka tak perlu terikat dengan kontrak yang disegel dengan darah. Dan walaupun para malaikat mendapat keuntungan dari posisi mereka, kontrak tetaplah kontrak.
Seberkas cahaya terlihat di jalanan.
YYYYEEEEAAAHHHHHH
Itu target tao, sedang menghisap cerutu dan membual di ponselnya tentang bagaimana ia sudah menjadi makhluk merdeka dan sekarang tak ada malaikat bawel yang bisa memberi perintahnya lagi. Bahkan dengan jarak beberapa langkah, tao sudah dapat mencium bau keringat yang merebak di ketek si vampire. Perubahan menjadi vampire belum cukup melebur lemaknya yang sudah seperti mantel kedua itu. Cih, apa ia pikir ia bisa mangkir dari kontrak dengan malaikat? Dunia akan runtuh sebelum itu terjadi.
Idiot.
Sambil berjalan, tao melepaskan topinya dan menjejalkannya ke kantong belakang celananya. Rambutnya tergerai bagaikan awan hitam yang lembut, berkilau. Tidak masalah. Tao mungkin dikenali oleh vampire lokal karena tompel yang menempel indah nan menggemaskan di jidatnya, tapi vampire yang satu ini memiliki aksen Jepang. Tuannya menginginkan peliharaannya ini dipulangkan ke Jepang secepatnya.
"punya pulpen?"
Vampire itu tersentak dan menjatuhkan ponselnya. Tao hampir tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar mata. Vampire bodoh itu bahkan belum terbentuk sempurna. Taring yang ia tunjukkan ternyata masih gigi susu. Pantas saja tuannya begitu kesal. Si bodoh ini pasti baru melayani tuannya selama satu tahun lalu kabur. Bocah ingusan, umpatku dalam hati.
"maaf", kata tao sambil tersenyum sewaktu si vampire memungut ponsel dan memperhatikannya. Tao tahu apa yang vampire itu lihat. Seorang pria manis seorang diri dengan tompel yang menarik, memakai celana jeans usang dengan atasan ketat dengan warna yang senada dan kelihatannya tidak bersenjata.
Karena si vampire masih bodoh, pemandangan itu membuatnya santai. "tentu manis". Ia merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sebuah pulpen. Pada saat itulah tao mencondongkan tubuhnya ke depan, sebelah tangannya menjangkau ke belakang dan ke balik atasannya. "tut. Tut. Mr. Nakamura sangat kecewa terhadapmu". Ia sudah mengambil dan mengaitkan kalung itu ke leher si vampire sebelum si vampire sempat mencerna perkataan tao di otaknya. Mata si vampire melotot dan tampak merah. Vampire itu tidak berusaha melepaskan diri alih-alih terpaku ditempatnya berdiri. Ketakutan terlihat jelas di wajah si vampire.
Tao pasti sudah mengasihaninya kalau belum tahu bahwa si vampire sudah mencabik lima leher manusia sewaktu melarikan diri. Itu tidak bisa diterima. Para malaikat melindungi piaraan mereka, tetapi mereka juga punya batasan. Mr. Nakamura telah mengizinkan kekerasan dalam bentuk apapun yang diperlukan untuk menangani vampire ingusan ini.
"ikuti aku". si vampire mengekor di belakangnya seperti anak anjing yang di iming-imingi tulang. Sial, betapa ia menyukai kalung itu. Teman baiknya, luhan senang menembak target dengan anak panah sungguhan. Mata panahnya telah diakali sehingga membuat chipp pengendali sama dengan chip yang membuat kalungnya begitu efektif. Begitu kalung menyentuh kulit, chip akan langsung mengirimkan gelombang elektromagnetik yang menyebabkan gangguan arus pendek sementara terhadap syaraf vampire. Sehingga vampire lebih mudah untuk dipengaruhi.
Tao membuka pintu di sisi penumpang dari mobil yang ia parkir tak jauh dari situ. "masuk".
Si bayi besar dengan susah payah menjejalkan tubuhnya ke dalam mobil.
Setelah mengenakan sabuk pengaman untuk vampire, tao menelpon kepala keamanan Mr. Nakamura. "aku sudah menangkapnya".
Suara di ujung sana menyuruh Tao untuk mengantar tangkapannya ke sebuah lapangan terbang pribadi.
Tao menutup ponsel dan mulai mengemudi. Setelah sampai di lapangan terbang, tao melewati petugas pengamanan dan diantar ke landasan terbang. Tim yang ditugaskan untuk mengantar si vampire kembali ke Jepang sudah menunggu di samping sebuah pesawat jet yang mewah. Tao membawa tawanan itu pada mereka dan langsung masuk. Ia harus memastikan vampire itu masuk ke dalam pesawat, karena tim pengantar tidak punya izin untuk menangani vampire pada perjalanan ini. jelas, Mr. Nakamura tidak mau mengambil risiko yang dapat menyebabkan dirinya dituntut oleh Asosiasi Perlindungan Vampir (APV).
Tao membawa vampire itu menaiki tangga dan menuju ke sebuah peti besar, "masuk".
Vampire itu masuk kemudian membalikkan badan dan menghadap tao, kengerian membanjirinya.
"maaf, bro. Kau membunuh tiga orang wanita dan dua orang anak tak berdosa. Tidak ada belas kasihan untukmu". Setelah menutup peti, tao menggembok peti itu. "dia sudah siap berangkat".
Ketua tim itu memandang kagum pada tao, "sama sekali tak cedera. Luar biasa". Ia menyerahkan sebuah amplop pada tao. "transfernya sudah dilakukan ke rekening Asosiasi-mu sesuai perjanjian".
Tao mengecek slip transfer itu, "Mr. Nakamura baik sekali".
"bonus untuk penangkapan target lebih awal dan tanpa cedera. Mr. Nakamura mempunyai rencana untuknya. Vampire itu adalah sekertaris kesayangannya".
Tao meringis. Kerugian dari menjadi makhluk abadi adalah aa banyak hal yang dapat dilakukan terhadapmu dan kau tetap saja tidak mati. Ia pernah bertemu dengan seorang vampire yang kedua kakinya dipotong tanpa menggunakan obat bius. Ketika regu penyelamat Asosiasi membebaskannya dari cengkraman kelompok pembenci vampire yang menculiknya, ia sudah tidak tahu apa-apa lagi. Tapi ada sebuah video yang merekam bahwa vampire yang dianiaya itu tetap sadar selama prosesnya. Menurut Tao, para malaikat tidak menunjukkan video tersebut kepada para pengaju petisi yang datang berbondong-bondong ke hadapan mereka, memohon untuk diubah menjadi vampire.
Para malaikat hanya menciptakan sekitar seratus vampire setiap tahunnya. Dan dari apa yang sudah disaksikan oleh Tao, yang memohon ternyata lebih banyak, ada jutaan orang jumlahnya. Ia tidak tahu mengapa. Setahunya, harga keabadian jauh terlalu mahal. Lebih baik hidup bebas dan berubah menjadi debu kalau waktunya tiba. Daripada terkunci di kotak kayu selagi memantikan takdir yang akan diputuskan tuanmu untukmu.
"tolong sampaikan ucapan terimakasihku pada Mr. Nakamura atas kemurahan hatinya".
Si pengawal mengangguk. "sepertinya kau belum terikat". Ia menatap tao dengan tatapan menggoda. Sebuah ajakan kencan. Aku memang single karena selama kontrak dengan Asosiasi, para pemburu yang aktif tidak boleh menikah dulu.
"ya. Aku bisa bekerja dengan baik". Ucap tao acuh. Ia lebih suka menuntaskan sebuah perjanjian pekerjaan sebelum menerima yang berikutnya. Selalu ada vampire yang harus diburu. Pekerjaan ini memang tidak pernah sepi. "Mr. Nakamura ingin aku mencari vampire lainnya?"
"bukan. Ada temannya yang membutuhkan jasamu". Si ketua tim menyerahkan amplop yang kedua. Yang satu ini masih tersegel rapi. "janji pertemuannya besok pagi jam delapan. Tolong pastikan kau hadir. Masalah ini sudah dikonfirmasikan dengan Asosiasimu. Uang mukanya sudah dibayar".
Jika Asosiasi menyetujuinya, maka sudah pasti Tao akan menerimanya karena perburuan ini resmi. "tentu saja. Dimana pertemuannya?"
"pulau jeju".
Jiwa Tao menjadi sedingin es. Karena dua kata itu hanya bisa mengisyaratkan perintah dari seorang malaikat. Bahkan malaikat juga memiliki strata sosial dan ia tahu persis siapa yang berada di puncak paling atas. Tapi, secepat datangnya, ketakutan itu pun langsung lenyap. Mr. Nakamura meskipun berkuasa, tidak mungkin mengenal malaikat tertinggi, anggota Kelompok Sepuluh yang berhak memutuskan siapa yang akan diciptakan dan siapa yang akan menciptakan.
"ada masalah?"
Kepala Tao terangkat ketika mendengar komentar pelan si ketua tim. "tidak, tentu saja tidak ada masalah". Ia melirik jam tangannya. "sebaiknya aku pergi sekarang". Tao menyingkir dari ruangan pesawat pribadi yang nyaman dan muatannya yang berbau tengik itu.
Ia tidak tahu mengapa ada banyak vampire dungu yang diciptakan. Mungkin mereka akan baik-baik saja pada awalnya tapi mulai mencari gara-gara setelah meminum darah selama beberapa tahun. Tidak ada yang tahu akibat dari cairan itu terhadap otakumu.
Sambil mengangkat bahu, tao masuk ke mobil. Ia sangat penasaran dengan isi amplop itu, namun ia akan menunggu hingga sampai di apartemennya yang terletak di pinggiran pulau Jeju yang indah.
Begitu masuk ke dalam apartemennya, tao melepaskan sepatunya dan berjalan menuju bak mandi dan pancurannya yang mewah. Biasanya, ia melakukan suatu ritual yang terdiri atas membersihkan kotoran dan mengoleskan berbagai cream yang dapat merawat kulitnya agar tetap lembut. Menurut Kai, kebiasaan feminin itu menjadi suatu kebiasaan yang sangat konyol. Kai terus menggodanya tentang itu, tapi terakhir kali Kai membuka mulut besarnya, tao menanggapinya dengan mengatakan bahwa kulit kusam kai akan jauh lebih segar jika memakai cream perawatan dan diberi pelembab.
Akan tetapi, malam ini tao tidak memiliki keinginan untuk mandi berlama-lama. Setelah mengenakai bathrobe, tao membuat secangkir teh dan duduk di ranjang. Dalam waktu sedetik, tao sudah merobek amplop yang membuatnya sangat penasaran itu.
Kertasnya tebal, watermarknya elegan. Dan... oh Tuhan, dari nama yang tertera di bagian bawah kertas itu yang membuatnya sangat ketakutan hingga ingin kabur dan mengemasi barang-barang secepatnya. Kabur ke kutub utara hingga tidak ada yang dapat menemukannya.
Merasa tak yakin dengan apa yang tadi dibacanya, tao membaca tulisan itu untuk yang kedua kalinya. Kata-katanya TETAP TIDAK BERUBAH.
Aku akan senang sekali jika kau mau sarapan bersamaku. Pukul delapan pagi.
Kris
Tidak ada alamat. Tapi tao tidak membutuhkannya. Dengan mendongak, ia bisa melihat cahaya terang yang berasal dari Angel Tower melalui jendela besar yang membuat apartemen ini sangat mahal. Hal menarik bukan, bisa menikmati pemandangan malaikat yang terbang dari balkon ke balkon Tower yang tinggi.
Pada malam hari, mereka tampak seperti bayangan yang halus dan gelap. Tapi pada siang hari, sayap mereka berkilauan di bawah cahaya matahari. Gerak gerik mereka luar biasa anggun. Mereka datang dan pergi sepanjang hari. Tapi terkadang tao hanya melihat mereka duduk di atas balkon yang tinggi, dengan kaki tergantung di pinggirannya.
Malaikat tersebut sebagian besar berusia ribuan tahun lebih tua darinya, pemandangan itu selalu membuatnya tersenyum. Biasanya, mereka menjaga jarak. Begitu jauh dari aktivitas wajar dan membosankan manusia yang tidak dapat disebut normal.
Besok ia juga akan berada di atas menara yang terdiri atas cahaya dan kaca itu. Tapi yang harus ia temui bukanlah salah seorang malaikat muda yang mungkin lebih ramah. Bukan, besok ia akan duduk berhadapan dengan sang malaikat tertinggi.
KRIS
Tao membungkukkan badan, perutnya mual.
~TBC~
Annyeong readers sekalian, kali ini author membawakan sebuah fanfic yang ratednya M. Gilaaaaa kira-kira dosa ga yah author nulis FF yang ratednya M?
FF ini author dedikasikan untuk teman baik author . ini semua gara-gara nazar author yang bilang kalau dia ga jadi pergi, author bakalan bikin FF yang ratednya M *nista banget yah*.
Oh iya maaf juga kalau di Chapter in belum ada unsur M. karena kan baru prolog masa udah ada M.
Tolong review ya biar author makin semangat nulisnya.
Salam ketjup manja dari author :*
